Dear all, maaf, kemarin saya lupa nyebutin, exact time saya ngecek. Berhub email itu udah lama banget beredar (kira2 udah setahun yl, dari temen2 kuliah), jd ya...saya & temen2 ngeceknya tahun lalu. Sori, blm sempet update. Dan waktu itu memang kondisinya memprihatinkan. Nah, kalo skrg ini kondisi nya sudah jauh lebih baik, ya Alhamdulillah, berarti email forward2-an itu ngaruh banget ya....
Thanks info-nya!! Quoting Andini Pujiastuti <[EMAIL PROTECTED]>: > > Moms and Dads > > Kalo menurut saya untuk panti asuhan cipayung sudah banyak donaturnya > (saya > pernah kesana menjelang lebaran tahun lalu, mereka menerima banyak > sekali > bantuan).Coba tengok panti asuhan tuna ganda di JL. raya Bogor km29 > depan > BCA n jayabaya Cimanggis? > Disana banyak anak down syndrome (ada sebagian yang dibuang oleh > ortunya) > yang lebih membutuhkan bantuan kita. > > maaf kalo kurang berkenan > > rgds > > Dini > -----Original Message----- > From: Rika Kartika [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, August 06, 2004 10:37 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [balita-anda] Re: Alamat panti asuhan /yatim piatu balita > Cipayung > > > Mbak & moms sekalian > > Cuma mau share yah..... > Mnrt aku sih..berdasarkan pengalamanku kesana minggu lalu, panti asuhan > ini > kondisinya baik,terawat, kelihatan sekali subsidi dr para donatur > cukup > byk, > ruangan2 anak2 itu rata2 ber-Ac, anak2nya juga bersih2 n sopan, seems > like > para pengasuh balita tsb juga pada concern dengan kebutuhan2 > anak2nya, > seperti halnya ada anak yang alergi susu sapi, mereka langsung memberi > susunya isomil, dan aku perhatikan byk juga susu 2 merk Procal, > progold > disana..terutama untuk anak2 bayinya yah... > So mnrt aku yah kondisinya panti ini gak memperhatinkan siy tapi cukup > terawat lebih tepatnya, ... > Ketika aku kesana, hal yg membuat aku haru malah..bukan mslh sandang > atau > pangan mereka tapi lebih kepada betapa sedihnya mereka yg kekurangan > kasih > sayang dr orang tua.. > > Aku pun menghimbau para ibu2 sekalian untuk ikut menyumbang ke panti > ini, > tapi alangkah baiknya kalau kita juga menyumbang ke panti asuhan2 lain > yg > keadaanya totally jauh lbh memprihatinkan,aku rasa pasti byk... > Aku pun lagi cari tahu panti asuhan balita selain di cipayung ini, so > kalo > ada yg tau alamat yg bisa ku kunjungi..mohon sharenya yah... > Gitu ajah share dr aku..maaf yah kalau kurang berkenan.... > > > > Maminya Harry > > > > > -----Original Message----- > From: Meira [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, August 05, 2004 4:27 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: [balita-anda] Re: Alamat panti asuhan /yatim piatu balita > Cipayung > > Dear Moms n Dads, > Aku udah nemu alamatnya. > Sekedar informasi, aku udah ngecek Panti Asuhan Balita ini, dan memang > benar > kondisi-nya memprihatinkan. Kalau ada yang berniat menyalurkan bantuan > bisa > ke > > Rek BCA 2731391582 > Cab. Dewi Sartika > An. Hj. Etty Setiasih & Endang Rusmiati > > Contact Person: Ibu Tarsih/Ibu Budi di No. 844 5651 > > > Cheers, > Meira > > Quoting Rika Kartika <[EMAIL PROTECTED]>: > > > > > Moms, > > > > Kayaknya dulu ada yg pernah tulis alamat lengkapnya panti asuhan > > balita yg di cipayung.. > > Punya aku ke delet deh..ada yg masih inget atau bisa kasih aku info? > > > > > > > > Thx yah.. > > Rika > > (abis sesengukan baca email di bwh ini...hiks..) > > > > > > > > > > > > > > -----Original Message----- > > From: hernawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > Sent: Friday, July 30, 2004 4:00 PM > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: [balita-anda] suasana di panti asuhan /yatim piatu ( haru > ..) > > > > > > FYI > > maaf jika kurang berkenan. > > > > hth > > dicopy paste dr www.eramuslim.com > > > > ----------------- > > Mereka yang Merindukan Mama > > > > Publikasi: 30/07/2004 11:43 WIB > > > > Seperti apa rasanya menjadi mereka? Memanggil setiap yang datang > > dengan sebutan "Mama". Melakukan berbagai bentuk 'caper' agar > > diperhatikan, dipuji dan digendong. > > > > Oi, betapa berbedanya! > > > > Selama ini, yang saya tahu tentang anak-anak, utamanya bayi dan > balita > > adalah mereka sulit didekati oleh sosok yang asing baginya. Mereka > > butuh waktu untuk bisa dekat dan akrab dengan orang yang baru > > dikenalnya, apalagi baru dilihatnya. Binar dan ekspresi gembira akan > > mereka tunjukkan saat orang-orang dekat, yang mereka sebut mama, > papa, > > tante, kakek, nenek dan lain-lain datang mendekati mereka. > > > > Tapi ini lain. Binar dan rekah senyum itu akan menyambut setiap > orang > > dewasa yang mendekati mereka. Peluk erat dan tatap memohon itu akan > > ditemui oleh setiap orang dewasa yang mengunjungi mereka. > > > > Saya selama ini mengira, setiap anak memiliki kegembiraan yang sama, > > keriangan yang sama, tak peduli di mana dan kapan. Tak peduli ada > atau > > tidak sesosok yang disebut mama, papa, kakek, nenek. Tapi ternyata > > tidak. > > Hidup bersama teman sebaya, tak selalu membuat mereka riang gembira. > > Dicukupi kebutuhan makanan, pakaian dan mainan yang banyak juga tak > > cukup membuat mereka bahagia. Mereka tumbuh tak sama dengan > anak-anak > > pada umumnya. Rengekan mereka, kekeh mereka, ekspresi takut mereka, > > semuanya tak sama. Bahkan kosa kata mereka pun tak sama, tak > sebanyak > > yang hidup bersama keluarganya. > > > > Semua yang saya saksikan tentang mereka menyentakkan kegetiran ke > > dalam dada saya petang itu. Dalam taksi yang meluncur di kelengangan > > jalanan Jakarta suatu petang, saya menumpahkan rasa sesak yang > > tertahan sejak satu jam sebelumnya, di pundak sahabat saya. Wahai, > > seperti apa rasanya menjadi mereka? > > > > *** > > > > Panti Asuhan Taman Balita, Cipayung suatu petang di akhir pekan. > > "Mama... akut, mama takut!" Rengekan itu begitu memerihkan dada, > > meningkahi kebisingan yang berasal dari ruangan yang baru saja saya > > masuki. > > Jerit, > > tangis dan tawa bercampur menjadi satu. > > > > Saya kaget ketika tiga orang sekaligus menyerbu saya dari depan, > > belakang dan samping. Mereka memeluk erat-erat hingga saya nyaris > tak > > bisa bernapas. > > Yang tidak kebagian pelukan memegang tangan saya dan menarik-narik > ke > > kiri dan ke kanan. Saya terpaksa berjongkok karena kepungan mereka. > > Satu orang duduk di pangkuan saya sambil matanya yang basah menatap > > saya penuh harap. > > Satu orang lagi yang memeluk leher saya dari belakang menempelkan > > kepalanya di punggung saya. > > > > Yang tadi menarik-narik lengan saya bertutur dengan kosa kata tidak > > jelas. > > "Hantu... lampu mati... nakal!" Katanya sambil menunjuk kerumuman > > teman-temannya. Saya tak sempat menjawab. Beberapa pengasuh mereka > > memerintahkan semua anak kembali ke kamar. Dengan dua anak balita di > > gendongan dan dua lagi memegang ujung rok saya, saya tersaruk-saruk > > mengikuti rombongan berisi tiga puluhan balita itu ke kamar mereka. > > > > Saat para pengasuh menginstruksikan mereka untuk cuci kaki dan naik > ke > > tempat tidur, balita-balita itu masih menggelendoti saya, sambil > > menarik-narik ke kamar mandi. Butuh waktu belasan menit bagi saya > > untuk lepas dari kepungan mereka. Lepas dari satu anak, anak yang > lain > > seperti mendapat kesempatan untuk menyerbu dan memeluk. Mereka > seperti > > benar-benar memanfaatkan setiap yang datang untuk mendapatkan > sekedar > > dua kedar usapan dan pelukan. > > > > Duh, perih itu merejam dada saya. Tak kuat menahan sesak di dada, > saya > > keluar ruangan untuk sejenak melepas perih ini. Oleh petugas saya > > diberitahu dan dipersilakan mengunjugi ruangan bayi. Saat saya > masuk, > > sebagian besar orok itu sudah berada di box masing-masing. > > > > Beberapa bayi tengah berguling di bed yang dihamparkan di bawah. > > Sebagian > > lagi mengoceh sendiri, sebagian lagi sudah tidur. Beberapa bayi > > langsung mengulurkan tangan ketika saya mendekat. Kekeh tawa dan > tatap > > memohon mata-mata bulat itu membuat saya tak tega untuk mengabaikan > > permintaan mereka. > > > > Dua bayi sekaligus langsung saya angkat dari boxnya dan saya gendong > > di kiri kanan. Namun baru sebentar, saya sudah ditegur oleh petugas. > > Kata mereka bayi-bayi itu akan rewel dan tidak mau diturunkan jika > > saya gendong lagi karena seharian sudah banyak yang menggendong. > Saya > > mengerti maksud si ibu petugas. Dan benar saja, ketika saya > kembalikan > > ke box-nya, dua bayi 10 bulanan itu meronta dan menangis menyayat > hati > > sambil mengulurkan tangannya. > > > > Apa yang bisa saya lakukan sekalipun hati saya tersayat-sayat? Saya > > harus 'tega' karena itu demi kepentingan mereka sendiri. Agar tidak > > merepotkan para pengasuhnya. Agar mereka tumbuh tegar dan sadar > bahwa > > mereka memang harus tumbuh 'sendiri' tanpa pelukan Mama karena > mereka > > berbeda. Agar mereka tak kecewa ketika akhirnya harus kembali > > kehilangan pelukan hangat itu. > > Karena mereka tidak lagi memiliki orang tua yang akan memeluk mereka > > saat mereka takut atau sakit. > > > > Lintasan pikiran itu membuat saya 'mematikan rasa' sekalipun saya > > sangat ingin memeluk dan membelai mereka. Dan rasa itu, saya > tumpahkan > > dalam tangis tanpa suara dalam perjalanan pulang, di pundak sahabat > > perempuan saya. > > Rabb, > > sungguh benar perintahmu kepada ummat Islam untuk memelihara anak > > yatim.*** > > > > Azimah Rahayu > > > > eramuslim.com > > > > > --------------------------------------------------------------------- > > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ > > >> Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail > ke: > > > > >> [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > --------------------------------------------------------------------- > > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ > > >> Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail > > >> ke: > > [EMAIL PROTECTED] > > > > > --------------------------------------------------------------------- > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail > ke: > >> [EMAIL PROTECTED] > > > --------------------------------------------------------------------- > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > >> Stop berlangganan, e-mail ke: > [EMAIL PROTECTED] > > > > --------------------------------------------------------------------- > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > >> Stop berlangganan, e-mail ke: > [EMAIL PROTECTED] > --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]