ayahnya irfan,
 
belekan pada bayi biasa aja qo...
dulu nada juga begitu, tapi setelah 1,5 bulan belekannya ilang sendiri. sering2 
aja dibersihin ama kapas steril.

Farah RMU <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
dear ayahnya irfan n raissa...
dulu salma-ku juga gitu.. awal2 baru lahir, sesuai anjuran mama saya,
tradisionalnya si baby ditetesin air dari "kembang telang" itu..warna
bunganya biru, bisa dicari ditanaman liar, shg kalo direndam dan dikasih air
sedikit (stl dicuci dulu), warna airnya jadi biru muda.. bikin mata salma ku
tambah cerah-jernih, ekonomis, aman karena bener2 alami.

oh ya ditetesi 3 kali sehari 3 tetes dan cukup selama 3 hari berturut2..
airnya bisa disimpan di kulkas dan diberikan lagi setelah agak adem (gak tll
dingin) shg bikin mata si baby tambah adem en seger...

maaf kalo kurang membantu

rgds,
mommy salma
http://www.babiesonline.com/babies/s/salmarifaputri/

----- Original Message -----
From: "Sylvia Radjawane" 
To: 
Sent: Thursday, February 17, 2005 12:12 PM
Subject: Re: [balita-anda] Q: (maaf) mata belekkan + [Artikel] Boorwater


> Hi ayahnya Irfan & Raissa,
>
> Memang mata 'belekan' lumrah kok di bulan-bulan pertama usia bayi.
Penyebabnya karena ada sumbatan di saluran air matanya. Seperti yang
disarankan mbak Ossi, pemijatan lembut di area sekitar mata dan hidung juga
rajin membersihkan 'belek' dengan kapas rendaman air hangat matang bisa
mengobati. Observe aja pak, baru perlu tindakan medis selanjutnya kalau
'belekan' nya ternyata semakin banyak atau warnanya jadi kehijauan.
>
> Oya, sekalian posting artikel dari tabloid Nakita tentang boorwater
(karena sempat disebutkan mamanya Sharlene). Sebetulnya pemakaian boorwater
(apalagi jangka panjang) untuk cuci mata atau pada kulit yang luka, sudah
tidak dianjurkan karena kandungan asam borat di dalam larutannya jika masuk
ke dalam tubuh (lewat selaput mata atau luka terbuka di kulit), yang bisa
menyebabkan mulai dari mata yang kering dan mudah teriritasi sehingga rawan
infeksi sampai ke gangguan fungsi hati dan saraf, bahkan penglihatan. So,
kalau terbiasa pakai obat tetes mata, cermati kandungan boric acid/asam
borat dalam brosur kemasannya.
>
> cheers,
> Sylvia - Jovan's mum
> --------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------
>
> BOORWATER UNTUK CUCI MATA? AWAS, BAHAYA!
> Artikel dari Tabloid Nakita
>
> Meski belum ada penelitian resmi, penggunaan boorwater diduga dapat
menyebabkan mata kering. Bahkan bisa mengakibatkan gangguan fungsi hati pada
penggunaan jangka panjang. Benarkah?
>
> Siapa yang tak kenal boorwater? Selama ini air yang diklaim suci hama
tersebut lazim digunakan sebagai obat pencuci mata. Kala mata merah, perih,
atau bengkak, boorwater-lah obatnya. Selain itu boorwater dapat dipakai
untuk mencuci kulit yang terluka. Tak heran kalau di banyak keluarga
boorwater selalu tersedia di kotak obat.
>
> Padahal seperti dituturkan dr. Hadi Prakoso, Sp.M, penggunaan boorwater
berisiko menyebabkan gangguan pada mata. "Penggunaan boorwater terus-menerus
dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan mata kering." Itu sebabnya,
opthalmologist atau dokter spesialis mata dari Klinik Mata Nusantara ini
tidak menganjurkan pemakaian boorwater kepada pasiennya.
>
> Lebih lanjut Hadi menjelaskan bahwa indra penglihatan sebenar-nya sudah
dilengkapi oleh mekanisme pembersihan diri. Setiap kali berkedip, saat
itulah air mata keluar untuk membersihkan mata. Lewat air mata,
kotoran-kotoran di mata dibersihkan dan dibuang keluar.
>
> Selain itu mata juga mampu membuang kuman dan bakteri yang ada di mata.
"Air mata mengandung lisozim, betasin, Imunoglobulin A, dan Imunoglobulin G
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri," tambah Hadi pula. Barulah pada
kasus-kasus tertentu dimana mata tidak bisa memfungsikan mekanisme
pembersihannya, seperti pada kasus gangguan mata berat, mau tidak mau harus
digunakan obat-obatan dan tindakan lain yang diperlukan.
>
> GANGGUAN SARAF & FUNGSI HATI
>
> Senada dengan Hadi, farmakolog DR. dr. Ernie Purwaningsih, MS., menuturkan
bahwa boorwater sebetulnya merupakan larutan air dan asam borat. Jenis asam
inilah yang diyakini berbahaya bagi mata anak. Asam borat merupakan senyawa
kimia berbentuk kristal lunak yang memiliki sifat antiseptik dan mudah larut
dalam air. "Kandungan asam borat yang terdapat pada boorwater adalah 3%. Ini
merupakan konsentrasi ideal dan berlaku standar sebagai obat di seluruh
dunia. Jika lebih dari 3 persen, dikhawatirkan asam boratnya akan mengendap
dalam air. Sebaliknya, jika kandungannya di bawah 3%, kemungkinan
efektivitasnya sebagai antiseptik akan berkurang," ujar Ernie.
>
> Lalu kenapa boorwater dianggap membahayakan mata anak? Karena mukosa atau
selaput mata mata anak lebih tipis dibanding selaput mata orang dewasa,
hingga lebih mudah teriritasi. Selain itu, gangguan mata seperti mata merah
yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah akan memudahkan asam borat
yang terkandung dalam boorwater terserap masuk ke dalam tubuh. Akibatnya,
obat yang seharusnya berefek topical atau mengobati gangguan di bagian luar
mata saja akan menjadi racun di dalam tubuh.
>
> Semakin tinggi intensitas pemberian boorwater akan kian banyak pula asam
borat yang masuk ke dalam tubuh. Jika pemakaian dilakukan dalam jangka
panjang, asam borat yang terakumulasi dalam tubuh akan mengganggu fungsi
hati dan menimbulkan gangguan susunan saraf pusat yang bisa "terbaca" lewat
gejala kejang-kejang dan demam tinggi.
>
> Namun semua zat kimia yang masuk ke dalam tubuh pastilah terlebih dulu
mengganggu lokasi penyerapannya. Ernie mencontohkan asam borat yang tertelan
mula-mula akan mengganggu saluran cerna dengan gangguan yang umum muncul di
antaranya muntah-muntah dan diare. Jadi, bahaya yang mesti diwaspadai
pertama kali dari penggunaan boorwater adalah intoksikasi atau keracunan
pada mata anak. Ernie menjelaskan, asam borat bisa menyebabkan gangguan
produksi air mata yang mengakibatkan mata jadi kering. Jika mata menjadi
kering akibat kekurangan dan ketiadaan air mata, maka mukosa lapis lendirnya
bakal mudah pecah dan tampaklah bercak-bercak kering.
>
> Untuk memeriksa apakah mata seseorang kering atau tidak, menurut Ernie
bisa dilakukan dengan uji break up time (BUT), yaitu waktu terjadinya bercak
kering pada permukaan kornea sesudah satu kedipan. Bercak kering ini mudah
terjadi bila jumlah air mata berkurang. Dengan kata lain, uji BUT mengukur
secara kasar mutu dan stabilitas lapisan lendir mata. BUT mata normal
berkisar antara 15-45 detik. Bila angkanya lebih kecil dari 10 berarti mata
tidak normal karena lapis lendirnya gampang pecah yang membuat mata kering.
>
> Lazimnya uji BUT dilakukan pada penderita keratokonjungtivitis sika atau
kekurangan lapis lendir dan radang mata menahun. Khusus untuk
keratokon-jungtivitis sika, kadang dilakukan pula uji Schirmer untuk menilai
mutu air mata yang tidak tergantung pada kadar lapis lendir.
>
> Ernie menjelaskan bahwa mereka yang terkena gangguan mata kering akibat
produksi air matanya berkurang, permukaan matanya akan mengalami iritasi.
Gejala-gejala yang timbul karena kondisi tersebut bisa beragam, seperti mata
terasa panas, gatal, perih, memerah, mengganggu serta mengganjal saat mata
mengedip. Kornea mata pun jadi keruh yang mengakibatkan gangguan pada
penglihatan, semisal tak bisa lagi menangkap bayangan gambar dengan baik.
Saat membaca, anak akan sulit membaca tulisan-tulisan yang ada di buku
tersebut karena pandangannya kabur.
>
> Dampak lain yang lebih parah dari penggunaan boorwater adalah mudahnya
anak terkena infeksi, seperti trachoma yang dapat menimbulkan gangguan
penglihatan. Dalam jangka panjang, gangguan ini akan menjalar ke kornea mata
anak. Kalau gangguannya sudah terbilang amat parah, apa boleh buat mata yang
rusak mesti diangkat.
>
> Sementara menurut Erni pun penggunaan boorwater pada kulit yang luka tidak
dibenarkan. Memang dalam jangka pendek kulit yang terluka itu jadi lebih
cepat kering. Tapi Ernie mengingatkan bahwa kulit yang terluka merupakan
"pintu masuk" bagi asam borat yang bersifat membahayakan tubuh. Para pakar
pun, tukasnya, kini banyak yang meragukan efektivitas boorwater sebagai
pengobat luka.
>
> MAKIN PEKAT
>
> Parahnya lagi, tukas pengajar dan peneliti dan peneliti di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia ini, kandungan ideal sebesar 3% dalam
boorwater bisa meningkat karena beberapa faktor. Salah satunya karena botol
yang dipakai sebagai wadah boorwater tidak tertutup rapat dan menyebabkan
air pelarutnya menguap. Akibatnya, kepekatan asam borat dalam air yang
tersisa semakin meningkat. Dampak negatif setiap tetes boorwater pun akan
semakin tinggi.
>
> Penyimpanan yang tidak bersih juga bisa menimbulkan dampak negatif lain.
Boorwater bisa terkontaminasi oleh kuman dan bakteri. Jadi, alih-alih
membuat mata sehat, boorwater yang tidak steril malah bisa membuat gangguan
mata jadi lebih parah. Mata yang mulanya hanya sedikit memerah karena
terkena debu malah jadi terinfeksi oleh kuman dan virus.
>
> Namun Ernie mengakui hingga saat ini di Indonesia belum ada penelitian
tentang dampak negatif boorwater, baik pada mata maupun pada organ tubuh
lain. Meski begitu ada baiknya bila khalayak melakukan tindak pencegahan
terhadap dampak negatif yang diakibatkan oleh penggunaan boorwater.
>
> TIPS PENGGUNAAN BOORWATER
>
> Berikut beberapa tips dari Ernie seputar penggunaan boorwater:
>
> * Waspadai keberadaan boorwater yang masih banyak beredar di pasaran.
Penggunaannya sebaiknya dibatasi hanya sebagai pengompres kulit. Namun,
hindari penggunaan secara langsung pada kulit yang luka. Mencuci kulit yang
terluka, cukup dengan air bersih.
>
> * Bila mata kelilipan entah kemasukan pasir, bulu mata, atau debu, tidak
perlu harus dicuci dengan boorwater. Air bersih saja sudah cukup.
>
> * Penggunaan boorwater sebaiknya tidak lebih dari seminggu. Dikhawatirkan,
pemakaian yang melebihi tenggang waktu ini menyebabkan peningkatan
konsentrasi asam borat di lokasi pemakaian. Sementara kesterilannya juga
tidak bisa terjamin.
>
> * Meski keluhan mata kering akibat pemakaian boorwater lebih banyak
dialami anak-anak, ada baiknya hindari pula pemakaian pada kalangan dewasa.
>
> --------------------------------------------------------------------------
-----------------
> Sharlene wrote:
>
> Saya juga pernah mengalami hal yang sama tuh, waktu umur nya belum
sebulan,kalo saya sih saya kompres dengan borwater, tau kan yah?Pake kapas
aza gitu di siramin ke kapasnya sampai basah lalu pas dia bobo kita kompres
sambil di buka mata nya sedikit kita peras sedikit aza, asal masuk, dengan
gitu kan matanya yg belekan bisa bersih
>
> 
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Mail - now with 250MB free storage. Learn more.


PRIVILEGED & CONFIDENTIAL (Disclaimer)
This e-mail contains confidential information or information belonging to BNI 
Card Center Division and is intended solely for addressees. 
The unauthorized disclosure, use, dissemination or copying (either whole or 
partial) of this e-mail, or any information it contains, is prohibited. 
E-mail are susceptible to alteration and their integrity cannot be guaranteed. 
BNI Card Center Division shall not be liable for this e-mail if modified or 
falsified.
If you are not the intended recipient of this e-mail, please delete it 
immediately from your system and notify the sender of the wrong delivery and 
the mail deletion.




AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

Kirim email ke