Maaf copas dari sumbernya, semoga bermanfaat dan mohon maaf bagi yg tidak
berkenan...
Penipuan Berkedok Investasi (Lagi) !!!
OPINI | 01 August 2012 | 17:05 Dibaca: 631 Komentar: 7 5 dari 5
Kompasianer menilai bermanfaat
Beberapa waktu lalu saya menulis artikel dengan judul "Bursa Efek dan Bursa
Berjangka serta Penipuan Berkedok Investasi" dan mendapatkan tanggapan
sangat positif dari pembaca (bagi Anda yang belum sempat membaca, Anda bisa
bisa klik judul diatas). Artikel saya kali ini merupakan kisah nyata yang
saya alami sendiri hari Senin, 30 Juli 2012 lalu.
Sekitar 1 (satu) minggu yang lalu, saya dihubungi oleh murid saya yang
mengatakan hendak melakukan prospecting mengenai dunia Pasar Modal kepada
saudaranya dan murid saya meminta bantuan saya untuk membantu mengenalkan
Pasar Modal kepada saudaranya tersebut. Tentu saja saya menyanggupinya.
Setelah saya menyetujuinya secara lisan, tidak butuh waktu lama saya
dihubungi kembali bahwa saudaranya ternyata mendapat tawaran lain yang
sangat menggiurkan, yaitu menaruh dana investasi sebesar minimal Rp. 30 juta
selama 50 (lima puluh) minggu dan mendapatkan pengembalian return sekitar
Rp. 2 juta SETIAP BULAN !
Bagi Anda yang telah membaca artikel saya sebelumnya, maka Anda akan
mengerti dan memahami bahwa saya curiga dengan skema tersebut. Selanjutnya,
murid saya mengatakan bahwa saudara dan salah seorang Leadernya mengajak
saya untuk melakukan pertemuan di Citywalk, Sudirman pukul 1 siang. Saya
segera menyanggupinya karena saya ingin mengetahui jenis dan skema
investasinya sehingga saya dapat memastikan apakah investasi tersebut benar
adanya atau memang skema investasi jenis baru yang perlu kita waspadai.
Setelah makan siang, saya menyampaikan kepada murid bahwa saya ingin
dikenalkan sebagai investor saja yang berminat mendengarkan presentasi dan
bukan dari posisi, profesi, maupun jabatan saya.
Saya bersama murid saya menunggu hingga sekitar pukul 13.30 dan akhirnya
kami bertemu dengan 3 (tiga) orang, 1 orang wanita sebut saja Ibu A yang
saya ketahui belakangan ternyata merupakan Leader dari perusahaan investasi
tersebut, dan 2 orang pria, salah satunya saudara dari murid saya tersebut
dan perwakilan manajemen dari perusahaan tersebut sebut saja Bapak B.
Setelah bertemu dengan mereka, tentunya kami saling mengenalkan diri dan
kemudian duduk bersama sambil memesan minuman. Dan sejak paragraf ini, saya
akan menceritakan beberapa hal yang selalu saya gunakan untuk memastikan
bahwa investasi yang ditawarkan atau dipresentasikan kepada saya merupakan
penipuan investasi atau tidak.
Pertama, Business Card. Layaknya pertemuan bisnis pada umumnya, saya selalu
memintabusiness card kepada mereka karena business card merupakan cerminan
dari pribadi maupun perusahaan tersebut secara profesional. Mereka
memberikan 2 (dua) kartu nama kepada saya dari Ibu A dan Bapak B sedangkan
saya tidak memberikan kartu nama saya karena saya "cukup" dikenalkan sebagai
investor saja. Ketika saya menerima business card mereka, kecurigaan saya
semakin bertambah karena di dalam business card mereka hanya terdapat logo
dan nama perusahaan, nama pribadi yang bersangkutan, nomor handphone dan
alamat email pribadi tersebut. Yang menarik bagi saya yaitu, tidak ada
keterangan di dalam business card tersebut mengenai posisi atau jabatan dari
pribadi tersebut baik Leader maupun perwakilan manajemen, tidak ada
informasi lengkap mengenai alamat kantor perusahaan tersebut beroperasi dan
terakhir alamat email yang digunakan merupakan personal email menggunakan
gmail dan yahoobukan email perusahaan. Posisi atau Jabatan umumnya
menentukan prestasi atau pengalaman di dalam bisnis, alamat kantor
perusahaan tentu menjadi suatu kewajiban di dalam business cardkarena Anda
ingin melakukan bisnis dengan perusahaan yang jelas asal usulnya bukan?
Perusahaan yang profesional umumnya memiliki email perusahaan termasuk untuk
karyawannya dan tidak menggunakan email pribadi misalnya yahoo, gmail,
hotmail, dan lain sebagainya.
Kedua, Perusahaan. Setelah memberikan kartu nama, kami saling menanyakan
asal usul masing-masing sambil menantikan minuman kami tiba. Kemudian, Ibu A
kemudian mulai menceritakan mengenai bisnis yang sedang dikembangkan dan
ditawarkan kepada masyarakat. Perusahaan mereka didirikan di Kanada dan
memiliki kantor pusat di China, dan di Indonesia mereka membangun marketing
& service centre (menurut mereka). Coba Anda bayangkan, didirikan di Kanada
namun kantor pusat letaknya di China, apakah tidak terasa aneh buat Anda?
Umumnya suatu bisnis yang didirikan memiliki basis di daerah asal karena
baik pengusaha yang mendirikan atau bisnis tersebut telah mengenal area nya
dengan sangat baik sebelum melakukan ekspansi keluar dari daerahnya.
Iseng-iseng saya bertanya, letak alamat kantor di Jakarta dan Ibu A tersebut
menceritakan letaknya kepada saya di gedung dekat Bundaran HI. Salah satu
hal yang membuat saya "bingung" ketika Ibu A tersebut lupa lantai kantor
tersebut berada sehingga menanyakan hal tersebut kepada perwakilan manajemen
yang kebetulan hadir. Bagaimana kita menawarkan suatu bisnis besar jika
hal-hal yang nampaknya kecil atau sepele namun sangat penting mengenai
perusahaan kita ternyata kita lupa?
Selain hal tersebut, yang membuat saya heran, nama perusahaan di Kanada
berbeda dengan nama perusahaan di China dan berbeda pula dengan nama
perusahaan di Indonesia, bagaimana menurut Anda? Dalam pengalaman saya,
sebut saja Carrefour, HSBC, Citibank, Prudential,McDonalds, KFC, dsb tetap
mempertahankan brand dan image mereka yang kuat dengan tetap menggunakan
nama yang sudah lekat di benak masyarakat.
Ketika saya mendengarkan presentasi dari Ibu A tersebut, saya juga diberikan
bukti melalui suatu prospektus mengenai gambaran perusahaan yang bergerak di
bidang investasi, komoditas, restoran dan kesehatan. Semua kegiatan
investasi ini letaknya di Luar Negeri dan bukan di Indonesia.
Ketiga, Website. Dalam setiap presentasi yang diberikan, tidak lupa saya
selalu minta alamat website atau brosur mengenai perusahaan sehingga saya
mengetahui lebih lanjut perihal perusahaan tersebut. Alamat website tersebut
terletak pada brosur yang diberikan kepada saya, yang menarik brosur nya
menggunakan nama perusahaan yang berbeda (lagi) dari perusahaan-perusahaan
sebelumnya. Penjelasan Ibu A karena nama perusahaan dalam brosur tersebut
adalahhedge fund yang mengelola dana investasi. Iseng-iseng saya membuka
internet melalui samsung galaxy tab saya dan mencoba melakukan akses
terhadap website tersebut. Selain akses terhadap website tersebut, saya juga
melakukan search terhadap nama perusahaan tersebut melalui search engine.
Hasilnya, alamat website yang tercantum dalalm brosur ketika saya buka
mengatakan bahwa alamat website tersebut sedang down atau pindah alamat.
Saya mencoba buka akses website lainnya dengan nama perusahaan yang sama
persis di brosur tersebut, hasilnya terdapat 1 (satu) website dengan nama
perusahaan yang sama persis, namunHANYA memiliki 1 (satu) menu yaitu menu
home saja, dan ketika Anda masuk ke menu tersebut maka akan muncul pada
halaman pertama kembali.
Selain hal tersebut, saya coba melakukan akses ke facebook perusahaan
tersebut, dan sekali lagi hasilnya kosong bahkan tidak ada foto maupun logo
dari perusahaan. Bagi Anda yang memiliki akun facebook tentu Anda tahu
mengenai fasilitas "like" di facebook. Dalam halaman facebookperusahaan
tersebut hanya ada 3 (tiga) user yang melakukan "like" terhadap perusahaan
tersebut. Saat ini, kita berada dalam jaman teknologi informasi, penggunaan
social media danwebsite selain untuk mengenalkan perusahaan juga merupakan
media promosi yang sangat krusial bagi perusahaan. Jika perusahaan tersebut
go international, keberadaan social media danwebsite tentu mutlak
diperlukan. Dan hal tersebut terjadi ketika mereka sedang melakukan
presentasi persis kepada saya.
Keempat, Produk. Investasi yang mereka tawarkan memiliki 2 (dua) jenis yaitu
pembelian saham perusahaan tersebut yang rencananya akan go public pada
tahun 2014 - 2016 (sebelumnya, mereka melakukan penjualan 2 (dua) saham
perusahaan lainnya yang akan go public namun saham sudah habis menurut
mereka). Produk pertama ini dijanjikan return setiap bulan dan kepastian
adanya buyback (pembelian kembali) saham oleh perusahaan tersebut 18 bulan
mendatang disertai kepastian kenaikan harga. Produk kedua, Anda diminta
investasi minimal sebesar 3,000, 8,000, 100,000 Euro yang akan dikelola oleh
perusahaan tersebut (hedge fund), dan Anda diminta untuk melakukan LOCK
(penguncian dana) selama 50 hingga 88 minggu.
Anda akan mendapatkan komisi lebih besar jika Anda merekomendasikan rekan,
sahabat, keluarga menjadi anggota Anda (member get member) dengan skema
binary layaknya sebuah MLM dengan struktur bertingkat. Dalam pengalaman
saya, Broker atau Manajer Investasi (Fund Manager) tidak diperkenankan
memberikan jaminan return atas suatu investasi, setiap dana nasabah (client)
dapat dicairkan sewaktu-waktu dan baik di Pasar Modal maupun Pasar
Berjangka, saya tidak pernah menjumpai konsep MLM atau Piramid seperti
contoh perusahaan diatas.
Kelima, Pemimpin (Leader). Ketika saya menanyakan latar belakang
(background) dari Leader atau Manajemen dalam perusahaan tersebut, yang
menarik yaitu Ibu A mengakui bahwa Beliau merupakan satu-satunya Leader
dalam perusahaan tersebut. Leader lainnya sudah tidak jelas asal usulnya.
Ketika Anda mengambil keputusan untuk melakukan investasi, tentu Anda harus
mengenal perusahaan tempat Anda melakukan investasi dan individu (broker)
atau manajemen perusahaan yang solid yang akan membantu mengelola dana Anda.
Keenam, Pembukaan Rekening (Open Account)
Saya pura-pura bertanya perihal bagaimana mekanisme pembukaan rekening dan
bagaimana saya melakukan transfer dana nya. Ibu A menjelaskan bahwa dana
dapat ditransfer ke rekening pribadi Ibu A karena jika melakukan transfer
kepada perusahaan di Hong Kong (perusahaan yang berbeda lagi) akan
membutuhkan waktu lama untuk proses administrasi, sedangkan melalui Ibu A
dapat lebih cepat prosesnya karena sebelumnya Ibu A sudah membuka rekening
terlebih dahulu. Umumnya, perusahaan investasi memiliki rekening atas nama
perusahaan, bagaimana mungkin kita melakukan transfer atas nama rekening
pribadi?
Sampai artikel ini ditulis, saudara dari murid saya sudah terlanjur
memasukkan dana Rp. 10 juta, dan saya bertanya kalau minimal dana 3,000 Euro
atau sekitar Rp. 36 juta, bagaimana bisa masuk dengan dana Rp. 10 juta?
Jawabnya yaitu karena bisa dicicil dahulu. Dan ketika mendengarkan
penjelasan saya, saudara murid saya berusaha menarik dananya dan mendapatkan
penjelasan bahwa dana tersebut tidak bisa ditarik.
Ketujuh, Ijin. Terakhir, saya menanyakan ijin dari perusahaan tersebut.
Karena suatu perusahaan investasi baik di dalam Pasar Modal atau Pasar
Berjangka pasti memiliki ijin selain pendirian perusahaan tersebut namun
juga ijin atau sertifikasi untuk mengelola dana nasabah. Namun, penjelasan
mereka, karena letak perusahaan ini di Luar Negeri dan pengelolaan dana di
Luar Negeri sehingga TIDAK PERLU adanya ijin. Bagaimana menurut Anda? Semua
perusahaan yang beroperasi di Indonesia atau bahkan melakukan kegiatan
investasi dengan cara menghimpun dana masyarakat Indonesia TENTU memiliki
ijin, bahkan untuk mendapatkan ijin seringkali kita harus melalui ujian atau
sertifikasi tertentu untuk mendapatkannya dan memiliki tingkat kelulusan
tertentu.
Saat ini, saya telah melaporkan penipuan tersebut kepada perwakilan satgas
gabungan yang telah dibentuk oleh Bapepam, Bappebti, BI melalui Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) agar tidak menimbulkan korban di masyarakat kita dan
saya berharap agar dapat ditindaklanjuti dengan segera oleh satgas tersebut.
Sekali lagi, artikel ini hanya memiliki satu tujuan utama yaitu agar
masyarakat tidak menjadi korban penipuan investasi, menjadi paham akan
jenis-jenis penipuan investasi, dan sadar untuk bertanya lebih lanjut
mengenai investasi yang baik dan benar beserta produk-produk investasinya
(baca artikel sebelumnya atau klik disini "Bursa Efek dan Bursa Berjangka
serta Penipuan Berkedok Investasi". Selain tujuan utama diatas, secara
pribadi saya juga memiliki tujuan agar dunia investasi pada umumnya atau
Pasar Modal maupun Pasar Berjangka yang saya cintai dan menawarkan
produk-produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat
meningkatkan pula kehidupan finansial yang lebih baik tidak dicemari atau
dirusak oleh "perusahaan" atau "oknum" yang tidak bertanggung jawab.
Semoga artikel saya diatas bermanfaat, dan jika memang bermanfaat bagi
pembaca, tidak ada salahnya pembaca membagikan kepada rekan-rekan lainnya
sehingga tidak menjadi korban penipuan investasi untuk membantu mencerdaskan
kehidupan finansial masyarakat Indonesia lebih baik. Bilamana pembaca ingin
bertanya lebih lanjut atau ragu-ragu terhadap penawaran investasi apakah
fiktif atau tidak, pembaca dapat mengirimkan email kejimmy.di...@wmaindo.com
Jimmy Dimas Wahyu (JDW)
Wealth Motivator dan Pengamat Pasar Modal
Web : www.wmaindo.com
Keywords: Capital Market, Pasar Modal, Wealth Planner