-----Original Message-----
From: Rudy Christna 
 
Dear Mom&Dads,

Ini adalah pelajaran utk kita sebagai orang tua utk sedini mungkin
melihat kejanggalan pada anak kita, biasanya anak2 kalo sakit tidak
dirasakan krn sibuk dgn bermain/belajar (Anda bisa perhatikan meskipun
mereka sedang demam tp kalo ada temen2nya mereka seperti tidak merasakan
sakit di tubuhnya). Keponakan saya akhirnya divonis bahwa ternyata sudah
kena kanker mata (RETINOBLASTOMA), dan tumor tsb sudah sebesar bola
matanya (hasil ronsen di RSCM). Saya sendiri tidak menyadari kalo anak
tsb menderita kanker mata dan kanker ini nomor 3 terganas didunia
setelah kanker otak dan kanker darah yg MENYERANG ANAK-ANAK DIBAWAH 5
THN, pencegahan or pengobatan masih melalui kemoterapi, tetapi kalo
sudah stadium III or IV mungkn mesti diangkat bola matanya agar tidak
menjalar ke mata sebelah terutama otak, temen kantor saya, anaknya juga
mengalami kanker mata di usia 2,5thn dan tidak tertolong meskipun hampir
sebulan dirawat di Singapura.

Sebenarnya penyakit kanker ini bisa dideteksi sedini mungkin seandainya
orangtua lebih teliti melihat perkembangan anak. 

- Tumor otak : Gejala tumor ini adalah sakit kepala disertai mual atau
muntah, daya penglihatan berkurang, penurunan kesadaran atau perubahan
perilaku, pada bayi biasanya ubun-ubun besarnya menonjol.

- Tumor darah : sering merasa lesu, pucat, demam yang tak jelas
sebabnya, nyeri tulang, pendarahan abnormal atau benjolan pada kulit.

- Tumor mata :  seandainya anak2 terdapat bercak putih di bagian tengah
mata mirip mata kucing (coba perhatikan hasil foto mereka dan bandingkan
dgn foto anak2 yg lain, biasanya kalo red eyes timbul flash merah kecil
tp kalo flash merah dimatanya agak besar bulat, lebih baik dicheck ke
dokter mata krn ini salah satu gejalanya. Bisa juga dicoba dgn mengetest
huruf or benda kepada mereka dgn menutup salah satu matanya), Munculnya
bercak putih (bisa diliat dr hasil foto pada siang hari di luar ruangan,
biasanya flash sinar putihnya lebih besar dr yg anak2 lain meskipun
matanya tidak fokus ke kamera), ini adalah salah satu gejala kanker
mata. Gejala lain adalah penglihatan terganggu, mata menjadi juling yang
kalau dibiarkan berakibat bola mata menonjol keluar.

Dan MASIH BANYAK LAGI TUMOR YG BISA MENYERANG ANAK2 DAN ORANG DEWASA,
sebenarnya penyakit2 tsb bisa diatasi dan dihindari dgn banyak
mengkonsumsi sayur2an dan bahan makanan yg TIDAK DIAWETKAN, mungkin
miliser nggak menyadari anak2 kita sering mengkonsumsi makanan
kecil/snack or fastfood yg biasa dibeli di mall2 or supermaket, makanan2
tsb yg memicu berkembangnya tumor yg sudah ada ditubuh kita. Ada baiknya
dari kecil mereka sudah kita ajarkan utk mengkonsumsi makanan natural
(sayur2an dan kacang2an), Teh hijau dan Jahe menurut beberapa pakar
dapat menghindari dan mengobati tumor pada manusia, meskipuin belom
pasti tapi kalo dikonsumsipun tidak ada efek sampingnya, mengapa kita
tidak mencoba dari sekarang..!!

Sekali lagi waspada dgn kejanggalan anak2 kita baik tingkah laku or
pertumbuhannya.

Regards,
RC

Silahkan baca ulasannya di Sinar Harapan 2003 dibawah ini :

JAKARTA - Mendengar kata kanker, maka yang terlintas di benak kita
adalah hal-hal buruk semata. Tak mengherankan, penyakit satu ini memang
masih sulit diobati. Belum lagi, biaya pengobatannya yang tak bisa
dibilang kecil. Akibatnya, banyak orang yang memutuskan untuk tidak
pergi ke dokter dan memilih pengobatan alternatif yang biayanya relatif
lebih rendah. 
Sikap semacam ini juga dianut oleh kebanyakan orangtua anak penderita
kanker. Orang tua yang mengetahui anaknya terdeteksi penyakit kanker
kerap mundur dari terapi yang ditentukan dokter. Kebanyakan juga lebih
suka anaknya ditangani melalui pengobatan alternatif. Atau, kalaupun
akhirnya mereka membawa anaknya ke rumah sakit, stadium penyakit telah
mencapai tahap lanjut. 
Berdasarkan catatan International Confederation of Childhood Cancer
Parent Organizations (ICCCPO), jumlah anak penderita kanker di seluruh
dunia diperkirakan berjumlah 250.000 atau sekitar empat persen dari
seluruh penderita kanker. Dari jumlah tersebut, 20 persen saja yang
memperoleh perawatan memadai. 
Sementara itu di Indoneisa, menurut catatan Departemen Kesehatan
(Depkes), penderita kanker setiap tahunnya diperkirakan mencapai 100
penderita baru di antara 100.000 penduduk. Dengan jumlah penduduk 200
juta, maka diperkirakan setiap tahunnya ditemukan sekitar 200.000
penderita kanker baru di Indonesia. Dari jumlah tersebut, setiap
tahunnya ditemukan 4.000 anak yang menderita kanker. Yang
memprihatinkan, kanker pada anak sangat sulit dideteksi sejak dini.
Inilah yang membedakan mereka dengan penderita kanker dewasa, seperti
kanker mulut rahim, kanker payudara dan kanker kulit
Jenis kanker yang sering ditemukan pada anak antara lain, kanker darah
atau leukemia, tumor otak, kanker kelenjar getah bening alias limfoma,
kanker retinoblastoma atau mata, kanker saraf atau neuroblatoma, kanker
ginjal, kanker jaringan otot lurik atau rabdomiosamiosarkoma dan kanker
tulang yang populer dengan nama osteosarkoma. Di antara itu semua yang
paling banyak menyerang anak-anak adalah leukemia. Kanker darah ini
diderita 25-30 persen dari seluruh jenis kanker. Biasanya leukimia
menjangkiti anak usia tiga hingga enam tahun dan lebih banyak diderita
anak lelaki. Orang tua sebaiknya waspada kalau menemui anaknya sering
merasa lesu, pucat, demam yang tak jelas sebabnya, nyeri tulang,
pendarahan abnormal atau benjolan pada kulit. Sebab semua ini adalah
gejala leukimia.
Kepala Sub Bag Hematologi dan Onkologi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI) dan RS Cipto Mangunkusumo Djajadiman Gatot mengakui,
orang tua memang sering mengalami kesulitan dalam mendeteksi kanker yang
dialami oleh anaknya sejak dini. Ini disebabkan anak-anak cenderung diam
dan tidak mengeluh jika tak mengalami sakit yang terlalu berarti. Akibat
kanker pada anak sulit terdeteksi, maka tak heran bila anak-anak yang
menjalani perawatan di rumah sakit, sudah pada stadium III dan IV. Dia
juga menjelaskan bahwa kanker pada anak memang ada kaitannya dengan gen.

"Namun, gen tidak selalu berarti keturunan. Bahkan belum ada bukti
sangat kuat yang menyebutkan bahwa penyakit ini turunan," ujar
Djajadiman.
Masalah genetik berkaitan dengan mutasi gen (pembawa sifat makhluk yang
memilikinya). Bisa berarti ada gen yang hilang atau berpindah tempat.
Bahkan ada beberapa sel yang mengalami kelainan genetik yang tetap. 
Jenis kanker lain yang biasa menyerang anak adalah tumor otak.
Djajadiman menyatakan, tumor ini entah ganas atau tidak bisa mengganggu
dan merusak struktur susunan pusat. Ini disebabkan letaknya berada dalam
rongga tengkorak. Gejala tumor ini adalah sakit kepala disertai mual
atau muntah, daya penglihatan berkurang, penurunan kesadaran atau
perubahan perilaku, pada bayi biasanya ubun-ubun besarnya menonjol.
Sedangkan bagi orangtua yang mendapati anaknya memiliki bercak putih di
bagian tengah mata mirip mata kucing, sebaiknya segera waspada.
Munculnya bercak putih ini adalah salah satu gejala kanker mata. Gejala
lain adalah penglihatan terganggu, mata menjadi juling yang kalau
dibiarkan berakibat bola mata menonjol keluar. Pada stadium lanjut
ketika sel kanker telah masuk ke dalam rongga otak maka bisa didapati
gejala mirip tumor otak.
Anak usia lima hingga tujuh tahun tercatat sebagai penderita kanker
kelenjar getah bening yang tertinggi. Dibanding anak perempuan, anak
lelaki lebih berpotensi terjangkit. Perbandingannya bisa 3:1. Kanker ini
biasa ditandai dengan pembesaran dan pembengkakan kelenjar getah bening
di leher, ketiak atau selangkangan. Bila munculnya pada kelenjar getah
bening usus maka akan timbul gejala sakit perut, muntah, tidak bisa
buang air besar dan demam. Namun jika di daerah dada akan disertai
gejala sesak napas.
Jenis kanker lain yang juga perlu diwaspadai adalah kanker saraf atau
neuroblastoma. Biasa menyerang anak usia nol hingga empat tahun, kanker
ini juga lebih banyak diderita anak lelaki daripada perempuan, Biasanya
banyak ditemukan pada kelenjar anak ginjal yang pada masa embrional
dibentuk dari sel-sel primitif. Gejala neuroblastoma cukup tergantung
pada letak tumor dalam tubuh. Bila timbul di daerah leher atau rongga
dada dapat menyebabkan bola mata menonjol, kelopak mata turun dan pupil
melebar. Kalau terdapat di tulang belakang maka mengakibatkan kelumpuhan
progresif.
Sedangkan jenis kanker lain adalah kanker ginjal. Penyakit yang dalam
istilah medis dikenal dengan nama tumor Wilms ini biasa diderita anak
usia 3,5 tahun. Gejalanya meliputi kencing berdarah, rasa tak enak di
dalam perut dan perut mengeras. Pernah pula ditemukan kasus kanker ini
pada orang dewasa.
Sementara kanker otot lurik menyerang anak usia lima tahun. Kanker ini
bisa menyerang bagian tubuh mana saja. Yang paling banyak ditemukan
adalah daerah kepala, leher, kandung kemih dan vagina. Gejalanya mulai
dari nyeri pada telinga, mata menonjol, pembengkakan muka hingga
gangguan buang air kecil atau kencing berdarah.
Dan kanker jenis lain adalah osteosarkoma alias kanker tulang. Biasa
menyerang anak usia 10-20 tahun, kanker ini juga lebih banyak dijumpai
pada anak lelaki ketimbang perempuan. Gejala yang timbul adalah nyeri
tulang, demam, juga pembengkakan progresif.
Saat ini pengobatan kemoterapi masih menjadi langkah utama dalam
mengatasi kanker. Namun sesungguhnya kemoterapi untuk penderita kanker,
termasuk kanker anak tidak membuat sel-sel kanker itu mati. Sel-sel itu
hanya tidur. Untuk itu kita harus berusaha agar tidak merangsang sel-sel
yang tidur tadi. 
Sel-sel yang tidur selama lima tahun tidak berkembang, maka kita katakan
sel itu sudah mati. Dan apabila selama lima tahun atau lebih, tidak
ditemukan kelainan lagi pada penderita kanker tersebut, maka dapat
dikatakan yang bersangkutan sudah sembuh dari penyakitnya. (mer)
Copyright (c) Sinar Harapan 2003


Kirim email ke