Betul yg dibilang Mba' Sera ... saya pun juga engga pake babywalker, untuk
Gabby saya kasih mainan dorong (baby gym yg bisa dipakai dr umur 3 bln) dan
umur 11.5 bln dia udah bisa jalan.
Ini saya ada artikel dr milis ini juga .. semoga bisa membantu dan bisa jd
bahan pertimbangan.

Devi, mama Gabby


BABY WALKER TIDAK MEMBUAT BAYI CEPAT BERJALAN
Selain rentan kecelakaan, penggunaan baby walker juga diduga dapat
mengakibatkan kelainan kaki.

Berikut adalah petikan sebuah e-mail dari orang tua Indonesia yang tinggal
di Australia: Di sini baby walker sangat tidak direkomendasi penggunaannya
karena banyak kecelakaan terjadi akibat penggunaan yang tidak diawasi
dengan ketat. Dengan tidak adanya rekomendasi tersebut, otomatis barang ini
jadi langka. Kalaupun ada yang beli dan sampai terjadi kecelakaan, konsumen
enggak bisa menyeret produsen ke pengadilan (ibaratnya sudah tahu
bahayanya, kok masih dipakai.. yah salah sendiri). Lagi pula kalau si anak
udah siap jalan, dia akan jalan kok... malah baby walker bikin anak menjadi
malas untuk berjalan.....

Bunyi surat itu sangat pas mewakili kesadaran orang tua akan bahaya yang
bisa ditimbulkan baby walker. Sayang, kesadaran orang tua di Indonesia akan
keamanan baby walker yang kurang tampaknya masih minim. Nyatanya di sini
baby walker masih saja digunakan, atau setidaknya produk ini masih banyak
dijual di pasaran. Padahal, seperti dijelaskan dr. Karel A.L. Staa. M.D.,
dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, kalau mau melirik kembali ke
negara-negara barat, Amerika katakanlah, soal keamanan baby walker ini
sudah menjadi ajang perdebatan seru sejak lama.

Sampai-sampai, desain "alat bantu" belajar jalan ini, tidak pernah sama
dari tahun ke tahun dan diberi semacam masa "kedaluwarsa" oleh pihak
pemerintahnya. Jika setelah diteliti, desainnya dianggap tidak cukup baik
untuk bayi, anjuran pemakaiannya akan ditinjau kembali bahkan kalau perlu
dihapuskan. Pada tahun 1997, umpamanya, desain baby walker pernah diubah
menjadi lebih besar dari ukuran sebelumnya dengan maksud agar benda itu
tidak bisa menerobos pintu rumah

Sayang, ukuran yang diubah tersebut tetap tidak dapat mencegah terjadinya
kecelakaan lain. Oleh karena alasan inilah akhirnya produksi baby walker di
negeri Paman Sam tersebut dihentikan. "Sementara desain baby walker yang
beredar di Indonesia merupakan desain kuno yang sebenarnya sudah
ditinggalkan di negara asalnya," ujar Karel. Akhirnya, kecelakaan pada bayi
yang sudah dialami beberapa tahun lalu di Amerika Serikat sampai kini masih
terjadi di Indonesia.

TERKESAN PRAKTIS

Lalu kenapa alat bantu jalan ini tetap diminati? Menurut Karel karena baby
walker secara sekilas terkesan praktis. Si kecil tinggal dimasukkan ke
dalamnya, lalu ia pun bisa berjalan ke sana kemari dengan leluasa. Bagi
bayi berusia 7-12 bulan yang sedang tidak bisa diam dan tengah melatih
kemampuannya berjalan, baby walker merupakan penyelamat tenaga orang tua.
Bukankah dengan begitu orang tua jadi tak perlu capek-capek menatih si
kecil?

Apalagi di balik bahaya tersembunyi yang ada, baby walker tampak sebagai
benda yang bermanfaat. Ketika bayi duduk atau berdiri dalam baby
walker-nya, ia bisa menggerakkan kaki-kakinya dengan lincah. Jadilah orang
tua berpikir, "Ah, kaki anakku jadi terlatih untuk bergerak. Ini kan baik
untuk persiapan fase berjalannya!" Namun, alasan penggunaan baby walker
yang paling utama biasanya berkaitan dengan upaya mengatasi keinginannya
bergerak ke sana kemari. Dengan bisa bergerak leluasa ia menjadi lebih
tenang dan tidak bosan. Sementara bagi orang tua, ketenangan si bayi
memberi kesempatan kepadanya untuk mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga
tanpa harus mendampingi si kecil setiap saat.

RIBUAN KASUS
Kenyataannya, menurut penelitian di Amerika Serikat sekitar 14.000 kasus
bayi masuk rumah sakit diakibatkan oleh kecelakaan saat menggunakan baby
walker. Antara lain karena si kecil suka bereksplorasi ke setiap sudut
rumah, komposisi roda yang tidak mendukung keamanan, komposisi rangka
kurang kokoh, dan bentuknya yang membuat anak rentan jatuh.
Namanya juga bayi, tentu saja ia belum bisa mengenal situasi lingkungan;
belum bisa membedakan mana permukaan curam atau landai, tangga atau lantai,
benda berbahaya atau aman. Inilah beberapa kecelakaan yang sering terjadi
akibat penggunaan baby walker:

* Menggelinding di tangga
- kecelakaan ini kemungkinan besar mengakibatkan patah tulang dan luka
serius pada kepala.
* Terkena benda panas

- ketika duduk dalam baby walker anak jadi bisa meraih benda-benda yang
dapat membahayakan dirinya. Contohnya secangkir kopi panas di atas meja.

* Tenggelam

- tanpa disadari anak meluncur (dengan menggunakan baby walker-nya) ke
dalam kolam renang, bath tub, atau toilet lalu tercemplung.

* Meraih obyek berbahaya

- dengan baby walker, anak lebih mudah meraih obyek berbahaya seperti
gunting, pisau, atau garpu yang tergeletak di atas meja misalnya.

* Terjepit

- ketika melewati permukaan yang bercelah, kaki bayi bisa terjepit dan
terkilir. Tangannya juga bisa saja terjepit saat meraih celah daun pintu.

Yang mengejutkan, penelitian menyatakan bahwa mayoritas kecelakaan baby
walker terjadi ketika orang tua atau pengasuh sedang mengawasi anaknya.
Mengapa demikian? Karena kita seringkali kalah cepat dengan kecepatan bayi
dalam baby walker yang dapat meluncur lebih dari 1 meter dalam 1 detik.
Untuk itulah baby walker sama sekali tidak aman untuk digunakan, meskipun
di bawah pengawasan orang dewasa.

MENYEBABKAN KELAINAN KAKI

Karel masih menambahkan soal penggunaan baby walker yang dari sisi medis
pun tidak cukup bermanfaat, malah cenderung merugikan. Soalnya, aktivitas
motorik yang terjadi pada saat anak menggunakan baby walker hanya
melibatkan sebagian serabut motorik otot saja, yaitu otot-otot betis.
Padahal untuk bisa berjalan dengan lancar dan benar, fungsi otot paha dan
otot pinggul juga perlu dilatih.
Kemampuan berjalan, lanjut Karel, merupakan salah satu keterampilan motorik
kasar (gerakan yang dihasilkan oleh koordinasi otot-otot besar), yang
umumnya harus sudah bisa dilakukan anak 1 tahun dengan toleransi waktu 3
bulan. Bila proses pelatihannya tidak benar maka akan membuat anak justru
jadi lambat berjalan. Sebaliknya, semakin intensif dan tepat stimulasi
fisiknya maka perkembangannya pun semakin pesat. Bila dibarengi dengan
asupan gizi yang seimbang, mungkin saja di usia 9-10 bulan bayi sudah bisa
berjalan.
Jadi manfaat pemakaian baby walker tidak cukup membantu anak latihan
berjalan. Di tempat berbeda Dra. Jacinta F. Rini, M.Si., dari
e-psikologi.com, menambahkan, secara psikologis penggunaan baby walker
memang tidak menguntungkan, "Secara psikologis baby walker akan membuat
anak malas untuk belajar berjalan sendiri karena anak sudah keburu merasa
enak bisa bergerak ke mana pun tanpa harus susah payah menjejakkan
kakinya."

Penggunaan baby walker bahkan dicurigai bisa mengakibatkan kelainan kaki
pada anak. Memang belum ada penelitian yang menunjang. Namun, kenyataan
bahwa bayi duduk sambil mengangkang dalam baby walker­nya diduga bisa
menyebabkan kelainan tulang paha. Nah, berdasarkan pemahaman inilah, banyak
ahli menduga penggunaan baby walker dapat menyebabkan anak berjalan seperti
bebek alias agak mengangkang.

Terbiasa berjalan dengan baby walker juga bisa menimbulkan kelemahan
otot-otot tungkai. Ketika diajarkan berjalan anak cenderung jatuh yang
akhirnya sering membuatnya trauma dan tidak mau mencoba melakukannya lagi
sehingga kemampuan berjalannya pun menjadi lebih lambat.

ALAMI LEBIH BAIK
Jadi menurut Karel, tinggalkan baby walker. Juga, ketimbang mencari-cari
alternatif alat bantu jalan lainnya, ia lebih menyarankan agar si kecil
diajak berenang, karena dengan begitu semua otot tubuhnya bergerak, dari
otot kaki, lengan, dan leher. Kalaupun tidak, cara melatih anak berjalan
yang terbaik adalah yang alami. "Sangat baik anak belajar berjalan secara
alami karena dapat melatih 100 persen serabut motorik otot. Mulai otot
betis, paha, maupun pinggul. Bila keseluruhan serabut otot dilatih maka
anak bisa berjalan dengan lebih baik. Jadi secara medis lebih menguntungkan
kalau kita pakai cara alami daripada cara penunjang." Meskipun si kecil
harus jatuh bangun, anggaplah hal ini sebagai pelajaran dari pengalamannya
sendiri.
Yang patut dicermati, sebaiknya latihan berjalan dilakukan dengan
bertelanjang kaki. Cara ini akan melatih jari-jari kakinya agar lebih
terkoordinasi. Tentu, lantainya pun harus bersih dari partikel atau benda
yang dapat melukainya. Juga hindari lantai yang terlalu licin karena bisa
membuatnya terpeleset yang mungkin saja membuat anak trauma dan takut
dilatih berjalan.

TAHAP PERKEMBANGAN KEMAMPUAN FISIK ANAK

Sudah seharusnya, orang tua mengetahui tahap demi tahap proses perkembangan
kemampuan fisik anak sehingga bila terjadi keterlambatan pertumbuhan kita
bisa segera mendeteksinya. Berikut, perkembangan motorik kasar anak secara
garis besar:

0 - 1,5 bulan: Sudah bisa mengangkat kepala sekitar 45 derajat.

1,5 - 3,5 bulan: Kemampuan mengangkat kepalanya meningkat sampai 90
derajat. Kemudian bila bayi didudukkan dengan disandarkan ke tubuh kita
maka kepalanya harus sudah bisa tegak.

3,5 - 4,5 bulan: Sudah bisa mengangkat dadanya bila diposisikan tengkurap.
Bayi pun sudah bisa melakukan tengkurap sendiri dan membolak-balik
tubuhnya.

5 bulan: Bayi sudah dapat duduk dengan hanya ditopang punggungnya.

6 - 8 bulan: Sudah dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Di usia ini pun
kebanyakan bayi sudah mulai belajar merangkak. Namun, merangkak bukan
merupakan tonggak perkembangan utama. Bila bayi tidak merangkak maka bukan
suatu kelainan karena beberapa bayi yang tidak melaluinya terbukti
mengalami perkembangan motorik yang normal.

7,5 - 10 bulan: Bayi sudah mulai berusaha belajar berdiri dengan
berpegangan pada tepi meja atau kursi. Beberapa anak ada yang sudah mulai
belajar berjalan dengan cara merambat maupun berjalan beberapa langkah.
12 - 15 bulan: Anak sudah bisa berjalan tanpa harus berpegangan.


DISCLAIMER :

The information contained in this communication (including any attachments) is 
priveleged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under 
applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by 
the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee 
indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to 
such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, 
circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission.

We apologize if you have received this communication in error; kindly inform 
the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any 
record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give 
or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that 
do not relate to our official business.



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke