Adiwijaya Astrianto
PT. Fortune Indonesia Tbk
Advocacy, Partnership and Social Marketing Division
Tel.  021 - 8379 3771
Fax. 021 - 8379 3743    
 


-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Yani Pitono
Sent: Monday, August 01, 2005 4:01 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [daarut-tauhiid] Tayangan Mistik = "Mistake" Show


Tayangan Setan, Lawan dengan Akal dan Iman
Artikel Oleh : Redaksi 20 Jul, 05 - 10:00 am

Tayangan Mistik Sangat Menghawatirkan 
Belum ada 'kekuatan yang mampu menghentikan tayangan mistik di televisi
kita. Protes atau himbauan dari berbagai kalangan masyarakat masih kalah
dari kekuatan uang. Sebagai pemlrsa, mungkin kita hanya bisa
mengandalkan akal sehat dan iman tegar agar terhindar dari tayang setan
itu.

Adegan dalam acara itu dimulai dengan tampilnya empat pria memakai gamis
dan sorban putih melilit di kepala, ditambah untaian tasbih mengalung di
leher mereka. Dari penampilan dan sebutan 'ustaz', pria-pria itu ingin
membahasakan diri sebagai "kiyai", sebuah predikat keulamaan dalam
masyarakat kita. Keempat pria itu menamakan kolompoknya sebagi "Pemburu
Hantu". Adegan berikutnya menunjukkan sebuah rumah yang diyakini oleh
pemiliknya dihuni oleh makhluk gaib. Makhluk ini sering mengganggu pada
waktu-waktu tertentu.

Adegan selanjutnya, menunjukkan keempat pria ini dengan gerakan-gerakan
mirip jurus-jurus silat menghalau si makhluk gaib itu ke dalam sebuah
botol. Selanjutnya, makhluk yang sudah "tertangkap" itu kembali
"dimasukkan" ke dalam tubuh seseorang. Mereka kemudian berdialog. Dari
dialog itu terungkap, nama dan sebab mengapa makhluk itu ada di rumah
tadi. Untuk "meyakinkan" pemirsa, seseorang dengan mata tertutup mencoba
rnelukis raut wajah si makhluk. Sejak awal adegan itu berlangsung,
muncul tulisan pada bagian bawah layar televisi : "Bukan Rekayasa".
Acara misteri alam gaib yang bertitel 'Pemburu Hantu' di sebuah stasiun
tv swasta ini benar-benar menyeramkan.

Pada stasiun tv lain, acara dengan dimensi yang sama menampilkan
Mohammad Leo Lumanto yang bertanya pada si bintang tamu, Barata, "Anda
sudah pernah menyentuh makhluk gaib?" Barata menggeleng. "Anda mau kalau
saya arahkan untuk memegang?" pinta Leo. Setelah sejenak
menimbang-nimbang, Barata pun bersedia, "Oke."

Leo menunjuk ke suatu tempat di taman pinggir sungai. la "berdoa"
sejenak, lalu meminta kamera diarahkan ke tempat yang ditunjuk. "Tapi,
tolong lampunya kecil saja," kata Leo, sembari mulutnya komat-kamit.
Dengan arahan Leo, Barata pun "menyentuh" makhluk halus. Barata mengaku
menyentuh sesuatu yang sangat lembut. "Seperti permukaan balon yang
sangat tipis, ada lekukannya," tuturnya, lirih. "Yang Anda pegang itu
lututnya genderuwo. Lututnya saja hampir setinggi kita, apalagi
tingginya. Itulah adegan dalam acara Percaya Nggak Percaya (PNP yang
ditayangakan di Antv. "Tak ada rekayasa, semuanya berjalan apa adanya."
kata Leo, narasumber tetap acara ini

Anda percaya dengan adegan "bukan rekayasa" di atas? Untuk menjawabnya
tentu kita harus menggunakan akal dan (juga) iman kita, Tapi, itulah di
media tv kita. Makhluk gaib yang oleh sebagian masyarakat ditakuti
keberadaannya itu kini justru menjadi tontonan di sejumlah stasiun tv.
Bermula dari "Kisah-kisah Misteri (Kismis)" di RCTI lalu ada "0,
Seraam!", "STV: Dunia Alam", dan "PNP" di Antv, disusul "Dunia Lain" di
TransTV, dan "Antara Dua Alam" serta "Tumis Ma'jum" di SCTV. Kemudian
berturut-turut hadir Nang Nak" dan "Misteri Kisah Nyata" di Lativi serta
"Sundel Bolong" dan "Telemisteri : Wanita Sekutu Iblis" di TPI. Adapun
Indosiar punya sinetron berseri dengan tajuk Misteri Gunung Merapi dan
Dendam Nyi Pelet.

