Dear Parents..

ada artikel senam hamil ( lupa posting dari mana..) ..bisa dipraktekin
dirumah..tapi saranku sih tetep diimbangi dengan ikut senam hamil yang di RS
juga..

semoga membantu,

Bunda vanya

-----Original Message-----
From: Hapiyanto Abeng [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 05, 2005 11:28 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Senam Hamil Kurangi Stres Saat Melahirkan


Setelah tahu pentingnya senam hamil, tentunya harus diikuti ttg 
pengetahuan bagaimana cara senam hamil tsb.
Untuk yang punya pengetahuan ttg senam hamil, ada baiknya di share di 
milist ini, barangkali rekan-rekan yg sedang atau mau hamil bisa mengambil 
manfaat nya.   Tks 



"Tri Agustiyadi" <[EMAIL PROTECTED]> 
01/05/2005 09:48 AM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
"Balita Anda" <balita-anda@balita-anda.com>, "Anak Islami" 
<[EMAIL PROTECTED]>
cc

Subject
[balita-anda] Senam Hamil Kurangi Stres Saat Melahirkan






Senam Hamil Kurangi Stres Saat Melahirkan

SOLO (Media): Senam hamil yang dilakukan secara rutin sejak usia kehamilan 
26 minggu hingga saatnya melahirkan, dapat mengurangi risiko stres dan 
nyeri pada saat melahirkan.
''Dari penelitian yang kita lakukan sejak 2000, terhadap 68 ibu hamil, 
senam hamil ini terbukti memberikan kontribusi yang besar untuk 
melancarkan proses persalinan. Terutama untuk mengurangi perasaan stres 
dan nyeri saat melahirkan,'' ujar dr Stephanus Mulyata kepada sejumlah 
wartawan dalam kesempatan jumpa pers menjelang pengukuhan dirinya sebagai 
guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Selasa 
(4/1).
Dalam kesempatan itu, Mulyata mengaku dirinya sengaja mengambil penelitian 
berjudul Paket Penyuluhan dan Senam Hamil Mengurangi Stres dan Nyeri Serta 
Mempercepat Penyembuhan Luka Persalinan ini, didorong atas keprihatinannya 
terhadap tingginya kasus kematian ibu saat melahirkan di Indonesia.
''Kita masih menempati urutan kedua tertinggi di dunia setelah Bangladesh, 
dalam kasus kematian ibu saat melahirkan. Dan untuk kawasan Asia Tenggara, 
kita masih berada pada urutan pertama. Ini sungguh memprihatinkan,'' 
ujarnya.
Tingginya kasus kematian ibu saat melahirkan bayinya ini, menurut Mulyata, 
disebabkan beberapa faktor. Yakni, faktor sosial ekonomi dan pendidikan 
masyarakat yang masih rendah. Penyebaran dokter yang mampu di bidang 
tersebut belum merata. Terutama di luar pulau Jawa seperti di Kalimantan 
dan Sulawesi.
Akibatnya, penanganan sering kali menjadi sangat terlambat. Rumah sakit 
yang mampu menangani komplikasi kehamilan dan kelahiran prenatal (sebelum 
dan setelah proses persalinan) masih jarang sehingga sering kali terjadi 
pendarahan yang berujung pada kematian.
Karena itu, lanjut Mulyata, perlu dicari sebuah metode yang murah, mudah 
dilakukan, dan mengandung unsur pendidikan, serta dapat dilakukan oleh 
masyarakat. Salah satunya adalah dengan senam hamil.
''Tetapi, senam hamil yang kita terapkan, bukan senam yang berorientasi 
sebatas pada kebugaran tubuh semata. Melainkan untuk memperkuat otot, 
melenturkan persendian. Dan utamanya melatih konsentrasi agar bisa 
mengalihkan pikiran sehingga bisa melupakan rasa sakit saat melahirkan. 
Serta menguatkan napas,'' paparnya.
Metode ini, menurut Mulyata, terbukti cukup berhasil untuk membantu 
meringankan proses persalinan. Karena, peserta yang menjadi objek 
penelitian ini ternyata lebih menjadi percaya diri dan dapat bekerja sama 
dengan baik bersama orang yang menolong kelahirannya.
Di samping itu, rasa nyeri saat proses persalinan berlangsung juga dapat 
diminimalisasi. Dengan jalan mengatur pernafasan, berkonsentrasi, dan 
mengalihkan pikiran sehingga dengan sendirinya, stres saat melahirkan bisa 
dikurangi. Maka proses persalinan dapat berjalan lebih mulus dan singkat.
''Untuk orang yang pertama kali melahirkan, prosesnya biasanya berlangsung 
14 jam hingga 15 jam. Tapi dengan melakukan senam ini, waktu tersebut 
ternyata dapat dipersingkat. Rata-rata hanya 10 jam saja,'' tutur Mulyata.
Senam hamil ini, lanjutnya, dapat dilakukan satu kali seminggu. Atau, 
maksimal hingga tiga kali seminggu, dalam waktu sekitar 45 menit sekali 
senam. Dapat dilakukan secara berkelompok, maupun sendirian di rumah.
Tetapi, untuk pemula, kata Mulyata, sangat disarankan untuk meminta 
bimbingan pada bidan yang memahami metode ini. Karena, selain senam juga 
akan diberikan sisi-sisi psikologis yang terkandung dalam metode tersebut.
''Metode ini, sangat bagus untuk diterapkan. Karena itu, nantinya akan 
kita sebar luaskan. Saat ini, memang baru para bidan yang kita berikan 
pengetahuan ini. Dan jika peralatan sudah tersedia, para dukun beranak 
juga akan kita libatkan,'' tandasnya. (FR/V-2)
 
M. Tri Agus


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke