Nimbrung sekalian, Kalau ada millis untuk anak slow learner aku juga butuh.
tks Papa Ve2 ----- Original Message ----- From: "Felicia Virna I.B." <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, August 26, 2004 1:59 PM Subject: RE: [balita-anda] Artikel (6) : Mengarahkan Anak Hiperaktif > Dear Mbak Fenty, > > Ngomong-ngomong...dimana ya saya bisa ikut support group dan parenting > skill traning untuk anak hiperaktif? Soale saya mo ngedaftar nih.... > > Regards, > Felicia > > > -----Original Message----- > From: fenty [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, August 26, 2004 1:34 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: [balita-anda] Artikel (6) : Mengarahkan Anak Hiperaktif > > Mengarahkan Anak Hiperaktif > > Oleh info > > Jumat, 16-Januari-2004, 19:35:01872 klik > > > > > > Ada dua ketakutan kaum ibu menyangkut anaknya, autis dan hiperaktif. > Jika > anaknya terkena autis, ibu akan sangat gugup karena anaknya tak fokus, > cenderung pendiam dan sulit beradaptasi. Jika hiperaktif malah > > gelisah karena anaknya susah dikendalikan. Padahal, rata-rata anak autis > dan > hiperaktif punya KECERDASAN yang LUAR BIASA. > > > > > > Ada dua ketakutan kaum ibu menyangkut anaknya, autis dan hiperaktif. > Jika > anaknya terkena autis, ibu akan sangat gugup karena anaknya tak fokus, > cenderung pendiam dan sulit beradaptasi. Jika hiperaktif malah > > gelisah karena anaknya susah dikendalikan. Padahal, rata-rata anak autis > dan > hiperaktif punya KECERDASAN yang LUAR BIASA. > > > > Mengelola anak hiperaktif memang butuh kesabaran yang luar biasa, juga > kesadaran untuk senantiasa tak merasa lelah, demi kebaikan si anak. > > Anak hiperaktif memang selalu bergerak, nakal, tak bisa berkosentrasi. > > Keinginannya harus segera dipenuhi. Mereka juga kadang impulsif atau > melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa dipikir lebih dahulu. Gangguan > perilaku ini biasanya terjadi pada anak usia prasekolah dasar, atau > sebelum > mereka berusia 7 tahun. > > > > Anda cemas dan gugup? Tentu, tapi jangan takut. Kami punya resepnya. > > > > Pertama, PERIKSALAH. > > Tak semua tingkah laku yang kelewatan dapat digolongkan sebagai > hiperaktif. > Karena itu, Anda perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktif. > Yang harus Anda lakukan adalah mengonsultasikan persoalan yang diderita > anaknya kepada ahli terapi psikologi anak. Ini penting karena gangguan > hiperaktivitas bisa berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik anak, > serta > kemampuannya dalam menyerap pelajaran dan bersosialisasi. Tujuannya > untuk > mendapatkan petunjuk dari orang yang tepat tentang apa saja yang bisa > Anda > lakukan di rumah. Selain itu juga berguna untuk menghapus rasa bersalah > dan > memperbaiki sikap Anda > > agar tak terlalu menuntut anak secara berlebihan. Di sini biasanya para > ahli > akan memberikan obat yang sesuai atau sebuah terapi. > > > > Kedua, PAHAMILAH. > > Untuk bisa menangani anak hiperatif, ada baiknya pula > > jika Anda dan anggota keluarga mengikuti support group dan parenting > skill-training. Tujuannya agar bisa lebih memahami sikap dan perilaku > anak, > serta apa yang dibutuhkan anak, baik secara psikologis, kognitif > (intelektual) maupun fisiologis. Jika si anak merasa bahwa orang tua dan > anggota keluarga lain bisa mengerti keinginannya, perasaannya, > frustasinya, > maka kondisi ini akan meningkatkan kemungkinan anak bisa > > tumbuh seperti layaknya orang-orang normal lainnya. > > > > Ketiga, LATIH kefokusannya. > > Jangan tekan dia, terima kaeadaan itu. Perlakukan anak dengan hangat dan > sabar, tapi konsisten dan tegas dalam > > menerapkan norma dan tugas. Kalau anak tidak bisa diam di satu tempat, > coba > pegang kedua tangannya dengan lembut, kemudian ajaklah untuk duduk diam. > Mintalah agar anak menatap mata Anda ketika berbicara atau diajak > berbicara. > Berilah arahan dengan nada yang lembuat, tanpa harus membenatk. Arahan > ini > penting sekali untuk melatih anak disiplin dan berkonsentrasi pada satu > pekerjaan. Anda harus konsisten. Jika meminta > > dia melakukan sesuatu, jangan berikandia ancaman tapi pengertian, yang > membuatnya tahu kenapa Anda berharap dia melakukan itu. > > > > Keempat, TELATENLAH. > > Jika dia telah betah untuk duduk lebih lama, bimbinglah anak untuk > melatih > koordinasi mata dan tangan dengan cara menghubungkan titik-titik yang > membentuk angka atau huruf. Latihan ini juga bertujuan untuk memperbaiki > cara menulis angka yang tidak baik dan salah. Selanjutnya anak bisa > diberi > latihan menggambar bentuk sederhana dan mewarnai. Latihan ini sangat > berguna > untuk melatih motorik halusnya. > > Bisa pula mulai diberikan latihan berhitung dengan berbagai variasi > penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mulailah dengan > penjumlahan atau pengurangan dengan angka-angka dibawah 10. Setelah itu > > baru diperkenalkan konsep angka 0 dengan benar. > > > > Jika empat fase di atas telah dapat Anda lewati, bersyukurlah, pasti > keaktifan anak Anda sudah dapat difokuskan untuk perkembangan jiwanya. > Ini > juga akan sangat membantu Anda dalam menjaganya. Dan kini, masukilah > tahap > berikutnya, bagaimana Anda harus bekerjasama dengan dia. > > > > Kelima, BANGKITKAN kepercayaan dirinya. > > Jika mampu, ini juga bisa dipelajari, gunakan teknik-teknik pengelolaan > perilaku, seperti menggunakan penguat positif. Misalnya memberikan > pujian > bila anak makan dengan tertib atau berhasil melakukan sesuatu dengan > benar, > memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak. > Tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri anak. > > > > Di samping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri > dengan bimbingan orang tua. Misalnya, dengan memberikan contoh yang baik > kepada anak, dan bila suatu saat anak melanggarnya, orangtua > > mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikan orang tua > sebelumnya. > > > > > Dalam tahap ini, usahakan emosi Anda berada di titik stabil, sehingga > dia > tahu, penguat positif itu tidak datang atas kendali amarah. Ingat, anak > hiperaktif rata-rata juga sangat sensitif. > > > > Keenam, KENALI arah minatnya. > > Jika dia bergerak terus, jangan panik, ikutkan saja, dan catat > baik-baik, > kemana sebenarnya tujuan dari > > keaktifan dia. Jangan dilarang semuanya, nanti dia prustasi. Yang paling > penting adalah mengenali bakat atau kecenderungan perhatiannya secara > dini. > > > > Dengan begitu, Anda bisa memberikan ruang gerak yang cukup bagi > aktivitas > anak untuk menyalurkan kelebihan energinya. Misalnya, mengikutkan anak > pada > klub sepakbola di bawah umur atau berenang, agar anak belajar bergaul > dan > disiplin. Anak juga belajar bersosial karena ia harus mengikuti tatacara > kelompoknya. > > > > Ketujuh, MINTA dia bicara. Ini sangat penting Anda terapkan. Ingat, anak > hiperaktif cenderung susah berkomunikasi dan bersosialisai, sibuk dengan > dirinya sendiri. Karena itu, bantulah anak dalam bersosialisasi > > agar ia mempelajari nilai-nilai apa saja yang dapat diterima > kelompoknya. > > Misalnya melakukan aktivitas bersama, sehingga Anda bisa mengajarkan > anak > bagaimana bersosialisasi dengan teman dan lingkungan. Ini memang butuh > kesabaran dan kelembutan. > > > > Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi si kecil memang butuh waktu. > Terlebih dulu ia harus dilengkapi dengan sikap menghargai, tenggang > rasa, > saling memahami, dan berempati, ujar Susan Barron, Ph.D, > > Direktur Pusat Perkembangan dan Pembelajaran Mount Sinai Medical Center > di > New York dalam salah satu artikelnya di majalah Child. > > > > Terakhir, SIAP bahu-membahu. Jika dia telah mampu mengungkapkan > pikirannya, > Anda dapat segera membantunya mewujudkan apa yang dia inginkan. Jangan > ragu. > Bila perlu, bekerja samalah dengan guru di sekolah agar guru memahami > kondisi anak yang sebenarnya. Mintalah guru tak perlu membentak, > menganggap > anak nakal, atau mengucilkan, karena akan > > berdampak lebih buruk bagi kesehatan mentalnya. Kerjasama ini juga > penting > karena anak sulit berkosentrasi dan menyerap pelajaran dengan baik. > Dibutuhkan kesabaran dan bimbingan dari guru bagi anak hiperaktif. > > > > Nah, itulah dasar-dasar pengelolaan jika anak Anda mengidap hiperaktif. > Dia > tak berbahaya, hanya butuh SENTUHAN dan PERHATIAN LEBIH. Jika itu dia > dapatkan, anak Anda akan berubah jadi JENIUS yang bukan tak mungkin, > akan > mengubah dunia. (CN02) > > (sumber: CyberNews Suara Merdeka) > > > --------------------------------------------------------------------- > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]