Duh....sorry ya karena artikel yg aku kirim soal pendidikan, jadi rame milis
ini.
Untuk menengahinya aku lebih setuju dg pernyataan di artikel lama berikut.

Mamanya Alyssa
=================================================================
Jumat, 20 Desember 2002
Fuad Hassan: Pendidikan Anak Bukan Hanya di Sekolah

Jakarta, Kompas - Pendidikan anak jangan diartikan hanya di sekolahan saja.
Apa yang dilihat oleh anak-anak di luar rumah, di televisi, bahkan ketika
seorang anak sedang bermain playstation, ada nilai-nilai yang mereka serap.
Bahkan, apa yang dialami dan dilakukan anak di luar sekolah sangat
berpengaruh terhadap perilakunya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan mengemukakan hal ini
setelah menjadi pembicara kunci pada seminar "Pembangunan Berwawasan Budaya"
yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Selasa
(17/12), di Jakarta.

Menurut Fuad, salah satu alat yang paling berpengaruh dalam penyebaran
budaya adalah media massa. "Dahulu kita belum mengenal televisi. Anak-anak
belajar tentang kehidupan dari dalang saat ia menonton wayang. Tetapi,
sekarang yang mereka tonton di televisi jauh dari filsafat hidup karena yang
ada justru kekerasan," jelas Fuad.
Momentum otonomi daerah sebenarnya dapat mendekatkan kembali budaya-budaya
lokal untuk diserap anak-anak. Di daerah, demikian Fuad, banyak cerita
rakyat dan dongeng yang dapat dikonsumsi anak-anak. Nilai-nilai lokal ini
dapat dikonsumsi jika dikemas dengan baik, sehingga nantinya dapat
menandingi budaya-budaya negatif yang dibawa media massa.
Diakuinya bahwa tidak semua kebiasaan itu kebudayaan, namun kebudayaan dapat
menimbulkan kebiasaan. Oleh karena itu, jika anak-anak terpaksa melihat
kebudayaan yang penuh dengan kekerasan itu melalui program-program siaran
televisi, maka mereka akan menjadi terbiasa untuk menontonnya dan bahkan
sampai mempraktikkan apa yang mereka tonton.
"Jadi, jangan menganggap pendidikan hanya tanggung jawab sekolah, itu
betul-betul mempersempit pendidikan anak," tegas Fuad.

Akhlak, menurut Fuad dibangun dalam tiga tahap. Ketiganya menjadi satu paket
dalam membangun akhlak anak-anak. Tahap pertama adalah pembiasaan. Waktu
anak kecil dibiasakan dengan aturan dia tidak mengerti apa-apa, begitu juga
dengan alasan dia mengikuti kebiasaan itu. Sebab, menurut Fuad mereka belum
mengetahui nilai yang terkandung dalam aktivitasnya. Oleh karena itu,
pembentukan kebiasaan yang disertai penanaman nilai sangat penting.

Tahap kedua adalah pendidikan. "Orang banyak keliru bahwa pendidikan hanya
dimengerti sebatas sekolah saja. Banyak orangtua secara tidak sadar maupun
sadar meminta budi pekerti anaknya dibentuk di sekolah. Padahal, yang
dialami di luar juga pendidikan," ujarnya. Fuad lalu mencontohkan, saat anak
kecil melihat banyak terjadi pelanggaran lalu lintas, akhirnya dia akan
mengikuti. "Demikian juga saat antre, seandainya tidak kebagian, masa dia
mau antre," ujarnya.

Tahap ketiga adalah peneladanan. Sepanjang umur kita, teladan dapat dilihat
dari guru, ulama, ataupun seniman. "Banyak
teladan yang bisa dicontoh oleh anak-anak. Sekarang tinggal bagaimana
mengarahkannya," kata Fuad.
Ketika ditanya tentang kondisi pendidikan nasional, Fuad mangatakan masalah
pendidikan nasional saat ini terletak pada keterlambatan pembuatan
perundang-undangan untuk menyelenggarakan sistem yang bersifat nasional.
Keterlambatan ini tidak hanya berlaku pada sistem pendidikan, melainkan juga
sistem-sistem lain, seperti pertahanan.

Menurut Fuad, jika Undang-undang (UU) yang mengatur sistem secara nasional
belum ada, biasanya UU yang lama yang dipakai. Akan tetapi, yang menjadi
masalah adalah UU yang lama hendak diganti, UU yang baru belum siap dan
masih dalam perdebatan. Akibatnya, yang terjadi adalah kekosongan
perundang-undangan.
Akibat kekosongan ini, peraturan-peraturan di bawahnya, seperti peraturan
pemerintah, harus menunggu UU yang baru dibuat dan disahkan. "Hal seperti
ini yang saya khawatirkan, sebab jangan sampai kita kalah cepat dengan
gejala-gejala sosial negatif yang hanya mementingkan diri sendiri,"demikian
Fuad Hassan. (B02)



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke