Dear Pak Herdi,
 Hingga sekarang orang masih saja menggunakan istilah "flek paru" untuk 
menyebutkan suatu penyakit. Padahal gak ada tuh, yang namanya penyakit flek 
paru. Yang ada ya TBC atau tidak (CMIIW).
 Sedangkan mengenai anak berkeringat, sepertinya hampir semua anak demikian. 
Anak saya dari lahir hingga sekarang (11 bulan) berkeringat terus, padahal 
di kamarnya dah diberi kipas angin (belum punya duit buat beli AC :p). 
Metabolisme anak masih sangat aktif, sehingga hasil akhirnya masih banyak 
yang berbentuk keringat juga.
 Kita sebaiknya memberikan baju yang tipis dan menyerap keringat supaya si 
anak gak tambah keringetan. Sebelum tidur, tangan, muka, dan kakinya diseka 
lap basah supaya bersih dan lebih segar. Jadinya si anak bisa tidur dengan 
lebih nyaman. Suasana kamarnya juga jangan yang sumpek sebaiknya, sehingga 
sirkulasi udara lebih baik.
 Berikut saya posting kumpulan tanggapan dan artikel mengenai salah paham 
tentang flek paru, saya ambil dari milis sehat.
 Mohon maaf jika kurang membantu.
 Thanks,
=listi=
 ==================================start of 
message===============================
 -----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 24, 2005 8:45 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [sehat] Kumpulan flek paru/TBC (was TBC dan makanan untuk anak 7 
bulan)


mba ninin, anak saya yg pertama, pasha, dulu juga pernah didiagnosa TBC 
hanya krn bbnya kurang, tapi stlh minum obat 4 bulan baru saya minta 2nd 
opinion dan ternyata pasha tidak kena TB...duh nyesel banget deh kenapa ngga 
dari dulu2 cari 2nd opinion...

dibawah saya kirim kumpulan postingan TB di sehat, ada jawaban dr wati 
berikut dokter ahli paru anak yg direkomendasikan dan paling bawah ada 
artikel ttg TBC dari IDAI...coba kasih artikel2 dibawah ke kakaknya mba dan 
juga minta 2nd opinion...

salam sama mba shanti yah...

----------------------------------------
JAWABAN DR. WATI
1 of 2
Reni
1. batuk pilek adalah gejala bukan penyakit Banyak penyebabnya Bisa infeksi 
bisa bukan infeksi kalau anak tak demam, berat badan tdk turun, nafsu makan 
soso, biasanya bukan demam mungkin alergi

2. Demam 40C. Demam juga gejala penyebabnya pada anak kebanyakan adalah 
infeksi virus
Demam pada TB tidak harus tinggi justru sumeng2 saja tetapi bolak balik 
demamnya demam sendiri mekanisme badan untuk memerangi infeksi.

3. Foto ronsen. Pada anak, foto harus dilakukan dari depan dan dari samping. 
Untuk melihat kelenjar di balik paru-kantung membesar atau tidak. Bercak2 di 
paru2 itu hal normal semua orang juga ada apalagi kalau foto dikerjakan saat 
anak sedang batuk pilek

4. Istilah FLEK PARU adalah istilah yang sangat menyesatkan (coba buka web 
IDAI.or.id <http://idai.or.id/>) ada tulisan tentang itu. Itu berasal dari 
kata Belnda artinya ya ada semacam2 bercak2. Sebetulnya itu hanya gambaran 
ada lendir di paru2 anak kita. Semua anak alergi kalau difoto pasti ada 
bercak2 lendir.
Dalam dunia kedokteran sendiri istilah flek itu tidak ada. "kejar" dokter 
dengan pertanyaan untuk lebih menjelaskan apa maksud istilah itu.

5. Diagnosis TB pada anak sangat sulit. Harus banyak faktor yang 
dipertimbangkan. Gejalanya tidak khas. Tetapi harus ditambah test Mantoux. 
Nah, keponakanmu test Mantouxnya gimana?

6. Kalau memang TB terapinya juga kurang tepat Saya usul, coba kamu bawa 
keponakanmudan semua hasil pemeriksaannya ke Dr
Bambang S di Hermina Jatinegara atau Dr Budiman di MMC Keduanya ahli paru anak 
Kita mesti jelas tau apa dia TB atau bukan dan kalau TB obatnya mesti bener

wati

2 of 2
Vety
Tes mantoux 10 mm untuk anak usia 16 bulan tdk bisa dikategorikan positif 
kedua, yg diukur penebalannya bukan merahnya, merahnya bisa saja karena 
alergi terhadap pengawet mantoux nya. Ketiga, kontak 1. Dr Budiman di MMC 
setiap sabtu (daerah Kuningan), atau
2. Dr Bambang Supriyatno di Hermina jatinegara, sepertinya di rumahnya juga 
praktek tetapi saya tdk tahu dimana di jak sel atau
3. Dr Darmawan di Hermina Bekasi
Semoga membantu
wati



----- Original Message -----
PERTANYAAN VETY
From: "Vety S" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, March 23, 2004 7:55 PM
Subject: Re: [sehat] Tanya flek paru pada anak, Atiek S


> Dear Dokter Wati,
>
> Terima kasih atas jawaban Dokter.
>
> Anak perempuan saya telah menjalani tes darah dan rontgen. Berikut data 
hasil tes darah nya
>
> ----
> Hitung Jenis
> Batang 0% (normal 2,00 - 6,00)
> Segmen 20% (normal 50,00 - 70,00)
> Limfosit 77 % (normal 20,00 - 40,00) -> ukuran ini dilingkari oleh dokter
> Monosit 1% (normal 2,00 - 8,00)
> ----
>
> Hasil tes rontgen ditulis
> " Infiltrat perihiler.
> Pembesaran kelenjar hilus kanan.
> Jantung normal.
> Kesimpulan: Mungkin KP"
>
>
> Kesimpulan dari dokter ahli paru (RS H**na Daan Mogot):
> Dari hasil tes darah, menunjukkan TB meragukan.
> Krn LED 8 mm/jam (normal <15,00 mm/jam). Tapi Limfosit 77 %
>
> namun ada tiga hal lain yg memberatkan, yaitu:
> - sisa suntik tes Mantoux terlihat jelas, ukuran 10 mm.
> Merah tebal, bahkan setelah seminggu tes, bekas itu bukannya memudar 
melainkan tambah merah dan menebal. Dokter langsung bilang kalau tes Mantoux 
jelas positif.
> - berat badan tidak naik atau gizi buruk
> - titik flek di hasil rontgen.
>
> Kesimpulan anak saya mesti diterapi TB, yaitu pemberian obat secara oral 
selama 6 bulan.
>
> Seminggu yg lalu, oleh dokter anak diberikan puyer vitamin dan berat badan 
anak saya meningkat dari 7,9 menjadi 8,1 kg. 
> Akhir-akhir ini, frekuensi minum susunya bertambah.
>
> Sebenarnya berat badannya tak mengalami penurunan, tapi tidak bertambah. 
Penyebabnya, dia susah makan -sering dilepeh. Susah makannya sudah 
berlangsung lama, sekitar 5 bulan. Asupan makanan kurang dibandingkan dgn 
aktivitasnya yg sgt lincah. 
> Tidak ada kontak dgn penderita TB (batuk darah). Kondisi kesehatan sangat 
baik, tak pernah batuk dan diare.
>
> Apakah benar anak saya terkena TB? Kalau saya mesti second opionion, apa 
dokter bisa memberikan referensi
dokter lain? (saya tinggal di daerah Cipondoh, Tangerang).Maaf sekali krn 
pertanyaan saya sangat banyak, sebanyak obat yg siap diminum oleh anak saya 
mulai besok.
>
> Terima kasih atas bantuan, Dokter
>
>> vety
-------------------------------------------------------------------------------------
Dear Pak Edi,

Wah yang namanya flek paru2 ini sangat rancu dan menyesatkan loh pak, dan 
sebenarnya istilah ini tidak ada didalam kamus kedokteran. So, tidak ada 
namanya penyakit flek paru. Biasanya dokter bilang flek berdasarkan hasil 
x-ray paru2 dimana fotonya menunjukkan adanya bercak2, lalu langsung dicap 
Flek paru atau maksudnya TBC. Padahal sebenarnya tidak selalu bercak2 difoto 
x-ray disebabkan adanya TBC, bisa saja kita difotonya pas sedang pilek 
sehingga timbul bercak dihasil fotonya.

Untuk memutuskan apakah seseorang terkena TBC sebenarnya tidaklah mudah, 
pertama dites mantoux, itupun hasil mantoux ini tidak bisa dijadikan sebagai 
satu2nya acuan. Lalu, kedua dadanya difoto x-ray dari samping dan terakhir 
tes darah. Kemudian semua hasilnya ini tidak hanya dibawa ke DSA, jangan 
segan2 minta 2nd opinion dan sebaiknya juga bawa ke ahli paru anak.

Saya sendiri punya pengalaman dengan anak pertama saya, dulu hanya karena 
penambahan berat badannya tidak sesuai pedoman chart, diduga TBC, padahal 
hasil mantouxnya tidak menyatakan demikian. Lalu tetap disuruh foto di 
dokter spesialis x-ray, dan menurut dokter spesialis semuanya normal,hanya 
saja ada infiltrat, yang bisa timbul karena batuk/pilek. Meskipun demikian, 
DSAnya tetap menyimpulkan TBC, sehingga harus minum antibotiksetiap hari 
selama 6 bulan!! Bodohnya, waktu itu saya manut2 aja dengan anjuran dsanya. 
Lalu pas sudah minum obat 4 bulan, saya ke dsa lain dan menurut dia itu anak 
saya tidak TBC....aduhhh rasanya jadi nyesel banget ngga dari awal minta 2nd 
opinion, apalagi setelah tahu efek negatif dari pemakaian antibiotik.

Jadi saran saya untuk teman2 pak edi, pertama2 pastikan dulu anaknya kena 
TBC (jangan ditukar dengan istilah flek paru, menyesatkan!) atau bukan?! 
minta 2nd opinion atau bahkan 3rd opinion...soalnya emang di Indonesia ini

sudah banyak anak2 yang dicap TBC hanya karena kurang berat badannya. Jangan 
seperti kasus anak saya deh, jadi nyesel nantinya. Tapi kalau ternyata benar 
TBC, memang perlu treatment dengan antibiotik. Ma'af jadi kepanjangan, 
semoga bermanfaat.

Best regards,
Gendi Jatikusumah (father of pasha & sasi)

---------------------------------------------------------
ARTIKEL IDAI

Flek Paru? Istilah yang Rancu
Informasi Singkat Tentang Tuberkulosis (TB) Anak

Banyak sekali anak-anak yang divonis sebagai flek paru dan harus menjalani 
?hukuman? minum obat jangka lama, paling tidak hingga 6 bulan. Jika 
ditanyakan kepada orangtuanya apa yang dimaksud flek paru ? Biasanya orang 
tua pasien tidak tahu, Bila ditanya lebih lanjut apakah anaknya mendapat 
obat yang membuat air seninya berwarna merah ? Jika jawabnya "Ya" 
kemungkinan besar yang dimaksudkan sebagal ?flek paru? adalah Tuberkulosis / 
Tbc paru atau saat ini disebut TB saja.

Mengapa dokter tidak menyatakan sebagai TB ? Sebagian kalangan di masyarakat 
beranggapan bahwa TB bukan penyakit yang?bergengsi?, Beda misalnya dengan 
penyakit jantung yang dianggap lebih ?terhormat?, Sebagian pasien tidak 
berkenan jika dinyatakan Sakit TB.
Khawatir pasien tidak dapat menerima, dokter berusaha menyamarkan 
penyakitnya dengan istilah flek paru. Saat ini umumnya pasien sudah 
berpikiran terbuka dan dapat menerima jika dinyatakan Sakit TB. Sebaiknya 
dokter berterus terang menyatakan Sakit TB tanpa menyamarkan dengan istilah 
flek paru yang justru tidak mendidik pasien.

Mengapa disamarkan dengan istilah ?flek paru? ? Flek berasal dan bahasa 
Belanda yang artinya ?noda?. Awalnya dari foto
Rontgen paru pasien TB, yang dapat memberikan gambaran bercak-bercak putih 
seperti noda pada paru sehingga disebut ?flek?, Istilah flek paru tidak 
pernah diajarkan di fakultas kedokteran manapun, dan juga tidak pernah 
disebut dalam artikel kedokteran manapun, Istilah ini rancu dan kesannya 
kurang menghargai kecerdasan pasien Sama halnya dengan istilah ?panas dalam? 
yang laris manis digunakan dalam iklan minuman penyegar. Keduanya sama 
sekali tidak mempunyai rujukan di dunia medis.
 Apakah semua gambaran "flek" pada paru berarti TB ?
Tidak !!! Semua penyakit di paru (dan itu banyak sekali jenisnya) dapat 
memberi gambaran ?flek? yang tidak dapat dibedakan dengan TB. Bahkan orang 
sehatpun pada Rontgen parunya akan ada gambaran bercak-bercak putih yang 
istilah medisnya infiltrat. Sebagai contoh Mike Tyson jika dironsen juga ada 
?flek?nya, tapi dia sama sekali tidak Sakit TB. Jadi tidak bisa mendiagnosis 
Sakit TB hanya dari Rontgen saja !

Gambaran Rontgen seperti apa yang menunjukkan adanya TB paru ? TB paru dapat 
memberikan gambaran infiltrat yang lebih khusus pada foto Rontgen, 
istilahnya gambaran yang sugestif TB. Misalnya gambaran miller (bercak kecil 
putih merata di seluruh paru), atau gambaran atelektasis (gambaran putih 
padat akibat pengerutan sebagian paru), dll. Sekalipun gambarannya sugestif 
TB, foto Rontgen saja tidak bisa dijadikan dasar tunggal diagnosis TB, tetap 
harus disertai gejala dan tanda sakit TB, dan pemeriksaan penunjang lain.

Jadi diperlukan pemeriksaan lain, apakah itu ? Ya, pertama-tama jika seorang 
anak dicurigai Sakit TB harus dibuktikan dulu adanya Infeksi TB (adanya 
kuman TB dalam tubuh seseorang). Caranya dengan uji tuberkulin atau yang 
lazim dikenal sebagai Mantoux test. Jika hasilnya
negatif berarti tidak ada infeksi, dan bila infeksinya saja tidak ada 
bagaimana mungkin bisa sakit TB.

Jika hasil uji Mantoux positif apakah berarti sakit TB ? Belum tentu. Hasil 
uji Mantoux positif hanya menunjukkan adanya Infeksi TB, bukan menandakan 
pasiennya Sakit TB. Jadi harus dibedakan antara Infeksi TB dengan Sakit TB. 
Orang dewasa di Indonesia umumnya sudah
terinfeksi TB tanpa sakit TB, sehingga jika dilakukan uji Mantoux pada orang 
dewasa di Indonesia maka umumnya akan positif.

Ada yang mengatakan uji Mantoux bisa negatif padahal ada Sakit TB, apa 
benar?
Benar. Uji Mantoux dapat memberikan hasil negatif palsu yang disebut anergi. 
Anergi dapat dijumpai pada keadaan tertentu misalnya gizi buruk, Sakit TB 
yang berat, tifus yang berat, campak, cacar air, menggunakan obat steroid 
jangka lama, dan berbagai keadaan lain yang menyebabkan penekanan sistem 
imun (kekebalan) tubuh, Jika tidak ada salah satu keadaan tersebut sangat 
kecil kemungkinannya terjadi anergi. 

Bagaimana dengan pemeriksaan darah ?
Biasanya pemeriksaan darah yang dimaksudkan untuk TB adalah LED (laju endap 
darah) dan hitung jenis limfosit, Kedua pemeriksaan ini nilai diagnostiknya 
untuk TB rendah, jauh lebih rendah dibanding foto Rontgen, sehingga hanya 
digunakan sebagai data tambahan.

Adakah pemeriksaan darah lain untuk TB ?
Ada, yaitu pemeriksaan PCR dan serologis, seperti PAP TB, Mycodot, ICT dll. 
Namun semua pemeriksaan itu tidak lebih unggul daripada uji Mantoux, Semua 
pemeriksaan itu jika positif juga hanya menunjukkan adanya Infeksi TB, tidak 
bisa untuk menentukan ada tidaknya Sakit TB.

Lalu apa bedanya Sakit TB dengan Infeksi TB ?
Jika orang (dewasa atau anak) mengalami Sakit TB akan menunjukkan gejala dan 
tanda Sakit TB. Sedangkan jika hanya terinfeksi TB tanpa sakit TB tidak akan 
ada gejala dan tanda sakit TB.
 Apa gejala dan sakit TB pada anak ?
Gejala dan tanda Sakit TB pada anak sangat luas variasinya, mulal dari yang 
sangat ringan sampai sangat berat. Gejala dan tanda yang mengawali 
kecurigaan Sakit TB pada anak di antaranya adalah MMBB (Masalah Makan dan 
Berat Badan), demam lama atau berulang, gampang / sering tertular sakit 
batuk pilek, adanya benjolan yang banyak di leher, diare yang sulit sembuh 
dll. TB juga dapat menyerang berbagai organ di seluruh tubuh sehingga bisa 
timbul gejala pincang jika mengenai sendi panggul atau lutut, benjolan 
banyak di leher, bisa juga terjadi kejang jika mengenai susunan saraf pusat 
otak.

Apakah batuk lama atau berulang juga merupakan gejala Sakit TB ?
Batuk lama atau berulang merupakan salah satu gejala utama Sakit TB pada 
orang dewasa. Pada anak batuk lama / berulang dapat merupakan gejala Sakit 
TB, tapi bukan gejala utama. Pada anak ada penyakit lain yang gejala 
utamanya batuk lama / berulang yaitu asma. Banyak kasus asma pada anak yang 
keliru divonis TB. Asma dengan TB merupakan dua penyakit yang sama sekali 
berbeda namun sering dikelirukan.

Apakah jika ada tersebut berarti sakit TB ?
Belum tentu. Berbagai gejala tadi bukan ?monopoli? Sakit TB, tapi dapat juga 
disebabkan oleh berbagai penyakit lain. Itulah sebabnya uji Mantoux sangat 
penting untuk menentukan dulu apakah ada Infeksi TB atau tidak, Jika tidak 
ada Infeksi TB, berarti berbagai gejala tadi disebabkan oleh penyakit lain.

Sebenarnya apa penyebab TB, apakah penyakit keturunan atau penyakit menular
TB bukan penyakit keturunan, tapi penyakit menular. TB menupakan salah satu 
bentuk penyakit infeksi. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan 
masuk dan berkembangbiaknya kuman dalam tubuh seseorang. Kuman adalah 
makhluk hidup yang sangat kecil sekali (mikro onganisme = mikroba = jasad 
renik) yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Ada jutaan jenis kuman 
salah satu di antaranya adalah kuman TB.

Bagaimana cara penularannya ?
Ada beberapa cara penularan, tapi yang paling sering adalah melalui saluran 
respiratonik (pernapasan). Pasien TB dewasa dengan TB paru, jika batuk, 
bersin, menyanyi, atau bicara akan menghembuskan ribuan kuman TB ke udara di 
sekitarnya. Bila kuman ini terhirup oleh orang lain, maka orang tersebut 
dapat terinfeksi.

Apakah jika kita berhubungan dengan pasien TB paru dewasa, pasti akan 
tertular ?
Belum pasti tertular. Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya infeksi 
TB. Faktor sumber penularan, lingkungan, dan faktor daya tahan tubuh.
Tingkat eratnya hubungan (kontak) juga sangat berperan. Makin erat kontak 
(dose contact) dan makin lama, makin besar risiko tertular.

Apakah anak yang sakit TB menular dan perlu dipisahkan dari orang lain ?
Tidak ! Yang menular adalah pasien TB paru dewasa, pasien TB paru anak tidak 
menular sehingga tidak perlu dipisahkan apalagi ikucilkan. Yang perlu 
diingat, jika seorang anak terinfeksi TB, berarti ada orang dewasa sebagai 
sumber penularannya yang perlu dicari dan kemudian diobati agar tidak 
menulari orang lain lagi.


Regards,
Gendi Jatikusumah (fathere of pasha & sasi)



 On 6/23/05, Herdi Bardian <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> 
> moms n dads
> 
>

Kirim email ke