fyi ----- Original Message ----- From: Rovicky Dwi Putrohari To: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Sent: Sunday, April 03, 2005 1:40 PM Subject: Update Gempa NIAS 3 April 2005
Setelah diguncang gempa 28 Maret 05 lalu, segmen baru di daerah Nias masih terus bergetar. Sudah tercatat lebih dari 145 gempa susulan dengan kekuatan dapat mencapai 6.3SR yg terjadi pada hari ini 3 April 05. Untuk melihat gejala-gejala gempa ini, ada satu perbandingan yg dapat dipakai sebagai bahan pelajaran buat kita semua. Bahwa gempa susulan masih akan terus berlanjut hingga dalam beberapa bulan kedepan. jadi saatnua untuk seua yg bertempat tinggal di Sumatra serta di Pantai Barat Sumatra untuk tetap waspada. Gempa yg terjadi pada tanggal 28 Maret ini agak sedikit berbeda dengan gempa yg sebelumnya di Aceh. Gambar terlampir. Dari gambar terlihat bahwa gerakan gempa Aceh menyebabkan tsunami besar akibat adanya pergerakan massa batuan dibagian ujung serta kemungkinan adanya longsoran yg menyebabkan tsunami. namun gempa 26 desember 04 tersebut tidak terasakan getarannya sebesar gempa 28 maret 05 lalu. Gempa Nias kemaren getarannya sangat dirasakan di kuala Lumpur, bahkan beebrapa penghuni apartemen sempat lari turun kebawah dan ke jalan-jalan. Sedangkan gempa 26 Desember 04 tidak terasakan getarannya (manusia biasa tanpa alat) di Kuala Lumpur. Saya perlu menjelaskan sekali lagi bahwa, sampai saat ini perkiraan terjadinya gempa BELUM dapat diramalkan baik waktu maupun tempatnya secara TEPAT, secara saintifik. Gempa serta tsunami yg ditimbulkannya, sampai saat ini masih hanya dapat diketahui bagaimana mekanisme terjadinya, dimana tempat-tempat yg secara geologi paling mungkin mengalaminya, serta perkiraan zona-zona bahaya gempa (dan tsunami), namun lokasi tepatnya serta waktu dalam terjadinya dalam hitungan hari/tanggal masih belum dapat diramalkan. Dengan demikian setiap anda menjumpai berita-berita serta email-email tentang perkiraan bahaya gempa yg dapat memberikan keakurasian waktu serta tempatnya, anda harus mulai curiga kebenaran informasi tersebut. Bahkan ekstrimnya informasi perkiraan bahaya gempa akan terjadi disuatu tempat secara akurat itu "lebih mungkin salah", atau bahkan sering "menyesatkan", sehingga anda tidak perlu mempercayainya atau meneruskannya atau menyebarkan. Informasi tetang dimana lokasi patahan-patahan penyebab gempa itu berada banyak dijumpai dibeberapa website, juga di buku2 pelajaran geografi. Yang terkenal dengan "Ring of Fire" termasuk Sistem Patahan Sumatra. Selain itu juga ada patahan2 besar penyebab gempa misalnya patahan Palu-Koro di Sulawesi, Patahan Sorong di Papua (Irian). Pengetahuan tentang patahan2 ini memang tidak mustahil dipergunakan oleh orang-orang yg tidak bertanggungjawab untuk membuat keresahan. Bagaimana dengan perkiraan gempa kemarin oleh Pak Danny (LIPI) yg ada di Kompas serta website IAGI sebelumnya ? Pak Danny masih melakukan penelitian tentang daerah Mentawai. Justru gempa dan tsunami itu dapat dipakai sebagai "wake up call" akan kemungkinan akan adanya kemungkinan gempa dan tsunami seandainya terjadi nanti. Namun, ... sekali lagi ... Perkiraan gempa bersiklus 250-300 tahunan inipun mempunyai rentang kesalahan masih sangat besar, bisa tahun depan, lima tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi .... bahkan mungkin besok pagi !, belum ada yg mampu meramalkannya dengan sempurna hingga hari ini. Nah apakah selama sehari hingga 10 tahun "penantian" ini kita hanya bersembunyi dibawah kolong meja ? Tentunya tidak. Lantas apa yg harus dilakukan dimasa 'penantian' ini ? - Aktifitas tetap dapat dijalankan seperti biasa namun kewaspadaan tetap harus selalu dimiliki. - Pelajari alam sekitar kita, termasuk gejala gempa, tsunami, gunungapi, longsoran, banjir, kebakaran hutan dll. - Ketahuilah cara-cara penyelamatan dari bahaya gejala alam. - Ketika terjadi, tetaplah tenang dan berusaha menyelamatkan diri. Bagaiamna antisipasi terhadap tsunami ? Sebelum terjadi gempa (saat ini). Pelajari geografi sekeliling anda (lingkungan), dimana jalan-jalan yg aman untuk evakuasi, dimana tempat yg relatif tinggi dibanding tempat lain. Bagi anda yg tinggal di pantai barat Sumatra, perlu belajar dari kejadian Tsunami Aceh yg setinggi 30m, maka carilah lokasi2 disekitar lingkungan anda yg memiliki ketinggian diatas 30 m dari muka air laut. Utamakan mencari lokasi yg tinggi ketimbang sekedar berlari menjauhi pantai. Sekali lagi ini utk anda yg tinggal di pantai Barat Sumatra, untuk daerah lain (selain pantai barat) lebih berjaga-jaga kalau terjadi bencana akibat efek getaran. Bagaimana seandainya terjadi gempa ? Khusus bagi anda "yg tinggal di sekitar pantai Sumatra Barat", pada saat terasa gempa, anda tidak perlu menunggu informasi (warning) resmi terjadinya tsunami atau tidak, karena BMG maupun USGS sekalipun belum bisa mengetahui lokasi episenter gempa sampai 15-20 menit setelahnya. Anda akan terlambat mengantisipasi tsunami yg mungkin saja timbul 10-20 menit setelah gempanya terasa. Kecepatan tsunami itu 600-800km/jam, sedangkan jarak titik2 penyebab tsunami 100-200Km dari pantai barat Sumatra. Sehingga kita memiliki waktu berlindung hanya 20 atau mungkin hingga 30 menit. Jadi, cobalah tetap tenang, dan lakukan tindakan dari yg sudah dipelajari cara-cara evakuasi sebelumnya. Kalau anda berada pada daerah tinggi dengan ketinggian diatas 30m, maka ketika gempa masih bergoyang berlindunglah dari kejatuhan benda2 dr atas, misal di kolong meja, kolong tempat tidur dll. Setelah goyangan gempa berkurang. Cobalah cari tempat lapang untuk menghindari daerah yg bertebing2 untuk menghidari akibat lngsoran. Yang terpenting ... sekali lagi "kewaspadaan" anda. Seandainya ... ya, seandainya anda merasakan getaran atau bumi yg bergoyang.... sekarang ini anda tentunya (seharusnya) sudah tahu apa yang mesti dilakukan untuk menyelamatkan diri. Dan perlu diingat, JANGAN PANIK dan harus sadar "dimana anda berada pada saat merasakan getaran itu". Sehingga anda dapat melakukan penyelamatan dengan tindakan yang tepat. Pertanyaan2 anda tentang gempa serta bencana alam dapat anda sampaikan ke [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] untuk menjadi perhatian IAGI dan HAGI. Salam, Ir Rovicky Dwi Putrohari MSc - Anggota IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) - Anggota HAGI (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia) Gambar dapat diperoleh juga di : http://www.iagi.or.id/ ================================================================================ As of 01/10/2004, the email address [EMAIL PROTECTED] of your correspondent will be replaced by [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]