> > Selamat merenungi... > > Seorang penjual minyak goreng keliling seperti biasa menjajakan > dagangannya di tepian Sungai Citarum. "Nyak nyak minyaaaaaaaaaaaaak", > teriaknya. > > Di jalanan menurun tiba-tiba gerobaknya yang penuh dengan botol minyak > tergelincir ke Sungai Citarum. Plung ... lap ... tenggelam deh ceritanya > ... > > Huuuuu ... huuuu .... menangislah dia .... "Harus kuberi makan apa istriku > nanti ... huuu..." > > Tiba-tiba ... seorang Malaikat yang baik hati muncul dan bertanya : "Hai, > BAJURI ... kenapa gerangankah sehingga engkau menangis begitu ?" > Ternyata ... namanya BAJURI ... tahu juga ya itu Malaikat .... > > "Oh, Malaikat ... gerobak minyak goreng saya tergelincir ke sungai ..." > "Baiklah ... aku akan ambilkan untukmu ..." > > Tiba-tiba Malaikat itu menghilang dan muncul lagi dengan sebuah kereta > kencana dari emas, penuh dengan botol dari intan ... > > "Inikah punyamu?" tanya Malaikat ... > "Bukan ... gerobakku tidak sebagus itu ... mana mungkin penghasilan saya > yang 6 juta sebulan bisa beli kereta kencana? Itu pun sudah ditambah komisi > penjualan yang cuma sedikit" > > Malaikat itu pun menghilang lagi dan muncul dengan sebuah kereta perak > dengan botol dari perunggu. > > "Inikah punyamu?" tanyanya lagi. > "Bukan, hai Malaikat yang baik ... Punyaku cuma dari besi biasa ... > botolnya juga botol biasa ..." > > Lalu Malaikat itu pergi lagi ... dan kali ini kembali dengan gerobak dan > botol Si BAJURI. > > "Inikah punyamu?" > "Alhamdulillah ... benar ya Malaikat. Terima kasih sekali engkau telah > mengambilkannya untukku". > > Malaikat berkata", Engkau jujur sekali, ya BAJURI. Untuk itu sebagai hadiah > ... aku berikan semua kereta dan botol tadi untukmu ..." > > "???????? Alhamdulillah .... terima kasih ya Allah ... terima kasih ya > Malaikat ..." > > > Sebulan kemudian, BAJURI rafting bersama istrinya di sungai yang sama ... > Naas tak dapat ditolak, malang tak bisa dihindari ... Perahu karetnya > terbalik dan istrinya hanyut ... > > "Huuuuuuuuuuuuuuuuuu.... huuuuuuuuuuu ....... istriku ... di mana engkau > ....", isaknya ... > > Tiba-tiba Malaikat pun muncul lagi ... "Kenapa lagi engkau, ya BAJURI ?" > > "Istri saya hanyut dan tenggelam di sungai, hai Malaikat ..." > > "Ohhh ... tenang ... aku ambilkan ..." > > Plash ... Malaikat itu menghilang dan tiba-tiba muncul kembali sambil > membawa Nafa Urbach ... yang ada tato mawar di perutnya ... > > "Inikah istrimu?" tanya Malaikat ... > > "Betul, Malaikat ... dialah istriku ..." > > "Haaaaaa .... BAJURI!!!" Malaikat membenta k marah. "Sejak kapan kamu > berani > bohong? Di manakah kejujuran kamu sekarang?" > > Sambil bergetar dan berjongkok ... BAJURI berkata : "Ya, Malaikat ... kalau > aku jujur ... nanti engkau menghilang lagi dan membawa Bella Saphira ... > kalau kubilang lagi bukan ... maka engkau akan menghilang lagi dan membawa > lagi istriku yang sebenarnya ... > Lalu ... engkau akan bilang bahwa aku jujur sekali ... dan engkau akan > memberikan ketiga-tiganya kepadaku... > Buat membiayai hidup Nafa saja aku bingung gimana caranya ... apalagi > tiga-tiganya??? " > > Malaikat pun termangu dan bengong .... "Benar juga kamu ... kamu realistis > ..." > ----------------------------------------- (on the network) > > > > > > > > > > > >
_____________________________________ We are Merapi! Dedicated for Service Excellence For more details please visit us at http://www.merapi.net --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]