Gunawan Yusuf [mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote:
> 
> Mohon informasinya tentang penyakit "Angin Duduk"
> 

Search Google
http://www.google.com/search?q=angin+duduk

Salah satu hasilnya saya copy & paste di bagian bawah
e-mail ini.

Rgds.,
Erik


Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut

Dear Friends,

Kemarin ada seorang teman dikantor yang meninggal di usia
yang ke-31 dengan status single. Menurut dokter-dokter yang
turut melayat, kemungkin penyebabnya adalah angin duduk,
karena hari senin ( 13/10/2003 ) dia masih masuk kantor,
walaupun pada saat jam istirahat minta ijin pulang karena
kepalanya pusing. Kebetulan ybs tidur sekamar dengan kakak
perempuannya yang juga bekerja di kantor yang sama,dan
masih sempat terbangun karena adiknya menanyakan minyak
kayu putih sekitar setengah 12 malam, lalu paginya waktu
dibangunkan pagi hari untuk berangkat kekantor, ternyata
sang adik sudah meninggal dengan posisi tidur dengan wajah
sedikit menahan rasa sakit, dan kebiruan sekitar leher.
Atas dasar itulah saya informasikan sedikit mengenai angin
duduk atau nama kerennya Sindrom Jantung Koroner Akut.

Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut Hanya
dalam 15 menit sampai 30 menit, orang yang terserang angin
duduk bisa meninggal. Padahal, penderita, sebelumnya
terlihat sehat-sehat saja. Dunia kedokteran selama dua
tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah baru
penyakit jantung yang akrab disebut angin duduk. Ternyata,
penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik
dengan sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA).

Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang
Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di
Jakarta, pekan lalu. Menandai sebuah koreksi besar terhadap
mitos yang berkembang di masyarakat selama ini. Bahwa masuk
angin hebat itu adalah penyakit yang berbahaya,bahkan bisa
menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit
sejak serangan pertama. Jadi kata Teguh lagi, jika Anda
tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan
aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks.

Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas
penanganan gawat darurat jantung. Ingat!. Tidak boleh lebih
dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama. Sindrom
serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru
akhir banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah.
Misalnya, penderita dikerok, diberi minuman air panas, atau
diberi ramu-ramuan untuk mengeluarkan angin. Padahal,
penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda
sakit

Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti
- Rasa ditekan
- Rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan
kanan, serta ulu hati. 
- Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.

Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan
atau kiri, bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga
yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin
atau maag.

Sumber masalah sesunggu hanya terletak pada penyempitan
pembuluh darah jantung (vasokonstriksi).

Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
- Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam 
  pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
- Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus);
- Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh.darah 
  akibat kejang yang terus menerus.
- Keempat, infeksi pada pembuluh darah.

Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya
oksigen yang masuk ke dalam jantung. Ketidak-seimbangan
pasokan dengan kebutuhan oksigen pada tubuh mengakibatkan
nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut angina.

Namun kata Teguh, hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri
pada sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dengan
serangan jantung koroner (SJK) (infark miokard). Pada SJK,
angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung
karena aktivitas fisik yang berlebihan.

Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak
total yang dirasakan saat istirahat. "SSJKA ini memang
mendadak. Bukan karena capek, masuk angin, atau penyakit-
penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling
lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama
kali dirasakan". kata Teguh.

Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angina ini.
Soalnya penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat.
Solusi satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang
terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel
pembeku darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk
mengantisipasi ketidak-seimbangan supplai oksigen dan
kebutuhan oksigen. Misalnya nitrat, betabloker, dan kalsium
antagonis.

Di tempat terpisah. Ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr.
Santoso Karo-Karo MPH:, SpJp mengungkapkan kondisi rumah
sakit di Indonesia tidak terlalu bisa diharapkan untuk
pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan lambat menangani
pasien. Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang sudah
tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya
membawa tablet antiplatelet ke manapun ia pergi. Obat
antiplatelet yang paling murah dan gampang di cari adalah
aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan
pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh
darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel
pembeku darah).

AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke