FYi all.

rgrd
----- Original Message -----
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Saturday, May 14, 2005 8:24 AM
Subject: {BA-depok} (NEWS) Folio sudah masuk Jakarta


> http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=171175
>
>
> Sabtu, 14 Mei 2005,
> Dua Pasien Polio Masuk RS. Sulianti Suroso
>
>
> Sunter- Silvi Yulianti, 20 bulan bersama kakaknya, Siti Masitoh,4 mendapat
perawatan khusus di Rumah Sakit Prof. Dr. Sulianti Suroso, Sunter, Jakarta
Utara, Jum'at (13/05) siang. Silvi Yulianti yang lahir di Sukabumi ini
dinyatakan positif mengidap lumpuh layu pada kaki kirinya, sedangkan
kakaknya masih dalam pemeriksaan lanjut.
>
> "Kami mendengar adanya pasien lumpuh layu yang di rawat di rumah sakit
ini. Setelah kami lihat ternyata adiknya positif mengidap lumpuh layu pada
kakinya, untuk kakaknya sedang dalam pemeriksaan lanjut," jelas Kartini,
Kasubdit Imunisasi, Departemen Kesehatan usai mengunjugi pasien di kamar
Melati 307-308, kemarin.
>
> Menurut penjelasan petugas rumah sakit setempat, kalau kedua pasien
tersebut datang pada Kamis (12/05) siang. Itu pun setelah mendapatkan
rujukan dari RSCM, Jakarta.
>
> "Mereka datang Kamis kemarin, setelah dirujuk dari RSCM. Dia memang sempat
mendapat perwatan lebih dahulu di RSCM sekitar 11 hari," ujar petugas
kesehatan tadi.
>
> Penjelasan tersebut dibenarkan, Kartini yang mendengar pasien bernama
Silvi Yulianti pernah dirawat di RSCM. Namun, perawatan tersebut dihentikan
karena orang tua pasien membawanya pulang. Sekitar empat hari kemudian,
pasien diperiksakan kembali dan positif mengidap lumpuh layu.
>
> "Memang sempat diperiksa di RSCM selama 11 hari, setelah itu pulang empat
hari. Tapi, demam pasien tidak turun dan diperiksakan kembali. Dan terbukti
mengidap lumpuh layu," tambah wanita yang didampingi dua rekan kerjanya ini.
>
> Bahkan, dia membantah kalau RSCM menolak pasien lumpuh layu ini. Putusan
RSCM untuk merujukan pasien ke RS. Sulastini Suroso dianggap sudah tepat,
karena rumah sakit ini memiliki pelayanan khusus bagi pasien yang mengidap
infeksi.
>
> Sementara orang tua pasien, Saleh dan Enok tidak terlihat menemani kedua
anaknya. Karena bekerja di sebuah perusahaan di Cikarang. Hanya neneknya
bersama salah satu saudaranya yang sibuk menemani pasien di kamar inapnya.
>
> Dari beberapa informasi yang dihimpun koran ini, Silvi dan Siti sengaja
dibawa orang tuanya dari Sukabumi. Di Jakarta, keluarga yang hidup dalam
kesederhanaan ini tinggal di Jalan Manga Dua Selatan RT.15 RW04, Sawah
Besar, Jakarta Pusat.
>
> Kini, kedua anak yang masih senang bermain ini mendapat perawatan serius
> dengan status street isolation. Setiap pengujung diwajibkan mengenakan
pakaian khusus dengan penutup mulut. Pasalnya, penyakit yang disebarkan oleh
virus AFP (Acute Flaccid Paralysis) atau lumpuh layu akut, ini sangat mudah
menular melalui berbagai media seperti udara, persentuhan atau air.
(dai/aya/rko)
>
>
> http://www.indopos.co.id/index.phpact=detail_c&id=171176

> Sabtu, 14 Mei 2005,
> Sawah Besar Diwaspadai
>
>
> BALAIKOTA-Walau program imunisasi massal polio akan dilakukan serentak
pada 31 Mei mendatang, namun Pemrpov DKI Jakarta akan memulai imunisasi
massal lebih awal. Imunisasi massal itu masuk dalam kategori luar biasa
karena ditemukannya pasien polio yang berasal dari Sukabumi yang sempat
transit di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Untuk itu, Jum'at kemarin sekitar
5.000 bayi diimunisasi massal di sawah Besar.
>
> Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Chalik Masulili, pihaknya
terpaksa melakukan imunisasi massal mendahului jadwal karena kasus penemuan
bayi yang terjangkit polio di RSPI Suliyanto Saroso hasil rujukan dari RSCM.
Menurut Chalik, bayi itu berasal dari Sukabumi yang dibawa orang tuanya ke
RSCM.
>
> Namun, dari RSCM bayi berusia 20 bulan yang bernama SilviYulianti itu
sempat singgah di rumah kontrakan orangtuanya di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Selama singgah di sawah Besar itulah dikawatirkan virus polio yang dibawa
oleh Silvi menjangkiti bayi-bayi di sekitarnya. "Makanya, untuk berjaga-jaga
 supaya virus itu tidak kemana-mana maka seluruh kawasan Kecamatan Sawah
Besar kita imunisasi,"katanya. Ia memperkirakan ada 5.000 lebih bayi yang
diimunisasi Jum'at kemarin.
>
> Walau diimunisasi terlebih dahulu, namun program imunisasi massal tanggal
31 Mei mendatang tidak akan dihilangkan. "Kecamatan Sawah Besar yang sudah
diiumunisasi massal juga diikutkan lagi pada tanggal 31 Mei, sebab bayi
diberi vaksin polio dua kali juga nggak apa-apa kok malah lebih
baik,"katanya.
>
> Lebih lanjut Chalik menjelaskan bahwa sampai saat ini di Jakarta belum
ditemukan kasus polio yang menjangkiti bayi asal Jakarta. "Yang ada dari
daerah Sukabumi yang kemudian dibawa ke Jakarta untuk diobati,"katanya. Saat
ini, Dinas Kesehatan memerintahkan setiapRumah sakit hingga Puskesma untuk
melaporkan setiap gejala lemah layu yang ditemukan pada pasiennya. "Walau
lemah layu bukan berarti polio, tetapi tetap harus kita periksa,"katanya.
>
> Sementara itu Menkes Siti Supari mengatakan bahwa balita yang suspect
tidak diperkenankan untuk di bawa keluar dari daerahnya. "Bukan masalah
apakah tempat itu tidak punya sarana yang lengkap. Tetapi kita ingin
satu-satu tempat selesai diberantas dan tidak menimbulkan atau menambah laus
daerah cakupan polio" ujarnya pada wartawan. Ia juga mewanti-wanti agar
masyarakat tidak salah tanggap kalau ada kasus balita setelah di beri
vaksinasi polio menjadi mencret atau terjadi kelumpuhan. Sebab virus polio
Lumpuh Layu perlu masa waktu inkubasi hingga 2 minggu bukan dalam hitungan
hari. Jika terjadi hal itu jadi perlu di teliti di laboratorium lebih
lanjut.
>
> Evi Zelfino Humas Dinkes DKI Jakarta yang di hubungi Indopos menyatakan
setelah dilakukan pendataan terhadap balita yang akan di beri imuisasi
massal nantinya di DKI Jakarta berjumlah 700.000 balita. "Setelah kita
survei ulang ada sekitar 700 ribu balita. Dan mereka akan mendapatkan
vaksinasi tahap pertama tanggal 31 Mei nanti" ujar Evi. Bahkan pemda DKI
juga memilki dana sendiri dai APBD sebesar 40 miliar untuk imuninsasi
sendiri. Tetapi kita tetap memberikan alokasi dana yang berasal dari bantuan
luar negeri seperti Australia, Amerika dan WHO ujar Menkes. Sedangkan jumlah
seluruh balita yang ada di tiga daerah (DKI, Banten dan Jawa Barat) mencapai
5,2 juta balita yang akan di imunisasi massal selama 2 kali dengan dana yang
diambil dari APBN dan bantuan luar negeri yang disalurkan lewat WHO.
(tir/aya)
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> VISIT our web at : www.BA-depok.tk
> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>
> <><><><><><>BA-depok<><><><><><>
>
> FoRuM KoMuNiKaSi dan SiLaTuRrAhMi
> Orang tua dari Balita,
> Depok dan sekitarnya
>
> <><><><><><><><><><><><><><><><>
>
> =========================
> "Ignorance is not innocence but sin"
> =========================
>
>
>
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
> <*> To visit your group on the web, go to:
>     http://groups.yahoo.com/group/BA-depok/
>
> <*> To unsubscribe from this group, send an email to:
>     [EMAIL PROTECTED]
>
> <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
>     http://docs.yahoo.com/info/terms/
>
>
>


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke