Dari Milis tetangga :D

Hati2 di Toilet Pasar Festifal

Meliana Dewi Darmawati wrote:

Dear All...
Ini cerita nyata yang aku alami sendiri. Bukan forward dari nilis
atau
teman lain. Tapi aku sendiri yang menyaksikan pengalaman ini.

Suatu hari, Andri, teman saya yang pemain band akan mengambil stand
keyboard yang ia tinggal di belakang panggung musik foodcourt pasar
festival. Stand itu harus diambil malam itu karena Andri akan ke
Medan
ngiringin Audy.

Saya diminta dia untuk mengantarnya karena saya pernah kenal sama
seorang
operator food court sewaktu kantor bikin acara Hari Ibu di sana,
Desember
lalu.

Tanpa banyak bicara kami berangkat ke foodcourt PF. Sayang, Khaer,
operator
yang kami cari tidak berada di sana. Padahal stand keyboard itu
dititip
Andri kepadanya. Saya dan Andri tidak mau ambil begitu saja stand
keyboard
itu karena gak pengen ada masalah. Makanya kami melapor ke Satpam,
bahwa
kami akan ambil stand keyboard milik Andri itu.

Satpam yang kami temui tak mau ambil resiko sendiri. Diajaklah kami
ke
Posko satpam mereka yang berada di lantai bawah dekat pelataran
parkir.
Di
sinilah cerita sesungguhnya dimulai.

Ketika Andri teman saya itu sedang mengisi surat pengambilan barang,
tiba-tiba ada dua orang pemuda yang digelandang 2 orang Satpam. Saya
yang
berada di ruangan Posko Satpam itu langsung menduga bahwa kedua orang
laki-laki itu, adalah klepto, yang kepergok ngutil di toko atau
gerai-gerai
yang ada di PF. Tapi saya agak ragu karena penampilan mereka

bersih, rapih, dan gagah.

Tahulah...mereka dipukul, ditendang pake sepatu boot, dan ditampar
dengan
penggaris plastik, sebelum diminta identitasnya.

Saya tanya ke Satpam, dan begini percakapannya. Saya: "Kepergok
nyolong
ya
Mas?"
Satpam: "Bukan"
Saya:"Loh...trus kenapa"
Satpam:"Mereka ada di kamar mandi cowok, WC-nya dikunci dari dalam,
lagi
gituan"
Saya: "Lagi ngapain?"
Satpam: "Lagi (maaf) coli bareng"

Saya terperanjat, dan baru teringat kalau PF dan daerah sekitar kolam
renang Soemantri Brodjonegoro emang jadi tempat rendezvouz kelompok
homoseksual. Dalam hati saya baru maklum. Tapi saya pikir ada yang
miss
dari percakapan itu.

Saya teruskan percakapan itu Saya: "ooh.., tapi kalo homonya kan gak
masalah kan mas?"
Satpam: "Kalo itu sih sebodo amat, tapi jangan dilakukan di
fasilitas
umum
di sini. Ntar rusak dong citra nih tempat"

Saya getting quit clearer. Mereka melakukannya di tempat umum. Di
sebuah
tempat fasilitas publik, di WC umum. Tapi bukankah dia mengatakan
WC-itu
dikunci dari dalam? How do they (para Satpam) know?

Itulah pertanyaan kuncinya.

Saya:"Dari mana mas tahu kalu mereka lagi co^* bareng?"
Satpam (sambil menawarkan Marlboro Light): "Ya dari kamera yang kita
pasang
dong. Mana kita tahu kalau bukan dari kamera. Udah sering kok kita
bawa
mereka (yang kepergok lainnya) kemari"

Gotcha!!!

Kalau toilet laki-laki saja mereka pasangi kamera pengintai. Apa
mungkin,
mereka tidak memasangnya di toilet perempuan? How do you think???
Jujur
saja, aku memilih, "gak mungkin!" Kalian?









      Yahoo! Groups Sponsor
            ADVERTISEMENT







----------------------------------------------------------------------------
----

Yahoo! Groups Links

  a.. To visit your group on the web, go to:
  http://groups.yahoo.com/group/hanyawanita/

  b.. To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]

  c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.

Kirim email ke