Dear, Saya sangat sependapat dengan ibu bahwa berkarir diluar rumah bagi seorang ibu tidak harus disikapi secara negatif. Karena memang pilihan orang tua untuk di rumah mencurahkan sepenuhnya perkembangan anak atau juga 'sambil' berkarir di luar rumah terkadang adalah suatu pilihan sulit. Saya kebetulan termasuk suami yang harus selalu bersyukur karena sampai sekarang istri saya menganggap bahwa secara ekonomi kami merasa cukup sementara istri saya memilih untuk 100% senang mencurahkan waktunya di rumah menemani detik demi detik perkembangan jiwa anak kami yang kebetulan baru satu. Saya hanya berpendapat bahwa anak-anak adalah tanggung jawab kita orang tua, pilihan kita sekarang bisa jadi berpengaruh kepada keadaan anak-anak kita kelak ketika dewasa. Bagi saya setiap ada kemungkinan untuk memilih dan kesempatan, kami lebih senang untuk bersama dengan anak kami. Tidak harus dengan selalu melakukan intervensi dalam melakukan pendidikannya, tapi paling tidak menemani dan menjadi saksi pertama atas sesuatu yang baru yang terjadi dengan mereka anak-anak kita. Semoga generasi setelah kita akan selalu menjadi generasi yang lebih baik. Rgds, pitoyo amrih go visit www.pembelajar.com update every two weeks ----- Original Message ----- From: Meldawita <[EMAIL PROTECTED]> To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Article : Kekurangan yang Membentuk Kemandirian Date: Tue, 8 Feb 2005 15:05:10 +0700 > > Dear Moms... article ini mungkin dpt dijadikan sebagai salah satu > penghibur, dilema yang sering dirasakan ibu bekerja.. > > > > > > Kekurangan yang Membentuk Kemandirian > > > > Kadang, terlihat lelah di wajahmu Kadang, terlihat senyum di bibirmu > Kadang, terlihat marah di matamu > > > > Ummi, oh aku sayang padamu Terlalu sulit kata-kata kuucapkan untukmu > Ummi, hanya Allah yang dapat membalas kebaikanmu Sabar ya Ummi, > mudah-mudahan surgalah tempatmu > Dari anakmu Naura > > > > (Naura, 6 tahun, Kelas 1 SD) > > *** > > eramuslim - Puisi di atas adalah milik Naura. Usianya baru enam tahun. > Masih duduk di kelas satu SD. Kakak dari seorang bocah laki-laki berusia > 4 tahun, itu adalah gadis kecil yang 'dewasa' dalam pandangan saya. > Dalam usianya yang masih anak-anak, dia telah melakukan banyak hal yang .....dihapus > Dan percayalah, jika 'keluar rumahnya' seorang ibu adalah untuk sebuah > alasan yang benar, dapat diterima secara nurani oleh orang dewasa maupun > anak-anak, sang ibu tidak akan kehilangan cinta, kepatuhan dan > penghargaan dari anak-anaknya. Seperti Naura yang tetap mencintai dan > mengagumi, bahkan menghadiahi sang Bunda dengan sebuah puisi indah. > Seperti Hasan yang menyambut kedatangan ibunya dengan penuh sukacita. > Seperti saya yang selalu menatap Ibu penuh cinta dan kekaguman, atas > keperkasaan yang tak lekang ia tunjukkan sepanjang usia saya. Seperti > banyak anak lain, yang saya percaya, akan memahami, mencintai, dan > mengagumi 'perjuangan' sang Ibu. *** Azimah Rahayu -- _______________________________________________ Find what you are looking for with the Lycos Yellow Pages http://r.lycos.com/r/yp_emailfooter/http://yellowpages.lycos.com/default.asp?SRC=lycos10
AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]