Dari milis sebelah.. mudah-mudahan bisa memberikan gambaran :))
much love,
reyna
-------Original Message-------
Date: 12/15/04 13:36:31
Subject: Re: [sehat] SUSU UHT - repost susu UHT
Saya coba repost lagi ya tentang susu UHT yang pernah di posting sama mba Rina
Semoga bermanfaat
Efi_Andra's mom
=====================
Dear SPs,
Karena masih banyak yang tanya2 ttg UHT, kebetulan saya pernah dapat email japri langsung dari Key Account Manager untuk Ultrajaya. Karena waktu itu saya juga masih awam soal UHT ini, terutama mengenai :
1) Beda kemasan & tanggal kedaluwarsa.
2) Cara menghangatkan susu UHT.
Dari penjelasan beliau, saya semakin yakin untuk memberikan UHT (merk apa saja) ke putri saya.
Semoga bermanfaat.
Regards,
Rina D
Note: fw email ini sudah seiijin Bp. Hendrawan Ronny. Thx pak !
-----Original Message-----
Sent: Thursday, September 16, 2004 11:48 AM
To: Rina Dwiana
Cc: Syawaliah Dini
Subject: RE: [sehat] [thanks] Susu UHT
Importance: High
Dear mbak Rina
Perkenalkan nama saya Ronny, saya adalah Key Account Manager untuk Ultrajaya. Saya mendapatkan email address mbak dari coleague saya Syawaliah Dini, saya rasa Dini adalah member dari Mailing list "Sehat".
Karea ada beberapa pertanyaan yang langsung berhubungan dengan produk dari customer saya dan juga karena kami bergerak di industri pengemasan aseptik, perlu rasanya saya memberi beberapa penjelasan, yang saya harap bisa berguna untuk referensi mbak Rina selanjutnya.
Untuk menjawab pertanyaan pertama mbak Rina :
Kemasan yang harus disimpan dalam refrigerator dan shelf life nya pendek disebut "pasteurized product", di Indonesia baru ada untuk susu. Sedangkan untuk kemasan lainnya yang shelf life nya sampai setahun disebut "UHT product" (UHT = Ultra High Temperature).
Istilah yang saya sebutkan diatas adalah untuk istilah baku kami proses sterilisasi produk. Perbedaan mendasar dari Pasteurisasi dan UHT adalah dari tingkat penyuci hamaan dari produk yang dikemas, untuk pasteurisasi kami hanya memanaskan produk itu sampai suhu 72 ~ 75 derajat Celcius selama 15 ~ 20 detik sedangkan untuk UHT, produk kami panaskan sampai suhu 135 ~ 150 derajat celcius hanya selama beberapa detik (<4 detik). Mengenai bagaimana produk tersebut dipanaskan lalu didinginkan lagi sampai kesuhu ruangan rasanya akan memakan banyak waktu untuk menjelaskannya secara detail karena melibatkan teknologi pemrosesan yang sangat kompleks dan sophisticated, tapi yang jadi keunggulan kedua proses tersebut diatas adalah bahwa kandungan vitamin, mineral, dan semua zat gizi dalam produk yang kami kemas tetap terjaga sesuai dengan kondisi alamiahnya, jadi tidak rusak karena sebab-sebab fisik (misalnya pemanasan yg terlalu lama atau kurang sterilnya kemasan, dll.).
Menanggapi pertanyaan yang mana yg lebih bagus,kembali pada pola pemakaian dan subyektivitas selera masing-masing orang, ada orang yang menyukai susu yang rasanya "sangat susu" dan pola konsumsinya sangat cepat misalnya 1 liter susu dihabiskan dalam 2 hari saja, untuk orang dengan pola konsumsi seperti ini, mereka akan pilih pasteurized milk. Tapi ada juga yang pola konsumsinya lama, mungkin 1 liter akan habis dalam 1 minggu atau lebih, nah untuk orang yang pola konsumsinya seperti ini mereka lebih baik memilih susu UHT. Untuk kandungan gizi dan lainnya, kedua-duanya sama saja, tidak ada perbedaan yang mendasar.
mengenai ukuran kemasannya, ada yang portion pack (125 ml s/d 250 ml) atau ada juga yang family pack (1 liter >) ini juga turut menentukan pola pembelian konsumen, jika karakteristik mereka sangat mobile dan mengharuskan mereka minum susu tiap hari, sangat sulit jika membawa kemasan 1 liter kemana2, jadi lebih baik membawa kemasan kecil2 yang 200 ml atau 250 ml, untuk anak2 karena ukuran lambung mereka kecil, mungkin 125 ml lebih cocok untuk 1 kali konsumsi.
Jika mbak ingin minum produk susu itu dalam kondisi "hangat" kami sarankan untuk tidak merebusnya secara langsung karena itu akan merusak kandungan gizi dari susu dalam kemasan tersebut, apalagi jika memanaskannya sampai mendidih, karena tujuan dari pemanasan sebenarnya adalah untuk sterilisasi produk tersebut. Jika hanya untuk selera saja (suka minuman hangat) merendam susu (terlebih dulu dituang dalam gelas) dalam air panas akan lebih baik.
Demikian penjelasan kami, terima kasih sebelumnya untuk perhatian mbak akan produk-produk UHT yang kami produksi, jika ada hal-hal yang kurang jelas jangan sungkan untuk menghubungi kami kembali.
Thank you & Best Regards,
____________________________________
PT. Tetra Pak Indonesia
Ronny Hendrawan
Tel. +62 21 7917 8000 - Fax +62 21 7917 8080 or 82
Direct +62 21 79178035 - Mobile : +62 816 841 869
____________________________
----- Original Message -----
From: Hapiyanto Abeng
Sent: Wednesday, December 15, 2004 12:53 PM
Subject: Re: [sehat] SUSU UHT
Sering sekali baca....dan dengarrrrrr ....................tapi kok blm
paham juga maksudnya yah apa itu yg namanya susu UHT.
Pls sharing nya ya......tapi jgn diketawain lho......, Katanya malu
bertanya sesat dijalan. <-..->
Bunda Azzam
12/15/2004 12:08 PM
Please respond to
To
cc
Subject
Re: [sehat] SUSU UHT
mbak... ini ada salinannya.. sorry saya repost lagi ya sp's...
PENGARUH NEGATIF SUSU AA DAN DHA JAKARTA, JUM'AT 22
SEPTEMBER 2000, HARIAN MEDIA INDONESIA HAL 9
DHA SULIT DISERAP BAYI, JANGAN TERPENGARUH IKLAN SUSU
JAKARTA (MEDIA) : Tingkat konsumsi Docosahexanoic Acid (DHA) yang
berlebihan
akan membahayakan metabolisme tubuh. Sebab tubuh terpaksa dibebani
pekerjaan
yang lebih berat untuk mengeluarkan asam lemak esensial tersebut.
Spesialis penyakit anak Dr. Utami Roesli MBA, mengutip hasil penelitian
yang
dilaksanakan di Australia,
Amerika Serikat maupun Eropa, bahwa di tiga kawasan negara maju ini, belum
dihasilkan efektifitas dari
penambahan DHA dalam produk susu maupun makanan bayi dan anak anak
termasuk
untuk ibu hamil. "Jadi belum ada anjuran untuk menambahkan unsur asam
linoleat dan asam linolenat itu ke dalam susu", ujarnya kepada Media,
kemarin di Jakarta. Lebih jauh ditegaskan, seperti juga lemak susu sapi,
maka asupan DHA tsb.
tersebut bukan merupakan ikatan rantai panjang, sehingga masih sulit
diserap
oleh pencernaan bayi.
Terlebih lagi, katanya, karena susu yang akan dikonsumsi ini harus dibuat
dengan menggunakan air panas hingga mengalami proses pemanasan. Akibatnya,
aktifitas enzim desaturase dan elongase yang memfasilitasi pembentukan DHA
dalam tubuh secara otomatis hancur. Karena itu, Utami, sebagai pakar air
susu ibu (ASI)
mengingatkan kepada masyarakat, khususnya kaum ibu, supaya jangan
terpengaruh terhadap iklan susu dan
makanan pendamping ASI yang mengandung DHA dengan iming-iming mampu
meningkatkan kecerdasan bayi. "Asam lemak esensial tersebut justru cukup
terkandung dalam ASI, bahkan unsur DHA nya tergolong ikatan rantai panjang
yang sangat mudah diserap pencernaan bayi", ujarnya. Karena itu dia
menganjurkan agar bayi diberikan ASI sejak lahir sampai umur 4 bulan,
karena
asam lemak ASI juga terdiri dari asam arakidonat.
"Berarti, kandungannya melebihi unsur asam linoleat dan asam linolenat".
Setelah empat bulan, katanya, bayi dapat diberikan tempe yang mengandung
pula asam linoleat maupun asam linolenat karena lemaknya termasuk ikatan
rantai panjang. Utami menjelaskan, setelah mencapai umur enam bulan, bayi
juga dapat diberikan ikan laut, yang secara alami mengandung pula kedua
asam
lemak itu tanpa harus mengonsumsi susu formula.
Menyesatkan
Ketua Lembaga Peningkatan Penggunaan ASI Rumah Sakit Saint Carolus ini
mengakui, semboyan "Empat Sehat Lima Sempurna" yang berlaku sejak dulu
dinilai telah menyesatkan masyarakat. "Orang beranggapan konsumsi
makanan sehari hari belum sempurna jika tidak minum susu. Susu bukan
berarti
tidak penting, namun bukan
segala galanya", tegasnya lagi. Dia bahkan melihat iklan susu maupun
makanan
bayi dan anak anak yang diimplementasi dengan DHA cenderung menyesatkan
masayarakat, karena produsen memanfaatkan kebodohan konsumen yang tak
memahami manfaat sesungguhnya dari unsur tambahan tersebut. Sementara,
kalangan spesialis gizi di Indonesia umumnya menyatakan masih awam
terhadap
kandungan DHA dalam susu. Karena sampai sejauh ini, belum pernah dilakukan
penelitian tentang manfaatnya. Dokter Soebagyo Sumodihardjo MSc, pakar
gizi
dari bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
mengungkapkan pihaknya baru mengetahui hal itu dari media massa. Ketika
ditemui Media usai pembukaan lokakarya "Pemerataan serta Peningkatan
Pemanfaatan Lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan di Sektor Non Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraaan Sosial" kemarin di Jakarta, dia belum
bersedia
dimintai komentarnya. "Saya baru mengkliping dan belum membaca literatur",
ujarnya. Dia berjanji memberitahukan hal tersebut seminggu kemudian
setelah
segala informasi dikumpulkan dari berbagai sumber. Spesialis Anak Dr. Sri
S.
Nasar sebelumnya
menginformasikan bahwa overdosis DHA pada manusia,sejauh ini baru terlihat
dialami orang Eskimo yang
banyak mengkonsumsi ikan laut. Dikatakan bahwa gejalanya berupa
perdarahan,
mirip flek flek berwarna
kebiruan di kulit. "Efek yang lain baru ditemukan pada monyet maupun
tikus,
tapi gejalanya berbeda". (Rse/V 1)
=======================================================================
PS: FYI, diluar negeri ngga ada namanya susu formula. dijual di indonesia
krn. konsumennya gampang ditipu,
yang mengira susu semakin mahal berarti semakin bagus kandungannya. jadi
untuk anak diatas 1 tahun,
sebaiknya susu uht atau pasteurisasi aja...
-------Original Message-------
From: Rose Natalie Intan Dewi
Date: 12/15/04 11:43:34
Subject: [sehat] SUSU UHT
Dear Sp ,
Mo minta tolong dong ada yang punya posting-an tentang Susu UHT versus
Susu
Formula gak ? , ada temen saya yang tanya , makasih banyak atas
bantuannya.
Rose
Ibu Muthi
|