flu singapore atau hand foot mouth disease (hfmd)
     
      DEFINISI
     
      "flu singapore" sebenarnya adalah penyakit yang di dunia kedokteran 
dikenal sebagai hand, foot, and mouth disease (hfmd) atau dalam bahasa 
indonesia penyakit tangan, kaki, dan mulut (ptkm). 

      penyakit ini sesungguhnya sudah lama ada di dunia. berdasar laporan yang 
ada, kejadian luar biasa penyakit ini sudah ada di tahun 1957 di toronto, 
kanada. sejak itu terdapat banyak kejadian di seluruh dunia. di indonesia 
sendiri sebenarnya penyakit ini bukan penyakit baru. 
      istilah "flu singapore" muncul karena saat itu terjadi ledakan kasus dan 
kematian akibat penyakit ini di singapura. karena gejalanya mirip flu, dan saat 
itu terjadi di singapura (dan kemudian juga terjadi di indonesia), banyak media 
cetak yang membuat istilah "flu singapore", walaupun ini bukan terminologi yang 
baku. 
     

      PENYEBAB
     
      ptkm ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus rna yang 
masuk dalam famili picornaviridae (pico, spanyol = kecil ), genus enterovirus ( 
non polio ). genus yang lain adalah rhinovirus, cardiovirus, apthovirus. di 
dalam genus enterovirus terdiri dari coxsackie a virus, coxsackie b virus, 
echovirus dan enterovirus. 
      penyebab ptkm yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah coxsackie 
a16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat 
atau ada komplikasi sampai meninggal adalah enterovirus 71. berbagai 
enterovirus dapat menyebabkan berbagai penyakit. 


      epidemiologi: 

      penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. ptkm 
adalah penyakit yang kerap terjadi pada kelompok masyarakat yang padat dan 
menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun ( kadang sampai 10 tahun ). 
orang dewasa umumnya lebih kebal terhadap enterovirus, walau bisa juga terkena. 
      penularannya melalui jalur fekal-pral (pencernaan) dan saluran 
pernapasan, yaitu dari droplet (butiran ludah), pilek, air liur, tinja, cairan 
vesikel (kelainan kulit berupa gelembung kecil berisi cairan) atau ekskreta. 
penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan 
makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. tidak ada vektor 
tetapi ada pembawa ("carrier") seperti lalat dan kecoa. 
      penyakit ini memberi imunitas spesifik, namun anak dapat terkena ptkm 
lagi oleh virus strain enterovirus lainnya. 
      masa inkubasi 2 - 5 hari. 
     

 

      GEJALA
     

 

      mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (faringitis), 
tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti "flu" pada umumnya yang tak 
mematikan. timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti 
sariawan ( lidah, gusi, pipi sebelah dalam ) terasa nyeri sehingga sukar untuk 
menelan. 
      bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh 
kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal 
ditelapak tangan dan kaki. kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) ada dibokong. 
penyakit ini umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 hari, dan tidak perlu 
dirawat di rumah sakit. 

      bila ada gejala yang cukup berat, barulah penderita perlu dirawat di 
rumah sakit. gejala yang cukup berat tersebut antara lain : 
      - hiperpireksia, yaitu demam tinggi dengan suhu lebih dari 39 c. - demam 
tidak turun-turun - takikardia (nadi menjadi cepat) - takipneu, yaitu napas 
jadi cepat dan sesak - malas makan, muntah, atau diare berulang dengan 
dehidrasi. - letargi, lemas, dan mengantuk terus - nyeri pada leher, lengan, 
dan kaki. - kejang-kejang, atau terjadi kelumpuhan pada saraf kranial - 
keringat dingin - fotofobia (tidak tahan melihat sinar) - ketegangan pada 
daerah perut - halusinasi atau gangguan kesadaran 

      komplikasi penyakit ini adalah : 
      - meningitis (radang selaput otak) yang aseptik - ensefalitis (radang 
otak) - myocarditis (coxsackie virus carditis) atau pericarditis - acute 
flaccid paralysis / lumpuh layuh akut ("polio-like illness" ) 

      satu kelompok dengan penyakit ini adalah : 

      1.       vesicular stomatitis dengan exanthem (ptkm) - cox a 16, ev 71 
(penyakit ini) 

      2.       vesicular pharyngitis (herpangina) - ev 70 

      3.       acute lymphonodular pharyngitis - cox a 10 

       
     

 

      DIAGNOSA
     

 

      laboratorium : 
      sampel ( spesimen ) dapat diambil dari tinja, usap rektal, cairan 
serebrospinal dan usap/swab ulcus di mulut/tenggorokan, vesikel di kulit 
spesimen atau biopsi otak. 
      spesimen dibawa dengan "hank's virus transport". isolasi virus dengan 
cara biakan sel dengan suckling mouse inoculation. setelah dilakukan "tissue 
culture", kemudian dapat diidentifikasi strainnya dengan antisera tertentu / 
ipa, ct, pcr dll. dapat dilakukan pemeriksaan antibodi untuk melihat 
peningkatan titer. 

      diagnosa laboratorium adalah sebagai berikut : 

      1.       deteksi virus : 
      - immuno histochemistry (in situ) 
      - imunofluoresensi antibodi (indirek) 
      - isolasi dan identifikasi virus. 
      pada sel vero ; rd ; l20b 
      uji netralisasi terhadap intersekting pools 
      antisera (schmidt pools) atau ev-71 (nagoya) antiserum. 

      2.       deteksi rna : 
      rt-pcr 
      primer : 5' ctactttgggtgtccgtgtt 3" 
      5' gggaacttcgattaccatcc 3" 
      partial dna sekuensing (pcr product) 

      3.       serodiagnosis : 
      serokonversi paired sera dengan uji serum netralisasi terhadap virus 
ev-71 (brcr, nagoya) pada sel vero. 
      uji elisa sedang dikembangkan. 
      sebenarnya secara klinis sudah cukup untuk mendiagnosis ptkm, hanya kita 
dapat mengatahui apakah penyebabnya coxsackie a-16 atau enterovirus 71. 

       
     

 

      PENGOBATAN
     

 

      1.       istirahat yang cukup 

      2.       pengobatan spesifik tidak ada, jadi hanya diberikan secara 
simptomatik saja berdasarkan keadaan klinis yang ada. 

      3.       dapat diberikan : 
      - immunoglobulin iv (igiv), pada pasien imunokompromis atau neonatus 
      - extracorporeal membrane oxygenation. 

      4.       pengobatan simptomatik : 
      - antiseptik di daerah mulut 
      - analgesik misal parasetamol 
      - cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena 
demam 
      - pengobatan suportif lainnya ( gizi dll ) 

      penyakit ini adalah "self limiting diseases", yaitu dapat sembuh dengan 
sendirinya, dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat karena daya tahan tubuh 
menurun. pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi 
tersebut diatas. 

       
     

 

      PENCEGAHAN
     

 

      pencegahan dan pengendalian penyakit: 

      penyakit ini sering terjadi pada masyarakat dengan sanitasi yang kurang 
baik. pencegahan penyakit adalah dengan menghilangkan kekumuhan dan kepadatan 
lingkungan; kebersihan (higiene dan sanitasi) lingkungan maupun perorangan. 
cara yang paling gampang dilakukan adalah misalnya membiasakan selalu cuci 
tangan, khususnya sehabis berdekatan dengan penderita, desinfeksi peralatan 
makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi. 

      bila perlu anak tidak bersekolah selama satu minggu setelah timbul rash 
sampai panas hilang. pasien sebenarnya tak perlu diasingkan karena ekskresi 
virus tetap berlangsung beberapa minggu setelah gejala hilang, yang penting 
menjaga kebersihan perorangan. 

      di rumah sakit "universal precaution" harus dilaksanakan. 
      penyakit ini belum dapat dicegah dengan vaksin (imunisasi) 

      upaya pemerintah dalam hal ini : 

      meningkatkan survailans epidemiologi (perlu definisi klinik) 
      memberikan penyuluhan tentang cara-cara penularan dan pencegahan ptkm 
untuk memotong rantai penularan. 
      memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda dan gejala ptkm 
      menjaga kebersihan perorangan. 
      bila anak tidak dirawat, harus istirahat di rumah karena : 
      - daya tahan tubuh menurun. 
      - tidak menularkan kebalita lainnya. 
      menyiapkan sarana kesehatan tentang tatalaksana ptkm termasuk pelaksanaan 
"universal precaution"nya. 

-----Original Message-----
From: Azhar Richsan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 14, 2005 11:31
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Virus Singapura


Ayah/Bunda,
Putra teman kantor Saya (usia 5 thn) terkena Virus Singapura, pada tangan, kaki 
dan sekitar mulut muncul bintik-bintik merah. Sebenarnya virus Singapura itu 
penyakit apa sih? Bagaimana cara menularnya? Apakah ada vaksinasinya? Mohon 
informasinya doongsss..


salam,


papanya Rhenald

AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke