Dear Pak,

folic acid itu basa indonesianya asam folat. memang folat mulai
dikonsumsi sebelum merencanakan kehamilan. Tapi sebetulnya kalau
pengen yang lebih mudah, terutama kalau gak terlalu suka susu,
bisa ambil folat dari sayur dan buah2an. Berikut artikel yang
berhubungan dengan pengkonsumsian asam folat sebelum hamil dan selama hamil

Mohon maaf jika kurang membantu.
=listi=

http://www.dnet.net.id/kesehatan/beritasehat/detail.php?id=7338

Ingin Hamil, Konsumsi Asam Folat Dulu!
03 Februari 2005 08:22:23

Perempuan yang berkeinginan untuk hamil sebaiknya meningkatkan asupan
asam folat (folic acid) jauh sebelum kehamilan terjadi. Asam folat
penting untuk pembentukan dan perkembangan sel-sel darah merah dan
sel-sel otak pada janin yang mulai terbentuk pada minggu ke 3-4
kehamilan. Kecacatan itu bisa terjadi sebelum seseorang menyadari akan
kehamilannya.

"Kecacatan itu bisa berupa bibir sumbing, down syndrome, bayi dengan
berat badan rendah hingga keguguran," kata peneliti Seameo-Tropmed
Pusat Gizi Regional, Universitas Indonesia, Siti Muslimatun PhD saat
mempresentasikan hasil penelitiannya tentang "Status Asam Folat Pada
Wanita Usia Subur dan Wanita Hamil Di Jakarta", di Jakarta, Senin
(31/1).

Dalam acara yang disponsori produsen susu ibu hamil "Anmum" itu
menghadirkan pembicara lain dr Noroyono Wibowo SpOG dan Timothy
Green--pakar folat dari University of Otago, Amerika.

Dijelaskan, asam folat biasanya ditambahkan pada suplemen zat
besi--dikenal sebagai tablet tambah darah-- pada wanita hamil. Pada
awalnya, asam folat diberikan hanya untuk mencegah megaloblastic
anemia (salah satu jenis kekurangan darah).

Selanjutnya, asam folat juga diketahui berfungsi untuk mencegah risiko
bayi lahir dengan cacat pembuluh saraf dan untuk menurunkan kadar
homosistein darah. Kadar homosistein yang tinggi diketahui fula
sebagai faktor risiko penyakit jantung.

"Peningkatan asupan asam folat sudah harus dilakukan ibu sejak dua
bulan sebelum kehamilan hingga masa melahirkan. Asam folat bisa di
dapat dari makanan alami, makanan yang difortifikasi dengan asam folat
maupun dari suplemen," ujarnya.

Namun sayang, ditambahkan Siti Muslimatun, informasi tentang status
asam folat dan konsumsi makanan sumber asam folat di Indonesia masih
terbatas, terutama pada wanita usia subur dan ibu hamil. "Seharusnya
informasi semacam ini bisa disebarluaskan lagi agar makin banyak
perempuan mendapat informasi yang benar seputar asam folat dan makanan
bergizi lainnya," ujarnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan Seameo Tropmed Pusat Gizi Regional UI
pada akhir Desember 2004 lalu terhadap 129 wanita usia subur dan 33
ibu hamil dari kalangan keluarga menengah di Jakarta Timur menunjukkan
60 persen responden mempunyai kadar folat dibawah angka yang
dianjurkan untuk mencegah terjadinya risiko cacat pembuluh syaraf
(NTD).

Rata-rata kadar folat sel darah merah pada wanita usia subur adalah
876.7 nmol/L, sedangkan pada ibu hamil adalah 1155.6 nmol/L. Kadar
folat plasma pada wanita usia subur dan ibu hamil rata-rata secara
berurutan adalah 31.7 nmol/L dan 36.8 nmol/L.

"Status asam folat pada ibu hamil lebih baik daripada wanita usia
subur yang tidak hamil karena kebanyakan ibu hamil mengkonsumsi
suplemen yang mengandung asam folat. Memang selama ini asam folat
merupakan salah satu zat gizi yang selalu diberikan dalam suplementasi
ibu hamil," tutur Siti Muslimatun.

Penelitian juga menunjukkan bahwa asupan asam folat dari makanan cukup
rendah. Makanan sumber asam folat antara lain sayur-sayuran dan buah
seperti brokoli, sayuran berdaun hijau tua, asparagus, jeruk dan
alpukat, kecambah dan kacang-kacangan. Tahu dan tempe juga merupakan
sumber asam folat yang baik. Begitupun dengan hati, telur, susu dan
keju. Makanan hewani itu juga kaya akan asam folat.

"Makanan kaya folat itu, terutama sayur, buah dan tahu tempe, cukup
sering dikonsumsi oleh wanita subur dan ibu hamil. Hanya kelompok ibu
hamil saja yang sering minum susu an makan kacang hijau. Hati jarang
dikonsumsi baik oleh wanita subur maupun ibu hamil," katanya.

Ditambahkan, baru-baru ini Indonesia telah mensosialisasikan angka
kecukupan gizi (AKG) tahun 2004. AKG untuk asam folat telah
ditingkatkan yang semula 150 ug/hari menjadi 400 ug/hari untuk wanita
umur 15 tahun ke atas dan 600 ug/hari untuk ibu hamil.

Satu hal yang harus diwaspadai ibu hamil saat mengkonsumsi asam folat
dari sumber alami adalah kemungkinan terjadinya kerusakan selama
proses pengolahan. Karena asam folat mudah rusak oleh panas dan sinar
matahari. Begitupun dengan kemampuan penyerapan dalam tubuh hanya
sekitar 50 persen.

"Cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan folat dari makanan sehari-hari,
karena lebih dari 80 persen folat hilang selama proses pemasakan.
Itulah sebabnya dianjurkan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi
suplemen asam folat atau minum susu yang mengandung asam folat, yang
kualitasnya lebih stabil dan kemampuan penyerapan dalam tubuh sudah
mencapai 80-100 persen," kata Siti Muslimatun.

Hal senada dikemukakan Dr Timothy Green PhD. Suatu penelitian di Cina
menunjukkan bahwa konsumsi asam folat yang dimulai sebelum kehamilan
dapat menurunkan risiko kecacatan NTD hingga 80 persen. "Fortifikasi
makanan dan suplementasi asam folat merupakan strategi untuk
meningkatkan kadar folat dalam darah. Semakin tinggi kadar folat dalam
darah maka risiko NTD akan semakin rendah," ujarnya.

Tujuan penelitian itu untuk mengetahui apakah konsumsi susu yang telah
difortifikasi asam folat (375 mikrogram/hari) selama 12 minggu dapat
meningkatkan kadar folat dalam sel darah merah dan plasma darah pada
wanita usia subur.

Responden secara acak dibagi menjadi 2 kelompok dan masing-masing
memperoleh 2 gelas susu setiap hari selama 12 minggu. Satu kelompok
mendapat susu yang telah difortifikasi dengan asam folat dan kelompok
lain mendapat susu yang tidak difortifikasi susu dengan asam folat.

"Konsumsi susu yang telah difortifikais menyebabkan kadar sel darah
merah meningkat secara nyata dari 824 nmol/L menjadi 1.262 nmol/L.
Sedangkan pada kelompok kontrol, kadar sel darah merah menurun dari
867 nmol/L menjadi 724 nmol/L. Dengan demikian, pada akhir penelitian
kadar sel darah merah pada kelompok yang mengkonsumsi susu yang telah
difortifikasi secara nyata lebih tinggi sebesar 539 nmol/L
dibandingkan kelompok yang mengkonsumsi susu kontrol," kata Tim Green.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kadar sel darah merah diatas
905 nmol/L memiliki risiko cacat NTD yang rendah.

"Dapat disimpulkan konsumsi susu yang telah difortifikasi dengan asam
folat sebesar 375 mikrogram per hari secara nyata dapat meningkatkan
kadar folat dalam darah pada wanita usia subur. Konsumsi susu yang
telah difortifikasi dengan asam folat setiap hari dapat menurunkan
risiko cacat NTD," ucap Timothy Green.

Sumber : Suara Karya


On 4/26/05, Dhany Sulistyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dear Moms and Dads,
> 
> Saya dengar dari teman istri saya, bahwa folic acid sangat bagus untuk 
> perkembangan otak janin kita ya? Apa benar begitu? Usia kandungan berapa 
> bulan para calon ibu boleh mengkonsumsi folic acid tersebut?
> 
> Darimana kita bisa mendapatkan zat folic acid tersebut? Dari makanan alami 
> atau ada multivitamin tertentu yang mengandung folic acid tersebut?
> 
> Mohon pencerahannya…
> 
> Terima kasih
> 
> --
> Internal Virus Database is out-of-date.
> Checked by AVG Anti-Virus.
> Version: 7.0.308 / Virus Database: 266.9.16 - Release Date: 18/04/05
> 
>

Kirim email ke