Pak

Untuk Buncit, mungkin dilihat dulu asam uratnya (Katanya Buncit pantangan
asam urat?)


----- Original Message -----
From: "Tresna" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, August 30, 2004 4:11 PM
Subject: [balita-anda] Fwd: FYI : buncis


>
> >Dear All,
>
> >Artikel yang sangat bagus, murah untuk diterapkan bagi kita semua.
> >wasalam,
> >Zulhelmi U. Iska
> >Lawan Kencing Manis dengan BUNCIS .....
> >
> >PENYAKIT kencing manis atau bahasa keren-nya diabetes melitus banyak
diidap
> >orang Indonesia. Seorang penderita diabetes melitus memiliki kadar gula
dalam
> >darah yang tinggi sehingga si penderita harus hati-hati dalam menerapkan
pola
> >makan. Dokter pun sering menganjurkan agar penderita disiplin dalam
> >mengonsumsi
> >obat, berdiet, dan melakukan olah raga, serta menjauhi stres. Banyak
> >memang obat
> >yang beredar di pasaran untuk mengobati diabetes tersebut, namun sering
> >harganya
> >mahal karena bahan-bahannya haruslah diimpor. Bagaimana mau menjauhi
stres
> >jika
> >untuk membeli obat yang harganya selangit saja susah.
> >Beruntung, kini telah ditemukan obat yang murah meriah dan dapat
diperoleh
> >dengan mudah. Di pasar-pasar tradisional yang becek ketika hujan dan
penuh
> >debu
> >saat musim kemarau, "obat" ini bisa dengan mudah didapatkan. Di
> >supermarket-supermarket pun ada, tapi kalau mau lebih murah memang lebih
baik
> >memilih di pasar tradisional. Kalau malas bepergian, kita cukup menunggu
> >tukang
> >sayur yang lewat depan rumah.
> >
> >Lalu "obat" apa yang murah meriah itu?
> >Buncis. Ya, tepat. Tanaman yang buahnya mirip kacang panjang, tapi lebih
> >pendek
> >dan gemuk itu ternyata mampu mengobati penyakit diabetes melitus. Hal
tersebut
> >terungkap dalam disertasi Yayuk Andayani, yang telah mempresentasikan
> >penelitiannya berjudul "Mekanisme Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak
Buncis
> >pada Tikus Diabetes dan Identifikasi Komponen Aktif" untuk memperoleh
gelar
> >doktor di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga, beberapa waktu
lalu.
> >Dalam penelitiannya, Yayuk menggunakan tikus putih sebagai binatang
percobaan.
> >Tikus putih berusia tiga bulan itu oleh Yayuk diberi perlakuan induksi
> >diabetes.
> >Artinya, "dengan sengaja" si tikus putih dibuat mengidap diabetes
melitus.
> >Sebelum diinjeksi dengan diabetes, tikus tersebut telah diberi ekstrak
buncis.
> >Ternyata dalam waktu 30 menit setelah "dengan sengaja" dibuat menderita
> >diabetes, tekanan gula darah tikus-tikus percobaan kembali normal, tanpa
> >mengalami penurunan pada tingkat hipoglikemik (di bawah kadar gula
> >normal-red.).
> >Timbul pertanyaan, apa sih "kesaktian" buncis sehingga hanya dalam waktu
> >setengah jam bisa menurunkan kadar gula dalam darah hingga batas normal.
> >Berdasar analisis Yayuk, di dalam buncis terkandung zat yang dinamakan
> >B-sitosterol dan stigmasterol. Kedua zat inilah yang mampu meningkatkans
> >produksi insulin.
> >
> >Insulin adalah suatu hormon yang dihasilkan secara alamiah oleh tubuh
kita
> >dari
> >organ tubuh yang dinamakan pankreas. Insulin berfungsi untuk menurunkan
kadar
> >gula dalam darah. Seseorang mengalami diabetes melitus bila pankreas
hanya
> >sedikit menghasilkan insulin atau tidak mampu memproduksi sama sekali.
> >Ternyata dua zat tadi mampu merangsang pankreas untuk meningkatkan
produksi
> >insulinnya. Selain dua zat tadi, Yayuk memperoleh data bahwa dari 100
gram
> >ekstrak buncis terkandung karbohidrat 7,81 persen, lemak 0,28 persen,
protein
> >1,77 persen, serat kasar 2,07 persen, dan kadar abu 0,32 persen.
> >Bagi dunia kedokteran dan farmasi, penemuan Yayuk ini tentu bisa
dijadikan
> >referensi untuk membuat obat diabetes dengan mengekstrak buncis. Tentunya
> >banyak
> >keuntungan yang diperoleh, terutama bagi masyarakat, karena obat diabetes
akan
> >lebih murah dan mudah didapat dengan banyaknya bahan yang tersedia.
> >Bagi masyarakat, terobosan Yayuk itu bisa melegakan hati banyak orang
pengidap
> >diabetes melitus, khususnya mereka dari kalangan tidak mampu. Cukup
membeli
> >sayur buncis dan memakannya secara teratur, kadar gula dalam darah bisa
turun.
> >Pengolahannya pun tidak sembarangan. Manfaat buncis lebih terasa bila
dimakan
> >sebagai lalapan. Kalau dimasak dalam bentuk oseng-oseng, dengan tambahan
> >daging,
> >tentunya sama saja.
> >Berbahagialah mereka yang kerap makan lalapan buncis. Ternyata selain
> >manis,buncis juga bisa mencegah dan menghilangkan penyakit kencing manis.
> >Mau coba?
> >
> >Esge/"PR")***
> >
> >http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1003/08/0108.htm
>
> Tresna
> PT.Kota Minyak Internusa
> Jakarta
> Phone: 62-21-6621725
> Fax    : 62-21-6621733 / 34
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke