Dear moms and dads,

      Diambil dari Balitacerdas.com

     
      SENI BERBICARA DENGAN BAYI 
      1. Memperkenalkan Nama Benda 

      Perkenalkan segala sesuatu di sekitar kita kepada bayi. Ini bisa dimulai dengan 
yang sederhana, seperti wajah kita. Yuk, ajak tangan bayi menjelajahi wajah kita. 
Sambil menyentuh setiap bagiannya, sebutkan mana mata, hidung, mulut, telinga, dan 
lain-lain. Lalu, lanjutkan dengan anggota tubuh. Lebih jauh lagi, perkenalkan bayi 
pada nama-nama benda di sekitarnya; bola, meja, kursi, kotak. Perkenalkan pula si 
kecil pada pohon, mobil, kucing, anjing, dan aneka obyek di luar rumah. 

      2. Menjadi Pendengar 
      Meski bayi belum mampu mengungkapkan keinginan atau gagasan lewat kata-kata yang 
jelas, sebaiknya mulailah ''mendengarkan'' setiap ia ''mengungkapkan'' sesuatu. 
Jadilah pendengar aktif. Usahakan mengira-ngira apa yang ingin bayi ungkapkan. Lalu, 
berikan respon. Misal, ''Oh, bagus sekali!'' atau ''Apa betul?'' Ajak pula bayi 
berdialog, meski ia hanya akan merespon dengan gumaman, gerakan, senyum atau bahasa 
tubuh lainnya. 

      3. Memperkenalkan Konsep 
      Segala sesuatu di sekitar bayi merupakan hal baru baginya. Nah, kewajiban 
kitalah mengenalkannya kepada bayi melalui berbagai konsep, eperti konsep 
panas-dingin, naik-turun, masuk-keluar, kosong-penuh, berdiri-duduk, basah-kering 
serta besar-kecil. Pengenalan konsep dasar ini bisa dilakukan sesederhana mungkin. 
Dan, bisa didapat dari peristiwa sehari-hari di sekitar bayi. Misal, saat menggantikan 
popok, kita bisa memberitahukan padanya, ''Popokmu basah kena pipis. Nah, sekarang 
Mama ganti dengan popok yang kering.'' 

      4. Menjelaskan Sebab-Akibat 
      Konsep sebab-akibat juga perlu diperkenalkan, mengingat bayi sedang giat 
mempelajari segala sesuatu. Kita bisa mulai dengan menjelaskan berbagai fungsi dan 
sebab-akibat bekerjanya benda di rumah. Misal, tombol lampu. ''Kalau tombol ini Mama 
tekan ke atas, lampu akan menyala dan ruangan jadi terang. Tetapi kalau ditekan ke 
bawah, lampu padam dan ruangan jadi elap.'' 
      Tentu saja tak cuma benda mati. Sebab-akibat pada perasaan orang juga bisa 
diperkenalkan. Contoh, ''Mama sedih kalau kamu nggak mau makan''. Ini akan mengasah 
kepekaan bayi. 

      5. Memperkenalkan Warna 
      Warna-warni bisa ditunjukkan sambil memperkenalkan benda dan segala sesuatu di 
sekitar bayi. Misal, ''Itu balon, Nak. Warnanya merah, seperti bajumu.'' 

      6. Mengulangi Kata-Kata 
      Agar bayi mampu mengingat lebih tajam segala sesuatu yang diperkenalkan padanya, 
sebaiknya kata-kata yang diperkenalkan selalu diulang-ulang. Misal, ''Pintar, makannya 
sudah habis. Haaabiiis.'' 

      7. Memperkenalkan Kata yang Benar 
      Hindari penggunaan kata-kata yang dipermudah atau dicadel-cadelkan, seperti 
''mamam'' untuk makan, ''mimik'' untuk minum, atau lainnya. Gunakan kata-kata yang 
benar. Karena, ini membantu bayi memahami konsep dengan benar. 

      8. Perkenalkan Kata Ganti 
      Walau bayi belum bisa menggunakan kata ganti, tak ada salahnya mulai 
memperkenalkannya. Beritahu pula konsep kepemilikan. Misal, ''Ini kue untuk Adek, 
untuk kamu,'' atau ''Ini punya Mama, punya saya''. 

      9. Memacu Respons 
      Banyak cara memancing bayi agar merespons atau menjawab pertanyaan kita. Misal, 
memberi berbagai pilihan dan meminta bayi memilih salah satu, ''Mau pakai baju merah 
atau kuning?'' Atau, bisa juga meminta bayi menunjukkan atau mengambil benda yang kita 
tanyakan, ''Coba, yang mana boneka Laa Laa?'' 

      10. Hindari Pemaksaan 
      Jika bayi cuma menjawab dengan ekspresi atau bahasa tubuh, bantulah dengan 
memberi pilihan. Misal, ''Ari mau pilih bola atau boneka?'' Kalau kata-katanya tetap 
tak keluar, komentari pilihannya, ''Oh, Ari pilih bola, ya?'' Hindari pemaksaan bila 
bayi tetap tak mau bicara. Bersabar dan teruslah berlatih. 

      11. Menyederhanakan 
      Arahan yang rumit bisa membingungkan bayi. Jadi, sampaikanlah arahan verbal satu 
per satu. Misal, ''Tolong ambilkan bola.'' Tunggu sampai bayi melakukannya, baru 
lanjutkan, ''Nah, sekarang berikan pada Mama.'' Beri pujian bila ''tugas'' itu 
dilakukan dengan baik, agar bayi tahu bahwa yang dilakukannya benar. 

      12. Hati-hati Memperbaiki 
      Kekeliruan berbahasa karena keterbatasan artikulasi bayi bisa mulai diperbaiki 
secara hati-hati. Ungkapan ''..bil!'' untuk ''mobil'', dapat langsung diperbaiki lewat 
jawaban ''Pintar, itu mobil''. Tak perlu mengulang-ulang kesalahan ucapan bayi. 
Sebetulnya ia sudah mengetahui ucapan yang seharusnya keluar. 

      13. Membaca Bersama 
      Perkenalkan bayi pada buku bacaan bergambar yang memiliki kalimat berirama dan 
sederhana seperti pantun. Ajaklah ia bersama-sama mengucapkan dan menunjukkan 
gambar-gambarnya. Misal ''Gajah bermain bola.'' Mintalah bayi menunjukkan mana gajah 
dan mana bola. Lakukanlah ini sesering mungkin. Lama-lama bayi akan akrab dengan 
kata-kata di buku tersebut dan tertarik untuk belajar lebih banyak lagi. 

      14. Mengenalkan Angka 
      Ini bukan pelajaran berhitung, melainkan sekedar mengenal angka satu dan lainnya 
sambil bermain. Misal, ''Adik boleh ambil satu kue. Saa-tuu...'' (sambil 
memperlihatkan jari kita menunjukkan ''satu''). Atau, 
      ''Ambil mainan, yang baaa-nyaak.'' Menghafal angka juga sudah bisa dilakukan. 
Sambil naik tangga atau memasukkan mainan ke dalam boks, kita membilang, ''Satu, dua, 
tiga...'' 

      15. Menyanyi 
      Menyanyi adalah cara mudah ''merekamkan'' beragam kosakata di benak bayi. Kelak, 
begitu mendengar potongan melodi dan irama lagu tersebut, rekaman itu akan keluar 
dengan sendirinya dari mulut bayi. 

      (sumber: klinikpria.com) 

Kirim email ke