Sinetron bertemakan hantu mulai ditayangkan RCTI pada 1995, ketika
meluncurkan seri Si Manis Ancol (SMJA), Sukses SMJA, Desember 2001 RCTI
mencoba keluar serial dari format serial dalam mengemas dunia hantu
dengan menayangkan program "Kismis" dengan model Caroline Zacharie
sebagai presenter. Acara ini dikemas dari cerita saksi seolah fakta
dibubuhi efek dramatisasi yang melahirkan suasana seram. SCTV tak mau
kalah meluncurkan "Ratu Misteri Malam Jumat" (disingkat "Tumis Ma'jum"}
dan sinetron antara Dua Alam.

Mengikuti arus tayangan setan itu, tv-tv swasta lainnya juga mulai marak
menggarap dengan nuansa dan dimensi yang lebih apik. Meski demikian,
seperti pandangan sineas Garin Nugroho, kreativitas tayangan horor di tv
tidak beranjak dari hantu Jalanan , dan bergeser sedikit ke ilmu
pengetahuan. "Pengetahuan pun hanya seperti Borobudur yang ditinjau
mistis," katanya seperti yang dikutip sebuah mingguan nasional tahun
lalu.

Sebenarnya, mudah sekali kita pahami dari acara-acara bertemakan setan
atau hantu tersebut, Format acara itu sangat sulit menghindari trik
kamera. Rekayasa visual itu diperlukan untuk memberikan sentuhan
dramatis. Karena, tentu saja para kru acara tersebut tidak mungkin
melakukan klarifikasi ke jin, hantu, atau setan yang dijadikan
"narasumber'1 acara itu. Berbagai Protes

Terlepas dari seberapa canggihnya teknologi dan trik kamera sehingga
tayangan itu begitu menyeramkan. tayangan-tayangan mistis itu sebenarnya
sudah meresahkan. Keresahan ini sebenarnya sudah mulai terlihat sejak
satu tahun lalu, ketika masyarakat banyak yang menyampaikan protes.
Alih-alih protes itu ditang-gapi, stasiun tv justru menaikkan jumlah
tayangannya. Kecuali TVRI, Metro TV dan Global TV, dipastikan stasiun tv
lainnya memiliki tayangan mistik ini, tentu dengan nama dan kemasan yang
berbeda.

Keresahan masyarakat makin menjadi-jadi. Merasa tak ada "kekuatan" yang
mampu menghentikan tayangan-tayangan ini, masyarakat akhirnya memilih
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai tempat pengaduan. Akhir Maret
lalu, MUI telah melayangkan surat kepada pengelola televisi yang ada
agar menghentikan tayangan-tayangan yang bisa mengakibatkan kemusyrikan
itu. Dari hasil pengamatan MUI, kisah-kisah misteri itu bisa merusak
moral masyarakat. "Bisa membuat orang menjadi musyrik karena percaya
pada benda atau orang yang bisa memberi manfaat kepada dirinya," jelas
Ketua MUI KH. Umar Shihab.

Tidak hanya MUI yang risau, kalangan pendidik pun demikian. Pengamat
pendidikan Dr. Arief Rachman Hakim, seperti yang dikutip Republika pada
awal April lalu mengatakan, acara misteri di tv sama sekali tidak
mengandung unsur pendidikan dan cenderung membodohi masyarakat.
Acara-acara itu, menurut Arief, membuat masyarakat terbiasa dengan
hal-hal mistis, klenik dan tahayul, karena itu sangat berbahaya jika
diteruskan. Komnas Anak, yang diketuai oleh Seto Mulyadi, pernah
melakukan kajian soal dampak dari tayangan jenis ini. Hasilnya, menurut
lem-baga itu, anak-anak yang menggemari tayangan misteri umumnya
memiliki masalah mental.

Bahkan Imam Prasodjo, pengamat sosial dari Ul pernah mengatakan,
tayangan ini bisa mengakibatkan masyarakat rnenjadi terbiasa dengan
hal-hal yang tidak produktif dan irasional. Tayangan ini juga
menyuburkan perklenikan dan perjudian

Agustus tahun lalu, Afdal Makuraga dari Media Watch pernah menegaskan,
apa pun alasannya, tayangan yang ber-tema alam gaib tetap harus dianggap
sebagai bagian pembodohan publik. Afdal menilai, sama sekali tidak ada
aspek pembelajaran yang bisa dipetik dari tayangan sernacam itu. Akan
tetapi, malah membuat masyarakat berpikir instan untuk mencapai hasil
tanpa mau bekerja keras. "Dalam situasi transisi, jangan terlalu
berharap pada kearifan masyarakat untuk memberi nilai siaran seperti
itu. Masyarakat yang sedang gamang, lalu dijejali pikiran menyesatkan
bukannya makin arif, tetapi justru makin tidak beradab," ujarnya.

Menurut Afdal, pihaknya sudah beberapa kali memberikan masukan dan
peringatan kepada para pengelola TV akan terjadinya bahaya kemerosotan
daya nalar masyarakat akibat tayangan alam gaib. "Namun, para pemilik TV
tetap acuh tak acuh," katanya. Afdal menilai, semua itu karena pengelola
stasiun televisi sudah terjerat arus kapitalisme dan paham
mate-rialistis. Ide-ide mencerdaskan bangsa yang dulu melatarbelakangi
pendirian stasiun televisi jadi terlanggar oleh dorongan meraup
keuntungan.

"Stasiun TV malah cenderung mengeksploitasi kebodohan rakyat, tanpa
berupaya mengimbanginya dengan tayangan yang membangun budaya berpikir
logis. Kalau acara yang membodohkan terus diulang, maka tingkat
kebodohan masyarakat akan berlipat ganda," katanya.


Media Islam?

Sebenarnya, tayangan yang merusak itu bukan hanya monopoli televusi.
Media cetak, bahkan yang mengusung nama dan label Islam-pun menampilkan
cerita-cerita rnistik berbau syirik sebagai sajian utama. Saat ini
setidaknya ada lima media (majalah berukuran kecil) yang "menjual" tema
ini walau mereka membungkusnya dengan sajian dakwah Islamiyah.

Media seperti ini sungguh digandrungi masyarakat, khususnya umat Islam.
Konon, oplah majalah-majalah jenis itu sudah menyentuh tiras 1 juta
eksemplar setiap kali terbit. Luar biasa.

Sebagai contoh, salah satu dari majalah-majalah ini pernah menurunkan
artikel berjudul : Kubur Meledak" Janazah Terpental Keluar Karena
Terlantarkah Anak Yatim. Riwayat ini sangat eksploitatif. Dikisahkan,
peristiwa ini terjadi tahun,1950 di sebelah barat Tangerang,Banten.
Seorang kaya raya bernama Salim, selama hidupnya berperilaku zalim,
kikir, dan sering menganiaya keponakannya yang yatim. Setelah Salim
wafat tradisi orang Betawi, keluarga ini membayar orang untuk tahlil dan
membaca Quran selama tujuh hari tujuh malam di atas kuburnya. Pada hari
ketujuh, janazah Salim meledak dan terlontar dari dalam tanah ke
permukaan, mengeluarkan asap, juga bau busuk. Semua orang tunggang
langgang melarikan diri. Sejumlah orang diwawancarai majalah ini, dan
mengaku sebagai saksi peristiwa gaib itu. Semua ini jelas-jelas
omong-kosong dan hanya mengaduk-ngaduk minat keranjingan masyarakat akan
klenik dan dunia mistik

Sebagai orang yang mengimani Al Quran, perlu kiranya menyimak
pesan-pesan Kitab Suci itu, bahwa masalah gaib itu hanyalah menjadi
wilayah Allah. Rasulullah saja mengaku tidak memiliki otoritas
menerangkannya kecuali hal-hal (gaib) yang sudah diWahyukan Allah dan
kemudian menjadi teks Al Quran

"Katakanlah: "Aku tidak menyatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah
ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib dan tidak
mengatakan kepadamu bahwa, aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti,
kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang
yang buta dengan orang yang melihat?"Maka apakah kamu tidak memikirkan
(nya)?". (Al An'aam : 50)

"...Dan pada sisi-sisi Allah-ahl, kunci-kunci semua yang gaib; Tak ada
yang mengetahui kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di
daratan dan di lautan, dan tiada seheiai daunpun yang gugur melainkan
Dia mengetahui dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan
tidak sesuatu yang basah atau yang kenng, melainkan tertulis, dalam
kitab yang nyata (LauhMahfuz)". (Al An'aam : 59).

Amanahonline

------------------------------------------------------------------------
--------


Tayangan Mistik Sangat Menghawatirkan 

Media massa, terutama media elektronik tampak berlomba menyajikan
tayangan mistik. Hampir di seluruh stasiun televisi menayangkan mistik. 

Bila hal ini dibiarkan, jelas akan me-nuntun masyarakat kepada
kepercayaan takhayul yang sangat bertentangan dengan agama. Tayangan
mistik, disajikan dengan kemasan yang sangat menarik, tak heran tayangan
mistik banyak digemari masya-rakat berbagai kalangan, dari mulai
kalangan anak-anak, ABG, orang dewasa sampai orang tua. Tayangan mistik
yang bisa dinikmati oleh seluruh kalangan, seperti Tuyul dan Mbak Yul,
atau Jinnie Oh Jinnie, serta Jin dan Jun. 

Mistik, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun WJS
Poerwa-darminta, semakna dengan Tasawuf atau Suluk,yang diartikan,
"Jalan ke arah kesem-purnaan batin." 

Namun dalam bahasa Inggris, "Mistake", diartikan "kesalahan atau
kekeliruan" Bila digabungkan arti mistik dalam bahasa Indonesia dengan
arti mistake dalam bahasa Inggris, artinya bisa sama dengan tahayul,
yaitu kalimat yang diambil dari bahasa Arab, Takhayyul, yang diartikan
dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah "Hanya khayal belaka, sesuatu
yang hanya diangan-angan saja sebenarnya tidak ada", seperti kepercayaan
kepada dewa-dewa, hantu-hantu. 

Atau "kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada, sebenarnya tidak
ada, atau sesuatu yang dianggap sakti, sebenarnya tidak". Arti ini
mungkin lebih tepat, sebab memang tujuan penayangan mistik menjurus pada
takhayul. 

Bila kita perhatikan tayangan mistik di media televisi, kita patut
khawatir, karena masyarakat Indonesia yang mayoritas ummat Islam,
sepertinya digiring kepada kepercayaan yang menyesatkan. Dan yang lebih
mengkhawatirkan lagi, tayangan mistik ini justru disiarkan Televisi
Pen-didikan Indonesia (TPI) yang seharusnya mendidik masyarakat dengan
tayangan yang baik dan benar. 

Tayangan mistik di TPI sangat luar biasa, porsinya lebih banyak. Bisa
dilihat dari jadwal acaranya,hampir tiap hari TPI menampilkan tayangan
mistik dan waktunya pun dimulai siang hari pukul 13.00, ditayangkan
"Siang Mencekam, Tumbal Darah Perempuan." 

Tayangan tersebut dilanjutkan lagi pukul 14.00 sore harinya disambung
dengan "Tuyul dan Mbak Yul" pukul 18.30, lalu "Gentayangan, Uka-uka"
yang ditayangkan pukul 21.00 yang kemudian dilanjutkan lagi pukul 21.32,
karena terpotong dengan "Lintas Persitiwa" itu semua ditayangkan setiap
hari Selasa, hari Rabu ditayangkan "Tali Pocong" hari Sabtu "Kolor Ijo".
Sementara hari Seninnya, ditayangkan "Boneka Dajjal". Sebelumnya TPI
juga menayangkan "Jin dan Jun." 

Di RCTI ada tayangan "Silet" pada siang hari (11.30), setiap hari
Selasa, yang men-ceritakan perjalanan ke tempat-tempat "angker", dan
kadang-kadang dipandu oleh paranormal. Lalu pada malam harinya
ditayangkan, Jaka Tingkir, Jaka Tarub, Jaka Umbaran, Angling Darma, dan
Jelangkung, semuanya berbentuk sinetron. 

Di Indosiar ada tayangan Nyi Roro Kidul dan Dendam Nyi Pelet, di Trans
TV ada tayangan Ekspedisi Alam Gaib (misteri) pada siang hari (12.30),
dilanjutkan tayangan yang sama pukul 22.00 Ekspedisi Alam Gaib
(misteri), judul yang sama ini juga ditayangkan pula d TV 7 siang hari
(12.30), dan Dunia Lain. 

Di SCTV ditayangkan "Gala Misteri" dan sinetron Di Sini Ada Syetan, yang
tampaknya tayangan ini diperuntukkan bagi ABG. Di ANTV ada tayangan
"Pesugihan", dan "Percaya nggak Percaya". 

Semua tayangan mistik itu menjurus pada takhayul. Apalagi yang berjudul
Ekspedisi Alam Gaib, nuansa takhayulnya sangat kental, dan tidak ada
upaya yang memberi petunjuk bahwa tayangan tersebut tidak benar, hanya
khayalan, dan tidak perlu dipercaya. Malah sebaliknya, pemirsa
diyakinkan bahwa adegan-adegan yang terjadi dalam "Pengalaman Ghaib" itu
bukan rekayasa. 

Di Lativi bahkan ditayangkan acara mistik siang hari 12.30 dengan judul
yang cukup serem, "Tim Pemburu Hantu." 

Krunya terdiri atas tiga orang, ber-pakaian putih-putih bersorban
seperti pakaian yang layaknya dikenakan kiai dalam film. Dari ketiga
Pemburu Hantu itu ada yang melengkapi pakaiannya dengan tasbeh yang
cukup besar di lehernya, seperti yang biasa dikenakan para biksu di
kuil. 

Bila diperhatikan, modus operandi Si Pemburu Hantu itu persis seperti
kegiatan "mengusir roh Jahat" dalam film Kung Fu Cina, atau film vampir.
Hanya dalam "menangkap roh jahat" dalam film Cina menggunakan tempat
khusus, semacam gentong, dan mantera penangkalnya ditulis dengan huruf
Cina pada kain atau kertas berwarna kuning dengan tinta hitam yang
diikatkan pada tutup gentong setelah roh jahat itu masuk ke dalam
gentong. 

Namun bila mantera itu lepas, roh jahat pun bisa keluar. Roh jahat perlu
ditangkap, karena selalu mengganggu ketentraman hidup manusia.
Demikianlah bentuk takhayul Cina. Kita tidak usil kepada mereka, karena
itulah kepercayaan mereka, kepercayaan penganut agama non-muslim. 

Sebelum tayangan mistik marak di televisi, banyak majalah yang khusus
menampilkan berita tentang mistik. Sebut saja di antaranya Majalah
Mistik, Mantera, Misteri, Zona Misteri (ZoM), Wahana Mistis (MW),
Tabloid Dunia Gaib, tabloid Posmo, tabloid Aneka Misteri, dan tabloid
Fenomena Mistik. Sedangkan koran yang rajin memuat berita takhayul di
antaranya Buana Minggu, Pos Kota, dan Galamedia yang dimuat dalam kolom
Kisah (setiap hari), dan Kisah Misteri di Galamedia Minggu. 

Berita-berita mistik, mampu mendongkrak oplah. Majalah Misteri,
misalnya, sejak terbitnya tahun 1979, hingga saat ini oplahnya telah
mencapai 120.000 eksemplar. Seperti diakui Wakil Pemimpin Redaksinya, LS
Ahmad, majalahnya berisi investigasi supranatural dan dianggap sebagai
pelopor media mistik. 

Media mistik memang banyak digemari. Majalah yang terbitnya belum lama
saja, misalnya Mantera, terbit tahun 2001, oplahnya telah mencapai
12.000, lalu majalah Wahana Mistis yang terbit bulan Juli 2000 oplahnya
50.000 eks, tabloid Aneka Misteri yang juga terbit pada tahun 2001,
oplahnya 60.000 eks. 

Yang sangat fantastik dalam segi oplah adalah Tabloid Posmo, seperti
diakui Pemimpin Redaksinya, Zubairi Indro bahwa tabloidnya yang terbit
sejak 1999, oplahnya 250.000 eks. Bahkan pada tahun 2000 oplahnya
menembus angka 400.000 eksemplar. Hal ini membuktikan bahwa kehadiran
tabloid bermoto "Metafisika dan Pengobatan Alternatif" ini, kata
Zubairi, bisa diterima. 

Sementara tabloid Dunia Gaib pimpinan Imung Pujarnako adalah tabloid
"Supranatural Terpopuler". Terbit karena termotivasi dari kesuksesan
Kismis (Kisah Misteri), Misteri Gunung Merapi dan acara-acara klenik di
audio visual yang ratingya termasuk tinggi. Dunia Gaib mengakui telah
mengekor bisnis yang acuannya ke media elektronik bukan ke media cetak.
Seperti X-File, Kismis dan Twilight Zone. 

Di samping itu, untuk menarik para pembaca, media mistik pun tidak
segan-segan membumbui dengan gambar-gambar porno. Seperti yang pernah
ditampilkan tabloid Fenomena Mistik, dalam sampul dengan tabloid yang
bermoto "Kisah nyata dan solusi", itu menampilkan foro wanita cantik
yang nyaris tak berbusana. 

Tayangan atau pemberitaan mistik, sebenarnya mendapat sorotan dari Dewan
Pers. Namun tampaknya Dewan Pers tidak bisa berbuat banyak. Bahkan tidak
pernah membahasnya, seperti diakui salah seorang Ketua Dewan Pers,
Atmakusumah Astraatmadja. Walau secara pribadi ia mengaku tidak
mempercayai takhayul, karena takhayul jelas bermasalah, namun ia
mengakui bahwa mistik-mistik itu hanya menanggapi realitas kepercayaan
di masyarakat yang mungkin sudah terjadi sejak puluhan, bahkan ratusan
tahun di Indonesia. Dulu, kata dia, terbitan masalah mistik sangat
terbatas, bahkan medianya tidak begitu dikenal. Tetapi sekarang, masalah
mistik atau perdukunan malah marak di televisi. 

"Saya pribadi tidak mempunyai keper-cayaan dalam mistik dan takhayul
katanya kepada ". Katanya kepada Jurnal Media Watch Habibie Center
beberapa waktu lalu. 

Menurutnya, mistik atau takhayul bukanlah karya jurnalistik. Bila suatu
tulisan atau feature menunjukkan keyaki-nan si penulisnya terhadap
peristiwa-peristiwa yang tidak nyata, itu jelas bukan karya jusnalistik,
dan juga bukan bagian dari pers. Kecuali hanya berita saja. Misal-nya,
suatu kelompok masyarakat tertentu yang mempercayai keajaiban takhayul
atau mistik, itu masih disebut karya jurnalistik, asal arahnya hanya
pemberitaan saja. Artinya wartawan yang menulisnya tidak memberi kesan
percaya pada cerita itu. Pers yang baik dan profesional, bila
men-ceritakan hal-hal mistik atau takhayul, biasanya ditandai dengan
skeptisisme atau tanda tanya besar. 

Cerita takhayul jelas bermasalah, karena tidak mengajak pembaca untuk
rasional, tetapi mendorongnya untuk irrasional. Karya jurnalistik,
idealnya mengajak orang untuk berfikir secara luas dan rasional. 

"Bukankah demikian yang diharapkan oleh para pelopor pers dan
jurnalistik?" Katanya dengan nada tanya (YB/dari berbagai sumber).

*) Sumber Majalah RisalahNo.4 Th 42 Juli 2004 "Rubrik : Kajian Utama"





===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




-- 
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.9.5/58 - Release Date: 7/25/05
 

-- 
Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.9.5/58 - Release Date: 7/25/05
 


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke