Sekedar sharing pengetahuan aja ya mbak, susu untuk anak 1 tahun itu hanya untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya. Kalaupun anak tidak mau susu, tidak usah gusar, karena masih banyak sumber kalsium lain dalam makanan, misalnya ikan, atau sayur misalnya tempe bahkan roti tawarpun ada kandungan kalsiumnya.
Susu lanjutan untuk 3 tahun ? IMHO itu hanya taktik produsen supaya dagangannya laku. Tidak ada aturan yg mewajibkan anak tambah usia harus ganti susu (untuk anak di atas 1 tahun ya), soalnya ya itu tadi, susu itu hanya untuk menambah kalsium. Lagipula kalau makannya sudah baik dan aktifitasnya tidak terlalu 'heboh' 250 cc susu sudah cukup, dengan catatan ada sumber kalsium lain dalam makanannya. Untuk anak 1 tahun ke atas susu UHT atau susu segar sudah bisa memenuhi kebutuhan kalsiumnya. Badan anak nyusut apakah jadi gampang sakit ? Sebaiknya plot aja dulu di KMS atau growth chart, dari situ kita tahu (hampir pasti) status gizi buah hati kita. Ukuran badan tidak usah jadi patokan, kasihan anak kalau kita paksa untuk memenuhi standar kita. CMIIW, Pediasure itu bukan susu lho mbak, tapi makanan cair yg sebetulnya lebih tepatt diberikan kepada anak yg menderita kelainan pada pencernaan, atau setelah sakit berat dan membutuhkan nutrisi, jadi bukan untuk konsumsi sehari-hari. Kalau tetap ingin susu, kenapa tidak dicari alternatifnya, seperti es krim, keju, yoghurt adalah produk dairy yang bisa diberikan kepada anak. Bisa diberikan sebagai snack (misalnya bikin kroket keju, milkshake yoghurt untuk yg doyan). Selain itu mbak, anakku Nadya (3,5 tahun) sejak bayi gak doyan susu formula. Sejak saat itulah aku sering surfing dan hunting artikel baik di internet maupun di majalah, tentang susu untuk anak. Kalau hasil baca-baca di babycenter.com sih susu itu hanya diambil kalsiumnya. Karena banyak yang tidak suka susu, mereka memberi anak 1 tahun mereka orange juice yang diperkaya dengan kalsium. Kemudian dari situ aku mengambangkan pengetahuan ttg susu, masih di internet. Maaf kalau tidak berkenan. Rina rinso Saya dapat pengetahuan itu dari artikel ini Susu. Pelengkap Gizi Balita Tidak diragukan lagi susu sebagai sumber zat gizi yg baik bagi tumbuh kembang balita. Karena itu, susu menjadi salah satu menu makan anak yg dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Tapi, dari beragam bentuk susu yg ada di pasaran sekarang, susu yg bagaimana yg sesuai untuk anak ? Selama ini susu dianggap sebagai satu-satunya produk makanan yg sempurna. Di dalam susu terkandung zat-zat gizi yg lengkap yg diperlukan tubuh. Khususnya bagi bayi dan balita, susu sangat baik untuk mendukung perkembangannya. Tetapi, sebenarnya apa saja yg terkandung dalam susu dan seberapa banyak anak perlu mengkonsumsinya ? Kaya zat gizi Secara umum, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan mineral. Namun demikian, setiap susu memiliki ukuran tersebut yg berbeda tergantung pada jenis susu.(lihat tabel). Semua zat gizi tersebut memiliki manfaat yg penting bagi tubuh manusia. ASI tetap utama Awal kehidupan bayi merupakan masa-masa penting, tidak saja bagi pertumbuhan fisiknya, tetapi juga perkembangan psikomotori dan akulturasi (penyesuaian diri). Syukurlah alam sudah menyediakan bahan makanan yg paling tepat untuk awal kehidupan bayi yaitu ASI. Pengganti ASI Susu formula merupakan makanan bayi yg dibuat sedemikian rupa sehingga komposisinya mendekati kualitas ASI. Namun bila ASI dilihat dari segala hal seperti kebersihan dan komposisi, sudah sangat tepat bagi kebutuhan bayi; penggunaan susu formula tidak demikian. Konsumsi secara bijaksana Memasuki umur 2 tahun, umunya pola makan anak sudah sama dengan orang dewasa. Karena itu, di usia ini, susu tidak lagi menjadi merupakan makanan pokok bagi anak, melainkan digunakan sebagai penyempurna atau pelengkap dalam memenuhi seluruh kebutuhan gizi anak. Dewasa ini, di pasaran ada berbagai bentuk susu yg bisa dikonsumsi anak maupun dewasa. Bentuk dan kemasannyapun beragam. Ada yg berbentuk cair dan disebut susu segar atau susu murni, ada susu bubuk full cream yg berkadar lemak tinggi, susu bubuk skim yg berkadar kalsium tinggi tetapi rendah atau tanpa lemakl dsb. Secara umum kandungan tiap jenis dan bentuk susu kurang lebih sma. Kalaupun ada perbedaan, tidaklah mencolok. Lalu seberapa banyak susu bisa dikonsumsi anak balita ? Hal ini tergantung dari kebutuhan masing-masing anak, dengan melihat usia, jenis kelamin, berat dan tinggi badan, serta kegiatan anak. misalnya saja, bila berat dan tingi anak sudah proporsional maka mengkonsumsi susu full cream 250 cc sekali sehari sudah cukup. Namun bila kegiatan anak cukup banyak dan meyita energinya, maka kebutuhan ini bisa ditambah. Begitu pual bila kebiasaan makan anak kurang baik. Namun harus diingat, susu bukan penganti seluruhnya kebutuhan makanan sehari-hari. Yang perlu diperhatikan Sehubungan dengan pemberian susu pada balita, beberapa hal di bawah ini perlu menjadi perhatian orang tua. Susu kental manis tidak meiliki kandungan zat gizi seperti susu yg lain. Karena itu susu kental manis tidak bsia dijadikan susu pengganti atau susu pelengkap pada menu makanan anak sehari-hari. Bila tubuh anak normal dan tidak mengalami gangguan kesehatan atau pertumbuhan, sebaiknya anak diberikan jenis susu segar (susu murni) atau susu full cream yg mengandung semua zat gizi. Sumber Ayahbunda 1/2002 Konsultasi ilmiah : Samuel Oetoro, MD.MS., Perhinpunan Dokter Gizi Medik Indonesia DKI Jakarta. SUSU MINUMAN PENJAJAH BIKIN SEHAT Susu dan mitos Karena mitos kehebatan susu, maka sampai saat ini masih banyak orang beranggapan bahwa sarapan dengan segelas susu sudah memadai. Padahal, akan lebih bergizi bila kita menyiapkan nasi goreng dengan sebutir telur. Kalaupun mau sarapan dengan susu, tetap harus ditambahkan karbohidrat yang juga berprotein tinggi seperti sereal. Pola sarapan yang diterapkan orang Barat yakni susu plus sereal atau roti tawar disisipi keju cukup baik untuk mencukupi kebutuhan gizi di pagi hari. Sisi lain dari kandungan gizi susu adalah menyangkut kadar zat besi yang juga relatif kecil. Di negara maju seperti Amerika Serikat, ternyata dijumpai pula masalah anemia (kurang zat besi) pada anak-anak. Penyebabnya tak lain adalah konsumsi susu yang menurut takaran kita berlebihan, sehingga anak-anak tersebut mengurangi konsumsi makanan lain yang lebih kaya zat besi. Oleh karena itu perhatikan konsumsi susu anak kita. Jangan memaksa anak untuk mengkonsumsi susu terlalu banyak, karena anak akan merasa kenyang mengingat kandungan airnya yang mencapai 90%. Konsumsi susu sampai bayi berusia 6 bulan adalah sekitar 900 - 1.200 cc per hari. Setelah lebih dari 6 bulan kebutuhan susu semakin berkurang karena anak sudah mengenal makanan sehingga cukup diberikan 300 - 400 cc per hari. Setelah lebih dari 2 tahun mungkin cukup sekitar 200 cc. Pada usia di atas 2 tahun, anak-anak harus diprioritaskan makan tiga kali. Sungguh tidak benar kalau kita sebagai orang tua memaksa anak untuk minum susu 4-5 botol dan membiarkannya makan hanya 2 kali sehari. Sumber http://www.indomedia.com/intisari/2000/nov/susu-11.htm PENUHI KALSIUM DARI BERBAGAI SUMBER Tak hanya dari susu Sepanjang hidup kita membutuhkan kalsium. Mulai dari bayi sampai usia tua dengan jumlah kebutuhan yang berbeda-beda. Demikian juga dengan jenis kelamin membedakan asupan. Menurut Siti Fatimah Moeis, M.Sc., dokter dan ahli gizi lulusan University of London, angka kecukupan kalsium rata-rata yang dianjurkan di Indonesia adalah 500 - 800 mg per orang per hari. Pada usia lanjut dan wanita menopause para ahli cenderung menganjurkan asupan sampai sekitar 1.000 mg/hari. Susu memang memiliki kandungan kalsium yang cukup banyak. Susu kambing 98 mg/100 g, susu kerbau 216 mg/g, susu bubuk full cream 895 mg/gr, susu bubuk skim 1.300 mg/gr, dan keju 777 mg/g. Kalsium bisa diperoleh dari sayuran hijau (bayam misalnya), buah-buahan, brokoli, serta tempe dan tahu. Juga makanan laut. Fatimah