Pengutilan - 
Kita semua Dirugikan

Sempatkan sejenak waktu yang anda miliki untuk membaca artikel kerohanian ini. 
Artikel ini tidak diujukan bagi hanya golongan  tertentu, namun untuk semua 
orang. Artikel ini merupakan bantuan sosial yang bersifat netral. Artikel ini 
bersifat informatif, bukan sugestif. Anda tidak di desak untuk melakukan 
sesuatu. Dan percayalah, artikel ini dapat mendatangkan manfaat bagi anda.

Artikel ini dikutip dari Jurnal Sedarlah! Atau yang dikenal juga sebagai 
"Awake!" edisi 22 Juni 2005, yang didistribusikan secara cuma-cuma dalam 85 
bahasa di seluruh dunia oleh saksi-saksi Yehuwa.
 

Pada setiap ayunan langkah, gejolak dalam diri mereka menggelegak dan 
ketengangan serta sensasi meningkat. Seraya gadis-gadis itu melintasi pintu 
keluar, mereka rasanya ingin menjerit, tetapi bibir mereka terkatup rapat. 
Setelah sampai di luar, desakan emosi membuat wajah mereka merona. Gejolak 
dalam diri mereka pun mereda, dan mereka menarik napas lega. Gadis-gadis itu 
berjalan cepat-cepatm tetapi mereka terus-menerus cekikikan. Satu hal yang ada 
dalam benak mereka, 'Kami berhasil mengutil!' 

 

Bayangkan skenario berikut. Pintu depan sebuah toserba terbuka, dan melalui 
pintu itu masuklah dua gadis remaja berpakaian modis. Mereka berjalan menyusuri 
lorong ke bagian kosmetik. Seorang satpam membuntuti dan berhenti pada jarak 
kira-kira 10 meter dari mereka, berdiri dengan posisi tangan di belakang. Ia 
mengawasi kedua gadis itu seraya mereka menunjuk-nunjuk lipstik dan maskara.

Mereka melirik ke satpam itu, yang terus memperhatikan mereka. Degup jantung 
mereka pun menghebat. Salah satu dari gadis itu pindah ke bagian pemoles kuku 
dan mengambil beberapa botol. Ia mengerutkan gidungnya seraya berpura-pura 
menilai dua gradiasi warna merah yang serupa. Ia menaruh kembali satu botol dan 
mengambil botol lain yang gradiasi warnanya agak lebih gelap.

Si satpam mengendurkan perhatiannya dan meolihat ke arah yang berlawanan. 
Seperti diaba-aba, kedua gadis tadi menyelipkan beberapa lipstik dan pemoles 
kuku ke dalam tas tangan mereka. Wajah mereka tampak tenang, tetapi jantung 
mereka berdegup kencang. Mereka tetap di lorong itu beberapa menit lagi, yang 
satu melihat-lihat kikir kuku, sedangkan yang satunya lagi mengamat-amati 
pensil alis.

Keduanya saluing memandang, bertukar kode, dan mulai berjalan ke arah depan 
toko. Si satpam memberikan jalan, dan mereka tersenyum kepadanya sambil lewat. 
Seraya berjalan menuju bagian aksesori ponsel yang berada di seberang kasir, 
mereka melihat-lihat aksesori yang dipajang. Mereka berbisik-bisik mengenai 
sarung-sarung kulit ponsel yang dipajang itu. Lalu, mereka mulai menuju ke 
pintu keluar.

Pada setiap ayunan langkah, gejolak dalam diri mereka menggelegak dan 
ketengangan serta sensasi meningkat. Seraya gadis-gadis itu melintasi pintu 
keluar, mereka rasanya ingin menjerit, tetapi bibir mereka terkatup rapat. 
Setelah sampai di luar, desakan emosi membuat wajah mereka merona. Gejolak 
dalam diri mereka pun mereda, dan mereka menarik napas lega. Gadis-gadis itu 
berjalan cepat-cepatm tetapi mereka terus-menerus cekikikan. Satu hal yang ada 
dalam benak mereka, 'Kami berhasil mengutil!'

Kedua gadis tadi hanyalah rekaan, tetapi skenario yang telah kami uraikan itu 
persis dengan kenyataannya. Menurut perkiraan, pengutilan terjadi sejuta kali 
sehari di Amerika Serikat saja, tetapi ini adalah problem global. Seperti yang 
akan kita lihat, pengutilan sangat merugikan. Akan tetapi, kebanyakan pengutil 
kurang memperhatikan besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh ulah mereka. 
Bahkan, banyak orang yang punya uang pun lebih suka mengutil. Mengapa?

Andaikan Legenda-legenda dapat dipercaya, Robin Hood merasa bahwa mencuri itu 
tidak apa-apa. Cerita rakyat Inggris mengisahkan bahwa ia merampok si kaya dan 
memberikan hasilnya kepada si miskin. Imam yang kata-katanya dikutip di atas 
juga berpendapat bahwa kemiskinan adalah motif yang sah untuk mencuri. Mengenai 
para pengutil, ia mengatakan, "Saya menaruh simpati yang dalam kepada mereka, 
malah saya menganggap mereka sepenuhnya benar." Ia berpendapat bahwa toko-toko 
besar seharusnya membuka pintu mereka untuk orang-orang miskin sehari dalam 
setahun dan membiarkan mereka mengambil apa saja yang ada di rak tanpa harus 
membayar.

Akan tetapi, banyak pengutil didorong oleh motif lain, bukannya oleh 
kemiskinan. Di Jepang, polisi menangkap dua rekan mereka karena mengutil. Di 
Amerika Serikat, seorang anggota dewan koperasi nirlaba di bidang makanan 
tertangkap basah sedang mencuri di toko koperasi itu. Para remaja yang beruang 
sering kali mencuri barang-barang yang tidak mereka butuhkan. Apa yang 
mendorong orang-orang ini untuk mengutil?

 



-- 
_______________________________________________
NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at 
once.
http://datingsearch.lycos.com


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke