Mama Rifachrial Untuk spesifiknya saya juga seperti ibu masih kurang. Ada banyak informasi di website tentang masalah ini termasuk di millis BA (salah satunya saya copykan). Tapi menurut saya pribadi, jika anaknya bisa sekolah normal itu berarti MASIH GEJALA Hyperaktif, untuk pengobatan kita ortu harus waspada akan efek samping dikemudian hari.
Papa Ve2 Bapaknya Irfan wrote: >saya seorang bapak dengan satu putra (10 bulan) ingin sekali mendapatkan >informasi/referensi tentang anak hyper-aktif (meliputi ciri, penyebab dan penanganannya). Assalamu'alaikum wr. wb. Insyaallah (dari Balita-anda juga) berguna buat Bapak atau rekan lain yang belum sempat baca: Mengatasi Anak Hiperaktif Senang rasanya melihat si kecil aktif, bergerak ke sana-kemari seakan tak ada letihnya. Namun, perlu juga diwaspadai, apakah si kecil hiperaktif? Untuk itu deteksi sejak dini agar bisa ditangani sejak dini. Kalau tidak, si hiperaktif akan sulit dikendalikan. "Hiperaktif dan gangguan perhatian bukan suatu gangguan yang dapat "disembuhkan sepenuhnya," ujar dra. Shinto B. Adelar, M.Sc, psikolog anak. Anak-anak hiperaktif bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang berhasil, tapi ada pula yang sebaliknya hal ini terjadi karena tak ditangani sejak dini. Berdasarkan penelitian ternyata ada hubungan antara anak-anak hiperaktif dengan mereka mereka yang pernah menghuni lembaga pemasyarakatan. Kebanyakan yang tinggal di kawasan itu, masa Kecil-nya mengalami hiperaktif. Mereka memiliki kenangan yang menyakitkan ketika di sekolah. Ini akibat mereka tak ditangani sejak dini, mereka tumbuh dan berperilaku merugikan dirinya maupun orang la-in. Karena gangguan ini tak mampu disembuhkan. Orang tua dan pendidik harus berusaha kuat memban-tu mereka dan perlu dibantu sejak dini sehingga mereka bisa belajar mengatur hidup, mengatasi frustasi dan kelemahan-kelemahannya. Bimbinglah si hiperaktif ini menemukan keunggulan atau keku-atan sehingga mereka terlatih menghargai diri pribadi yang memiliki keunikan yaitu kelebihan dan kekurangan. Jika tidak diberikan bantuan, anak akan berulangkali terperangkap pada lingkaran ke-gagalan, frustasi, rendah diri dan akan membuat dirinya selalu bermasalah. Penyebab Hiperaktif 1.. Faktor Genetik a.. Anak laki-laki dengan eksra kromosom Y yaitu XYY. b.. Kembar satu telur lebih memungkinkan hiperaktif dibanding kembar dua telur. c.. Faktor Lingkungan Racun atau limbah pada lingkungan sekitar bisa menyebabkan hiperaktif terutama keracunan timah hitam (banyak terdapat pada asap knalpot berwarna hitam kendaraan bermotor yang menggunakan solar). d.. Faktor Kultural dan Psikososial Si anak hiperaktif dan impulsif lebih banyak pada keluarga tanpa ayah. e.. Faktor Neurologik Penelitian menunjukan, anak hiperaktif lebih banyak disebabkan karena gangguan fungsi otak. Adanya brain damage akibat kesulitan pranatal atau perinatal, penyakit berat, cidera otak. Cara Menangani Gangguan Perhatian & Hiperaktif a.. Ke dokter agar diberi obat tertentu untuk mengurangi hiperaktivitas. b.. Pendisiplinan tingkah laku di rumah dan sekolah. c.. Anak diikutsertakan kegiatan fisik terutama yang bersifat kompetetif seperti bere-nang, olahraga bela diri, aerobiks, sepatu roda dan lain-lain. d.. Ketrampilan bergaul, ketrampilan menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari. e.. Orang tua dan anggota keluarga harus memahami gangguan yang terjadi pada di hiper-aktif sehingga bisa sama-sama menerima dan melatihnya. Membantu Si Hiperaktif Belajar 1.. Orang tua dan anggota keluarga memiliki kesabaran pada si anak. Tindakan yang menye-balkan yang ia lakukan bukan karena disengaja. 2.. Menyediakan banyak waktu, sabar, tekun, konsisten, suportif, karena si kecil butuh perhatian khusus. 3.. Anak gangguan perhatian ini butuh bimbingan komunikasi, instruksi, respon dari orang tua. 4.. Jangan bernafsu mengajarkan anak. Berikan dia perintah sedikit saja. Yang terpenting perhatiannya tidak lepas. 5.. Jika si kecil sering mengalami kegagalan sehingga ia merasa rendah, hati-hatilah, ja-ngan sampai orang tua mengolok-ngolok walaupun maksud Anda bercanda. Membantu Memusatkan Perhatian Anak 1.. Tunjukkan sikap antusias pada Anak ketika menjelaskan atau mengajarkan sesuatu. 2.. Variasikan nada dan volume suara saat mengajar. Sebelum mengajar agar ia memperhati-kan Anda, bersuaralah keras. 3.. Gunakan alat bantu untuk mempermudah menarik perhatiannya, seperti gambar. 4.. Biarkan anak membaca dengan bantuan jari atau alat lain untuk menunjuk bacaan yang dibacanya sehingga perhatiannya lebih terarah. 5.. Kreatiflah menemukan contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari. 6.. Berikan penjelasan dengan singkat dan jelas. 7.. Ajak anak belajar mengisi atau melengkapi kalimat yang belum selesai. 8.. Ajukan pertanyaan sehingga anak berpikir dan bertanya. 9.. Latihlah diskusi kelompok. 10.. Berikan pertanyaan mudah sehingga, mereka bisa menjawab dan tak lagi merasa bodoh, untuk memberinya pengalaman positif. 11.. Berikan pertanyaah yang bisa dijawab anak bersama-sama sehingga mereka bisa menjawab bersamaan. Agar Anak Tetap Tenang 1.. Tempatkan anak di bangku yang dekat guru, di antara anak yang tenang dan amat memper-hatikan pelajaran. 2.. Tataplah anak saat berkomunikasi. 3.. Singkirkan perlengkapan yang tidak diperlukan di meja belajar anak, supaya perhatian-nya tidak pecah. 4.. Gunakan kode tertentu yang disepakati anak untuk mempermudah ia berkosentrasi seperti mengetuk dagu yang artinya lihat sini, perhatikan baik-baik. 5.. Sesekali gunakan kontak fisik, seperti memegang bahu atau menepuk punggung anak. 6.. Beri pujian bila anak tenang. 7.. Pilih tempat belajar yang tenang, jauh dari televisi atau musik keras. 8.. Ingatkan anak agar melakukan kegiatan secara teratur saat waktu tertentu (bangun, mandi, belajar, makan, tidur, baca buku, main dll). 9.. Latih anak menyiapkan keperluan sekolah sebelum tidur, sehingga tidak tergesa-gesa di saat akan berangkat sekolah. Sibukan Dia dengan Belajar Menulis 1.. Gunakan kertas bergaris, ajari anak untuk menulis kalimat dengan jarak satu baris. 2.. Atur huruf tidak terlalu berdekatan, ajari anak untuk menggunakan ujung jari keling-kingnya untuk mengukur jarak antar huruf. 3.. Gunakan kertas tebal agar tidak mudah robek, bila anak sering menghapus. Jika mudah robek ia akan cepat frustasi. 4.. Ajari agar kertas tak bergerak dengan cara menahannya dengan tangan lain. 5.. Nyalakan musik lembut dengan volume sayup-sayup, supaya ia lebih tenang. 6.. Beri tugas sesuai dengan tingkat perhatiannya.Sedikit demi sedikit beri tambahan pe-lajaran. Jangan ajarkan kata-kata mutiara. Anak Gemar Berbohong Berbohong sering dilakukan anak untuk menutupi sesuatu. Orang tua perlu waspada bila anak mulai gemar berbohong, terlebih bila dia semakin sulit membedakan antara kejujuran dan kebohong-an. Dia menganggap bahwa berbohong adalah sebagian kenyataan yang harus diterima orang lain. Kenapa Berbohong? 1.. Menutupi aktivitas yang belum dilakukan. Misal, anak belum mengerjakan PR sementara orang tua mengharapkan anak sudah selesai membuatnya. Meski pada akhirnya orang tua tahu juga, sebelumnya anak akan melindungi diri dari kemarahan Anda dengan berbohong. 2.. Menonjolkan harapan. Anak yang berharap ibunya bisa membuat kue enak, meski ibunya tidak begitu ahli, ia akan berbohong pada teman-temannya kalau ibunya pintar memasak. 3.. Memutar-balikkan kebenaran dan fakta. Untuk melindungi diri, anak akan berbohong dan akan menuduh orang lain yang melakukannya. 4.. Menginginkan sesuatu yang belum tercapai. Sebagai contoh, keinginan berlibur ke suatu tempat, sementara anak tahu kalau orang tuanya tidak mampu atau belum memenuhinya. Dia akan ber-bohong pada orang lain pernah ke tempat tersebut. 5.. Berlindung, akibat kesalahannya. Anak akan menghindari kemarahan orang tua dengan berbohong. Misal, anak yang memecahkan benda kesayangan ibunya. Dia akan berbohong dan mengatakan tidak tahu karena takut dimarahi. 6.. Ingin diperhatikan. Berbagai upaya akan dilakukan anak untuk menarik perhatian orang-tuanya, walau dengan berbohong. 7.. Konfabulasi yaitu bercerita yang sebagian ceritanya adalah kebohongan. Tujuannya un-tuk melebih-lebihkan cerita agar orang lain berminat mendengarkan. 8.. Sulit membedakan antara kenyataan dan fantasi. Begitu seringnya anak berfantasi, maka akan semakin banyak pula keinginan anak pada berbagai hal. Kondisi ini kerap kali dijadikan bahan cerita sehari-harinya. 9.. Menginginkan sesuatu. Berbohong dilakukan anak agar ia memperoleh keinginannya dengan mudah. 10.. Menutupi kenyataan yang sebenarnya. Misal, anak yang terluka karena dipukul temannya sementara ia mengaku luka tersebut akibat jatuh. 11.. Menolak penilaian orang tua. Penolakan ini karena anak tidak senang dinilai suka berbohong. Semakin sering orang tua mengatakan anaknya berbohong, anak justru akan semakin sering berbohong. 12.. Mengangkat harga diri. Dengan cerita-cerita bohong anak merasa harga dirinya terang-kat. Ia akan menikmati karena mendapat sanjungan dan pujian dari orang lain. 13.. Diperlihatkan contoh-contoh yang salah. Sesungguhnya anak tahu bahwa pernyataan atau kejadian itu salah. Karenanya ia akan memberikan pembenaran dengan berkata bohong. Yang Harus Anda Lakukan Bila Anda mengetahui anak Anda berbohong segera lakukan tindakan. Jangan sampai sifat ini menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan, yaitu dengan cara: a.. Tidak selalu memojokkan dan membuat anak merasa 'kecil'. b.. Memberi kepercayaan dengan sepenuh hati c.. Berdiskusi sesering mungkin d.. Memberi pengertian kalau berbohong adalah tindakan tidak terpuji e.. Menghindari pemberian hukuman yang berlebihan, tidak proposional, dan terlalu sering f.. Memberi contoh yang baik g.. Menanamkan kejujuran h.. Mengajarkan nilai-nilai moral i.. Memancing anak berani bercerita hal-hal yang nyata j.. Mengajak anak bercerita tentang keinginan dan fantasinya k.. Menyelidiki sebab-sebab anak berbohong l.. Bila Anda tidak menanangani lagi, mintalah bantuan pada ahlinya. Mendongeng Untuk Anak Mendengarkan dongeng sangat disukai semua anak. Sebagai aktivitas yang tidak mengeluarkan banyak energi, anak akan menikmati cerita-cerita yang Anda sampaikan. Tentunya dengan "bumbu-bumbu penyedap" yang bisa menarik minat anak mendengarkan hingga tuntas. Ciptakan rasa penasaran anak pada topik cerita. Rangkai dalam satu bagian kisah yang membuat anak berpikir dan selalu ingin bertanya. Pilih kalimat yang komunikatif dan imajinatif. Bila anak sangat berminat dengan cerita Anda, pertajam lagi isi cerita. Banyak manfaat yang bisa diambil bila Anda rajin menceritakan dongeng pada anak. Anak cenderung lebih imajinatif, komunikatif, kreatif, dan cepat menangkap situasi disekitarnya. Anak juga akan memiliki kosa kata lebih banyak, pintar menyusun kata-kata dengan intonasi nada yang teratur dan lebih menarik. Pilih dongeng yang mendidik, memiliki nilai-nilai moral yang baik, dan ringan sehingga cepat ditangkap anak. Sisipkan dengan kalimat humor yang interaktif. Agar lebih menarik, ubah gaya bicara Anda sesuai tokoh yang Anda tampilkan. Anda bisa memilih dongeng berlatar belakang cerita rakyat. Cerita ini masih lazim digunakan orangtua sebagai bahan dongengan. Begitupun dengan cerita sejarah, pahlawan ataupun asal muasal suatu daerah. Dongeng yang mengambil tokoh-tokoh fiktif seperti binatang yang bisa berbicara, nenek sihir, atau benda-benda mati yang 'dihidupkan' juga menarik menjadi bahan cerita Anda. Buatlah dongeng menjadi cerita bersambung yang disampaikan pada anak secara bertahap. Dengan begitu anak akan selalu mengingat-ingat cerita Anda yang belum selesai. Anak juga akan terlatih untuk berpikir tentang kelanjutannya. Fantasi anak akan terus berkembang sesuai dengan imajinasinya. (sumber : satuwanita.com ; Witri/Tabloid Wanita Indonesia) ----- Original Message ----- From: "Ina Ratnawulan" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, September 24, 2004 8:34 AM Subject: Re: [balita-anda] Obat hyperaktif > Papa Ve2, > > Maaf mo ikutan tanya ya.. sejauh mana anak dikatakan hyperaktif dan sampai > harus diberi obat? > Yang jadi concern saya, sama seperti Papa Ve2, yaitu efek dari obat tsb > terhadap perkembangan anak. > > Sekedar sharing, saya baru saja ngobrol dengan teman sekantor saya yang > katanya anaknya dulu bandel yang sebandel-bandelnya hehe... gak bisa diem > dan energinya berlebihan - dia ga mengatakan langsung bhw anaknya hyperaktif > tapi yang pasti ortunya kewalahan. > Tapi katanya, setelah ikut les piano di umur 4 taun, si anak mulai bisa > tenang, belajar konsentrasi dan duduk anteng. > Trus untuk menyalurkan energinya yang berlebihan, di kelas 1 SD diikutin > kursus tae kwon do. > Alhamdulillah, sekarang terlihat lebih terarah minat dan bakatnya, > katanya... hehe > > Rgds, > ~ina - Mama Rifachrial > > ----- Original Message ----- > From: "Supriyono" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Friday, September 24, 2004 7:57 AM > Subject: Re: [balita-anda] Obat hyperaktif > > > > Ibu Fannita > > > > Tks banget infonya. Aku kemarin cari Gatra September yg baru dan > sebelumnya > > ternyanya nggak nemukan tuh obat hyperaktif. Tolong dong infonya dimana > say > > a bisa baca. And saya coba cari obat itu di Kimia Farma kok belum ada > yaa.. > > maksud saya, saya akan pertimbangkan dulu kalau mau beli, maksudnya > efeknya > > itu lo...Ok > > > > Papa Ve2 > > ----- Original Message ----- > > From: "Fannita" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: <[EMAIL PROTECTED]> > > Sent: Thursday, September 23, 2004 6:03 AM > > Subject: Re: [balita-anda] Obat hyperaktif > > > > > > > Pak, obat untuk anak yg terkena gangguan pemusatan perhatian dan > > > hiperaktivitas (ADHD) namanya Concerta buatan Janssen-Cilag(divisi > farmasi > > > PT. Johnson&Johnson Indonesia) dosisnya sekali sehari untuk anak usia 6 > > > tahun keatas. > > > > > > Semoga berguna > > > Fannita > > > ygsdhbacagatra > > > > > > ----- Original Message ----- > > > From: "Supriyono" <[EMAIL PROTECTED]> > > > To: <[EMAIL PROTECTED]> > > > Sent: Tuesday, September 21, 2004 11:18 PM > > > Subject: [balita-anda] Obat hyperaktif > > > > > > > > > Dear parent > > > > > > > > > Ada yang udah baca Gatra nggak? Apa yah obatnya Hyperaktif? > > > > > > Tks > > > papa ve2 > > > > > > > > > --------------------------------------------------------------------- > > > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ > > > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > > > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > > > > > > > > > > --------------------------------------------------------------------- > > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ > > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > --------------------------------------------------------------------- > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]