>Date: Wed, 08 Sep 2004 04:29:22 +0200

>From: "Watch Indonesia!" <[EMAIL PROTECTED]>

>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]

>X-Mailer: Mozilla 4.77 [en] (Windows NT 5.0; U)

>X-Accept-Language: en,de-DE,id

>To: [EMAIL PROTECTED]

>Subject: RNW: Penyebab Kematian Munir Masih Tanda Tanya

>

>Radio Nederland Wereldomroep

>Hilversum, Rabu 08 September 2004 08:15 WIB    
>        

>

>Penyebab Kematian Munir Masih Tanda Tanya

>

>Kaget dan tak percaya itulah penuturan kerabat yang dengan haru datang
>ke bandara Schiphol Amsterdam, setelah mendengar berita mantan direktur


>Imparsial Munir SH meninggal dunia, hari Selasa kemarin. Munir tutup
>usia dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta ke
>Amsterdam, dengan persinggahan di Singapura. Sejak pesawat tinggal
>landas dari Singapura, Munir dikabarkan mengalami sakit perut hebat dan


>muntah muntah. Ia sempat mendapat perawatan dari seorang dokter yang
>kebetulan berada di pesawat. Setelah ditangani dokter Munir-pun
>tertidur. Namun ketika dibangunkan oleh awak pesawat dua jam sebelum
>mendarat di Amsterdam, untuk sarapan, Munir sudah ditemukan meninggal
>dunia. Setelah pesawat mendarat kasus kematian Munir segera ditangani
>oleh polisi bandara Schiphol dan Marechaussee, serta perwakilan Garuda
>Indonesia dan Konsul KBRI Den Haag Muzakkir A Ghazali. Jenazah Munir
>semula akan dipulangkan selekasnya ke Tanah Air, namun akhirnya
>penguasa Belanda memutuskan untuk melakukan otopsi. Almarhum Munir
>datang ke Belanda untuk melanjutkan studi Hukum Kemanusiaan pada
>Universitas Utrecht atas beasiswa ICCO, Organisasi Lintas Gereja Untuk
>Kerjasama Pembangunan. Kepada seorang kerabatnya Munir mengatakan ingin


>melanjutkan studi sambil "istirahat". Tak dinyana bahwa ia akhirnya
>istirahat untuk selamanya. Berikut penuturan Dr. Lily Djojoatmodjo di
>Belanda.

>

>Lily Djojoatmodjo [LD]: Beberapa hari yang lalu, Munir bilang sama
>saya, dia akan berangkat ke Belanda, ke Utrecht untuk melanjutkan
>sekolahnya. Hukum di Universitas Utrecht. Dia bilang bahwa sementara,
>sebelum dia mendapatkan tempat tinggal, dia akan nginap di rumah.
>Karena saya bekerja, saya nggak bisa menjemput dia. Jadi saya minta
>tolong sama saudara lainnya untuk menjemput dia. Tadi pagi, kira-kira
>jam 5 pagi, saya kirim sms ke Munir, karena saya tahu dia akan mendarat


>sekitar jam 6.

>

>Radio Nederland [RN]: Jadi Selasa pagi ya, waktu Belanda.

>

>LD: Ya. Saya kirim sms dan saya bilang bahwa ada seseorang yang akan
>menjemput dan saya kasih tahu juga nomor telepon dia, hpnya dan segala
>macam. Sampai jam 8, kita belum dapat kabar dari Munir.

>

>RN: Jadi pesawat itu mendarat kira-kira pukul 8:20 pagi waktu Belanda,
>Amsterdam ya?

>

>LD: Jam 8 saya berangkat kerja. Jadi saya nggak tahu lagi. Rupanya,
>saya kira nomor telepon dan nomor hpnya orang yang akan menjemput itu,
>itu ditrasir oleh reserse.

>

>RN: Dilacak oleh reserse.

>

>LD: Dia langsung berhubungan dengan orang yang mau jemput. Dan
>mengatakan bahwa Munir meninggal. Anak ini langsung telpon ke saya. Dia


>bilang Munir meninggal. Saya tanya: 'Meninggal?' Akhirnya dia bilang,
>ya sebelumnya Munir sakit perut. Hanya itu aja. Saya nggak bisa bilang
>apa-apa lagi, karena saya nggak tahu bagaimana proses meninggal dia.

>

>RN: Dan memang ini menjadi penuh spekulasi mengenai meninggalnya Munir
>ini ternyata ya?

>

>LD: Ya, spekulasi pasti ada ya. Tapi saya pikir, kata akhir harus dari
>hasil otopsi. Karena saya sendiri nggak bisa mengatakan apa-apa.

>

>RN: Jadi hasil otopsi itulah yang akan mengatakan apa penyebab kematian


>Munir ini.

>

>LD: Dari hasil otopsi bisa. Karena Munir sekarang ada di bawah
>Kementerian Kehakiman di sini. Dia sekarang dalam proses otopsi. Kalau
>saya nggak salah, di Haarlem.

>

>RN: Penguasa di Belanda sini patut diandalkan, patut dipercaya bahwa
>hasil otopsi itu adalah objektif ya?

>

>LD: Saya kira gitu, karena siapa pun sekarang tidak bisa mempengaruhi
>mereka. Baik dari pemerintah Indonesia, mau pun dari LSM, atau siapa
>pun, keluarganya pun tidak bisa mempengaruhi hasil ini. Kita juga nggak


>bisa kontak sama mereka.

>

>RN: Dan sekarang, katakanlah kasus kematian ini ditangani oleh penguasa


>Belanda.

>

>LD: Ya, sekarang ditangani oleh penguasa Belanda. Dan kita cuma tinggal


>menunggu aja hasilnya.

>

>RN: Dan diperkirakan itu, menurut Anda kapan kira-kira selesai?
>Kebetulan Anda tahu?

>

>LD: Menurut reserse, hari Jum'at akhirnya.

>

>Demikian Dr. Lily Djojoatmodjo kepada Radio Nederland.

>

>--

>

>***********************************************************************
>Watch Indonesia! e.V.                   Tel./Fax +49-30-698 179 38
>Planufer 92 d                           e-mail: [EMAIL PROTECTED]


>10967 Berlin                            http://home.snafu.de/watchin


>

>Bitte beachten Sie unsere neue Bankverbindung.

>

>Konto: 2127 101 Postbank Berlin (BLZ 100 100 10)

>IBAN: DE96 1001 0010 0002 1271 01, BIC/SWIFT: PBNKDEFF

>

>Bitte unterstützen Sie unsere Arbeit durch eine Spende.

>Watch Indonesia! e.V. ist als gemeinnützig und besonders

>förderungswürdig anerkannt.

>***********************************************************************




----------------------------------------- (on scbaprnsxmrl)


This message has originated from an open public network and cannot be wholly relied upon to be authentic.

---------------------------------------------------------

 
----------------------------------------- (on scbaprnsxmrl)

This email is confidential.  If you are not the addressee tell the sender immediately 
and destroy this email without using, sending or storing it.  Emails are not secure 
and may suffer errors, viruses, delay, interception and amendment.  Standard Chartered 
PLC and subsidiaries ("SCGroup") do not accept liability for damage caused by this 
email and may monitor email traffic.  Unless expressly stated, any opinions are the 
sender's and are not approved by SCGroup and this email is not an offer, solicitation, 
recommendation or agreement of any kind.

---------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke