ada wanita yang rasional ada wanita yang emosional seru ...seru ... "intan dima" <[EMAIL PROTECTED]> on 04/07/2005 03:41:09 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To: balita-anda@balita-anda.com cc: (bcc: Oktiarti/BSFM) Subject: Re: [balita-anda] Bawang Bombay Kehidupan kalau saya, kalau suami ke-1 pergi dipanggil Tuhan, saya pasti punya rencana punya suami lagi looh.... kita masih muda, masih produktif, dan masih banyak hormon2 tertentu yg baik untuk disalurkan.....sayang kalao ngejomblo.....hehehehe jadi, punya suami lagi, selain memenuhi kebutuhan saya, juga memenuhi kebutuhan anak yg pastinya perlu figur maskulin di hidupnya..... tapi, kalau kita pergi dipanggil Tuhan, ya terserah suami mau nikah lagi atau nggak.... asal anak saya bisa tetep dapat kehangatan seorang ayah dan ibu..... ----- Original Message ----- From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <balita-anda@balita-anda.com> Sent: Thursday, April 07, 2005 2:13 PM Subject: Re: [balita-anda] Bawang Bombay Kehidupan > > > hiks........hiks..........hiks............ > abis baca ini jadi pengen punya anak lagi > ( jika anak ke-1 telah dewasa & menikah, > masih ada anak ke-2, dst........ ) > tapi jika suami ke-1 pergi dipanggil Tuhan > kita pasti gak punya rencana ada suami ke-2. > tapi jika kita pergi dipanggil Tuhan > adakah suami punya rencana ada istri ke-2 > .................??? > > salam setia tuk para suami............. > > > > > > |--------+------------------------> > | | "intan dima" | > | | <[EMAIL PROTECTED]| > | | bn.net.id> | > | | | > | | 06/04/2005 | > | | 23:53 | > | | Please respond| > | | to balita-anda| > | | | > |--------+------------------------> > >-----------------------------------------------------| > | | > | To: "BA" <balita-anda@balita-anda.com> | > | cc: (bcc: Ema Lisistia/BSFM) | > | Subject: [balita-anda] Bawang Bombay | > | Kehidupan | > >-----------------------------------------------------| > > > > > > Resonansi > > Bawang Bombay Kehidupan > > > > Menjelang istirahat suatu kursus pelatihan, sang pengajar mengajak > > para peserta untuk melakukan suatu permainan. "Siapakah orang yang > > paling penting dalam kehidupan Anda?" Pengajar pun meminta bantuan > > seorang peserta maju ke depan kelas, dan mulai melakukan permainan > > itu. > > "Silakan tulis 20 nama yang paling dekat dengan kehidupan Anda saat > > ini" > > Peserta perempuan itu pun menuliskan 20 nama di papan tulis. Ada > > nama tetangga, teman sekantor, saudara, orang-orang terkasih dan > > lainnya. Kemudian pengajar itu menyilakan memilih, dengan mencoret > > satu nama yang dianggap tidak penting. Lalu siswi itu mencoret satu > > nama, tetangganya. > > Selanjutnya pengajar itu menyilakan lagi siswinya mencoret satu nama > > yang tersisa, dan siswi itu pun melakukannya, sekarang ia mencoret > > nama teman sekantornya. Begitu seterusnya. > > Sampai pada akhirnya di papan tulis hanya tersisa 3 nama. Nama orang > > tuanya, nama suami serta nama anaknya. Di dalam kelas tiba-tiba > > terasa begitu sunyi. Semua peserta pelatihan mengalihkan pandangan > > ke pengajar. Menebak-nebak apa yang selanjutnya akan dikatakan oleh > > pengajar itu. Ataukah, selesai sudah tak ada lagi yang harus di > > pilih. > > Namun dikeheningan kelas sang pengajar berkata: "Coret satu lagi!" > > Dengan perlahan dan agak ragu siswi itu mengambil spidol dan > > mencoret satu nama. Nama orang tuanya. > > "Silakan coret satu lagi!" > > Tampak siswi itu larut dalam permainan ini. Ia gelisah. Ia > > mengangkat spidolnya tinggi-tinggi dan mencoret nama yang teratas > > dia tulis sebelumnya. Nama anaknya. Seketika itu pun pecah isak > > tangis di kelas. > > Setelah suasana sedikit tenang, pengajar itu lalu bertanya: > > "Orang terkasih Anda bukan orang tua dan anak Anda? Orang tua yang > > melahirkan dan membesarkan Anda. Anda yang melahirkan anak. Sedang > > suami bisa dicari lagi. Mengapa Anda memilih sosok suami sebagai > > orang yang paling penting dan sulit dipisahkan?" > > Semua mata tertuju pada siswi yang masih berada di depan kelas. > > Menunggu apa yang hendak dikatakannya. "Waktu akan berlalu, orang > > tua akan pergi meninggalkan saya. Anak pun demikian. Jika ia telah > > dewasa dan menikah, ia akan meninggalkan saya juga. Yang benar-benar > > bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya." > > Kehidupan itu bagaikan bawang bombay. Ketika di kupas selapis demi > > selapis, akan habis. Dan adakalanya kita dibuat menangis. > > > > > > > > Copyright ---------------------------------------------------------------------------- ----
© 2004 SUARA MERDEKA ---------------------------------------------------------------------------- ---- > AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! > ================ > Kirim bunga, http://www.indokado.com > Info balita: http://www.balita-anda.com > Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]