mengungkapkan, kandungan kalsium dalam bahan makanan kacang-kacangan dan ikan cukup besar. Antara lain, 100 g kacang kedelai basah memiliki 196 mg kalsium, 100 g kacang kedelai kering mengandung 227 mg kalsium, bahkan dalam 100 g sari kedelai bubuk terdapat 450 mg kalsium (tetapi dalam 100 g sari kedelai cair hanya terdapat 50 mg). Angka yang lebih besar diperoleh dari bungkil kacang tanah (730 mg). Sedangkan tempe kedelai murni 129 mg dan tahu 124 mg. Dari kancah sayuran hijau bisa dipilah: daun lamtoro 1.500 mg, daun kelor 440 mg, bayam merah 368 mg, bayam hijau 267 mg, daun talas 302 mg, dan daun mlinjo 219 mg. Untuk makanan laut bisa dipilih rebon kering (udang kecil) yang sarat kalsium, yakni 2.306 mg/100 g; rebon segar 757 mg; udang kering 1.209 mg kalsium; udang segar 136 mg kalsium; teri kering 1.200 mg; teri segar 500 mg. Sumber : http://www.indomedia.com/intisari/1999/september/kalsium.htm Mencermati 9 Mitos Gizi HEALTH NEWS: Friday, 7 Mar 2003 9:45:34 WIB Mitos 1 Susu merupakan sumber kalsium terbaik Tidak Benar Kalsium memang sangat penting untuk mempertahankan kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Namun untuk mencapai tujuan tersebut tidak perlu hanya mengandalkan susu. Mengapa? Banyak ilmuwan percaya bahwa keropos tulang dapat dicegah dengan menjaga kemampuan tubuh menahan simpanan kalsium, bukan dengan memperbanyak asupan kalsium. Buktinya, di negara yang masyarakatnya banyak mengkonsumsi produk ternak yang kaya kalsium, termasuk susu, jumlah pengidap osteoporosis jsutru sangat tinggi. Tingginya kadar asam amino dalam protein susu merangsang ginjal untuk menguras simpanan kalsium dalam tubuh. Jadi, meskipun kita memperoleh banyak asupan kalsium dari susu, pada saat bersamaan tubuh pun menguras simpanan kalsium yang ada. Dengan demikian, sebenarnya tubuh tidak mendapatkan tambahan kalsium yang berarti. Ilmuwan yang mengatakan bahwa osteoporosis diakibatkan kekurangan asupan kalsium mengabaikan efek-efek mengganggu/merusak yang ditimbulkan oleh protein. Menduga bahwa osteoporosis disebabkan oleh kekurangan kalsium sama dengan mengatakan bahwa infeksi disebabkan oleh kekurangan penisilin, kata Mark Hested Ph.D,profesor dalam bidang gizi dari Havard School of Medicine. Kesimpulan Nurse's Health Study (Penelitian Kesehatan Perawat) yang dilakukan secara besar-besaran di Havard, mendukung hipotesis bahwa protein hewani dalam susu dapat mengurangi kepadatan tulang. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa wanita-wanita yang lebih banyak makan protein hewani beresiko lebih besar menderita keropos tulang lengan bawah. Oleh akrena itu daripada mengandalkan susu lebih dsarankan mengkonsumsi kalsium dari berbagai bahan pangan nabati. Tanaman sumber kalsium terbaik adalah sayuran daun hijau, sperti sawi, bayam, brokoli. Selain itu biji-bijian (kenari, wijen, almond) dan kacang-kacangan serta hasil olahnya (kedelai, kacang merah, kacang polo, tempe, tahu) pun berlimpah kalsium. Sumber http://cybermed.cbn.net.id/detil.asp?kategori=Health&newsno=1512 www.keluargarustamaji.blog.com -----Original Message----- From: setiarini [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 10, 2005 3:58 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Bosan dng susu Dear moms... Mohon pencerahannya ya.. Anakku Widya (30 bln) lg bosen ama susunya sekarang (porcal gold & pediasure). Kl dikasih susu lgs nolak "nggak mau!" Kadang2 saya suka kasih dia susu milo spy ada variasi. Nggak tiap hari, 1 minggu 2 kali aja.. Sekarang ini kl minta susu maunya milo, tapi kan kandungannya beda bgt sama susunya dia sekarang. Sebentar lg 3 thn susu dia kan peralihan ke tingkat yg lebih tinggi, apa dia udah pengen rasa yg lain? Boleh nggak sih moms dari sekarang dicoba ke susu peralihannya (mis. Promise gold) ? Krn gak mo minum susunya, badannya agak nyusut dikit.hikss Please sharingnya ya moms bagi yg punya pengalaman yang sama Salam, Rini AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]