----- Original Message ----- Sent: Friday, May 06, 2005 9:08 AM Subject: {BA-depok} (NEWS) 6 Kena Polio, 5,2 Juta Balita Divaksinasi
> http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=4923 > > Jumat, 06 Mei 2005, > 6 Kena Polio, 5,2 Juta Balita Divaksinasi > > > JAKARTA - Departemen Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu menemukan enam anak yang mengalami lumpuh layuh akibat polio di Indonesia. Penemuan kasus polio liar ini untuk kali pertama sejak 1995. Sebab, pada satu dasawarsa terakhir, Indonesia telah dinyatakan bebas polio. > > Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di Jakarta mengemukakan, hasil penelitian (assessment) Depkes dan WHO menunjukkan, enam balita dalam satu desa di Sukabumi, Jawa Barat, positif menderita lumpuh layuh. Ini akibat virus polio liar (wild poliovirus) tipe 1 yang sebelumnya telah mewabah di Afrika Barat. > > "Virus penyebab kelumpuhan sebagian (partial) hingga kematian akibat kelumpuhan total ini gampang ditularkan melalui kotoran dan umumnya menyerang balita," jelasnya. > > Menkes mengatakan, penemuan kasus polio tersebut akan ditindaklanjuti dengan pemberian imunisasi bagi 5,2 juta anak usia di bawah lima tahun (balita) di 17 kabupaten/kota di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Imunisasi masal di tiga provinsi terdekat dengan daerah penyebaran virus itu akan berlangsung hingga akhir Juli 2005 mendatang. > > Untuk pelaksanaan imunisasi tersebut, Depkes membutuhkan dana sedikitnya USD 2 juta. Dari kebutuhan itu, pemerintah Australia langsung mengumumkan pemberian bantuan AUD 1 juta (sekitar Rp 7,4 miliar) untuk membantu vaksinasi polio anak-anak. > > Sekretaris Parlemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Australia Bruce Billson, yang mengumumkan pemberian bantuan tersebut di Canberra, kemarin, menyebut bantuan itu disalurkan lewat AusAID bekerja sama dengan WHO, Unicef, dan pemerintah Indonesia. > > Billson menyebut bantuan itu sekitar setengah dari keseluruhan biaya imunisasi bagi 5,2 juta anak. "Dan kami juga telah menawarkan keahlian kami dalam bidang logistik imunisasi masal kepada WHO di Jakarta," katanya dalam rilis Kedubes Australia kemarin. > > Australia menyebut sudah mendukung kampanye imunisasi Indonesia sejak 1995 dan sudah mengucurkan lebih dari AUD 2,5 juta. > > Sejauh ini Depkes hanya bisa mencegah dengan melakukan imunisasi. Pasalnya, virus yang berkembang biak di air tersebut belum ditemukan obatnya. Sejak dinyatakan bebas polio pada 1995, Depkes telah mengantisipasi penyebaran polio dengan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) pada 1995 hingga 2002. > > Departemen Kesehatan sendiri telah meminta kantor wilayah Depkes di seluruh Indonesia untuk memantau kasus lumpuh layuh akibat polio di wilayahnya. "Bila ditemukan di sejumlah provinsi, Depkes akan melakukan imunisasi secara nasional. Tapi, bila kasus polio hanya ditemukan di satu provinsi, akan dilakukan vaksinasi lokal," terang Siti Fadilah. > > Polio disebabkan virus yang menyerang saraf, sehingga menimbulkan kelumpuhan otot tubuh yang lama-kelamaan semakin parah. Kelumpuhan itu tidak diikuti rasa nyeri atau rasa tebal di anggota tubuh yang diserang. Yang terkena bisa seluruh tubuh, mulai ujung kaki sampai kepala, bahkan hingga otak. Bila yang diserang otot alat pernapasan, penderita tidak bisa bernapas dan dimungkinkan meninggal. > > > WHO: Tanda Baik > > Indonesia adalah negara bebas polio terbaru yang melaporkan penemuan kasus baru polio pada WHO. Sejak 2003, 15 negara yang dinyatakan bebas polio telah melaporkan munculnya kasus baru penyakit menular itu. Ini setelah terjadi boikot vaksinasi polio di Nigeria, sehingga menyebabkan menularnya wabah polio ke Sudan dan India. > > Berdasarkan angka WHO, vaksinasi polio di Indonesia secara keseluruhan mencapai 90 persen. Tetapi, di bagian Jawa Barat, tempat munculnya virus adalah daerah kantong rendah vaksin. Di tempat ini 55 persen anak saja yang terlindungi vaksin. > > WHO menduga virus ini dibawa pekerja imigran Afrika yang masuk negara Asia. Namun, badan kesehatan dunia PBB itu mengatakan, mereka yakin impor virus tersebut tidak akan menimbulkan bencana besar di Indonesia karena anak-anak Indonesia sudah terlindungi vaksin polio. Selain itu, perawatan akan mudah terdeteksi karena pengawasan yang ketat. > > WHO menyebut penyakit itu seperti yang pernah muncul di Nigeria. Ini karena ada kelompok di sana yang memboikot vaksin pada 2003 karena termakan isu yang menyatakan ada rencana yang dipimpin AS untuk membuat warga Nigeria mandul atau terinfeksi AIDS. > > Sejak pemboikotan vaksin, virus tersebut tersebar di perbatasan Nigeria dan enam bulan yang lalu mewabah ke negara Afrika Timur dan Tengah. Tetapi, WHO mengatakan, cepat terdeteksinya virus ini di Indonesia merupakan hal baik. > > "Ini sesuatu yang penting dan virus ini belum terdeteksi di Indonesia selama 10 tahun," kata Sona Barim, juru bicara WHO untuk program pemberantasan polio. "Bila dinilai dari (reaksi cepat) itu, ini tanda yang baik. Namun, apa yang tidak baik adalah wabah yang muncul di Nigeria pada 2003-2004 sekarang menuju Indonesia," paparnya. > > > Diperiksa di Bandung dan Mumbay > > Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Buhono Thahadibrata menyatakan, di antara enam anak di Desa Giri Jaya, lima positif polio. Kepastian tersebut didapat setelah dilakukan pemeriksaan 126 sampel di laboratorium Bio Farma Bandung dan Mumbay, India. > > Di antara 126 sampel tersebut, yang menunjukkan ke arah penyakit polio ada sekitar 14 orang. Jumlah itu mengecil menjadi enam. Namun demikian, lanjut Buhono, informasi positifnya baru lima orang. > > Kali pertama yang dinyatakan positif polio adalah Fikri Ramdani, 19 bulan. Dia dipastikan mengidap polio setelah diperiksa melalui laboratorium di Mumbay. Yang lainnya diperiksa di Bio Farma Bandung. Namun, pihaknya keberatan untuk memberikan nama-nama lain yang sudah positif polio tersebut. "Dari informasi terakhir yang kami terima, lima orang positif," jelas Buhomo kemarin. > > Dinkes sendiri langsung melakukan imunisasi masal. Pada 27-28 April lalu, petugas mengimunisasai sekitar 4.048 bayi dan anak di empat desa dua kecamatan. Bayi dan anak yang diimunisasi tersebut adalah yang berada di Desa Girijaya, Cidahu, dan Tangkil, Kecamatan Cidahu serta Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug. > > Berdasarkan laporan di lapangan, mayoritas anak-anak di desa tersebut tidak pernah diimunisasi. Selain itu, hal tersebut diakibatkan lingkungan yang tidak bersih. Masyarakat desa itu masih memiliki kebiasaan-kebiasaan tidak bersih, seperti buang air di sungai. Air kotor itu bisa menjadi media penularan. > > Buhono menyebut, berdasarkan hasil penelitian di Mumbay, virus yang ada di Sukabumi itu merupakan "impor" dari Arab Saudi. Virus tersebut berasal dari Nigeria atau Sudan. "Bisa sampai ke Sukabumi, bisa saja melalui warga sana yang pernah ke luar negeri. Tapi ini belum diketahui dengan pasti," tegasnya. (noe/jpnn/AP/AFP/tia) > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ > VISIT our web at : www.BA-depok.tk > ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ > > <><><><><><>BA-depok<><><><><><> > > FoRuM KoMuNiKaSi dan SiLaTuRrAhMi > Orang tua dari Balita, > Depok dan sekitarnya > > <><><><><><><><><><><><><><><><> > > ========================= > "Ignorance is not innocence but sin" > ========================= > > > > > > Yahoo! Groups Links > > <*> To visit your group on the web, go to: > http://groups.yahoo.com/group/BA-depok/ > > <*> To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: > http://docs.yahoo.com/info/terms/ > > > AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]