Dear all,

Omong-omong soal asuransi (baik pendidikan anak, kesehatan maupun dana
pensiun), ternyata sebagian besar anggota milis di sini sudah cukup faham
dan punya pengalaman masing-masing (beberapa potongan komen anggota milis
ini saya postingkan lagi).

Terus terang, saya juga agen dari salah satu perusahaan asuransi, tetapi
saya tidak akan berpromosi (karena sdh diwakili dengan pengalaman dari
anggota milis ini).

Menurut saya, sebagian lagi yang belum ikut asuransi lah yang mesti lebih
banyak diberi pencerahan.
Dan satu lagi saran saya, asuransi pendidikan anak memang diperlukan, akan
tetapi (maaf, jika penghasilan belum mencukupi, maka) asuransi bagi kepala
keluarga/orang tua yang mencari nafkah itu sebetulnya yang mesti diutamakan.
Mom & Dad pasti sudah tahu, jika kepala keluarga/pencari nafkah yang
meninggal dunia atau cacat tetap total, dia tidak meninggal sendirian, tapi
dia juga meninggal bersama sumber nafkah bagi anggota keluarga. Silahkan
direnungkan, apa yang mungkin terjadi dengan anggota keluarga yang
ditinggalkannya.

Terakhir, ada 3 kriteria orang-orang yang ambil asuransi:
1. Orang tsb punya uang
2. Orang tsb pintar
3. Orang tsb sayang dengan keluarganya

Jadi, jika ada yang belum ambil asuransi berarti belum memenuhi 3 kriteria
di atas. Betul ?

Salam,

----
Be a smart parent, smart people & smart planning with Smart Way
Membantu dalam merencanakan dana pendidikan anak-anak,
masa depan yg lebih baik dan dana pensiun Anda.

Ayahnya Junita,

Bambang Utoyo
[EMAIL PROTECTED]
+62 815 1302 8708

PT. Prudential Life Insurance (www.prudential.co.id)
Always listening, always understanding
Menara Thamrin - Prudential Centre
Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250
Toll Free Number: 0-800-15-25-25-25
---


Dear all,
Bilamana ada yang tertarik lebih lanjut mengenai asuransi (apapun), bisa
menghubungi teman saya yang kebetulan berada di Insurance Department
(Corporate Offices) di Bogasari dengan alamat imel di bawah ini.
Btw, saya juga ikutan Pru, walau saya sudah ikut produk asuransi Bumi
(maaf
nyebut merek).
Saya minta tolong Cathy untuk memberikan ilustrasi ttg positif dan negatif
dari keduanya (Pru vs Bumi).
Akhirnya saya tutup Bumi walau sudah terlanjur bayar ( 1 kali premi sih...
2 juta - hiks...) dan beralih ke PRu.
Semoga dapat membantu.
Cheers,
Mama Yasmin.

-------------------------------

Ooohhh...itu khan karena agent nya mau menutup2i data sesungguhnya karena
mungkin dia fokus di komisi nya aja, makanya kalo mau ikutan asuransi
mendingan ribet di depan, kayak mesti isi questionaire penyakit,
pekerjaan,
atau mungkin calon nasabah harus test kesehatan, dll, supaya klaim lebih
mudah dari pada didepannya gampang eh... klaimnya ribet.
Banyak juga agent yang mau jujur tapi nasabahnya yang gak mau repot.
RBC memang tetep penting untuk ngeliat apakah perusahaan tsb kuat atau
tidak, dan yang penting juga re-asuransi nya.
Usia perusahaan juga harus diperhatikan karena dari usia kita juga bisa
liat apakah perusahaan tsb beneran atau bo-ongan, khan banyak tuh
perusahaan asuransi yang sekarang berdiri besok bobo'
Jangan pernah beli asuransi karena ada orang dalem, kalo faktor2 di atas
udah ada, bantuan orang dalem memang sangat menolong, tapi jangan pernah
beli hanya karena ada orang dalem, orang dalem mah kagak bisa
ngapa2in...paling bantu2 mempercepat penyampaian administrasi...
Trus kalo ternyata agent nya udah keluar nasabah bisa call ke kantor
pusatnya kok. (Aku lagi buatin daftar leader2 ku atau telp yang bisa
dihubungi kalau 'in case' aku resign dari Pru, nanti aku kirim)
Kalo kasus yang Manulife, itu sih oknum2 nya aja, Manulife nya sehat
kok...minta ngomong aja sama bossnya, pasti ditanggapi serius, dia pasti
malu, perusahaan sebesar itu kok pelayanannya gitu. Ngomongin soal yang
satu ini kayaknya di mana2 deh pasti ada aja karyawan yang 'ndomble' gitu,
biasa.. mentalnya udah 'agak rusak'.
Tapi aku yakin perusahaan asuransi sekaliber Manulife, Prudential, Allianz
(dan masih ada lagi) pasti akan menepati janji, sepanjang administrasi
beres dan layak klaim.
Curhat juga ah..aku abis klaim asuransi pendidikan ke perusahaan asuransi
yang udah tua, saking tua nya kalo kita mau klaim kita mesti dateng
sendiri
ke perusahaan tsb, bawa polis dan kuitansi aslinya dan ambil duitnya cash,
gak bisa transfer, hari gene? masih ambil cash??? 12 juta bo...Sementara
di
Perusahaan asuransi lain sebelum due date (asuransi pendidikan juga) kita
dikirimin form, trus diisi dan faks balik, tanpa harus ngirim polis dan
kuitansi, dalam 3 hari kerja uang udah masuk rekening kita. Kecewa juga
aku, tapi udah terlanjur sih, apa boleh buat. Cuma buat yang belum
ngalamin
kalo bisa jangan sampe deh...aku gak pernah bawa duit banyak2 sih, paling
banyak di dompet ada 200 ribu, eh...ini bawa 12 juta, gilaaaa....dah gitu
di gedung itu gak ada bank nya lagi. Mau muaraahhh deh.

---------------------------------------

Tidak ada yang bisa menjamin masa depan dari sebuah perusahaan, Cuma
memang ada indikator-indikator tertentu yang bisa dipakai sebagai
evaluasi seperti Risk Based Capital > 140% ?? atau seperti Bank itu CAR
minimal 4 %??. (Saya lupa sekarang katanya naik 8 % yah, udah nggak
ngikutin lagi sih)

Yang agak menyebalkan bagi saya, hampir semua agen asuransi itu selalu
bercerita kalo nanti di masa datang, bapak akan mendapat sekian-sekian,
apalagi performance tahun sebelumnya sekian, tapi malah jarang agen yang
mau sedikit ribet dengan aturan-aturan tambahan kalo ada special case
dari perusahaannya yang justru penting pada masa mau mengajukan
asuransi.

Saya punya asuransi unit link di perusahaan yang tahun 2003 terlihat
performancenya no.1 di Indonesia [pernah punya daftarnya, sayangnya
hardcopy dan nggak tahu sekarang dimana...:-( ] , tapi ternyata agennya
masih belum mengerti kalo beberapa questionair selain form biasa untuk
yang bekerja di oil & gas atau yang bekerja di tempat yang memiliki
faktor resiko lebih tinggi itu harus diisi karena menyangkut klaim
dikemudian hari. Malah beliau menganjurkan untuk tidak diisi saja, nanti
saya repot dalam mengajukan permohonan polis asuransi. Karena saya tetap
mau isi, jadinya muncul 2 form lagi yang harus diisi sehingga menambah
waktu dari penerbitan polis, padahal saya sudah bayar premi awal. Saya
sebenarnya tidak keberatan dan justru senang ternyata kalo saja saya
tidak isi, malah mungkin saya kesulitan dalam klain di kemudian hari,
saya berminat ngambil polis di perusahaan ini karena RBC dan reputasinya
memang bagus saat itu. Anyway tetap saja tidak ada yang tahu apakah
perusahaan ini akan tetap bagus dikemudian hari,walaupun saya juga tahu
asuransi tersebut juga diasuransikan kalo bangkrut ke Deutsch Bank.
Solusi saya sih, Diversifikasi lah, ke tabungan pendidikan dan unit link
di perusahaan yang lain.., biar sedikit-sedikit tapi relatif lebih
secure (Jadi kayak reksadana aja) tentu saja dengan profit yang lebih
rendah.. (no pain, no gain)
-azy-

BTW. Sebagai info ING-Aetna waktu itu no.24 di peringkat performance
2003. nggak apa-apakan nulis nama perusahaan soalnya ING-Aetna-nya juga
udah diakuisisi. hehehe

----------------------------

Iya, saya punya pengalaman dengan asuransi ING (sekarang diambil oleh
Manulife).  Awalnya ambil karena ditawarin oleh teman saya, dia orang
dalem hehehe, bahkan dia bilang dia akan bertanggung jawab kalo ada
apa2.

Eh tahunya pas tahun ke-2 saya bingung koq tagihan premi saya tidak
sesuai dengan perjanjian awal.  Saya telpon teman saya itu ternyata
sudah keluar dari ING, nomor HP ganti, rumah pindah dan sampe sekarang
ga ada tuch telpon2 dari temenku itu, jadi boro2 mantau dan bantuin.

Akhirnya saya komplain ke ING wah ternyata kemudahan yang dijanjikan di
awal oleh teman saya itu tidak terbukti.  Persepsi yang diberikan oleh
orang ING sekarang beda dengan penjelasan dari temanku.  Apalagi
sekarang ING masuk ke Manulife, kalo telpon ke sana kerjanya dipingpong,
karena orang Manulife lama ga bisa jelasin soalnya asuransi saya dari
ING.  Jadi kalo telpon ke Manulife terdengar teriakan, eh ING nich ING,
sambil cari2 orang2 mantan ING untuk jelasin. Oalahhh

---------------------------

Aku setuju dengan mbak Desi, sebaiknya kita ambil asuransi bukan karena
adanya "orang dalem" melainkan perusahaan asuransi tsb benar bisa
dipercaya
dan proses klaim tidak berbelit-belit, karena tidak jaminan juga "orang
dalem" tsb tetap bekerja di perusahaan asuransi ybs apalagi jangka waktu
life insurance or asuransi pendidikan itu lama bisa 20 tahunan.

-----------------------------

Mba Intan, klo 'orang dalem'-nya sdh gak kerja lagi disana gimana ?
hehehe.. :) just kidding. Memang bener kok mba, sebaiknya pilih yang
segala proses registrasi dan proses claim-nya yang mudah,
perusahaannya juga yang sdh stabil.

-----Original Message-----

saya juga bumiputera lho mbak :)
pertiumbangan saya: karena ada "orang dalem" ehheheh
orang dalem itu seringkali kita butuhkan utk mempermudah proses
claim.....

----- Original Message -----

pak BamS,
kalo kel. besar saya pake asuransi Bumi Putera (sorry, bkn brt
promosi) pertimbangannya sich krn "keturunan" aja ,,,, & smp saat ini

sich blm mengecewakan...




AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke