Saya juga mengucapkan terima kasih kepada anggota milis yang dulu mengirim
artikel yang sangat berguna ini.



----- Original Message -----
From: "Dian Eka Wahyuni" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Monday, April 04, 2005 11:18 AM
Subject: Re: [balita-anda] U/ Mama Kavindra


> P Iwan,
> Terimakasih atas kiriman artikelnya ...
> Kayaknya ga hanya berguna buat mama Kavin ajah .... tapi buat kita semua
..
> terutama saya :)
>
>
> wassalam,
> Dian Eka Wahyuni
> Ibu'nya Hani
>
> ----- Original Message -----
> From: "Iwan Gozali" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <balita-anda@balita-anda.com>
> Sent: Monday, April 04, 2005 11:19 AM
> Subject: [balita-anda] U/ Mama Kavindra
>
>
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "uci" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <balita-anda@balita-anda.com>
> > Sent: Sunday, August 01, 2004 11:40 AM
> > Subject: [balita-anda] 8 PENYEBAB SI KECIL MULAI SULIT MAKAN
> >
> >
> > > 8 PENYEBAB SI KECIL MULAI SULIT MAKAN
> > >
> > >
> > > Senangnya hati setiap orang tua kala melihat bayinya yang masih
berusia
> > 5-7 bulan menyantap bubur susu maupun bubur saringnya dengan lahap.
Begitu
> > juga saat si kecil sudah mulai diperkenalkan dengan nasi tim yang
> diblender.
> > "Pintar anak Bunda. Makannya hebat, jagoan deh," begitu puji si ibu
setiap
> > kali bayinya yang berusia 9-10 bulan menyantap bersih isi mangkuk berupa
> tim
> > lengkap dengan lauk ayam, kacang hijau, wortel dan bayam atau kangkung.
> > >
> > > Namun begitu menginjak usia 11-12 bulan dan seterusnya hingga usia 3
> > tahunan, kebahagiaan semacam itu ada yang tinggal kenangan. Si kecil
yang
> > tadinya lahap makan kini mendadak susah makan. "Wah, jangan tanya deh
> gimana
> > susahnya nyuapin anak seumur ini. Bisa masuk lima suap saja, sudah
hebat!"
> > Nada bicara semacam ini bukan dicari-cari lo, melainkan "ungkapan tulus"
> > mayoritas orang tua. Sesabar apa pun orang tua atau pengasuh
menyuapinya,
> > acara makan seakan menjadi ajang "pertengkaran". Ada saja ulahnya. Dari
> yang
> > selalu menolak makan dengan menutup rapat mulutnya, sampai
> > menyembur-nyemburkan atau melepeh kembali makanan yang sudah berhasil
> masuk
> > ke mulutnya.
> > >
> > > Hal ini tentu saja membuat orang tua waswas. Terlebih sebagai
akibatnya
> > berat badan si kecil susah sekali naik. Padahal di usia ini anak justru
> > perlu mendapat asupan gizi lebih banyak dibanding saat bayi. Pasalnya,
> daya
> > jelajah anak semakin luas mengingat dia sudah bisa berjalan. Otaknya pun
> > "lapar" untuk mendapatkan berbagai masukan mengenai hal-hal baru melalui
> > berbagai stimulasi.
> > > Akan tetapi, papar dr. Nuraini Irma Susanti Sp.A., keadaan seperti ini
> > seakan diputarbalikkan oleh aneka mitos yang banyak diyakini masyarakat.
> > Seperti, "Kalau anak mau jalan, biasanya memang susah makan. Wajar aja
> kalau
> > badannya jadi kurus." Atau, "Enggak usah cemas, itu tandanya anak mau
> > pintar."
> > > ALASAN MENOLAK MAKANAN
> > >
> > > Biasanya, kata dokter yang berpraktek di RSUP Fatmawati, Jakarta
Selatan
> > ini, anak mulai mendapat makanan tambahan dan susu pendamping ASI di
usia
> > 6-7 bulan. Semakin bertambah usianya, seperti saat memasuki usia 9
bulan,
> > maka porsi makannya harus lebih besar dibanding ASI. Biasanya, anak
> mendapat
> > tiga jenis makanan dalam satu hari, yakni makanan padat, susu tambahan
> > pendamping ASI, maupun ASI itu sendiri. Dalam menjalani kebiasaan baru
> ini,
> > bisa saja anak mengalami hal-hal yang membuatnya enggan menyantap
makanan.
> > Inilah alasannya:
> > >
> > > 1. Tak pernah benar-benar lapar
> > > Tak heran jika makanan yang terdiri atas tiga kali makanan utama dan
dua
> > kali makanan selingan membuatnya kenyang. Jadi ketika waktu makan yang
> > berikutnya tiba, ia belum benar-benar lapar. Ditambah lagi rutinitas
makan
> > dan minum susu yang bisa membuat anak bosan. Hal seperti ini akan
terbawa
> > terus hingga masa batita awal. Namun orang tua sering lupa dan
menganggap
> > perilaku menolak atau melepehkan makanan sebagai masalah besar.
> > > 2. Mulai punya selera terhadap rasa
> > >
> > > Yang juga kerap terlupakan, di usia batita ini rasa ingin tahu anak
> sudah
> > semakin besar. Ia sudah punya selera tersendiri terhadap makanan. Itulah
> > kenapa makanan anak usia ini tidak boleh disamakan dengan makanan bayi
> yang
> > tawar. Tidak ada salahnya memberikan rasa-rasa tertentu yang dia sukai
ke
> > dalam makanannya, seperti garam dan gula. Apa citarasa yang disukai
anak,
> > tugas orang tualah untuk menemukannya.
> > >
> > > 3. Bosan tekstur yang halus dan campur aduk
> > >
> > > Rasa bosan bisa juga muncul dari tekstur. Bukan mustahil anak bosan
atau
> > sudah merasa mual dengan makanan lunak dan campur aduk seperti
makanannya
> > semasa bayi. Dengan demikian orang tua mesti cerdik dalam menyiasati
> olahan
> > dan penyajian makanan. Variasikan sedemikian rupa agar anak tetap suka
> > makan, misalnya dengan memisah-misahkan lauknya dan memblender berasnya
> saja
> > lebih dulu sebelum diolah.
> > >
> > > 4. Munculnya sikap negativistik
> > >
> > > Sikap negativistik yang menjadi ciri usia batita antara lain ditandai
> > dengan sikap penolakan terhadap rutinitas yang selama ini wajib dijalani
> > anak. Namun, lantaran khawatir kecukupan gizi anak tidak terpenuhi,
orang
> > tua biasanya makin keras memaksa anaknya makan. Padahal cara ini justru
> > harus dihindari.
> > >
> > > Asal tahu saja, semakin dipaksa anak usia ini justru akan makin ngotot
> > melakukan perlawanan sebagai wujud negativistiknya. Realisasinya apalagi
> > kalau bukan penolakan terhadap makanan. Bisa dimaklumi kalau ada orang
> yang
> > sampai dewasa emoh makan nasi atau sama sekali tak menyentuh daging.
Bisa
> > jadi sewaktu masih kecil yang bersangkutan sempat mengalami trauma
akibat
> > perlakuan orang tuanya yang selalu memberinya makan secara paksa.
> > >
> > > 5. Mulai cari perhatian
> > >
> > > Cari perhatian biasanya ditunjukkan dengan mudahnya anak melahap
> > makanannya saat disuapi pengasuh sementara selagi disuapi orang tuanya
> malah
> > jual mahal.
> > >
> > > 6. Mulai eksplorasi ke mana-mana
> > > Ketika sudah mahir berjalan, anak akan lebih mengutamakan kegiatan
> > eksplorasi ketimbang acara makan. Lihat saja cara bermainnya yang
disertai
> > gerakan berjalan, memanjat, atau berlari seolah tidak pernah lelah. Tak
> > heran jika acara makan dianggapnya sebagai kegiatan buang-buang waktu,
> > apalagi kalau diminta duduk diam.
> > > 7. Sedang sakit
> > >
> > > Tidak mau makan yang disebabkan alasan medis biasanya disertai
ciri-ciri
> > badan lemas, sering demam, bolak-balik diare, berat badannya tak
bergerak
> > naik atau malah mengalami penurunan, dan adanya perubahan tingkah laku.
> > Kalau semula anak terlihat aktif, riang dan "cerewet", maka di kala
sakit
> ia
> > lebih suka diam dan terlihat malas-malasan.
> > >
> > > Kalau anak menunjukkan gejala seperti itu, tentu harus segera
> diperiksakan
> > ke dokter. Sebab dilihat dari indikasinya, besar kemungkinan problema
> sulit
> > makan ini disebabkan radang tenggorok, lambung terganggu, atau malah
kena
> > vlek paru-paru, bahkan TBC.
> > >
> > > 8. Kebanyakan diberi camilan manis dan gurih
> > > Bisa juga anak tampak lemas tapi tidak memperlihatkan gejala sakit.
Yang
> > seperti ini, menurut Nuraini, boleh jadi akibat tidak tercukupinya
asupan
> > kalori dari makanan padat. Anak yang sulit makan seperti ini biasanya
> punya
> > kebiasaan makan yang salah. Semisal, belum apa-apa anak sudah dijejali
> susu,
> > permen, cokelat, atau snack yang mengandung MSG. "Sekalipun
mengenyangkan,
> > makanan seperti ini jelas-jelas tidak bisa memenuhi angka kecukupan gizi
> si
> > kecil. Karena sudah merasa kenyang, jangan salahkan bila ia cenderung
> > menolak makanan padat."
> > > KIAT KREATIF MENGATASINYA
> > >
> > > Nuraini mengakui bahwa mengatasi batita yang susah makan memang bukan
> > masalah gampang. "Makanya saya selalu mengingatkan orang tua pasien
untuk
> > senantiasa bersabar dan kreatif." Mencoba bersabar memang tidak mudah
> karena
> > umumnya orang tua lebih gampang kesal dan putus asa menghadapi si kecil
> yang
> > tidak lagi kooperatif. Beberapa tips berikut bisa dicoba untuk
diterapkan
> di
> > rumah:
> > >
> > > * Sebelum memberi makan, cicipi dulu makanan tersebut. Kalau menurut
> kita
> > tidak enak, ya jangan paksa anak menikmatinya.
> > >
> > > * Kombinasikan rasa asin dan gurih dari lauk pauk secara pas dengan
rasa
> > asam dan manis dari buah-buahan. Ini semata-mata supaya makanan tersebut
> > enak untuk dicecap, harum ketika dicium, dan menggugah selera.
> > >
> > > * Variasikan hidangan setiap kali makan, baik dari pilihan bahan
> > makanannya maupun penyajiannya.
> > >
> > > * Begitu juga pilihan peralatan makan. Manfaatkan bentuk, gambar dan
> > warna-warna menarik kesukaan anak. Sementara penyajiannya bisa diakali
> > dengan tampilan yang lucu dan menarik seperti hiasan dari tomat, wortel,
> > sayur atau irisan telur di atasnya.
> > >
> > > * Soal lauk pauknya, berikan seperti apa yang dimakan anggota keluarga
> > lainnya. Jangan membatasi dengan hanya memberinya olahan hati ayam,
wortel
> > dan bayam. Kacang merah yang ditumbuk, sup kacang hijau atau kacang
polong
> > sah-sah saja dicampur dengan ikan, daging sapi atau ayam maupun telur.
> Yang
> > harus diberikan secara terbatas dan hati-hati sebetulnya hanyalah jenis
> lauk
> > pauk yang mengundang alergi seperti ikan laut, udang, dan telur.
> > >
> > > * Bangun pula suasana makan yang menyenangkan. Bila perlu libatkan
anak.
> > Kalau anak suka makan sambil diiringi musik, why not? Kalau anak bisa
> lahap
> > sambil main mobil-mobilan, ya tidak apa-apa. "Asalkan lambut laun
seiring
> > dengan bertambahnya usia, anak harus digiring untuk tahu bahwa di sini
dan
> > begini, lo, cara makan yang baik itu."
> > >
> > > * Yang juga sering terjadi, gara-gara tidak mau makan, orang tua
lantas
> > "menggenjot" anaknya dengan asupan susu lebih banyak. Padahal pola
seperti
> > ini justru hanya akan membunuh nafsu makannya. Bagaimana pun, makanan
> padat
> > penting bagi anak. Terutama sebagai latihan dan pembelajaran mengunyah
> > sampai menelan makanan tanpa tersedak. "Tidak mungkin sampai dewasa ia
> hanya
> > mengandalkan susu sebagai makanannya." Malahan, pemberian susu sebaiknya
> > dikurangi secara bertahap.
> > >
> > > * Hindari atau setidaknya kurangi pemberian makanan "alternatif" yang
> > mengenyangkan seperti cokelat, dan sejenisnya. Kalau asupan
karbohidratnya
> > memang dianggap kurang, misalnya karena si anak tak suka nasi,
berikanlah
> > makanan alternatif yang kandungan zat gizinya setara. Bisa roti,
makaroni,
> > jagung, dan lain-lain.
> > >
> > > * Berikan tambahan vitamin atau suplemen makanan yang dapat menutupi
> > kekurangan zat gizi tertentu akibat ia sulit makan. Jangan lupa,
> > konsultasikan dulu dengan dokter yang bisa menilai kebutuhan anak. Harus
> > diingat bahwa vitamin/zat gizi yang terdapat dalam sumber nabati maupun
> > hewani yang fresh jauh lebih baik dari vitamin/zat gizi sejenis yang
> didapat
> > dari suplemen.
> > >
> > > PERKEMBANGAN OTAK DAN FISIK
> > > Nuraini menyangkal pendapat yang mengatakan perkembangan anak usia ini
> > secara fisik memang sedang surut, sementara perkembangan otaknya
meningkat
> > pesat. "Yang benar, perkembangan otak dan fisik berjalan seiring. Untuk
> > mendapatkan stimulasi, anak perlu eksplorasi dan agar bisa bereksplorasi
> ia
> > memerlukan makanan berenerji yang bisa diandalkan untuk menghasilkan
> tenaga.
> > Jadi, tipis kemungkinan anak bisa semakin pintar kalau fisiknya
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > ---------------------------------
> > > Do you Yahoo!?
> > > Yahoo! Mail is new and improved - Check it out!
> >
> >
> >
> > AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN
> SUMATERA UTARA !!!
> > ================
> > Kirim bunga, http://www.indokado.com
> > Info balita: http://www.balita-anda.com
> > Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
> [EMAIL PROTECTED]
> > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> >
>
>
> AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN
SUMATERA UTARA !!!
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke