> ini ada beberapa tips dr nakita: > > Menghadapi Tantrum si Kecil > (3 Tahun Pertama Yang Menentukan) > > Sebagai orang tua, sebaiknya Anda melihat kecenderungan tantrum pada anak sebagai ekspresi > yang sehat. Namun terkadang orang tua kewalahan menghadapi Tantrum si kecil. Menghilangkan > tantrum 100 persen tentu bukan pekerjaan mudah. Berikut ini beberapa cara untuk meminimalkan > kemarahan si kecil. Cobalah menerapkan cara ini sesuai situasi, dan pastikan bahwa > orang-orang yang membantu Anda mengasuh si kecil menggunakan cara yang sama dengan Anda. > > Cobalah tenang > Kepanikan Anda menghadapi tantrum si kecil akan menyulut kemarahannya. Melihat Anda tidak > dapat mengendalikan diri, anak akan panik dan sulit mengendalikan dirinya juga. Si kecil > membutuhkan sosok yang dapat menularkan ketenangan untuk mengontrol situasi, karena > keterbatasannya mendalikan diri di usia ini. Ia juga membutuhkan kepastian bahwa dalam > situasi apa pun Anda masih mencintainya. > > Ingat-ingat penyebabnya > Cobalah menuliskan di dalam agenda Anda, apa penyulut kemarahan si kecil. Terkadang tantrum > disebabkan anak terlalu lelah, lapar, atau terlalu banyak stimulasi. Jika ini penyebabnya, > cobalah menghindari keadaan ini. Kemungkinan lain, tantrum si kecil hanya muncul jika ia > dibawa ke supermarket. Jika demikian, batasi kepergian ke supermarket dengan membawa sikecil. > > Berbicalah dengan halus namun mantap > Jika Anda berteriak maka si kecil akan membalas dengan teriakan yang lebih hebat. > Namun jika Anda dapat berbicara dengan intonasi yang halus namun mantap, hal ini akan > membatu si kecil mengatasi diri. Terkadang karena terlalu halus suara yang Anda ucapkan, > si kecil tidap dapat mendengar. Hal ini justru menguntungkan, karena biasanya ia akan > terdiam berkonsentrasi pada apa yang Anda ucapkan. > > Singkirkan keinginan menggunakan hukuman fisik > Tantrum si kecil terkadang membuat orang tua kesal, sehingga tanpa sadar orang tua > menjatuhkan hukuman fisik seperti memukul atau mencubit agar si kecil diam. Hal ini > merupakan pertanda bahwa Anda pun telah kehilangan kontrol diri. Bagaimana meminta > si kecil belajar mengontrol dirinya, jika orang tuanya sendiri tidak mampu mengontrol > diri sendiri? > > Jangan berdebat > Mengajak si kecil berdebat selama kemarahannya meledak tidak ada gunanya. Pada saat ini > si kecil dapat diharapkan berpikir rasional. Tunggulah hingga is sudah dapat menggunakan > logika berpikirnya kembali, baru ajak ia berdiskusi. > > Jaga anak dari kemungkinan celaka > Terkadang si kecil banyak menggunakan gerakan memukul atau mendang. Jika hal ini tidal > diwaspadai dapat mencelakai dirinya sendiri, atau orang di sekitarnya. Cobalah mengajak > anak ke tempat yang lebih aman, misalnya tidurkan ia di tempat tidur, atau ikatkan tali > penagaman jika ia mengamuk di kereta dorongnya. Jika tidak mungkin, cobalah untuk memegang, > atau memeluknya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain mencegah kemungkinan > celaka, dengan memegang atau memeluk, si kecil merasa Anda membantunya menyatukan 'bagian' > dari dirinya yang telah 'hancur berkeping-keping'.Pelukan erat juga membantu meluruhkan > kemarahan, baik bagi si kecil maupun Anda. > > Tunjukan empati > Tunjukan bahwa Anda mengerti perasaan si kecil. Misalnya dengan berkata,"Ibu tahu sulit > rasanya jika tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Ibu juga sering merasa kecewa > dan marah jika ibu tidak mendapatkan apa yang ibu inginkan". > > Coba alihkan perhatian anak > Kadang-kadang ada anak yang sulit sekali mengatasi tantrum-nya. Campur tangan orang tua > bahkan dapat memperburuk kemarahannya. Jika ini terjadi, cobalah alihkan perhatiannya > dengan mengajaknya melakukan permainan yang telah lama tidak dilakukannya, atau perdengarkan > lagu-lagu gembira favoritnya. Cara lain yang dapat dicoba adalah humor misalnya dengan > mengatakan,"Apa pun yang kamu lakukan, jangan ketawa!! Eh..., lho kok malah ketawa". > > Berikan waktu jeda > Jika si kecil tidak dapat mengontrol dirinya untuk waktu yang cukup lama, cobalah untuk > memberikan waktu jeda. Misalnya, biarkan ia menyendiri di dalam kamarnya hingga kemarahannya > reda. Namun tentunya semua itu harus dibawah pengawasan anda. Pastikan bahwa ia aman berada > sendiri di dalam kamarnya. > > Jangan takut jika tak mereda > Jika Anda tidak dapat meredakan tantrum-nya, jangan terlalu cemas. Mungkin ia memang > membutuhkan waktu untuk mengekspresikan emosinya. Setelah ia merasa lega, maka semua > akan segera berakhir. > > >
> > > > > > > > AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]