Saya postingkan dari pediatrik.com

 

Rabu, 24-April-2004 20:43 WIB 


Kejang Pada Anak


 

Kejang disebabkan oleh pelepasan hantaran listrik yang abnormal di otak.
Gejala-gejala yang timbul dapat bermacam-macam tergantung pada  bagian
otak yang terpengaruh, tetapi umumnya kejang berkaitan dengan suatu
sensasi "aneh", kekakuan otot yang tidak terkendali, dan hilangnya
kesadaran.

 

Kejang dapat terjadi akibat adanya kelainan medis. Rendahnya kadar gula
darah, infeksi, cedera kepala, keracunan, atau overdosis obat-obatan
dapat menyebabkan kejang. Selain itu, kejang juga dapat disebabkan oleh
tumor otak atau kelainan saraf lainnya. Kurangnya oksigen ke otak juga
dapat menyebabkan kejang. Pada beberapa kasus, penyebab kejang mungkin
tidak diketahui. Kejang yang terjadi berulang mungkin merupakan suatu
indikasi akan adanya suatu kondisi kronik yang dikenal sebagai epilepsi.

 

Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada anak-anak
yang berusia dibawah 5 tahun. Kejang demam dapat timbul bila seorang
anak mengalami demam tinggi, biasanya suhu tubuh meningkat dengan cepat
mencapai 39 derajat Celsius atau lebih. Walaupun hal ini sangat
mengkhawatirkan bagi orang tua, kejang seperti ini umumnya terjadi
singkat dan jarang menimbulkan masalah, kecuali bila demam yang terjadi
berkaitan dengan infeksi serius seperti meningitis. Anak yang mengalami
kejang demam tidak mempunyai kecenderungan untuk mengalami epilepsi.

 


Apa Yang harus Dilakukan


Anak yang mengalami kejang harus dibaringkan di tempat yang aman agar
tidak ada kemungkinan jatuh. Jauhkan benda-benda disekitarnya agar tidak
mengganggu. Longgarkan pakaiannya di sekitar kepala dan leher.
Hati-hati bila memasukkan benda-benda di antara gigi anak karena benda
tersebut dapat masuk dan membuntu jalan nafas anak. Jangan menahan
gerakan-gerakan anak seperti memegangi tangan atau kakinya. Segera
miringkan anak apabila kejang telah berhenti. 

Selain itu segera hubungi dokter terutama bila:

-                     anak tampak kesulitan bernafas

-                     anak tampak berwarna kebiruan

-                     anak mengalami cedera pada kepalanya

-                     anak tampak sakit

-                     anak memiliki suatu penyakit bawaan yang mungkin
membahayakan seperti kelainan jantung

-                     anak sebelumnya dicurigai telah menelan zat-zat
tertentu yang dapat menyebabkan keracunan 

Jika anak tampak bernafas dengan normal dan kejang hanya terjadi
beberapa menit saja, anda dapat menghubungi dokter setelah kejang
selesai. Jika seorang anak baru sekali mengalami kejang, segera hubungi
dokter bila hal ini terjadi. Sedangkan bila seorang anak sebelumnya
pernah mengalami kejang, hubingi dokter bila kejang terjadi lebih dari 5
menit, atau bila kejang yang timbul lain dari kejang yang biasanya
timbul.

Umumnya setelah kejang, anak akan tidur dengan "nyenyak". Periode ini
merupakan suatu periode yang dikenal sebagai periode postictal. Hal ini
merupakan hal yang normal, dan sebaiknya anak tidak usah berusaha
dibangunkan. Jangan memberikan makan atau minum kepada anak bila anak
belum benar-benar terbangun dan sadar.

Bila anak memang dinyatakan mengalami kejang demam oleh dokter, umumnya
dokter akan menyarankan  agar anak diberi obat penurun panas bila anak
demam agar demam dapat terkendali sehingga kejang dapat dicegah. Selain
itu, dokter juga akan menyarankan untuk mengkompres anak dengan kain
basah untuk membantu mendinginkan anak.

(cfs/kidshealth.org)

 

  

 

Kirim email ke