fyi,

rgrd

Sent: Thursday, April 28, 2005 9:40 AM
Subject: {BA-depok} (OOT) Kasus pemukulan di JIS


>
> Jakarta
>
> Amerika Ancam Cekal Theo Toemion
> Kamis, 28 April 2005 | 06:55 WIB
>
> TEMPO Interaktif, Jakarta:Kedutaan Besar Amerika Serikat akan mencekal
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Theo F. Toemion. Ancaman ini terkait
dengan ulah Theo memukuli beberapa warga negara AS dan Australia di Jakarta
International School (JIS) Minggu (17/4) lalu. "Kami mempertimbangkan untuk
melarang dia bepergian ke Amerika," ujar Wakil Duta Besar AS, W. Lewis
Amselem, kepada Tempo di Jakarta, Rabu (27/4) siang.
>
> Menurut Amselem, pihaknya juga mempertimbangkan untuk tidak memberikan
izin visa selama Theo belum menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan
perkara ini. "Kami bahkan berpikir seharusnya dia memberikan kompensasi uang
kepada korban pemukulan," katanya.
>
> Amselem yang juga Ketua Dewan Sekolah JIS mengusulkan Theo dikenai
restraining order atau dilarang mendekati JIS. "Dia seharusnya tidak
diperbolehkan memasuki JIS selamanya. Dia berani memukul seorang anak umur
14 tahun dan seorang wanita," katanya.
>
> Kasus pemukulan itu berlangsung ketika pertandingan bola basket murid
Sekolah Dasar kelas 1-2 JIS di Terogong, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Peserta tanding adalah tim basket anak-anak para profesional warga asing
(expatriat). Anak Theo F. Toemion adalah satu-satunya warga negara Indonesia
yang masuk tim.
>
> Keterangan dari para saksi yang dihimpun Kedubes AS, ada kesalahpahaman
menyangkut anak Theo yang bernama Daniel, 7 tahun, saat dikeluarkan dari
permainan basket. Kesalahpahaman membuat pejabat negara yang dulu praktisi
pasar uang itu marah besar.
>
> Wasit yang masih berumur 14 tahun dianggapnya tidak adil. Bocah itu
ditonjok hidungnya hingga terjatuh. Ketika mencoba bangun, si wasit bule itu
diimbuhi tamparan. "Dia jelas bukan orang yang bisa mengendalikan diri,"
ujar Amselem
>
> Sejumlah orang datang melerai. Namun, Theo dan adik iparnya terus beraksi
menghajar siapa saja yang mendekat, termasuk orang tua murid. Tak kurang 6-8
orang bule di antaranya wanita terluka. "Seorang korban mendapat empat
jahitan di kepala akibat terkena kamera," ungkap Amselem.
>
> Satpam sekolah, katanya, sudah mencoba mendamaikan. Tetapi Theo mengusir
dan mengancam akan memecatnya. "Kamu tahu siapa saya? Kamu mau kehilangan
pekerjaan?" ujar Amselem menirukan cerita para saksi saat melihat kemarahan
Theo.
>
> Kedubes AS, kata Amselem, langsung mengirim surat kepada bekas anggota
DPRD RI itu untuk datang guna menjelaskan peristiwa yang terjadi. "Tapi dia
tidak pernah merespons untuk datang, cuma mengirimkan surat yang diklaimnya
sebagai permintaan maaf," katanya. Menurutnya, surat Theo yang berkop BKPM
itu tidak bisa dikatakan sebagai permintaan maaf. "Surat itu penuh
kebohongan dan tuduhan yang tidak benar," katanya.
>
> Theo yang masih berada di luar negeri, kemarin, melalui stafnya di BKPM
juga mengirimkan kronologi kejadian dan permintaan maafnya itu ke redaksi
Tempo. Menurut politikus PDI Perjuangan ini, "Anak saya telah diperlakukan
curang dan diskriminatif," ungkap Theo dalam suratnya itu.
>
> Suasana memanas ketika anak Theo tetap diputuskan untuk keluar dari tim
basket. "Istri dan anak saya langsung bereaksi. Saya mendatangi meja pelatih
dan bertanya apa yang salah dengan anak saya?" tulis Theo.
>
> "Saya tidak dapat menahan diri melihat istri saya terguncang atas
ketidakadilan ini. Saya meminta keadilan dan jawabannya justru mendapat
reaksi negatif," tulis Theo lagi.
>
> Dia menambahkan, Michelle Mabee (koordinator pertandingan) tiba-tiba
berteriak sambil mengacungkan telunjuk di depan mukanya. "Rules are rules..!
(peraturan adalah peraturan)," demikian teriak Mabee.
>
> Theo menyimpulkan diskriminasi telah menimpa anaknya. "Jika saya tidak
memberikan reaksi secara langsung, saya yakin akan ada banyak korban dari
ketidakadilan ini di masa mendatang," tulis Theo.
>
> Dia mengaku rasa kebangsaannya sebagai orang Indonesia bergelora dan siap
melawan semua orang yang mendatanginya. "Dalam tradisi kami, membela diri
adalah perlu. Saya menjadi semakin agresif," tulis Theo.
>
> Wakil Kedubes AS menyebutkan, 6-8 orang, salah satunya warga Australia,
menjadi korban pemukulan Theo. Polisi, kata Amselem, sebenarnya telah datang
ke JIS keesokan harinya. "Tetapi karena tidak ada yang mau mengadu, polisi
tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Amselem.
>
> Walaupun sulit menempuh jalur hukum, Kedubes akan terus menagih
pertanggungjawaban Theo. "Kami tidak ingin dia merasa kebal hukum karena
memiliki posisi sebagai pejabat pemerintah," katanya. "Di negara yang
berdasarkan hukum sepeti Indonesia, peristiwa sepeti ini seharusnya tidak
boleh terjadi".
> Dia menilai Indonesia masih lemah dalam penegakan hukum.
>
> -Amal Ihsan/Yophiandi Kurniawan/Rengga-Tempo
>
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> VISIT our web at : www.BA-depok.tk
> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>
> <><><><><><>BA-depok<><><><><><>
>
> FoRuM KoMuNiKaSi dan SiLaTuRrAhMi
> Orang tua dari Balita,
> Depok dan sekitarnya
>
> <><><><><><><><><><><><><><><><>
>
> =========================
> "Ignorance is not innocence but sin"
> =========================
>
>
>
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
> <*> To visit your group on the web, go to:
>     http://groups.yahoo.com/group/BA-depok/
>
> <*> To unsubscribe from this group, send an email to:
>     [EMAIL PROTECTED]
>
> <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
>     http://docs.yahoo.com/info/terms/
>
>
>
>


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke