Thanks atas masukan dari moms. Buat mbak Listi, makasih loh artikelnya bikin
saya semakin paham akan pentingnya asam folat sebelum kehamilan.

Salam,
Vina


----- Original Message -----
From: "Alfin Agung" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Tuesday, April 12, 2005 4:49 PM
Subject: Re: [balita-anda] Susu Hamil


> Dear Mbak Vina,
>
> Kalau liat iklan salah satu susu hamil, kayaknya memang folat mulai
> dikonsumsi sebelum merencanakan kehamilan. Tapi sebetulnya kalau
> pengen yang lebih mudah, terutama kalau mbak gak terlalu suka susu,
> bisa ambil folat dari sayur dan buah2an. Berikut artikel yang
> berhubungan dengan pengkonsumsian asam folat sebelum hamil.
>
> Mohon maaf jika kurang membantu.
> =listi=
>
> http://www.dnet.net.id/kesehatan/beritasehat/detail.php?id=7338
>
> Ingin Hamil, Konsumsi Asam Folat Dulu!
> 03 Februari 2005 08:22:23
>
> Perempuan yang berkeinginan untuk hamil sebaiknya meningkatkan asupan
> asam folat (folic acid) jauh sebelum kehamilan terjadi. Asam folat
> penting untuk pembentukan dan perkembangan sel-sel darah merah dan
> sel-sel otak pada janin yang mulai terbentuk pada minggu ke 3-4
> kehamilan. Kecacatan itu bisa terjadi sebelum seseorang menyadari akan
> kehamilannya.
>
> "Kecacatan itu bisa berupa bibir sumbing, down syndrome, bayi dengan
> berat badan rendah hingga keguguran," kata peneliti Seameo-Tropmed
> Pusat Gizi Regional, Universitas Indonesia, Siti Muslimatun PhD saat
> mempresentasikan hasil penelitiannya tentang "Status Asam Folat Pada
> Wanita Usia Subur dan Wanita Hamil Di Jakarta", di Jakarta, Senin
> (31/1).
>
> Dalam acara yang disponsori produsen susu ibu hamil "Anmum" itu
> menghadirkan pembicara lain dr Noroyono Wibowo SpOG dan Timothy
> Green--pakar folat dari University of Otago, Amerika.
>
> Dijelaskan, asam folat biasanya ditambahkan pada suplemen zat
> besi--dikenal sebagai tablet tambah darah-- pada wanita hamil. Pada
> awalnya, asam folat diberikan hanya untuk mencegah megaloblastic
> anemia (salah satu jenis kekurangan darah).
>
> Selanjutnya, asam folat juga diketahui berfungsi untuk mencegah risiko
> bayi lahir dengan cacat pembuluh saraf dan untuk menurunkan kadar
> homosistein darah. Kadar homosistein yang tinggi diketahui fula
> sebagai faktor risiko penyakit jantung.
>
> "Peningkatan asupan asam folat sudah harus dilakukan ibu sejak dua
> bulan sebelum kehamilan hingga masa melahirkan. Asam folat bisa di
> dapat dari makanan alami, makanan yang difortifikasi dengan asam folat
> maupun dari suplemen," ujarnya.
>
> Namun sayang, ditambahkan Siti Muslimatun, informasi tentang status
> asam folat dan konsumsi makanan sumber asam folat di Indonesia masih
> terbatas, terutama pada wanita usia subur dan ibu hamil. "Seharusnya
> informasi semacam ini bisa disebarluaskan lagi agar makin banyak
> perempuan mendapat informasi yang benar seputar asam folat dan makanan
> bergizi lainnya," ujarnya.
>
> Sebuah penelitian yang dilakukan Seameo Tropmed Pusat Gizi Regional UI
> pada akhir Desember 2004 lalu terhadap 129 wanita usia subur dan 33
> ibu hamil dari kalangan keluarga menengah di Jakarta Timur menunjukkan
> 60 persen responden mempunyai kadar folat dibawah angka yang
> dianjurkan untuk mencegah terjadinya risiko cacat pembuluh syaraf
> (NTD).
>
> Rata-rata kadar folat sel darah merah pada wanita usia subur adalah
> 876.7 nmol/L, sedangkan pada ibu hamil adalah 1155.6 nmol/L. Kadar
> folat plasma pada wanita usia subur dan ibu hamil rata-rata secara
> berurutan adalah 31.7 nmol/L dan 36.8 nmol/L.
>
> "Status asam folat pada ibu hamil lebih baik daripada wanita usia
> subur yang tidak hamil karena kebanyakan ibu hamil mengkonsumsi
> suplemen yang mengandung asam folat. Memang selama ini asam folat
> merupakan salah satu zat gizi yang selalu diberikan dalam suplementasi
> ibu hamil," tutur Siti Muslimatun.
>
> Penelitian juga menunjukkan bahwa asupan asam folat dari makanan cukup
> rendah. Makanan sumber asam folat antara lain sayur-sayuran dan buah
> seperti brokoli, sayuran berdaun hijau tua, asparagus, jeruk dan
> alpukat, kecambah dan kacang-kacangan. Tahu dan tempe juga merupakan
> sumber asam folat yang baik. Begitupun dengan hati, telur, susu dan
> keju. Makanan hewani itu juga kaya akan asam folat.
>
> "Makanan kaya folat itu, terutama sayur, buah dan tahu tempe, cukup
> sering dikonsumsi oleh wanita subur dan ibu hamil. Hanya kelompok ibu
> hamil saja yang sering minum susu an makan kacang hijau. Hati jarang
> dikonsumsi baik oleh wanita subur maupun ibu hamil," katanya.
>
> Ditambahkan, baru-baru ini Indonesia telah mensosialisasikan angka
> kecukupan gizi (AKG) tahun 2004. AKG untuk asam folat telah
> ditingkatkan yang semula 150 ug/hari menjadi 400 ug/hari untuk wanita
> umur 15 tahun ke atas dan 600 ug/hari untuk ibu hamil.
>
> Satu hal yang harus diwaspadai ibu hamil saat mengkonsumsi asam folat
> dari sumber alami adalah kemungkinan terjadinya kerusakan selama
> proses pengolahan. Karena asam folat mudah rusak oleh panas dan sinar
> matahari. Begitupun dengan kemampuan penyerapan dalam tubuh hanya
> sekitar 50 persen.
>
> "Cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan folat dari makanan sehari-hari,
> karena lebih dari 80 persen folat hilang selama proses pemasakan.
> Itulah sebabnya dianjurkan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi
> suplemen asam folat atau minum susu yang mengandung asam folat, yang
> kualitasnya lebih stabil dan kemampuan penyerapan dalam tubuh sudah
> mencapai 80-100 persen," kata Siti Muslimatun.
>
> Hal senada dikemukakan Dr Timothy Green PhD. Suatu penelitian di Cina
> menunjukkan bahwa konsumsi asam folat yang dimulai sebelum kehamilan
> dapat menurunkan risiko kecacatan NTD hingga 80 persen. "Fortifikasi
> makanan dan suplementasi asam folat merupakan strategi untuk
> meningkatkan kadar folat dalam darah. Semakin tinggi kadar folat dalam
> darah maka risiko NTD akan semakin rendah," ujarnya.
>
> Tujuan penelitian itu untuk mengetahui apakah konsumsi susu yang telah
> difortifikasi asam folat (375 mikrogram/hari) selama 12 minggu dapat
> meningkatkan kadar folat dalam sel darah merah dan plasma darah pada
> wanita usia subur.
>
> Responden secara acak dibagi menjadi 2 kelompok dan masing-masing
> memperoleh 2 gelas susu setiap hari selama 12 minggu. Satu kelompok
> mendapat susu yang telah difortifikasi dengan asam folat dan kelompok
> lain mendapat susu yang tidak difortifikasi susu dengan asam folat.
>
> "Konsumsi susu yang telah difortifikais menyebabkan kadar sel darah
> merah meningkat secara nyata dari 824 nmol/L menjadi 1.262 nmol/L.
> Sedangkan pada kelompok kontrol, kadar sel darah merah menurun dari
> 867 nmol/L menjadi 724 nmol/L. Dengan demikian, pada akhir penelitian
> kadar sel darah merah pada kelompok yang mengkonsumsi susu yang telah
> difortifikasi secara nyata lebih tinggi sebesar 539 nmol/L
> dibandingkan kelompok yang mengkonsumsi susu kontrol," kata Tim Green.
>
> Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kadar sel darah merah diatas
> 905 nmol/L memiliki risiko cacat NTD yang rendah.
>
> "Dapat disimpulkan konsumsi susu yang telah difortifikasi dengan asam
> folat sebesar 375 mikrogram per hari secara nyata dapat meningkatkan
> kadar folat dalam darah pada wanita usia subur. Konsumsi susu yang
> telah difortifikasi dengan asam folat setiap hari dapat menurunkan
> risiko cacat NTD," ucap Timothy Green.
>
> Sumber : Suara Karya
>
>
>
> On Apr 12, 2005 3:19 PM, Ervinna <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Dear parents,
> > Minta infonya.. bolehkah susu hamil yg mengandung folat dikonsumsi 1
bulan sebelum merencanakan kehamilan?
> > Thx,
> >
> > Vina
> >
> >
>
> AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN
SUMATERA UTARA !!!
> ================
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>




AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke