...dan yg dah niat...batalin deh niatnya... setuju ?
-----Original Message----- From: lusi.mia [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 14, 2005 1:04 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] RE: [Guyon-Yook] Mandi Terakhir Burung Iwan Lagi ngomongin selingkuh,ini cerita aja kok mudah"an yang suka berselingkuh cepat untuk bertobat.sorry kalau enggak berkenan. MANDI TERAKHIR BURUNG IWAN Minggu,2/20/2005 8:58:42 PM - COBA, kalau tidak aneh-aneh ulah Iwan-Nastiti, niscaya praktek selingkuhnya tak bakal ketahuan. Tetapi karena tujuan mereka sok-sokan pakai mandi bareng segala, Tarjan,40, suaminya jadi tahu bahwa istrinya sudah selingkuh demikian jauh. Walhasil Iwan,35, harus membayar mahal. Selain dikemplang kayu hingga pingsan, "burung"-nya yang ngangeni itu dipotong oleh Nastiti, 34, sendiri atas ancaman dan desakan Tarjan. Iwan memang lelaki nekad. Mau pacaran dengan gadis atau janda di Lampung stoknya tak pernah kehabisan. Kok dia malah naksir pada Ny Nastiti, yang semua orang tahu bahwa dia adalah istri Tarjan, petani tetangganya sendiri di Desa Banjarmulia Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan. Setiap istri Tarjan itu pulang atau hendak ke sawah, ditongkrongi, lalu digoda bak wanita bebas. Bahkan sering pula Iwan pakai bersuit-suit segala. Nastiti cakep memang, tak menunjukkan tanda sedikitpun bahwa dia keluarga petani bau lumpur. Bila melepas atribut petaninya. Nastiti tampil sebagai ibu rumahtangga yang wangi. Pakaiannya juga bagus-bagus, serasi dengan kulitnya yang putih bersih, Iwan suka terkagum-kagum setiap menatap wajah istri Tarjan ini. "Sepertinya aku sering melihat wajah Mbak Nastiti di teve. Oh, ya, mirip Christie Jusung dalam sinetron Lorong Waktu," gumam Iwan. Ternyata aspirasi arus bawah Iwan tidak sial-sial amat. Dengan kata lain, Nastiti bisa memahami, menerima, bahkan siap digodai. Buktinya ketika jalan bareng ke sawah, misalnya, tangan Iwan usil dan colek-colek, hanya didiamkan saja. Ketika tangan istri Tarjan ini diremas-remas, disenggol-senggol pinggangnya, dianya cuek saja. Saat Iwan semakin gemas sehingga berani mencemol pantatnya, reaksi Nastiti cuma cemberut manis! Akhirnya Iwan jadi semakin tidak tahan. Ketika situasi begitu mantap terkendali, dalam gubuk ditengah sawah yang kala itu sepi, istri Tarjan tersebut dilucuti bagian yang perlu-perlu saja. Lalu...keduanya gusrak-gusrak menuntaskan cinta birahi. Mereka sudah lupa segalanya. Lupa akan pasangan masing-masing di rumah. Yang ada cuma rasa lezat dan nikmat bak permen coklat. Asmara di luar jalur semakin membara. Setiap ada kesempatan Iwan-Nastiti selalu berbagi rindu. Bisa dirumah Tarjan ketika sepi, atau paling sering di gubuk di tengah sawah. Mereka kusrak-kusrak sendirian, disaksikan burung blekok dan burung "cocakrowo"nya Iwan sendiri, tentu saja. "Kita sudah bak suami istri yah mah," kata Iwan yang disambut tawa Nastiti terpingkal0pingkal, karena mana ada orang kampung bermama-papa. Tindak selingkuh Iwan-Nastiti rupanya makin kebablasan. Betul-betul bak suami istri saja, habis kencan sore-sore seperti yang terjadi belum lama ini, keduanya lalu mandi bareng di kamar mandi rumah. Byar byur saling guyur, bergantian gosok menggosok sabun. Sampai Iwan sempat bergumam, enak juga ya jadi sabunnya Nasiti bisa melihat apa saja dan bisa sampai kemana-mana! Indah dan mesranya mandi bareng dengan suami/istri orang membuat Iwan-Nastiti lupa akan kewaspadaan nasional. Mereka lupa bahwa perilaku sorenya itu diintip sepasang mata yang tak lain adalah milik Tarjan. Petani muda ini sungguh terkaget-kaget bagaimana mungkin istrinya bisa mandi telanjang bersama Iwan tetangganya. "Gila aku sendiri yang suaminya tak pernah sempat mandi bareng seperti itu," umpat Tarjan. Kenyataan tersebut adalah bukti nyata bahwa keduanya pasti telah berbuat lebih dari itu selama ini. Nah, suami cap apa yang tak marah istrinya diselingkuhi orang. Tapi baru saja Tarjan hendak menegur, Iwan sudah melayangkan tinjunya. Keruan saka, suami Nastiti jadi makin emosi. Diambilnya sebatang kayu, lalu dihantamkan ke kepala Iwan, Peselingkuh muda itupun terkapar. Amarah Tarjan sudah tak terbendung. Dia minta bininya untuk memotong alat vital Iwan. Awalnya Nastiti keberatan, tapi karena diancam, akhirnya dengan tega hati "burung" kesayangan itu dipotong kresss! Mayat Iwan lalu dibuang ke kali. Namun sial, beberapa jam berselang ulah suami istri itu terbongkar. Dalam pemeriksaan di Polresta Way Kanan keduanya mengakui telah membunuh Iwan. "Saya kencan baru 5kali Pak," aku Nastiti. Hanya lima kali? Lalu mandi barengnya berapa kali? (Sumber: Poskota Online) -- AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]