Hi pak Herdi,
 
Saya coba lampirkan salah satu artikel tentang DB/DBD, siapa tahu jadi tambahan 
info untuk bapak (maaf sekali, tidak tertera sumber artikel aslinya karena ini 
termasuk arsip saya yang lama, saya lupa copy-paste link aslinya waktu itu).
 
Di artikel itu disebutkan kalau penderita DB memang kadang mengalami fase syok 
(fase kritis DB), di mana suhu tubuh turun setelah beberapa hari 'DEMAM TINGGI' 
(dan asumsi saya: Hogy tidak termasuk kategori demam tinggi ini).  Selain suhu 
tubuh turun, biasanya pasien DB juga kelihatan lemah, gelisah, berkeringat, 
turun kesadaran, kaki-tangan dingin, denyut nadi sukar diraba. Fenomena 
perdarahan juga mulai muncul (mis. mimisan, muntah darah dan BAB darah).
 
Mungkin perlu diukur ulang suhu tubuhnya Hogy, pak.  Anak-anak kan kadang tidak 
bisa diam dan tenang saat diukur suhunya :) Kalau mengukur suhu di area ketiak, 
make sure termometernya tidak terhalang dengan lengan baju anak ya, pak.  Kalau 
Hogy saat ini masih 'pecicilan' dan aktif bermain, nggak perlu cemas dengan 
bahaya DB, pak :)  Minta orang di rumah untuk terus observasi dan jangan lupa 
untuk jaga terus asupan nutrisinya Hogy supaya daya tahan tubuhnya cepat 
recover ya, pak. Semoga sekarang Hogy sudah tidak batuk-batuk lagi. 
 
salam manis buat Hogy .. (lucky him for having a great dady like you :)),
Sylvia - Jovan's mum
 
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
PENGENALAN DINI DEMAM BERDARAH DENGUE 
dr. Syafruddin Mapata, Sp.A.

PENDAHULUAN

Demam Berdarah Dengue atau lazim disebut Demam Berdarah menjadi pembicaraan 
yang hangat belakangan ini.  Di tempat umum, seperti di pasar, di perkantoran, 
di rumah sakit lebih tinggi lagi.  Orang membicarakan kengerian akan demam 
berdarah.  Umumnya mereka membicarakan tentang keluarga atau sanak kerabatnya 
yang menderita demam berdarah, sudah berapa hari dirawat, berapa botol infus 
dihabiskan, berapa biaya sudah dikeluarkan bahkan kesedihan karena semua 
usahanya sia-sia bila keluarga atau kerabatnya harus direlakan pergi 
selama-lamanya.

Memang penyakit DB ini mengalami kenaikan insiden dalam bulan-bulan terakhir 
ini sehingga dimasukkan ke dalam kategori Kejadian Luar Biasa.  Karena itu 
dirasa belum terlambat untuk memberikan pemahaman tentang beberapa hal 
menyangkut demam berdarah.

Selama hampir dua abad, penyakit dengue digolongkan sejajar dengan demam, 
pilek, atau diare, yaitu sebagai penyesuaian diri seseorang terhadap iklim 
tropis.  Namun sejak timbulnya wadah Dengue di Filipina pada tahun 1953-1954 
yang disertai renjatan, perdarahan saluran cerna, dan berakhir dengan 
meninggalnya penderita, maka pAndangan ini pun berubah.  Dan sejak itulah 
istilah Haemorrhagic Fever atau DB digunakan.  Kenyataan sekarang ialah bahwa 
penyakit ini menempati urutan ke delapan kesakitan Asia Tenggara dan Pasifik 
Barat.

PENYEBAB

Penyakit DB termasuk golongan penyakit Arbovirus, singkatan dari 
Arthropod-borne viruses, artinya virus yang ditularkan melalui gigitan binatang 
arthropoda.  Dalam hal ini DB ditularkan oleh sejenis nyamuk yang disebut  
Aedes Aegypti.  Nyamuk betina menghisap darah untuk kebuhan reproduksi.  Tiga 
hari setelah menghisap darah maka ia akan bertelur sebanyak 100 butir.  
Selanjutnya mulai menghisap lagi dan bertelur lagi.  Nyamuk Aedes tergolong 
antropofilik yaitu paling doyan darah manusia.  Berbeda dengan spesies nyamuk 
lain yang biasanya sudah cukup puas dengan menggigit/menghisap darah satu orang 
saja, maka nyamuk Aedes mempunyai kebiasaan menggigit berulang, yaitu menggigit 
beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat.  Hal ini disebabkan 
karena nyamuk Aedes sangat sensitif dan mudah terganggu.

Nyamuk Aedes Aegypti diduga berasal dari benua Afrika terutama Etiopia, 
kemudian terbawa oleh kapal dagang ke daerah pesisir Asia Tenggara dan kemudian 
masuk ke dalam pedalaman.  Bila nyamuk betina menggigit/menghisap darah orang 
yang menderita DB maka virus akan masuk ke dalam tubuh nyamuk.  Selanjutnya 
diperlukan waktu sekitar 9 hari agar nyamuk menjadi infeksius dan dapat 
menularkan kepada korban yang lain.  Walaupun umur nyamuk dewasa hanya 
kira-kira 10 hari, namun dengan sifat menggigit berulang maka cukup banyak 
korban yang bisa terinfeksi.

Nyamuk betina biasanya menggigit di dalam rumah pada waktu siang hari, di 
tempat yang agak redup.  Nyamuk betina meletakkan telurnya di permukaan air 
yang jernih dan terlindung dari sinar matahari langsung.  Lebih disukai tempat 
air di dalam atau dekat rumah, terutama tempat air yang bertutup longgar atau 
jarang dikuras.

PERJALANAN PENYAKIT

Setelah nyamuk infeksius menggigit korban maka virus akan berkembang biak dalam 
tubuh korban.  Setelah waktu 4-6 hari atau yang disebut juga masa inkubasi maka 
penderita mulai demam tinggi.  Pada hari ketiga penderita mengalami resiko syok 
dan kalau bisa diatasi maka fase penyembuhan dimulai setelah hari sakit ketujuh.

Pada fase awal demam ditandai dengan demam mendadak tinggi disertai muka 
kemerahan dan sakit kepala.  Kehilangan nafsu makan, muntah dan nyeri di ulu 
hati sering dikeluhkan.  Selanjutnya timbul bintik merah di kulit yang mirip 
gigitan nyamuk.

Fase berikut dari perjalanan penyakit demam berdarah ialah fase syok, yang 
merupakan fase kritis penyakit DB.  Pada saat ini suhu badan cenderung turun.  
Penderita terlihat lemah, gelisah dan berkeringat.  Kaki tangan terasa dingin, 
denyut nadi sukar diraba.  Dapat terjadi mimisan, muntah darah, atau berak 
darah.  Pada saat ini bila penderita tidak segera diobati dengan pemberian 
cairan infus maka kondisi penderita akan terus memburuk dan terjadi syok yang 
berakhir dengan kematian.

GEJALA DAN TATA LAKSANA

Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya dari DBD?  Sebelumnya perlu dikenal 
dahulu gejala dini DBD.  DBD merupakan penyakit akut yang ditAndai dengan 4 
gejala klinik, yaitu:

-          Demam tinggi

-          Fenomena perdarahan

-          Hepatomegali

-          Seringkali kegagalan sirkulasi darah

Bila seorang anak menderita demam tinggi mendadak, muka kemerahan, tidak ada 
gejala infeksi saluran nafas (mis.: batuk, pilek, sakit tenggorokan), ditambah 
bintik merah di kulit, sebaiknya penderita dibawa segera ke dokter.  Dokter 
akan melakukan uji Torniquet, yang akan sangat membantu diagnosis awal DBD.

Uji Torniquet dilakukan dengan memasang tensimeter pada lengan atas anak, 
memberi tekanan tertentu dan bila positif, maka dalam waktu ± 3 menit akan 
timbul bintik-bintik merah di bagian bawah.

Langkah selanjutnya adalah pemeriksaan laboratorium. Dua fenomena penting yang 
selalu dicermati di pemeriksaan laboratorium, yait penurunan jumlah thrombocyte 
di darah (thrombocytopenia) dan kenaikan konsentrasi plasma darah 
(hemokonsentrasi).  Kadar thrombocyte darah normal berkisar sekitar 150.000 – 
400.000/mm3.

Seorang tersangka menderita DB sebaiknya dirawat di Puskemas atau di RS.  Lebih 
baik mencurigai dan merawat sebagai DB walaupun akhirnya ternyata bukan, 
daripada menyesal kemudian.  Sebelumnya penderita dianjurkan minum banyak, beri 
obat penurun panas, dan kalau perlu dikompres dengan air hangat.  Obat panas 
yang dianjurkan adalah dari golongan parasetamol dan jangan dari aspirin atau 
asetosal karena memperparah resiko perdarahan.  Golongan metamizole secara umum 
dilarang penggunaannya pada anak karena efek samping yang ditakuti berupa 
agranulositosis, anemia aplastik dan thrombocytopenia.

Syok pada demam berdarah terjadi karena kebocoran pipa pembuluh darah sehingga 
cairan plasma darah merembes ke luar dari pembuluh darah dan berkumpul di 
rongga-rongga tubuh yaitu rongga perut dan rongga dada.  Akibatnya pipa 
pembuluh darah menjadi kolaps dan jalan mengatasinya ialah dengan infus.  
Begitu masa kritis dilewati maka kebocoran pipa pembuluh darah akan membaik, 
cairan plasma kembali masuk ke pembuluh darah.  Keadaan umum penderita membaik 
yang ditAndai dengan penderita mulai minta/mau makan.

Keadaan fatal pada DB terjadi bila syok tidak segera diatasi, atau bisa terjadi 
perdarahan masif saluran cerna berupa muntah darah dan berak darah.  Keadaan 
fatal lainnya ialah encephalopatia, yang ditandai dengan penurunan kesadaran 
dan kejang-kejang.

KESIMPULAN

Disimpulkan bahwa perlunya masyarakat awam mengenal tanda-tanda DB, kapan anak 
harus dibawa ke dokter/puskesmas/rumah sakit, untuk mencegah terjadinya hal-hal 
fatal yang tidak diinginkan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


 
Herdi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

anak saya hogy sudah td panas...namun skrg suhu badan nya mjd dingin, suhu 
terakhir 35,5 C....apakah ini normal....atau salah satu gejala DB....krn waktu 
3 hari kemarin suhu nya paling tinggi 38C.


<deleted>


                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

Kirim email ke