detikcom - Banda Aceh, Dua hari setelah gempa dan gelombang Tsunami memporak-porandakan Aceh, masyarakat sangat membutuhkan bahan makanan. Meski bantuan sudah mulai datang, namun jumlahnya masih terlalu sedikit. Banyak warga yang histeris berteriak, "Makan, makan!" Kondisi seperti ini betul-betul membuat hati trenyuh, bagi siapa yang melihatnya. Wajar saja mereka berteriak seperti itu, karena mereka sudah tiga hari ini tidak makan. Bila ada makanan, mereka mementingkan anak-anak mereka.
Pemandangan ini dapat dilihat di lokasi penampungan pengungsi di Masjid Baiturrahman, di jantung kota Banda Aceh. Ribuan orang dikumpulkan di sini. Suasana masjid bersejarah itu juga tampak tidak karuan. Mayat-mayat masih berserakan di halaman dan sekitar masjid. Para pengungsi di masjid Baiturrahman tampak memprihatinkan. Selain belum ada bantuan bahan makanan, mereka juga tidak mendapatkan pasokan air bersih. Mereka buang hajat di mana saja, karena fasilitasnya betul-betul tidak ada. Listrik juga masih padam. Situasi seperti ini tidak hanya terjadi di masjid Baiturrahman. Di tempat-tempat penampungan pengungsi juga bernasib sama. Mereka betul-betul memerlukan bantuan pangan, obat-obatan, dan air bersih. Sementara bantuan mulai berdatangan ke bandara Iskandar Muda. Bantuan dibawa dengan pesawat Hercules dari Jakarta dan Medan. Namun, bantuan ini juga belum banyak, masih sangat terbatas. Rencananya, bantuan dalam jumlah besar akan tiba hari ini. Sementara itu, di Banda Aceh, juga kekurangan pasokan BBM. Menurut pemantauan detikcom, dari sekian SPBU yang masih berdiri, hanya satu SPBU yang masih memiliki pasokan BBM. Itu pun sudah diserbu masyarakat pada Senin (27/12/2004) malam. Antrean sepanjang 1 km, sebelum premium itu habis. Akibat tidak ada pasokan BBM, kini di Banda Aceh minim transportasi. Hanya sedikit mobil pribadi yang melewati jalan raya. Yang sering terlihat hanya mobil ambulan dan mobil TNI dan SAR. Para wartawan yang meliput di Banda Aceh juga harus berjalan kaki. Sampai pukul 12.00 WIB, aparat TNI, Tim SAR, tim relawan, dan masyarakat setempat masih terus melakukan evakuasi terhadap mayat-mayat yang berada di pinggir jalan. Evakuasi berjalan lambat, karena minimnya peralatan dan transportasi. (asy) Kirim bunga, buket balon atau cake: http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]