Saya penggemar berat gudeg jogja.
Ini OOT yg terlalu lama diposting terus....
gimana kalo diakhiri aja.....
yg merasa masih harus discuss topic ini... japri aja...

salam,




----- Original Message -----
From: "zalwa setiyadi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Saturday, June 04, 2005 1:35 AM
Subject: [balita-anda] Hati-Hati Dengan Makanan Khas Kota Jogya [ GUDEG ]


---- Begin Included Message ----

From: "Tutik" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thu, 2 Jun 2005 09:54:34 +0700
To: <[EMAIL PROTECTED]>
CC: <[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [kafe-muslimah] Re: Hati-Hati Dengan Makanan Khas Kota Jogya
[ GUDEG ]


Assalamualaikum.....

Saya bukan orang dari Yogya, tetapi alangkah baiknya kita tidak
berfikiran negatif, kalo tidak keberatan mohon baca artikel dibawah.

Wassalam....
Tutik
--------------------
Assalamualaikum wrwb

Mengingat umumnya para penjual Gudeg adalah saudara2 kita yg secara
ekonomi adalah lemah, kita perlu hati-hati dalam menghadapi isu ini.

Menurut yg saya tahu, artikel itu bukanlah hasil keputusan atau
investigasi dari LPPOM MUI, tetapi adalah sebuah surat pembaca di
situs LPPOM MUI. Sayang situs LPPOM MUI (www.halal-mui.or.id) sedang
error.

Semua makanan/minuman yg secara umum dianggap "halal" oleh masyarakat
sebenarnya bisa saja menjadi tidak halal bila bahan2 yg dipakai tidak
halal seperti memakai khamar(arak, sake, mirin, ang chiu, wine, rhum
dll) atau memakai daging yg tidak jelas status halalnya.

Melihat kultur Islam yg umumnya kuat di Jogja, rasanya tidak adil
kalau memvonis semua gudeg jogja diragukan kehalalannya.
Orang Islam yg taat umumnya tahu bahwa menggunakan ayam yg tidak
disembelih atau darah adalah haram.
Tetapi memang mungkin ada sebagian kecil yg "nakal" seperti
diungkapkan dalam artikel tsb.
Oleh karena itu nampaknya mmg perlu diadakan survei oleh lembaga2 yg
berkompeten misalnya MUI DIY dan Depkes DIY.

Sambil menunggu adanya investigasi dari lembaga yg kompeten dgn
masalah ini tidak ada salahnya bila kita utk tetap mengkonsumsi Gudeg
tetapi tetap waspada dgn menanyakan bahan2 yg dipakai atau membeli
dari warung2 yg dikenal kehalalannya.

Btw,berikut ini sebuah artikel ttg proses pembuatan Gudeg. Semoga
membantu.

Wassalamualaikum wrwb
Hery Mochtady
#info makanan halal di Indonesia:
http://indohalal.com

http://media.isnet.org/islam/Etc/TanggapGudeg.html
  Tanggapan Terhadap
  Kehalalan Gudeg Jogya

Subject: [mus-lim] MEMBANTAH: Gudeg Gurih Karena Darah
 From: Anies Baswedan

Assalamu'alaikum.

Dibawah ini saya kirimkan sebuah tulisan yang secara khusus
menjelaskan cara memasak gudeg dan sebuah komentar tentang profil
singkat seorang pedagang gudeg.

Tujuan tulisan pertama adalah membantah tulisan bahwa gudeg itu gurih
karena unsur darah ayam. Klarifikasi ini sangat penting agar para
pedagang gudeg --yang skala modalnya ribuan kali lebih kecil daripada
Dancow, Indomie dan Ajinomoto-- tidak "dijotos" secara kolosal dan
sembarangan oleh tuduhan-tuduhan yang tidak mendasar.

Sementara komentar kedua memberikan profil singkat seorang pedagang
gudeg yang untuk mencapai lokasi penjualannya saja harus menyewa
taksi dan bukan diantar dengan mobilnya sendiri. Merekalah yang akan
menderita akibat tuduhan-tuduhan macam ini.

Karena itu, kalau memang penulis ttg gudeg berunsur darah ini
menyaksikan sendiri penggunaan darah tsb, sebaiknya dituliskan
lokasinya agar tidak terjadi generalisasi. Generalisasi ini bisa
sangat merugikan karena membantahnya jauh lebih sulit daripada
menyebarkannya apalagi ada ratusan bahkan ribuan pedagang gudeg yang
sumber ekonominya bisa ludes oleh generalisasi macam ini. Meskipun --
seperti akan dijelaskan oleh tulisan dibawah ini-- sinyalemen bawah
gudeg itu berunsur darah adalah sinyalemen yang janggal dan tidak
logis dari sudut masak-memasak.

  Wassalam,
  Anies Baswedan

Komentar dari Rimawan (pengajar University of Limerick Irlandia)
Halal-haram Gudeg Yogya;
Tinjauan Metoda Masak-memasak

Tulisan ini merupakan komentar terhadap tulisan 'Kehalalan Gudeg
Yogya' yang dikirimkan oleh Bapak Rusdi Suripno Siha, Jl. Wijaya
Kusuma 95-A, Situbondo.

Pada dasarnya beliau berkesimpulan bahwa gudeg Yogya bisa
dikatagorikan sebagai syubhat, bahkan haram. Hal ini didasarkan pada
pengalaman beliau yang saya kutipkan sebagai berikut:

  '... suatu hari, ketika sedang membeli di warung langganan saya,
saya melihat di tempayan (tempat gudeg diolah), ada kepala dan leher
seekor ayam yang masih utuh (tidak ada bekas sembelihan). Lalu saya
tanya ke si penjual gudeg, apakah ayamnya tidak disembelih? Dengan
ringan si penjual menjawab bahwa sudah biasa bagi penjual/bakul gudeg
bahwa setiap ayam yang dimasak untuk gudeg, ayam tersebut tidak
disembelih, tetapi ditusuk dengan besi di bagian lehernya. Sedang
darah yang keluar ditampung dan nantinya dicampur dengan santan untuk
dicamput dengan gudeg itu. Dan justru darah inilah yang memberi rasa
gurih dan memberi warna kecoklat-coklatan ...'

Dalam tulisan berikut ini, saya hanya ingin mengomentari tulisan
diatas sesuai dengan pengalaman saya sebagai tukang masak selama 15
tahun baik di dalam maupun di luar negeri.

Terdapat dua macam gudeg, yaitu gudeg yang manis dan gudeg gurih.
Tidak banyak perbedaan mendasar diantara keduanya, hanya versi
pertama lebih manis dan tersaji lebih kering. Untuk memasaknya kita
harus memisahkan antara memasak gudeg (nangka muda), memasak ayam
(opor biasanya tapi agak manis), telur dan areh (terbuat dari santan
kental). Sejauh yang saya ketahui, saya belum pernah menemui penjual
memasak nangka muda dan ayam secara bersamaan.
Alasannya ... nangka muda dimasak dalam waktu lama dicampur dengan
daun jati sebagai bahan pewarna kecoklat-coklatan. selain daun jati
bisa juga dipakai daun jambu batu atau daun pisang (yang terakhir ini
saya belum pernah mencoba). Daun jambu batu agak riskan karena kadang
menghasilkan rasa 'sepet' kata orang jawa. Nangka muda dimasak dalam
waktu yang lama. Jika
nangka muda dan ayam dicampur untuk dimasak bersamaan, maka ayam akan
hancur. Itulah sebabnya telur dan ayam biasanya tidak dimasak
bersamaan dengan gudeg. warna kecoklat-coklatan dari telur disebabkan
oleh penggunaan kecap. Kalau disimak lebih lanjut, semua gudeg
(nangka muda) disajikan dalam bentuk yang relatif kering dan terpisah
dari ayam. Nangka muda dimasak hingga airnya habis. Biasanya ayam
dimasak opor. Meski seringkali rasa opor bervariasi dari yang gurih
hingga yang agak manis. Dengan demikian tidak ada alasan bagi penjual
untuk memasak ayam dan nangka bersamaan.

Pada kutipan diatas diungkapkan bahwa darah ayam dicampur dengan
santan untuk dicampur dalam gudeg. terlebih diungkapkan bahwa warna
kecoklat-coklatan diperoleh dari darah ayam tersebut.

Maaf jika saya agak skeptis dengan argumentasi diatas. Warna
kecoklatan diperoleh dari daun jati, daun jambu batu atau daun pisang
yang ikut direbus selama pembuatan gudeg yang lama itu. Apakah darah
membuat warna kecoklatan?
Jawabannya adalah tidak sama sekali. Jika darah di masak, maka akan
mengental. Jika dicampur dengan santan baru dimasak, tetap saja kita
bisa menemukan kristal-kristal darah dalam gudeg dengan mudah.
Jangankan gumpalan
darah, jika kita memasak hati maka kaldu yang dihasilkan akan kotor
oleh kristal-kristal darah.. bagaimanapun bersihnya anda mencuci hati
tersebut. Itulah sebabnya di dunia masak memasak kita tidak
direkomendasikan untuk menggunakan kaldu dari hati atau ampela.
Mengapa, selain masih terdapat sisa darah, kaldu hati atau ampela
berbau anyir (amis) dan tidak jernih. Jika
darah dicampurkan untuk memasak gudeg, maka butiran sisa darah akan
tersebar di seluruh gudeg. Ini berakibat warna gudeg tidak bisa
bersih. Darah menyebabkan gudeg menjadi kotor dengan kristal-kristal
darah dan warna gudeg menjadi kusam.

Hal lain adalah bahwa rasa gudeg biasanya sangat manis, tapi tidak
untuk rasa ayam. Ini menunjukkan bahwa nangka muda dan ayam dimasak
terpisah. Karakter gudeg adalah manis. Artinya proporsi gula sangat
besar ditambah sedikit garam untuk penyeimbang. Sementara itu ayam di
gudeg rasanya gurih.
Rasa gurih didapat dari campuran garam dan santan dengan sedikit
tambahan gula (garam lebih dominan di sini). Dengan demikian tidak
ada alasan bahwa ayam dan nangka dimasak bersamaan jika rasanya
berlawanan (karena komposisinya berlawanan pula). Teknik penggabungan
gula dan garam ini hanya kita temui pada masakan Indonesia. Hal
inilah yang menyebabkan harmonisasi rasa..
Lalu, apakah rasa daging lebih enak jika binatangnya tidak disembelih
tapi di tusuk? Menurut saya, ini hanyalah 'kepercayaan' yang salah
kaprah. Justru daging dari binatang yang tidak disembelih dan darah
tidak keluar, kecenderungannya berwarna agak kehitaman ketika
dimasak. Tentunya, ini tidak akan mengundang selera makan kita.
Terlebih lagi, rasa enak atau tidak dalam
suatu masakan lebih ditentukan oleh komposisi bumbu dan teknik
memasak yang benar.

Saya mohon maaf jika dalam tulisan ini ada yang tidak berkenan di
hati Bapak-Ibu sekalian.

Rimawan Pradiptyo

Komentar dari Walid
(pengemudi taksi di Yogyakarta)

Saya rasa surat dari Rusdi itu kasuistik. Dan tentu saja tidak bisa
di generalisir. Rusdi, tentu saja harus menunjukkan tempatnya di
mana. Sebab kalau tidak dia justeru menyebarkan fitnah. Saya sudah
sepuluh tahun berprofesi sebagai driver taksi. Dan bahkan saya punya
langganan tetap selepas subuh. Namanya saya tidak tahu, tapi saya
memanggil emak. Dia orangnya sangat solihah. Setiap didalam mobil
taksi selalu bertasbih (mungkin melanjutkan tasbihnya setelah sholat
subuh).
Tinggalnya di Karangwuni blok E-10. Anies boleh Chek. Dia jualan di
di depan PKU (jalan KH A Dahlan) agak ke barat sedikit. Kenalan bakul
gudeg saya yang lain kebanyakan juga muslimah.

Mungkin memang ada yang diceritakan oleh Rusdi itu. Tapi sebenarnya
nggak hanya gudeg. Semua sajian makanan yang dijual di warung tidak
ada yang menjamin halal atau haram. Bisa saja misalnya soto pak X
atau pecel pak Y Cara menyembelih ayam atau kambingnya tidak pakai
Bismillah. Yang mana menurut fiqih mazab Syafii kan dianggap tidak
halal.

Mohon disampaikan kepada Rusdi, gudeg yang mana? Sebab jangan sampai
jadi fitnah. kasihan orang-orang kecil bakul gudeg. Sebab hal ini
sangat sensitif.






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--
>
Would you Help a Child in need?
It is easier than you think.
Click Here to meet a Child you can help.
http://us.click.yahoo.com/sTR6_D/I_qJAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-
>


Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
  http://groups.yahoo.com/group/kafe-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
  http://docs.yahoo.com/info/terms/






---- End Included Message ----




Get your Free E-mail at http://balita.zzn.com
___________________________________________________________
Get your own Web-based E-mail Service at http://www.zzn.com

AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]




AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke