Perkembangan Anak

USIA 0-1 TAHUN 

Memuji Tuhan Sejak Bayi
(Rootie)

Mengajar anak untuk memuji Tuhan tidak perlu tunggu sampai ia bisa menyanyi.
Sejak dari kandungan bayi dapat diajak memuji Tuhan bersama dengan papa dan mama. 

Pada usia 7-8 bulan, bayi mulai terlihat responsif terhadap irama lagu.
Ia akan bertepuk tangan sambil tertawa-tawa. Ia akan mulai menggoyangkan badan
mengikuti irama lagu. Jika anda sudah biasakan bayi sejak lahir mendengarkan
irama lagu, ia akan siap untuk diajak memuji Tuhan bersama-sama pada usia 7-8 bulan.

Putarkan lagu-lagu klasik yang riang atau lagu rohani anak-anak maupun puji-pujian
umum. Ajak anak menyanyi bersama, sambil bertepuk tangan dan menggerakan badan.
Lakukan hal ini secara rutin: sehabis mandi, atau sebelum minum susu malam hari.
Tunjukkan padanya bahwa memuji Tuhan merupakan waktu yang paling menyenangkan di
dalam hidupnya. Jadikan ‘memuji Tuhan’ sebagai ‘life-style’ si kecil. 
 


USIA 1-2 TAHUN 

Stress pada Bayi
(Patricia H. Rushford)

Bukan hanya anda dapat mengalami stress. Bayipun dapat mengalami stress. 

Stress adalah tekanan yang dirasakan ketika tuntutan melebihi kemampuan seseorang.
Bayi dapat mengalaminya ketika rutinitas terganggu oleh perjalanan, pesta
ulang tahun, tidak tidur siang, suara yang keras terus menerus, kunjungan tamu,
atau makan malam di luar rumah. Penyebab lain bersumber dari orang tua sendiri
yang terlalu banyak menekan, ngomel, berkelahi, atau menuntut lebih. ‘stress’
melepaskan hormon ke dalam tubuh, yang menyebabkan jantung berdebar keras dan
nafas lebih cepat. Terlalu banyak stress dapat mengakibatkan masalah kesehatan
dan kejiwaan.

Semua bayi dapat mengalami stress, akan tetapi kemampuan tiap bayi berbeda.
Ada bayi yang dapat menanggung tekanan yang cukup berat, ada bayi yang tidak
tahan dengan tekanan yang sedikit saja. 

Tanda-tanda stress pada bayi misalnya: rewel, tidak bisa diam, nakal,
susah makan, susah tidur, masalah pencernaan, mengisap jempol, dan menangis
di malam hari.

Untuk menanggulanginya, sebagai orang tua kita harus memikirkan segala
alternatif terbaik. Bayi cenderung untuk meniru mimik orang tua.
Oleh sebab itu pertama-tama, kita sendiri harus belajar bagaimana menanggulangi
stress kita sendiri. Setelah itu evaluasi lingkungan bayi: hindari dari suara
yang mengganggu, susun jadwal rutinitas yang lebih teratur. Sebagai orang tua
bersikaplah lebih tenang, sabar dan penuh kasih, berikan atmosfir yang lebih
santai pada saat bermain, luangkan waktu untuk bermain dan tertawa,
mandikan dengan air hangat, berikan susu hangat, letakan pada kursi atau
ranjang ayunan, peluk dan beri kelembutan. Dan akhirnya, yang paling penting:
doakan terus menerus. Allah yang Maha tahu dapat menanggulangi segala
macam situasi. Percayakan kekhawatiran anda padaNya dan mintakan damai
sejahtera dan rasa aman bagi anda dan anak anda. 
 


USIA 2-3 TAHUN 

Anak Luar Biasa
(Grace Ketterman)

Masa kebingungan orang tua yang luar biasa untuk pertama kali adalah
ketika ia melihat anak 2-3 tahun tiba-tiba membencinya. 

Janet tiba-tiba menendang kakaknya, memukul teman-temannya dan berteriak
"No!". Janet seharusnya tidur siang, tapi ia terus bermain sekalipun
sudah lelah. Dalam kebingungannya ibu Janet mengatakan: "Apa yang telah
saya lakukan sehingga ia menjadi begitu pemarah dan penuh kebencian?"
Yang ibu Janet tidak sadari adalah apa yang terjadi dalam diri Janet
juga terjadi pada umumnya anak seusianya. 

Karakteristik umum:

Menjadi mandiri merupakan tugas utama.
Syarat untuk melakukan tugas itu adalah menguji otoritas orang tua.
Itu adalah satu-satunya cara untuk dia dapat menemukan kemampuannya
dan mengerti batas-batas yang tidak boleh dilakukan.

Mereka belajar dengan cara menjelajah. 
Hal ini mendorongnya untuk mencapai puncak tertinggi dari lemari es
untuk melihat apakah ada biskuit di atas lemari yang tertinggi.
Mereka sama sekali tidak bermaksud untuk menakut-nakuti ibunya. 

Mereka sangat posesif, suka merebut, dan egois. 
Bukan karena mereka jahat tetapi karena mereka rasa tidak aman.
Mereka tidak tahu siapakah diri mereka, sehingga tidak dapat memahami
apa yang menjadi miliknya dan yang bukan miliknya.

Mereka dikendalikan oleh ‘instinct’
Janet memukul temannya karena temannya menjambak rambut Janet yang
merebut bonekanya.

Perbendaharaan kata yang paling umum digunakan adalah "tidak!"
Ini adalah sarana kedua untuk menemukan batasan baru dan menguji
sejauh mana dia berkuasa atau berotoritas.

Mereka mempunyai kemampuan untuk membuat orangtua bertingkah laku
seperti anak-anak.
Ibu sering tidak menyadari bahwa ia telah berebut barang, berteriak
marah-marah, bertengkar seperti anaknya. Tapi, setelah meletakan si
‘monster kecil’ ke atas tempat tidur, mereka berubah menjadi malaikat
yang tenang dan membuat ibu merasa sangat bersalah telah berkelahi
dengannya. 

BAGAIMANA MENGATASI ANAK 2-3 TAHUN:


Jangan berdebat dengannya untuk kuasa.
Ingatlah bahwa anak bukanlah milik tapi titipan Allah.

Salurkan kebutuhan eksplorasi anak.
Bawa anak ke luar rumah atau area rumah yang paling luas dan kasar.
Bantu mereka memanjat dengan aman. Ajak mereka menjelajahi banyak hal baru.
Mereka akan lelah dan membutuhkan waktu tidur yang aman dan tenang. 

Jangan biarkan anak bermain tanpa diawasi.
Jangan harapkan anak 2 tahun dapat berbagi mainan dengan murah hati.
Awasilah anak ketika bermain dengan anak lain. Ketika terjadi perkelahian,
gunakan untuk mengajarkan anak bagaimana bermain bersama. Pisahkan anak
beberapa saat untuk bermain sendiri.

Ketika anak lain menjadi agresif, 
dan anak anda siap untuk membalas, pisahkan dengan tegas. Pisahkan keduanya
sampai masing-masing bersedia untuk tidak saling menyakiti. 

Jangan khawatir dengan kata "No".
Ketika anaknya mengatakan "Tidak!, tidak!" Teman saya dengan tenang mengatakan:
"Kamu boleh saja bilang Tidak! Sebanyak-banyaknya. Tapi kamu kan tetap akan
membereskan mainanmu." Orang tua harus memiliki percaya diri di dalam
hikmat Allah. Maka, kita tidak akan pernah menyerah kepada kekuatan anak
untuk memberontak. 

Sebanyak dibutuhkan, mintalah kekuatan baru terus menerus dari Allah.
Allah menjanjikan setiap orang tua hikmat, kekuatan, dan kasih. 

Grace Ketterman, M.D. adalah direktur medis dari Crittenton Center,
rumah sakit psikiatris untuk anak-anak di Kansan City, Mo. Dia adalah
penulis dari Mothering: The Complete Guide fot Mothers of All Ages.
(Thomas Nelson).

 


USIA 3-5 TAHUN 

Pertama Kali Ke Dokter Gigi
(Jeffrey W. Timm)

Jika anak anda tidak mempunyai masalah dengan giginya, maka usia 3 tahun
adalah usia yang tepat untuk mengunjungi dokter gigi untuk pertama kali.
Pada usia ini anak sudah dapat mengerti apa yang dilakukan dokter dan mengapa.
Perkembangan tiap anak berbeda, membuat anda harus mempertimbangkan apakah
anak anda sudah siap.

Pada kunjungan pertama anak-anak belajar mengenal peralatan yang digunakan
dokter, kemudian gigi diperiksa dari kemungkinan adanya masalah. Gigi anak
anda juga akan dibersihkan dan diberikan fluoride. Untuk prosedur ini
biasanya anak-anak tidak akan mengalami masalah. 

Cerita kakak-kakak mereka tentang pengalamannya ke dokter gigi sering
membuat anak merasa takut. Anda perlu mempersiapkan anak secara bijaksana.
Ajaklah anak bermain dokter-dokteran. Ketika anak berbaring di sofa, anda
dapat berperan sebagai dokter gigi yang menghitung jumlah giginya.
Berikan anak anda kaca yang dapat ia pegang, sambil anda menyikat giginya
dalam keadaan berbaring. Jelaskan kepada anak bahwa dokter gigi akan
menghitung giginya dan memakai "sikat gigi istiimewa" untuk membuat giginya
"super bersih". Jangan janjikan bahwa dokter gigi tidak akan menyakitinya.
Janji ini hanya akan membuat anak bingung, mengapa pada akhirnya ia disakiti
oleh dokter gigi. Usahakan untuk memberikan impresi positif kepada anak
setiap kali ia akan pergi ke dokter gigi. Hal ini akan membangun kebiasaan
pemeliharaan gigi yang baik seumur hidupnya. 

Jeffrey M. Timm, D.M.D., praktek sebagai dokter gigi keluarga di Bend, Ore.
Ia mempunyai empat orang anak. 
 


USIA 5-8 TAHUN 

Perhatikan Aku!!
(Kevin Leman)

Merasa diri penting di dalam keluarga, merupakan perasaan dasar yang
dibutuhkan anak. Jika orang tua tidak memperhatikan kebutuhan ini,
anak akan tetap berusaha mendapatkannya dengan berbagai cara: ngompol,
merengek, menangis, berbohong, mencuri, mengganggu, atau membolos. 

Tingkah laku untuk menarik perhatian tidak selalu negatif. Mendapatkan
nilai A, menjadi penolong ibu atau membantu ayah membersihkan garasi
juga merupakan sarana untuk menarik perhatian. Anda perlu hati-hati
jangan sampai anak belajar bahwa ia hanya disayangi jika mendapat
nilai baik, atau hanya kalau membantu orang tua. 

Kadang-kadang anak menanik perhatian orang tua secara berlebihan.
Dia tidak akan berhenti berteriak sampai ada orang yang mengatakan:
"Sudah kasih saja….!" Hal ini dilakukannya karena ia sudah mempelajari
bahwa hanya dengan cara itu ia bisa memperoleh apa yang ia inginkan.
Cara itu memberikan "kuasa" ekstra untuk mengontrol orang tuanya. 

Beberapa prinsip untuk mengatasinya:

Katakan pada anak: "kamu ingin diperhatikan, yach? Ayo sini mama/papa
pangku (atau cium)? Kamu engga usah bertingkah seperti itu mama sudah
mengerti koq". Yakinkan anak bahwa mereka tidak perlu berjuang untuk
mendapatkan perhatian dan kasih, karena anda memiliki cukup pelukan
dan ciuman yang hangat untuk diberikan.


Usahakan untuk tidak memperdulikan tingkah menarik perhatian yang
negatif. Biasanya mereka akan menghentikan sendiri. 


Hindari untuk mengingatkan anak untuk suatu hal terus menerus.
Sebagai contoh: jangan memanggil anak berulang-ulang untuk duduk di
kursi makan. Itulah yang ia inginkan, yaitu menjadikan dirinya sebagai
pusat perhatian. Panggil anak satu kali saja. Kalau anak tidak mau datang,
jangan panggil lagi. Duduk saja, dan nikmatilah makanan anda tanpa dirinya. 


Maksimalkan tindakan dan minimalkan perkataan. Ketika saya menanyakan kepada
anak-anak berapa kali orang tua mereka harus menyuruh mereka melakukan sesuatu,
mereka menjawab: "tiga kali." Pertama, untuk memanggil. Kedua, untuk
menyatakan bahwa papa atau mama mulai marah. Ketiga, (selalu dengan nada yang keras)
yang berarti: "Hei, mama dan papa sungguh-sungguh. Kamu datang ke sini sekarang!"
Berhentilah melakukan permainan ini dengan anak anda; ini hanya mengajarkan anak
untuk tidak bertanggung jawab. Hindari godaan untuk menantang anak. Ajarkan mereka
konsekuensi dari tingkah lakunya. Jika mereka tidak juga datang ketika dipanggil
untuk makan, mereka akan kelaparan. 

Kevin Leman adalah psikolog terkenal yang menulis lebih dari 10 buku tentang
bagaimana menjadi orang tua, termasuk Getting the Best Out of Your Kids
(Harvest House). 

 


USIA 8-12 TAHUN 

Belajar Efektif
(Elaine K. McEwan)

Pernahkan anda berpikir bagaimana seorang anak bisa mendapatkan nilai A
dengan belajar sambil mendengarkan musik, ketika yang lain sangat terganggu
hanya dengan mendengar suara kertas koran yang dibolak-balik. Hal ini tidak
berhubungan dengan daya intelegensi anak, melainkan pola belajar. Jika kita
bisa mengenal pola belajar anak, maka kita dapat menyusun struktur lingkungan
rumah yang dapat memaksimalkan kemampuan belajar anak. Hasil survey dan riset
membuktikan bahwa tiap orang mempunyai pola belajar yang berbeda.
Jika ketrampilan belajar dilatih sesuai dengan pola belajar anak,
maka ia akan belajar di dalam waktu yang lebih singkat.

Bagaimana anak anda belajar ?

Jika anak anda senang duduk diam dan mendengarkan cerita, ia cenderung
sebagai auditory learner. Dia akan lebih mengerti dan mengingat pelajaran
yang ‘didengar’. Jika demikian, bantulah anak mengerjakan pekerjaan rumah
dengan membacakan materi yang penting dan minta anak mengucapkan hal-hal
penting untuk dipelajari. 
Bagi visual learner, hal yang dapat dilihat sangatlah dibutuhkan.
Mereka membutuhkan tulisan, gambar, bagan atau ilustrasi untuk menolongnya
mengorganisasikan dan mengingat materi yang dipelajari. 

Jika anak harus menyentuh sesuatu yang dilihat, membongkar untuk melihat
bagaimana cara kerja suatu benda, ia adalah kinesthetic/tactile learner.
Mereka butuh untuk mengalami sesuatu, bukan hanya mendengar atau membaca
tentang sesuatu. Biasanya mereka suka melakukan kerja kelompok, berbagi
dan belajar dengan orang lain. 

Pelajar yang sukses biasanya tidak terpaut hanya dengan satu pola belajar.
Penggunaan berbagai indera, seringkali menolongnya mengatasi kelemahan di
dalam suatu bidang. Tapi, ada anak-anak tertentu yang sulit belajar,
mungkin bisa lebih efektif belajar dengan hanya memakai satu pola belajar. 

Bagaimana membantu anak belajar

Setelah menemukan pola belajar anak, yang dapat anda lakukan adalah
sebagai berikut:

Diskusikan pola belajar anak dengan guru. Ceritakan ide dan strategi yang
mungkin merupakan hal terbaik untuk dilakukan di sekolah dan di rumah. 


Cobalah bereksperimen dengan berbagai tekhnik belajar untuk melihat yang
mana paling efektif bagi anak. Misalnya, untuk menolong anak menghafalkan
perkalian, coba dengan: kuis verbal (auditory), soal tulisan (visual),
lagu atau pantun atau peragaan (kinesthetic/tactile).


Sadarilah bahwa anda dan anak anda mungkin mempunyai pola belajar
yang berbeda. Ketika menolongnya mengerjakan pekerjaan rumah, hendaklah
anda peka terhadap keunikan pola belajar masing-masing. Jangan biarkan
pekerjaan rumah membuat hubungan kalian menjadi terputus.


Bantulah anak mengerti dan menbangun pola belajarnya. Kalau anak butuh
untuk mem-'visualisasi'kan ide yang dipelajari, bantulah dia belajar
membuat diagram, bagan, atau gambar. Jika ia membutuhkan pengalaman,
bantulah anak untuk menemukan pengalaman tersebut. Kalau ia perlu
mendengar, ajarkan bagaimana merekam materi yang penting untuk di dengar.


Libatkan anak di dalam aktifitas di luar rumah, atau melakukan hobby
dengan menggunakan pola belajar, talenta dan kemampuan untuk melakukan
sesuatu yang terbaik.

Elaine K. McEwan, Ed.D., adalah kepala sekolah dasar dan pengarang
beberapa buku, termasuk Will My Child Be Ready for School ?
(Life Journey, 1990)
 



GIVE YOUR TROUBLES TO GOD; HE WILL BE UP ALL NIGHT ANYWAY.


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke