Dear, karena masih banyak moms  yg bertanya mengenai impact dari
mad cow maka saya kirimim artikel tentang mad cow yg diposting
oleh mamnya Raysha :

bingung masalah susu lisence USA Mead Johnson(Enfamil.Enfagrow dll...


Tanya Jawab Seputar Penyakit SAPI GILA!
-- diambil dari www.kompas.co.id 
 

Apakah penyakit sapi gila atau mad cow?

Sesuai dengan namanya, penyakit sapi gila ini memang menampakkan gejala
kegilaan, yaitu kehilangan koordinasi, depresi, ketakutan, terlalu peka,
tremor, agresif, gerakannya tidak terarah, gelisah, dan gejala psikis
lainnya. Selain itu, produksi susunya juga menurun.  

Gejala itu muncul karena ada kerusakan otak yang terjadi secara
perlahan-lahan, di mana akhirnya otak sapi tersebut berbentuk seperti
spons. Makanya, dalam Bahasa Latin penyakit itu disebut bovine
spongiform encephalopathy (BSE). Setelah itu, selama dua minggu hingga
enam bulan sapi akan mati.

Penyakit sapi gila dikategorikan dalam daftar B yaitu kategori penyakit
menular pada hewan yang memiliki kepentingan sosio-ekonomis atau
kesehatan masyarakat, terutama dalam perdagangan hewan dunia.  Selain
daftar B, ada juga daftar A yaitu penyakit menular pada hewan yang
memiliki kemampuan menular sangat cepat dan berbahaya. Contohnya adalah
Penyakit Mulut dan Kuku yang menyerang sapi.  

Seberapa parah PENYEBARANNYA?

Penyakit sapi gila pertama kali diidentifikasi di Inggris pada November
1986 sebanyak 170.000 kasus. Kejadian sporadis terjadi juga di beberapa
negara Eropa.

Hingga saat ini sejumlah kasus sapi gila masih teridentifikasi di
sejumlah negara Eropa. Dari tahun 1989 hingga 2000 telah terjadi 1.642
kasus sapi gila di sejumlah negara, seperti Belgia, Perancis, Italia,
Portugal, dan Spanyol.  

Merujuk data Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, tidak pernah dilaporkan
kejadian penyakit sapi gila di Indonesia. Penyakit-penyakit yang umumnya
menyerang sapi di Indonesia tercatat adalah haemorragic septicaemia,
bovine anaplasmosis, bovine brucellosis, dan malignant catarrhal fever.


Di negara-negara tetangga Indonesia yang berdekatan secara geografis
seperti Malaysia atau Brunei Darussalam, juga belum pernah dilaporkan
adanya penyakit sapi gila.  

Bagaimana SAPI bisa ditulari penyakit ini?

Penyakit ini setidaknya ditularkan melalui beberapa pintu. Pertama
yaitu-yang paling banyak terjadi-melalui makanan sapi yang terbuat dari
cacahan daging sapi atau tulang yang terinfeksi penyakit sapi gila.
Untuk penularan dengan cara ini, Pemerintah Inggris, misalnya, telah
melarang pemberian makanan sapi yang berasal dari daging dan tulang.  

Penyebaran penyakit ini cukup dengan sedikit saja bahan yang
terkontaminasi.  Sisa sedikit saja dari daging dan tulang yang
tertinggal di mesin pencampur pakan ternak atau kendaraan pengangkut
sudah akan menyebabkan persoalan besar.

Jalan terbaik untuk memutuskan penyebaran penyakit ini tidak bisa lain
kecuali melarang sepenuhnya penjualan produk dari ternak yang terjangkit
sapi gila.

Dilaporkan pula kejadian penularan melalui induk sapi kepada anaknya,
walaupun belum diketahui dengan pasti mekanisme biologisnya. 

Yang pasti, belum dilaporkan penularan melalui kontak langsung secara
horizontal antara satu sapi dengan sapi lainnya.  

Dapatkah MANUSIA menderita penyakit sapi gila, dan bagaimana
penularannya?

 
Penyakit sapi gila ditularkan kepada manusia melalui konsumsi daging
sapi yang terinfeksi, atau berkontak dengan sapi-sapi yang terjangkit
penyakit sapi gila.  

Penyakit sapi gila ini, menyerang jaringan saraf otak manusia dalam
bentuk varian Creutzfeldt Jakob Disease (CJD) dan bersifat degeneratif.

Manusia yang terkena penyakit  CJD akan kehilangan kekuatannya,
pertumbuhan badannya praktis terhenti. Penyakit ini, cepat atau lambat
merambat ke otak kemudian membuat otak manusia tidak lagi utuh, berubah
seperti spons atau busa kursi yang bolong-bolong. Jika ini terjadi, maka
tidak ada kekuatan yang bisa menahan kecuali mukjizat Tuhan.

Pada tahun 1998 ilmuwan juga menemukan bahwa agen penyakit itu tidak
hanya berada di otak, tetapi juga di darah.  

Penyakit ini hingga sekarang belum ada vaksinnya, dan dilaporkan telah
membunuh 92 orang (Departemen Pertanian AS/USDA), tetapi ada juga yang
melaporkan hingga 129 (World Health Organization/WHO) dan 137 orang.

Apakah memasak daging sapi dengan SUHU TINGGI bisa melindungi manusia
tertular penyakit ini, seperti halnya E.coli?

Alat pemanggang daging atau oven tidak cukup panas untuk mematikan
penyakit sapi gila!

Penyebab kerusakan otak yang terjadi perlahan-lahan itu, diduga oleh
struktur protein yang disebut prion. Gejala yang sama-jaringan otaknya
berbentuk spons-juga terjadi pada manusia yang dikenal sebagai penyakit
CJD. Prion ini terutama berkumpul di sistem saraf termasuk mata.   

Prion ini sangat tahan terhadap segala macam tingkat keasaman (pH), juga
terhadap pendinginan atau pembekuan. Protein ini baru inaktif setelah
dipanaskan dengan dengan otoklaf (alat pemanas dengan tekanan tinggi)
pada suhu 134-138 derajat Celcius selama 18 menit.

Berapa lama Masa Inkubasinya?

Penyakit ini memiliki karakteristik dengan masa inkubasi yang panjang
hingga beberapa tahun. Inkubasi BSE pada sapi berlangsung antara tiga
tahun hingga delapan tahun, sedangkan pada manusia masa inkubasinya
belum diketahui, tetapi diperkirakan sekitar 5 tahun hingga 20 tahun.
Selama masa inkubasi tidak ada tanda-tanda penyakit yang kasatmata.

POTONGAN daging sapi manakah yang paling aman dikonsumsi?  

Menurut para ilmuwan penyakit sapi gila hanya ditemukan dalam jaringan
saraf di otak dan tulang belakang, bukan di urat atau otot. Jadi agaknya
tetap aman mengonsumsi daging sapi tanpa tulang, seperti yang bisa
digunakan untuk steak, atau daging panggang.  Bagian lidah dan hati juga
aman dikonsumsi.

Di negara-negara maju, biasanya hanya daging saja yang dipakai untuk
kebutuhan konsumsi. Bagian kepala, kaki, dan jerohan dibuang atau
dipakai untuk pakan ternak, karena terlalu berisiko kalau dimakan
manusia. 

Pada otak-yang merupakan pusat sistem saraf-dan jerohan seperti usus,
babat, dan kaki, merupakan tempat yang nyaman bagi berbagai jenis agen
penyakit. Akan tetapi, di Indonesia, justru bagian-bagian tersebut
menjadi santapan yang lezat, walaupun sangat berisiko tinggi.  

Amankah meminum SUSU-nya?

Para ilmuwan sejauh ini tidak menemukan bukti-bukti bahwa susu atau
produk berbahan baku susu menyebarkan penyakit sapi gila. Yang tidak
aman adalah memakan produk daging olahan yang berasal dari negara yang
terjangkit penyakit sapi gila. Lebih-lebih produk yang tidak terdaftar
atau ilegal yang beredar di pasaran.(zrp/Reuters/berbagai sumber) 

 


Regards,
Fifianza - IT CSBS

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke