Hihihihihi...jadi inget sama diri sendiri. Ngemut jempol sampai kelas dua SMP, hasilnya... gigiku jadi "agak nongol", tapi masih tetep keren sih ; P. Pokoknya banyak ruginya deh, soalnya kuman-kuman cepet "nyerang" jadi amandel cepet bengkak.
----- Original Message ----- From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <balita-anda@balita-anda.com> Sent: Tuesday, July 12, 2005 10:20 AM Subject: [balita-anda] Hapus Kebiasaan 'Emut' Jempol > > > > > > > > Hapus Kebiasaan 'Emut' Jempol > Coba sedikit kembali ke masa lalu, sedikit berflash back ria dengan hobi Anda, > pernahkah Anda langganan dijewer karena sudah besar tapi masih tetap gemar > mengemut jempol? > > > > > Mengemut jempol, alias 'ngempeng' bagi anak-anak usia > balita memang masuk dalam daftar kegiatan yang > menyenangkan, sekaligus juga menenangkan. Toh kebiasaan > ini ternyata memang bawaan sejak bayi masih berada dalam > kandungan ibunya. Kegiatan satu ini memang adalah > kegiatan yang normal pada fase oral. Kebiasaan > memasukkan jari ke dalam mulutnya justru membuat si > kecil merasa nyaman tanpa bantuan orang lain. > > > > > > > Seiring usia anak yang semakin besar, biasanya kebiasaan ngempeng ini akan > hilang dengan sendirinya. Tapi untuk beberapa anak, kebiasaan buruk yang satu > ini bisa jadi susah sekali dihilangkan. Hal ini akan semakin buruk, terutama > bila si kecil sudah tumbuh gigi tetap di usia 5 tahun. Siap-siap saja untuk > menghadapi kemungkinan bentuk gigi atau rahangnya bermasalah. Bisa jadi malah > ia nantinya akan memerlukan kawat gigi untuk mengembalikan strukturnya. > Untuk mengatasi kebiasaan mengemut ini, Anda harus pintar-pintar menyiasatinya > tanpa harus melarang dengan kasar. Melarang si kecil untuk tidak mengemut lagi, > mungkin akan dengan mudahnya Anda lakukan, tapi toh itu tidak akan menjamin ia > tidak akan mengulanginya lagi saat Anda tidak ada. Sedapat mungkin Anda harus > bisa membuat si kecil sadar dengan sendirinya bahwa kebiasaan yang sering > dilakukannya adalah tidak baik. > Apa sih yang harus dilakukan? Pertama tentunya Anda harus memperhatikan kapan > si buyung atau si upik melakukan aksi emutnya ini. Bila ia melakukannya di saat > lelah selesai bermain, alihkan kegiatan mengemut jarinya ini dengan tidur > siang. Atau apabila ia mengemutnya saat sedang gelisah atau sedih dengan tujuan > menenangkan dirinya sendiri, posisikanlah diri Anda sebagai si penenang, alias > pengganti jari yang biasa diemutnya. Beri ia perhatian lebih, entah itu dengan > belaian, sapaan dan kata sayang yang bisa menenangkan hatinya sehingga ia lupa > untuk mengemut. > > > > Bila kasusnya adalah ia ngempeng karena merasa lapar, perhatikan jam biologis > saat ia lapar. Saat tanda-tanda lapar sudah mulai muncul, ajak ia makan atau > sediakan makanan favoritnya. Bila ia sudah beranjak besar dan mengerti, > jelaskan saja baik-baik bahwa kebiasaan itu tidak baik, lengkap dengan > akibatnya. Mulai dari struktur rahang dan gigi yang berubah, sampai dengan > jempolnya yang bisa keriput atau kecil sebelah. Tentunya penjelasan > disesuaikan dengan bahasa yang sederhana ala si kecil. > (Embedded image moved to file: > pic13381.jpg) > > Yang jelas, kuncinya adalah alihkan perhatiannya dari mengemut jari dengan > memberikan alternatif kegiatan yang bisa membuatnya lupa mengemut. Selamat > tinggal ngempeng.. > > > > > > > > ---------------------------------------------------------------------------- ---- > AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! > ================ > Kirim bunga, http://www.indokado.com > Info balita: http://www.balita-anda.com > Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]