Dear Pak Hendra,

Saya mau ikutan berbagi pengalaman ya.
Sptnya utk Nabila baik2 saja pak.
Pada minggu-minggu pertama setelah bayi lahir, bayi akan sering BAB & BAK.
Ini diperlukan utk membuang bilirubin yg sudah tidak terpakai. Krn bayi
baru lahir memiliki hati yg belum sempurna, maka  kadar bilirubin dalam
darah yg tinggi perlu dibuang melalui urine (BAK) dan/atau tinja (BAB).

Jadi justu BAB ini diperlukan. Wajar sekali kalau bayi baru lahir pada
bulan pertama akan sering BAB sedikitnya 5 x sehari, terutama bayi ASI.
Disini ASI berfungsi utk membantu kerja hati, memecah bilirubin tadi dan
membuangnya melalui BAB & BAK.   Kalo istilahnya Dr Utami Roesli, ASI
disini berfungsi sbg “Obat urus-urus”.
Pada bulan-bulan berikutnya justru sebaliknya yg terjadi. Bayi ASI
eksklusif akan jarang BAB. Kadang bisa gak BAB sampe 6 hari. Ini bukan
karena bayi mengalami konstipasi. Tapi disebabkan kandungan ASI yg hampir
100% diserap oleh tubuh. Jadi gak ada ampas yg dibuang melalui tinja.

Untuk lebih jelasnya soal BAB ini, saya copy paste artikel ttg ini dari
tabloid Nakita.

Mengenai pemberian susu botol, wah gak usah deh pak.
Justru pemberian susu formula ini membuka pintu masuknya kuman. Itu masih
menurut Dr Utami Roesli, pakar ASI Indonesia.
Dan menurut hasil penelitian WHO, pemberian ASI eksklusif itu sendiri akan
melindungi bayi dari terkena resiko diare akut. Coba bapak browsing
artikel2 ttg ASI eksklusif. Banyak sekali penjelasan manfaat ASI itu
sendiri.

Semua penjelasan itu bukan utk mendiskreditkan mereka yg gak bisa
memberikan ASI eksklusif ya. No offence please. Ini untuk membantu Pak
Hendra yg sedang berusaha memberikan ASI eksklusif ke anaknya.

Utk pilek, saya sependapat dg mbak dewi joris.
Utk Mbak Desi, pakar ASI ?! wakkkkk gak lah....kan cuma promotor aja hehehe.

Semoga membantu.

Lulu
-----------------------------------
http://www.lalecheleague.org/llleaderweb/LV/LVDec97Jan98p123.html

The Importance of Newborn Stool Counts

Why can't urination alone be used to assess newborn breastfeeding? It has
long been known that the composition and quantity of human milk changes
both during the weeks following birth and during a single feeding. The
first milk, colostrum, provides the baby with many invaluable health
benefits and is also a natural laxative ensuring the early evacuation of
meconium. Though a mother's milk supply will greatly increase or "come in"
within a few days of birth, the transition from colostrum to mature milk
takes several weeks to complete. Transitional and mature milk are also
responsible for increased stooling. As stated in Lactation Consultant
Series Unit 8, page 7, "Newborns commonly stool at least five times a day
after day three as the additional fat of transitional and mature milk
causes the formation of bulk."
----------------
http://www.tabloid-nakita.com

TINJA CAIR TAK SELALU BERARTI DIARE

 Jangan keburu panik, Bu, kalau sang buah hati mengeluarkan tinja cair.
Begitupun bila buang air kecilnya mengejan. Yang perlu diperhatikan,
apakah ada keluhan lain.

Aduh, Dok, bayi saya, kok, mencret terus, sih. Setiap kali saya kasih ASI,
selalu keluar lagi. Apakah ini berbahaya? Lalu, apa yang harus saya
lakukan?" keluh seorang ibu di ruang konsultasi dokter.


BAB (buang air besar) pada bayi memang kadang membuat cemas orang tua.
Warna, bentuk, dan pola BAB yang berbeda dengan orang dewasa inilah yang
kadang menimbulkan kekhawatiran. Jadi, kala si bayi BABnya cair, tak
teratur keluarnya, atau warnanya berubah, paniklah kita. Padahal menurut
dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A, BAB bayi yang cair adalah wajar dan tak
berbahaya.


TERGANTUNG SUSU


BAB bayi, terang Waldi, sangat dipengaruhi oleh susu yang dikonsumsinya.
"Bayi yang diberikan ASI eksklusif dengan yang disusui memakai susu
formula akan berbeda BABnya."


Pada bayi yang diberikan ASI ekslusif, tinjanya akan berbentuk pasta yang
kadang disertai biji-bijian kecil dan warnanya biasanya kuning. Kadang
bentuknya bisa lebih cair, sedikit berbusa, dan bisa disertai banyak
kentut. Jadi, jangan buru-buru mengasumsikan hal ini sebagai diare, ya,
Bu. Sebab, terang Waldi lebih lanjut, "selama tumbuh kembangnya bagus,
berat badannya naik, berarti bayi itu sehat-sehat saja."


Pada bayi yang mengkonsumsi susu formula, tinjanya dapat lebih keras,
bentuknya agak liat dan merongkol-merongkol bulat, serta warnanya coklat
tua. "Jadi, yang mengkonsumsi susu formula lah yang terkadang bisa
menimbulkan bebelan (susah buang air besar, Red.)," tukas Waldi.
"Sedangkan ASI, tidak. Itulah hebatnya ASI," tambahnya.


HATI-HATI BILA BERWARNA MERAH


Jika pun tinja bayi tak berwarna kuning tapi hijau, misalnya, jangan
buru-buru panik. Menurut Waldi, warna tersebut masih dianggap wajar,
"karena warna BAB bayi juga dipengaruhi oleh jumlah zat empedu yang
dikeluarkannya"


Lain halnya bila tinja bayi berwarna merah atau malah putih, ibu patut
waspada. Sebab, terang Waldi, tinja warna merah menandakan sudah bercampur
darah. "Ini berarti ada masalah serius di dalam usus bayi." Sedangkan
tinja warna putih, biasanya berhubungan dengan masalah yang terjadi di
pipa penyaluran empedu; karena cairan di pipa inilah yang mewarnai tinja.
"Nah, kalau ada masalah dengan pipa ini, bisa panjang ceritanya," ujar
Waldi.


Tapi sepanjang tinja bayi tak berwarna putih dan tak ada merah-merahnya,
berarti aman-aman saja. Begitupun bila BABnya cair, tak perlu keburu
panik, Bu. Sebab, tutur Waldi, bila terdapat masalah pencernaan pada bayi,
biasanya keluhannya jarang berdiri sendiri. "Jadi, kalau bayi Anda seakan
mencret karena minum ASI, itu normal-normal saja. Tapi bila mencretnya
disertai keluhan demam, muntah, atau keluhan lain, dan mencretnya dalam
jumlah sangat banyak dan mancur, berarti memang ada masalah dengan bayi.
Bayi segera perlu dibawa ke dokter."


PENTINGNYA BAB PERTAMA


Bagaimana dengan frekuensi BAB pada bayi? Menurut Waldi, frekuensi BAB tak
bisa dijadikan patokan. "Ada bayi yang BAB setiap kali minum susu, tapi
ada juga yang tidak BAB selama empat hari misalnya," tuturnya.


Biasanya kalau bayi tidak BAB sampai dua atau tiga hari atau bahkan lebih
dan ia kelihatan normal-normal saja dan tak ada keluhan, seperti tidur
tetap bagus, minumnya bagus, semuanya bagus, berarti bayi enggak apa-apa.
Justru yang kerap kali terlewatkan oleh para ibu adalah sejarah BAB
pertama bayinya: sewaktu 24 jam pertama kelahirannya, apakah bayinya BAB
atau tidak?


Bayi yang normal, terang Waldi, akan BAB pada 24 jam pertama setelah
kelahirannya. "Sayangnya, ya, itu tadi. Banyak ibu yang tak tahu, bahkan
para suster/bidan yang merawat bayi di rumah sakit pun banyak yang lupa
mencatat kapan BAB bayi waktu pertama kalinya, atau menceritakannya kepada
ibunya." Padahal saat BAB pertama ini sangat penting, lo, karena akan
dijadikan patokan oleh dokter kalau bayi mengalami permasalahan pencernaan
di kemudian hari. Misalnya, pada bulan-bulan berikutnya BAB bayi tidak
lancar.


Nah, kalau ibu tak tahu apakah bayinya BAB atau tidak pada hari pertama,
tentu sulit bagi dokter untuk mengetahui apakah tidak lancarnya BAB itu
sebagai pola normal bayi atau memang si bayi mengalami masalah pencernaan.
Namun, kalau ibu yakin bayinya tidak BAB dalam 24 jam pertama dan bulan
berikutnya dia mengalami kesulitan BAB, itu lampu kuning buat dokter untuk
bertindak lebih lanjut; karena, bisa saja ada gangguan pergerakan usus
yang mengakibatkan gangguan BAB.


Jadi, Bu, kalau Anda yakin si kecil BAB pada hari pertama, dijamin
pergerakannya pembuangan tinja di ususnya normal. "Mengenai bayi tak bisa
BAB di bulan selanjutnya, merupakan masalah kedua. Ini biasanya normal
karena bayi hanya minum susu. Bukankah susu tak mengandung serat, sehingga
residu atau ampasnya amat sedikit? Jadi, wajar kalau tinjanya sedikit,"
tutur Waldi. Juga, kalau bayi tidak BAB selama 3-4 hari, bahkan bisa-bisa
tujuh hari, selama ia hanya minum ASI dan riwayat BABnya normal ketika
lahir, maka masih boleh dikatakan bayi tak ada gangguan apa-apa.


BUANG AIR KECIL


Tak berbeda dengan BAB, BAK (buang air kecil) pun menutut perhatian dari
ibu sejak awal. Pada hari pertama kelahiran, lanjut Waldi, bayi biasanya
sudah BAK. "Jadi kalau sampai hari kedua bayi tidak BAK, ibu patut
melaporkannya pada dokter karena kemungkinan bayi mengalami masalah."
Masalah yang berkaitan dengan BAK biasanya ada dua. Yang pertama, ada air
seni, tapi tak dapat keluar karena ada penyumbatan. Masalah kedua, air
seni memang sama sekali tak keluar karena bayi mengalami kekurangan
cairan.


Pada saat pertama lahir, terang Waldi, sebetulnya bayi memiliki cadangan
air cukup banyak. Jadi, tak perlu khawatir bayi akan dehidrasi jika ibu
belum bisa menyusui bayinya. "Banyak ibu (bahkan bidan pun) yang takut
kalau anaknya tak minum pada hari pertama sehingga diberi susu formula
agar tak kehausan. Ini sebenarnya enggak perlu, karena pada hari pertama
bayi tak butuh minum. Yang bisa dilakukan ibu adalah menyiapkan ASI agar
dapat diberikan pada bayi di hari berikutnya. "Caranya? Dengan membiarkan
bayi menetek ibunya pada hari pertama itu. Biarpun ASI tak keluar,
tindakan tadi merupakan pemicu terjadinya produksi ASI".


"Tuhan sudah mengatur dengan baik sekali, kok. Hari pertama saat ASI belum
keluar, bayi belum membutuhkan minum. Pada hari kedua, saat ASI keluar
sedikit, stok air pada bayi pun mulai menurun. Sedangkan pada hari ketiga,
saat stok ibunya penuh, stok anaknya berkurang. Jadi, alam sudah mengatur
semua," tutur Waldi lebih lanjut. Jadi, kalau pada hari pertama
kelahirannya bayi minumnya kurang, tak jadi masalah karena bayi sudah
punya stok penyimpanan air. "Karena dia sudah punya cadangan inilah, maka
dia akan kencing. Nah, kalau ia tidak kencing, maka mungkin ada masalah
lain."


Air seni bayi, terang Waldi, biasanya berwarna kuning tua atau kuning
muda. Namun bila bayi banyak minum air putih, maka warna air seninya pun
menjadi putih jernih alias tak berwarna. "Semua ini masih normal. Yang
tidak wajar justru bila air seni bayi berwarna cokelat seperti teh atau
kopi; bisa jadi bayi mengalami gangguan pada fungsi hati atau ginjalnya."


Kadang, air seni bayi pun berwarna pink. "Umumnya ibu-ibu langsung panik
melihat air seni anaknya berwarna pink, karena warna pink diidentikkan
dengan darah. Padahal, tak selamanya air seni yang berwarna pink itu
bercampur darah. Bisa saja karena air seninya bercampur dengan zat kimia
dari diaper bayi."


Namun untuk lebih amannya, anjur Waldi, tak ada salahnya jika membawa air
seni itu ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Cara ini paling
gampang untuk memastikan apakah warna pink itu berasal dari darah atau
bukan, karena seharusnya dalam kencing tak boleh ada darah. Jadi, boleh
warna merah, tapi bukan darah; dan ini hanya bisa diperiksa di
laboratorium, bukan dengan mata kasat."


BOLEH MENGEJAN


Tak jarang bayi BAK dengan mengejan. Menurut Waldi, itu hal biasa, asalkan
pancarannya normal. Artinya, tak tersendat. Tapi bila air seninya keluar
sedikit-sedikit, ini yang perlu mendapat perhatian.


Tersendatnya air yang keluar, khususnya yang terjadi pada bayi lelaki,
mengindikasikan pintu keluar pada ujung penisnya sempit. Jadi, bila ia
BAK, ujung kulupnya akan mengembung sehingga air seni tak bisa memancar
keluar dengan baik karena tertahan oleh lubang yang sangat kecil. Kalau
sudah demikian, orang tua patut mempertimbangkan untuk menyunat bayinya,
walaupun ada beberapa dokter yang mencoba meregangkannya dengan alat agar
lubangnya lebih lebar. "Tapi cara ini tak menjamin BAK akan lancar, lain
dengan sunat yang akan menyelesaikan masalah," ujar Waldi.


Frekuensi BAK pun tak bisa dijadikan patokan sebagai sesuatu yang normal
atau tidak. Menurut Waldi, selama BAK bayi lancar, ya, enggak ada masalah.
"Bila bayi hanya BAK sehari, tapi sewaktu BAK air seninya banyak sekali,
ini berarti pola BAK bayi normal." Jadi, kalau ada bayi berumur tiga
bulan, misalnya, hanya BAK satu kali sehari, cobalah timbang berat
badannya. Jika turun beratnya, berarti ia kekurangan cairan. Kalau sudah
begitu, pasti bayi memiliki keluhan lain. Kehausan, misalnya. "Kalau
enggak kehausan, tapi kencingnya sedikit, ya, enggak apa-apa."


Dengan kata lain, bayi yang mengalami masalah pada BAK kebanyakan akan
memiliki keluhan lain, seperti halnya BAB. Entah itu demam atau panas atau
gangguan pertumbuhan. Biasanya juga disertai dengan rewel atau sulit
tidur.


Nah, sudah enggak panik lagi, kan!


Faras Handayani . Foto : Iman(nakita)




---------------------------------------------------------------------

DUKUNG situs Balita-Anda.Com sebagai Situs Terbaik Wanita & Anak 2004-2005 
versi Majalah Komputer Aktif, dengan ketik: POLL ST WAN 2
ke nomor 8811, selama 16 Okt sd. 30 Nov. 2004.
Raih sebuah ponsel SonyEricsson K500i, dua buah ponsel Nokia 3100 dan 10 paket 
merchandise komputerakt!f bagi para peserta polling yang beruntung. Satu nomor 
ponsel hanya berhak memberikan satu suara dukungan untuk tiap kategorinya. 
Polling ini berlaku untuk pelanggan Telkomsel, Indosat maupun Excelcom dengan 
tarif Rp 1.500. 

---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke