Tak Mampu Bayar Biaya Persalinan Hapsah Hanya Bisa Pasrah Reporter: Gunawan Mashar
detikcom - Makassar, Hapsah, ibu muda yang bersalin di Klinik BKIA Restu Bunda, Makassar hanya bisa pasrah. Selama 15 hari, ia mendekam di klinik itu karena tidak mampu membayar biaya persalinan. "Dia bilang saya pasrah saja, habis tidak ada uang," ujar Ida, tetangga Hapsah, menirukan perkataan ibu muda itu, Senin (17/1/2005). Hapsah diharuskan membayar biaya persalinan sekitar Rp 6 juta. Saat melakukan persalinan, bayi Hapsah meninggal dunia sebelum dikeluarkan dari rahimnya. Oleh pihak klinik, ia dibawa ke Rumah Sakit Pelamonia, Makassar untuk operasi cesar. Ongkos inilah yang membebani Hapsah. Ida berinisiatif mengurus surat miskin ke Kantor Kelurahan, Kecamatan, Dinas Sosial, DPRD Makassar dan DPRD Sulsel. Namun, pihak klinik tidak menerima surat itu. Hapsah tetap diharuskan membayar uang persalinan. Klinik BKIA Restu Bunda berada di sebuah lorong perumahan di Jl. Gatot Subroto, Makassar. Dari luar, klinik itu tampak seperti rumah biasa karena hanya ada papan nama kecil di atas pintu rumah. Klinik itu dikelola oleh seorang bidan. Sementara, bayi yang meninggal sebelum keluar dari rahim Hapsah dikubur di halaman rumah. Saat detikcom berkunjung ke rumah Hapsah, tampak kuburan bayi yang hanya ditandai dengan dua balok kayu. Hapsah tinggal disebuah rumah kontrakan di Jl Rappokalling Utara No 5A, Makassar. Rumah yang berdinding kayu dan beratap seng ini berukuran 4mx3m. Selain Hapsah, rumah ini juga dihuni 4 orang. Mereka adalah kedua orang tua Hapsah, suaminya yang bernama Maspion serta Fitri putri pertamanya. (rif) M. Tri Agus