Bukannya curiga, tapi koq mail yg donate aslinya dari siapa yah? 
Terus apa betul yg transf via BCA itu milik ortunya Kevin?
Soalnya mail pertolongannnya masih nggak jelas, yg saya heran biasanya
khan ada alamat yg mau di donate..alias alamat ortu Kevin / alamat
jelasnya..
Soalnya tadi temenku nanya dan aku nggak bisa jawab..dia juga pernah
crosscek ada yg minta bantuan pas mau di transf ternyata nama orang itu
nggak ada hub sama yg dibantu...
Mungkin ada yg bisa kasih konfirmasi?

Mama falhan

  ----- Original Message ----- 
  From: Hilda Yanuarti 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ;
Ramadhan Kurnia Nusa ; Vivienne Wiryawan ; Pipi
([EMAIL PROTECTED]) ; Luvi Warsanti Hendra ; Carol Amaranto ;
Yuliarti ; Dewi Intan ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; Afidah ;
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, July 07, 2004 9:11 AM
  Subject: [We_R_Mommies] (OOT) DONATE FOR KEVIN : Kisah seorg anak
lelaki dari Bali


  Please...Your donation may help his life..


  KISAH SEORANG ANAK LELAKI DARI BALI BERNAMA 
  "KEVIN" 
    Written by Yulia (Kevin's Mom)

  "A beautiful present a young couple had given by the GOD"

  14 Maret 1998. 
  Seorang bayi laki-laki lahir di Bali dari pasangan Made Sukanta &
Yuliawaty.
  Bayi itu bernama Kevin Anantya Pradana Sukanta. Kevin lahir  melalui
  persalinan alami dengan berat 2,300 gram dan panjang 43 cm. Karena
badannya
  kuning, Kevin sempat dirawat  dalam inkubator. Setelah 3 hari kemudian
  diperbolehkan pulang. 
  Selama 2 minggu berikutnya Kevin masih terlihat kuning, bahkan
tinjanya
  berwarna putih spt dempul & berlemak. Kami bawa Kevin ke dokter utk
  diperiksa. Menurut dokter, kondisi kuning Kevin sudah tidak normal.
Diduga
  Kevin mengalami kelainan hati. 

  Mimisan hebat.
  Saat ini Kevin berusia 3 bulan. Suatu hari tiba-tiba ia mengalami
mimisan
  hebat. Khawatir dengan mimisannya yg tidak berhenti,  kami langsung
telpon
  DSA-nya. Dokter terkejut mendengar berita tsb dan langsung meminta
kami
  untuk membawa Kevin ke RS. 
  Setibanya dirumah sakit Kevin dicheck oleh dokter ternyata telapak
tangan
  dan kakinya sudah pucat. Infus langsung dipasangkan.  Hasil lab darah
  lengkap menunjukkan bahwa HBnya hanya 6. Kevin harus ditransfusi darah
  secepatnya.  Transfusi selama 3 hari membuahkan hasil. Hbnya mulai
meningkat
  dan  Kevin diperbolehkan pulang setelah 5 hari di RS. Sebulan kemudian
kami
  disarankan oleh ahli bedah anak untuk membawa Kevin ke RSCM Jakarta -
bag
  Hepatologi. Seminggu kemudian kami pergi ke Jakarta. Di RSCM Jakarta,
Kevin
  mendapatkan serentet obat-obatan. 

  Sindroma Alagille.
  Obat2an terus diberikan pada Kevin, tapi ia tak kunjung membaik. 
  Bahkan kami sering mendapati bagian tubuh Kevin berdarah, karena
garukan spt
  di pipi, telinga, muka dll.  Di tengah kegalauan hati & keputusasaan,
kami
  berkenalan dg Dr. Purnamawati, seorang dokter anak yg ahli hepatologi.
  Beliau menduga Kevin menderita Sindroma Alagille dari diagnosa
awalnya. Hal
  itu diperkuat dengan hasil X-ray Kevin, yaitu tulang belakang yang
berbentuk
  seperti kupu - kupu (butterfly appearance) dan bentuk tulang dahi.  

  Untuk memastikan Kevin benar mengidap syndrome tersebut kami
disarankan
  untuk biopsy hati di Melbourne, karena menurut Dr Wati kasus ini cukup
  banyak ditemukan di Melbourne.  Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya
kami
  memutuskan untuk melakukan biopsy hati pada Kevin.  Dr. Wati lah yang
  mengorganize semua kebutuhan kami termasuk menghubungkan kami dengan
Dr.
  yang akan menangani disana.

  Biopsy ke Melbourne, Australia.
  Kevin baru saja merayakan ulang tahunnya yang pertama.
  Beberapa hari kemudian kami membawa Kevin ke Melbourne untuk biopsy
hati.
  Berangkat tengah malam dari Bali.  Perjalanan ini terasa sangat
melelahkan.
  Mulai pesawat take off sampai landing, Kevin menangis terus menerus.
Pagi
  harinya tiba di Melbourne, kami mendapati selurub muka, telinga,
kepala
  Kevin berdarah karena digaruk. Pantatnya luka berdarah seperti iritasi
  popok.  

  Kevin langsung kami bawa ke Royal Children Hospital untuk menemui
dokter. 
  Dokter mulai melakukan persiapan biopsy & waktu biopsy. Pada hari H,
biopsy
  ditunda karena APTT darah Kevin yang tinggi. Treatment dilakukan dg
suntikan
  K1 hingga 2 hari kemudian APTT Kevin kembali normal dan siap utk
biopsy.
  Hasil biopsy hati menunjukkan Kevin positif mengindap syndrome
tersebut.
  Mulailah pengobatan dengan pemberian obat khusus & nutrisi khusus.
Untuk
  obat-obatannya, kami harus mengimport dari Melbourne. 

  Setelah mendapatkan pengobatan, kondisi Kevin mulai membaik. Gatal -
  gatalnya mulai berkurang dan jarang berdarah di dipagi harinya. Setiap
bulan
  kami memeriksakan darah Kevin dan dilaporkan ke dokter di Melbourne.
Setelah
  6 bulan, gatalnya mulai meningkat, dokter meningkatkan dosis obatnya. 

  Pertengahan tahun 2001.
  Kevin membaik. Dari hasil lab, kolesterol maupun billirubin turun
cukup
  drastis, termasuk kondisi ginjalnya yang baik.  Melihat kondisi tsb
dokter
  cukup berharap Kevin akan mempunyai peluang untuk sembuh. Tiga bulan
  sekembalinya dari Melbourne Kevin mengalami cedera, terpeleset
dilantai yang
  basah, terjadi pendarahan dikepala dan menekan otaknya sehingga harus
segera
  dioperasi. 

  Kondisi Kevin memburuk.

  Bulan September 2003.
  Xanthoma dibadan Kevin mulai muncul kembali dan beberapa kali Kevin
terkena
  flu yg sebelumnya tidak pernah terjadi.   Melihat kondisi tsb, kami
  disarankan oleh dokter di Melbourne utk membawa Kevin kembali ke
Melbourne. 
  Bulan Maret 2004. 
  Kondisi Kevin memburuk. Kami membawa Kevin kembali ke Melbourne.
Ternyata
  benar dugaan kami, kondisi Kevin benar-benar memburuk. Hatinya (liver)
mulai
  mengeras (cirosis).  Ginjalnya mulai rusak. Secara umum, kondisi Kevin
jauh
  lebih buruk dari kondisinya 3 th yg lalu. Kami sempat shock. Harapan
hidup
  Kevin menipis.  Menurut dokter hanya ada 1 cara agar ia dapat terus
hidup,
  yaitu : TRANSPLANTASI HATI & GINJAL. 

  Jantung kami serasa berhenti mendengar keputusan itu.
  Apalagi setelah mengetahui biaya cangkok yang sangat besar. Sekitar
  A$250,000 (sekitar Rp. 2 Milyar) .......jauh, sangat jauh dari
kemampuan
  kami. Kami ingin sekali Kevin hidup dan tumbuh spt anak - anak
lainnya.
  Apalagi semangat hidup Kevin yang luar biasa tinggi. 
  Kami percaya Tuhan akan memberikan jalan buat kami untuk melakukan
yang
  terbaik bagi Kevin.


 
------------------------------------------------------------------------
----
  ----

  Catatan dari team DONATE FOR KEVIN : 

  Sindrom Alagille ditemukan oleh Daniel Alagille pada tahun 1969, di
  Perancis. Merupakan suatu kelainan genetik atau istilah awamnya,
keturunan.
  Terjadi akibat gangguan pada kromosom 20 lengan pendek. Penyakit ini
dialami
  oleh 1 dari 70.000-100.000 bayi yang lahir hidup. Jadi bukan penyakit
yang
  umum. Di negara maju, simdrom ini penyebab kedua terbanyak bayi
kuning.
  Sejak tahun 1997, di Bagian Ilmu Kesehatan  Anak (IKA) FKUI-RSCM telah
  ditemukan lima kasus SA.  Mutasi gen di kromosom 20 menyebabkan
programming
  di berbagai organ seperti hati, pembuluh darah dan jantung, ginjal,
lensa
  mata, kelenjar pankreas, tulang belakang dan tulang lain. 
  Karena  melibatkan berbagai organ seperti disebutkan di atas, maka
gejalanya
  sangat bervariasi. Pada Kevin, gejala yang mencolok saat dia bayi
adalah
  kuning yang tak kunjung hilang akibat kelainan di hatinya. Kevin juga
  memiliki raut wajah yang khas (dahi menonjol, jarak antara kedua mata
agak
  jauh/hiper-telorisme, puncak hidung yang rata, serta rahang bawah yang
kecil
  tetapi dengan dagu yang lancip). Pertumbuhan Kevin sangat terhambat,
jauh
  lebih kecil dari usianya, kelainan tulang belakang, mata, ginjal.  

  Saat ini kondisi Kevin sudah memasuki tahap akhir yang dalam dunia
  kedokteran disebut sebagai sirosis. Peningkatan tekanan dalam pembuluh
darah
  di dalam rongga perut sewaktu-waktu dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh
  darah di saluran cerna. Komplikasi lainnya: rasa gatal super hebat,
  penebalan kulit, benjolan2 di kulit akibat penumpukan kolesterol,
gangguan
  penyerapan lemak, kekurangan vitamin larut lemak yaitu vitamin
A,D,E,K
  sehingga pertumbuhannya terganggu dan mudah mengalami fraktur tulang
tanpa
  pencetus nyata.    

  Transplantasi hati dan ginjal merupakan satu-satunya cara untuk
  menyelamatkan Kevin. Transplantasi ini belum dapat dilakukan di
Indonesia.
  Rencana-nya Insya Allah di Australia. Organ diambil dari orang tuanya.
Kedua
  orang tua Kevin akan menjalani pemeriksaan untuk mengetahui mana yang
paling
  sesuai dengan Kevin. Perawatan pasca transplantasi juga akan lebih
lama bagi
  Kevin karena kondisinya yang agak berat, artinya tentunya juga lebih
mahal.
  Pasca transplantasi, kevin akan membutuhkan obat untuk jangka panjang,
yaitu
  obat untuk mencegah terjadinya penolakan terhadap organ yang
dicangkokkan.

  Pasca transplantasi, anak seperti "dilahirkan kembali". Kualitas
hidupnya
  berbeda. Keluhan otomatis menghilang, tumbuh dan berkembang mengikuti
anak
  seusianya. Upaya transplantasi ini sungguh suatu karunia bagi
penderita
  gagal organ seperti Kevin. 

  Jika anda peduli dengan KEVIN, seperti kami peduli, sumbangkan dana
anda ke
  : No rekening Bank BNI 46 Cab. Denpasar A/C 302 782 020758901 a.n.
Yuliawaty

  Berapapun rupiah yg anda sumbangkan dapat menyelamatkan nyawa KEVIN.
Nyawa
  seorang anak lelaki yg punya semangat hidup tinggi. Seorang anak yg
  bercita-cita menjadi pembalap mobil.

  - Team DONATE FOR KEVIN -



        Yahoo! Groups Sponsor 
              ADVERTISEMENT
             
       
       


------------------------------------------------------------------------
------
  Yahoo! Groups Links

    a.. To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/We_R_Mommies/
      
    b.. To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]
      
    c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service. 





---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke