Dear All

 

Bener gak sih berita ini ? ato Cuma hoax ? aku dapet dr mils WRM.

 

Rgds

Lita

 

  _____  

From: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 21, 2005 8:59 AM
Subject: [wrm] FW: MOLOCO-B12 & LAKTAFIT, Obat Haram bagi Ummat Islam

 

*       Forward-an dari temen....
        
        -----Original Message-----
        From: Bambang Triono [mailto:[EMAIL PROTECTED]
        Sent: Tuesday, 21 June 2005 8:19 AM
        Subject: MOLOCO-B12 & LAKTAFIT, Obat Haram bagi Ummat Islam
        
        
        > 
        >                          MOLOCO-B12 & LAKTAFIT
        > OBAT UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI AIR SUSU IBU
        >                  YANG HARAM BAGI UMMAT ISLAM
        > 
        > 
        > Kepada: 
        > Yth. Ummat Islam di mana saja berada.
        > 
        > 
        > Assalamu'alailkum Wr. Wb.
        > 
        > Diberitahukan bahwa saat ini telah beredar 2 buah
        > obat resep dokter yang berfungsi untuk memperbanyak 
        > air susu ibu dengan merek dagang MOLOCO-B12 dan 
        > LAKTAFIT, berbentuk kapsul yang komposisinya 
        > terdiri dari: Ekstrak Plasenta manusia & vitamin
        > (sumber: buku Index Spesialitet Obat/ ISO). 
        > 
        > Plasenta (ari-ari/ bali) ini dipercaya berkhasiat
        > bisa meningkatkan produksi air susu ibu.  Tetapi bagi 
        > ummat Islam, plasenta ini haram untuk dikonsumsi, 
        > karena plasenta merupakan bagian dari jaringan 
        > tubuh manusia.
        > 
        > Pada tahun 2000, Komisi Fatwa MUI telah mengeluarkan
        > Fatwa nomor: 2/ Munas /VI/ MUI/ 2000 yang menyatakan
        > bahwa produk pangan/ kosmetik yang mengandung 
        > Plasenta manusia, hukumnya haram dikonsumsi oleh
        > ummat Islam.
        > 
        > Obat yang bernama MOLOCO-B12 ataupun LAKTAFIT
        > ini, sering diresepkan oleh dokter spesialis
        > kandungan atau diberikan oleh bidan kepada ibu setelah
        > melahirkan. Oleh karena itu, kepada para Ibu yang baru saja 
        > melahirkan atau yang sedang menyusui:
        > 
        > 1. Bila mendapatkan resep obat dengan nama
        > MOLOCO-B12 ataupun LAKTAFIT, supaya minta kepada dokter/
        > bidan yang memberikannya agar menggantinya dengan obat
        > perangsang susu ibu merek lain yang tidak mengandung plasenta.
        > 
        > 2. Daun katuk hingga saat ini diyakini berkhasiat
        > merangsang produksi air susu ibu. Dengan mengkonsumsi daun
        > katuk setiap hari dalam bentuk sayur atau dicampur
        > dengan makanan lainnya, bisa menjadi alternatif untuk
        > meningkatkan produksi air susu ibu.
        > 
        > 3. Sekarang ini banyak produk susu bagi ibu hamil,
        > misalnya yang bernama susu "Laktamil" atau lainnya, yang
        > mengandung ekstrak daun katuk, sangat tepat
        > diberikan kepada ibu menyusui, yang produksi air susunya
        > kurang.
        > 
        > 4. Hal yang terpenting bagi ibu menyusui, agar
        > produksi air susunya banyak adalah harus sering
        > menyusukan kepada bayinya, minimal 8 kali sehari, misalnya
        > diulang tiap 3 jam, pada payudara kiri dan kanan,
        > masing-masing minimal selama 5 menit.  Produksi air susu ibu
        > akan meningkat bila puting susu ibu sering mendapatkan 
        > rangsangan dari mulut bayi.  Makin sering ibu menyusui, 
        > maka akan semakin banyak produksi air susu ibu. 
        > Kemudian ibu harus makan dengan kandungan gizi
        > yang baik serta minum susu sapi yang cukup setiap
        > hari.
        >  
        > Rasulullah SAW bersabda:  
        > "Setiap daging yang tumbuh dari makanan haram, maka
        > api neraka lebih utama baginya" (HR Tirmidzi dari Ka'ab
        > bin Ajazah r.a)
        > 
        > Mohon pesan ini disebarluaskan kepada kaum muslimin 
        > & muslimah terutama yang sedang hamil/ menyusui bayi.
        > 
        > 
        > Tembusan:
        > - Lembaga Pengawasan Obat & Makanan - MUI (LPPOM-MUI)
        > - Yayasan Lembaga Konsumen Muslim Indonesia
        > 
        > 
        > 
        > Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
        > 
        > Muhammad Abdullah,
        > dokter umum
        > 
        
         

Kirim email ke