Dari milis sebelah, semoga membantu.... Maaf bagi yang sudah pernah menerima... 
 
Rgds,
Mama Rangga
 
-------------------------------------------------------

Tips Mencari / Memilih Sekolah untuk Anak Usia Dini
oleh Dra. Rose Mini A. Prianto M.Psi

Hal paling mendasar yang harus dilakukan oleh orangtua dalam upaya 
mencari sekolah untuk putra-putrinya adalah :

1. Orangtua harus mengevaluasi serta bertanya pada diri sendiri untuk 
kemudian menetapkan :

(a) Falsafah & nilai-nilai yang dimiliki oleh keluarga.
Tentunya orangtua menginginkan bahwa di sekolah manapun, anak akan 
belajar dan mendapatkan falsafah serta nilai-nilai yang selaras 
dengan yang dimiliki oleh keluarga.

(b) Visi & misi keluarga.
Tujuan orangtua menyekolahkan anaknya akan membentuk harapan atas apa 
yang akan didapat anak di sekolah. Apakah orangtua ingin 
memperkenalkan kepada anak tentang nuansa kehidupan di luar rumah? 
Apakah orangtua ingin mendapat bantuan dari sekolah untuk mengatasi 
masalah anak (misalnya masalah sosialisasi, gangguan perkembangan 
dll)? Visi dan misi ini juga akan membentuk skala prioritas orangtua 
dalam mencari sekolah untuk anaknya, termasuk hal apa yang harus 
dikompromikan, karena tentunya tidak ada sekolah yang sempurna dalam
memenuhi segala persyaratan dan harapan kita sebagai orangtua.

(c) Nuansa sekolah yang dicari.
Apakah orangtua menginginkan sekolah yang memiliki nuansa tertentu, 
seperti religius atau berbahasa asing?

(d) Dana yang dimiliki.
Cukup banyak orang salah kaprah dengan menyimpulkan bahwa sekolah 
yang baik adalah sekolah yang mahal, oleh karena itu banyak orangtua 
memaksakan diri untuk menyekolahkan anaknya dengan alasan bahwa 
apapun akan dilakukan asalkan si anak mendapat pendidikan terbaik. 
Tetapi sesungguhnya salah satu 'pelajaran' hidup yang sangat penting 
diberikan kepada anak kita adalah bagaimana menerima diri apa adanya 
dan tidak memaksakan diri untuk berada di luar batas kemampuannya.

(e) Seberapa jauh orangtua memiliki kemampuan untuk menunjang 
pendidikan anaknya di rumah?
Ada banyak kasus yang menunjukkan bahwa orangtua berharap, sekolah 
bisa menjadi pengganti diri dan fungsinya. Orangtua sibuk 
beraktivitas, tidak 'sempat' memperhatikan/mengajarkan budi pekerti, 
sehingga diharapkan anak-anak belajar tentang budi pekerti dari guru-
gurunya di sekolah. Orangtua merasa tidak memiliki kemampuan 
berbahasa asing, maka anaknya disekolahkan di sekolah dwi/multi-
bahasa, dengan harapan bahwa kelak dalam kehidupannya, si anak akan
fasih berbahasa asing. Jangan pernah lupa, bahwa konsistensi adalah 
faktor terpenting dalam pendidikan anak, apalagi di usia dini. Akan 
percuma si anak belajar tentang budi pekerti di sekolah, jika di 
rumah tidak ada yang memberi contoh. Sama halnya, seperti penggunaan 
bahasa asing di sekolah, padahal di rumah bahasa itu tidak pernah 
dipakai. Ketidak konsistenan seperti itu hanya akan menjadi potensi 
masalah bagi si anak dan oleh karena itulah orangtua sebaiknya 
menimbang betul kemampuannya dalam menunjang pendidikan anak di rumah.

2. Orangtua harus melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah yang menjadi 
pilihan untuk anaknya, supaya dapat melihat sendiri keadaan di sana, 
menangkap suasana serta bertanya-jawab langsung dengan pihak sekolah 
maupuan orangtua dari murid di sekolah tersebut. Saat melakukan 
kunjungan ini, datanglah dulu sendirian agar dapat leluasa 
mengobservasi keadaan sekolah dan bertanya jawab. Jika kemudian
orangtua merasa cocok dengan apa yang dilihat & didengarnya, 
rencanakan kunjungan ke-2 bersama anak, agar orangtua bisa melihat 
apakah anak merasa cukup nyaman di sekolah itu (beberapa sekolah 
menawarkan fasilitas uji coba / trial, pakailah!). Namun perlu 
diingat bahwa kemampuan setiap anak untuk beradaptasi di lingkungan 
baru berbeda. Jika anak menangis dan kelihatan takut, bukan berarti
bahwa sekolah itu buruk dan tidak cocok untuknya.

Beberapa informasi penting yang perlu dicari mengenai sekolah 
tersebut adalah:
(a) Program
Orangtua perlu dan boleh bertanya, bagaimana konsep dan sistem 
pengajaran di sekolah itu; apakah kreativitas, pemikiran kritis dan 
keterlibatan aktif murid dianggap penting? apakah perbedaan kemampuan 
tiap anak diakomodasi dengan baik?
seimbangkah antara kegiatan akademis (intrakurikuler) dengan kegiatan
ekstrakurikuler? Khusus untuk Taman Bermain dan Taman Kanak-kanak, 
pastikanlah bahwa sesuai namanya, kegiatan bermain di sekolah itu 
memiliki porsi yang jauh lebih besar dibandingkan kegiatan belajar. 
Kalaupun ada kegiatan 3M (membaca, menulis & menghitung) di TK, 
pastikan bahwa kegiatan itu hanya sebatas pengenalan dan berlangsung 
sambil bermain, karena untuk pendidikan anak usia pra-SD, 
penekanannya tetap pada aspek bermain dan justru pelajaran yang
seharusnya didapatkan oleh anak usia dini adalah pelajaran 
mengenai 'life skills' seperti belajar berteman, sopan santun, 
adaptasi di lingkungan luar rumah, mandiri dalam rutinitas keseharian 
(makan, pakai baju, ke kamar mandi, dll). Intinya, program sekolah 
yang baik harus dapat memberikan pendidikan sekaligus pengajaran 
kepada muridnya.

(b) Guru
Tanyakanlah kualifikasi dan latar belakang pendidikan guru-guru yang 
mengajar di sekolah tersebut. Guru yang memahami psikologi dan 
masalah perkembangan anak tentunya akan lebih mampu mendidik dan 
mengajar muridnya dibandingkan dengan guru yang hanya sekedar 
menyampaikan materi pelajaran sesuai kurikulum. Tanyakan juga berapa 
lama masing-masing guru mengajar di sekolah tersebut. Suatu sekolah
yang memiliki guru-guru yang sering keluar-masuk tidak dapat 
dikategorikan sebagai sekolah yang baik, karena besar kemungkinannya 
bahwa ada ketidakcocokan antara guru dan konsep pengajaran yang 
diterapkan di sekolah itu. Jangan lupa untuk minta ijin mengamati 
kegiatan belajar di kelas, supaya dapat menangkap suasana interaksi 
antara guru & murid di sekolah itu. Akan lebih baik lagi jika kita 
bisa menangkap suasana interaksi di antara para guru di sekolah itu. 
Sebuah tim yang solid dan kompak tentunya akan menghasilkan proses 
pengajaran & pendidikan yang konsisten.

(c) Fasilitas
Untuk dapat dikatakan memiliki fasilitas yang memadai, sebuah sekolah 
tidak perlu dilengkapi dengan kolam renang dan alat permainan yang 
canggih atau diimport dari luar negeri. Yang terpenting adalah bahwa 
sekolah itu memiliki fasilitas dengan standar kebersihan, kemanan dan 
kenyamanan yang baik untuk anak. Fasilitas standar yang harus 
dimiliki sebuah Taman Bermain & TK adalah:
-Halaman; walaupun tidak seluas lapangan bola, namun sekolah harus 
memiliki lahan berumput dengan pepohonan rindang yang memungkinkan 
murid-muridnya bermain dengan aman dan nyaman. Tanaman yang ada di 
halaman sekolah itu harus terawat dengan baik, karena hal ini 
berkaitan erat dengan kesehatan anak.
-Ruang Belajar / Kelas; idealnya ruangan ini minimal berukuran 7x8m, 
karena jika lebih kecil dari itu akan tidak nyaman untuk dipakai 
dalam proses belajar mengajar, apalagi mengingat usia murid masih 
sangat muda
-Tempat Bermain; idealnya, sekolah memiliki tempat bermain di dalam, 
selain di halaman. Tempat ini bisa saja merupakan tempat 
berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar di dalam (indoor)
-Ruang Guru; adanya ruang guru menunjukkan bahwa sekolah memiliki 
sistem manajemen. Selain itu ruang guru juga memiliki makna bahwa 
para guru memiliki tempat untuk bertemu dan melakukan kegiatan 
bersama-sama.
-Kamar Mandi; jangan pernah lupa untuk melihat keadaan kamar mandi di 
sekolah yang dikunjungi. Kebersihan kamar mandi merupakan indikator 
yang jelas untuk menilai kebersihan fasilitas sekolah lainnya. 
Perhatikan juga keamanan di dalam kamar mandi tersebut, seperti di 
mana letak kunci pintu (jika gampang dicapai anak, ada kemungkinan 
akan terkunci di dalam), apakah lantai basah / licin, dll.
-Alat Peraga & Permainan; walaupun bukan merupakan alat yang canggih 
atau bermerek terkenal, namun sekolah yang baik haruslah memiliki 
alat peraga serta permainan yang bervariasi. Dari alat peraga dan 
permainan ini juga kita bisa melihat kreativitas pihak sekolah dalam 
pengadaan sarana belajar.
-Perpustakaan; walaupun mungkin tidak memiliki ruangan khusus, tetapi 
idealnya sekolah mempunyai kumpulan buku untuk murid maupun gurunya.

Dari seluruh tips yang tertulis di atas, hal terpenting yang harus 
diingat oleh orangtua adalah bahwa sekolah HANYA merupakan salah satu 
mitra dalam upaya pendidikan dan pengajaran anak. Jangan mengharapkan 
bahwa anak akan berkembang jika orangtua tidak ikut berperan dan 
bertanggung jawab dalam proses pendidikannya. Walau bagaimanapun 
juga, pendidikan yang paling bermakna dan membekas bagi anak adalah 
yang ia dapatkan di rumah, dari orangtua dan anggota keluarganya.

Selamat berburu sekolah untuk Ananda tercinta, semoga sukses mencapai 
tujuan pendidikan, yaitu menciptakan anak-anak yang bahagia menjadi 
dirinya sendiri, amiin!

(ditulis untuk orangtua murid Taman Kreativitas Anak Indonesia, 
Februari 2004)







Please send an email to [EMAIL PROTECTED] if any questions and thank you for your 
contribution to this group activities.

paq.com if any questions and thank you for your contribution to this group activities.





Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT
Click Here

---------------------------------
Yahoo! Groups Links


   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/kiriskoeh/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail SpamGuard - Read only the mail you want.

Kirim email ke