maaf ya mbak sulis. baca samapi habis khan email tsb. tentu jg baca point yg saya copy paste ini khan. apa artinya?
rgrd rifa 1. Banyak kasus penyakit bayi/balita yang timbul setelah mereka disuntik > >> imunisasi. > >> > >> - Pasien lain di RS yang sama mengatakan pada saya, anak saudaranya sampai > >> dengan usia 2 tahun belum pernah suntik Imunisasi Hepatitis namun, setelah > >> ada dokter (spesialis anak) yang tahu, lalu disarankan di imunisasi > >> Hepatitis, kemudian tidak lama setelah itu akhirnya anak saudaranya > >> positif terkena Hepatitis akut, dan harus bolak-balik berobat ke dokter. > >> > >> - Tetangga saya, sehabis Imunisasi campak, dua hari kemudian malah terkena > >> campak. > >> > >> - Tetangga kami yang lain, anak pertamanya rutin diimunisasi, namun > >> fhisiknya malah lemah sering sakit-sakitan, sedangkan anak keduanya sama > >> sekali tidak pernah imunisasi namun malah sehat, hampir tidak pernah sakit > >> (kalaupun sakit cepat sembuh/ringan) > >> > >> - Teman sekolah saya anaknya tidak pernah Imunisasi malah sehat, umur 10 > >> bulan sudah lincah berjalan, dan juga boleh dibilang tidak pernah sakit > >> (kalaupun sakit hanya ringan saja). > >> > >> - dan banyak lagi kasus-kasus serupa yang tidak mungkin saya tulis satu > >> persatu. > >> > >> 2. Menurut saya, Jika bisa Hindari Imunisasi, kalaupun perlu/terpaksa > >> pilihlah imunisasi yang pokok saja (bukan imunisasi lanjutan/yang > >> aneh-aneh) alasannya : > >> > >> - Kita "Mendzolimi", anak kita sendiri yang memang sedang masa pertumbuhan > >> dan pertahanan tubuhnya masih lemah, malah kita suntikan penyakit > >> (walaupun sudah dilemahkan) ke tubuhnya. > >> > >> - Kita tidak pernah tahu kondisi anak kita sedang benar-benar sehat atau > >> tidak, karena terutama anak yang masih di bawah 1 tahun biasanya belum > >> bisa bicara mengenai kondisi badannya, sedangkan imunisasi harus dilakukan > >> pada bayi/balita yang sehat (tidak sedang lemah fisiknya/sakit). > >> > >> - Sesudah kita memasukan penyakit ke tubuh anak kita, biasanya kita juga > >> harus mengeluarkan banyak biaya. (Jasa dokter/RS, harga imunisasi, dsb), > >> > >> - Tidak ada jaminan (Dokter/RS/puskesmas) apabila setelah imunisasi anak > >> kita bebas dari penyakit yang telah dimasukan ketubuhnya. Contoh nyata > >> yang terjadi pada anak saya, padahal anak saya sudah 2 kali imunisasi HIB > >> ( ketika berusia +/- 5 dan 7 bulan ), padahal sebelumnya dokter bilang > >> imunisasi HIB untuk menghindari penyakit Radang Otak, namun nyatanya anak > >> saya malah meninggal akibat penyakit Radang Otak. > >> > >> - Menurut seorang rekan yang pernah membaca Literatur terbitan Prancis, > >> justru Imunisasi sudah tidak populer di Amerika Serikat, dan terus > >> berusaha dihilangkan dan tidak dipergunakan lagi, bahkan di Israel > >> Imunisasi telah di STOP samasekali, padahal kita tahu negara-negara itu > >> merupakan pelopor "industri", imunisasi. > >> > >> - Menurut pengalaman saya jumlah kadar/isi setiap pipet/tabung imunisasi > >> semua sama, jadi imunisasi tidak melihat berdasarkan berat tubuh/perbedaan > >> Ras/warna kulit, padahal kalau Obat/Imunisasi itu Impor, tentulah kadarnya > >> disesuaikan dengan berat/fisik orang Luar (Barat) yang jelas lebih basar > >> dan kuat fisiknya dibanding orang Asia, namun kita malah sama-sama > >> menggunakan dengan takaran yang sama. (akibatnya overdosis). ----- Original Message ----- From: "Sulis" <[EMAIL PROTECTED]> To: <balita-anda@balita-anda.com> Sent: Friday, April 29, 2005 8:38 AM Subject: Fw: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA > terlepas dari bohong enggaknya cerita ini. > nggak perlu lah kita langsung 'menjudge' bahwa > yg punya cerita punya maksud jelek terhadap > imunisasi... di satu sisi banyak sekali masukan > yg perlu buat wawasan kita sebagai ortu yg > memiliki balita. banyak juga benernya kok. > mungkin kesalahan bapak itu, tetap > memberikan imunisasi padahal kondisi > anaknya kurang fit. > > mungkin aja bapak tsb punya pengalaman > yg mungkin moms & dads ngga mengalami > cerita ini bisa memetik inti dari cerita orang tua > yg kehilangan anaknya..... > > saya sendiri, ditinggal anak kedua saya 6 bulan > yang lalu. anak saya (usia 1 th 10 bln) meninggal > setelah dirawat selama 4 hari di NICU. > kalo membaca email bapak td saya sampe nangis. > jadi teringat kejadian 6 bulan yg lalu...hampir mirip. > wah jadi curhat yaa... > > kembali ke masalah email tadi,bisa ngga-nya > saran tsb kita pakai kan kembali kepada moms & > dads yg pasti pinter-pinter dan akan memberikan > yg terbaik untuk putra-putrinya kan? > > beribu maaf bila tidak berkenan. > > Sulis > mamanya Alya & Azka (alm) > > ----- Original Message ----- > From: "intan dima" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <balita-anda@balita-anda.com> > Sent: Thursday, April 28, 2005 3:32 PM > Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA > > > > makanya.... > > curiga khan?!??! ;) > > > > ----- Original Message ----- > > From: <[EMAIL PROTECTED]> > > To: <balita-anda@balita-anda.com> > > Sent: Thursday, April 28, 2005 2:33 PM > > Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA > > > > > > > > > > ikutan sedih deh baca ceritanya...mudah2an keluarganya tabah ya... > > > Anehnya kog katanya anaknya dilahirkan pertengahan Juni 2005, sedangkan > > > sekarang masih April???Apa salah tulis ya??? > > > > > > AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! > ================ > Kirim bunga, http://www.indokado.com > Info balita: http://www.balita-anda.com > Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]