Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

Putih Telur Mengembang Jika Dikocok
Bagi anda yang mempunyai hobi membuat makanan ringan seperti puding ataupun
agar-agar, mengocok putik telur (tanpa bagian kuningnya) untuk campuran
adonan
tentu bukan hal yang aneh. Putih telur yang dikocok tersendiri akan dapat
mengembang penuh dan menjadi kaku, sehingga bila dicampur dengan agar-agar
akan membentuk tekstur yang khas dan menjadikan puding terasa lebih nikmat.
Namun, pernahkah putih telur yang anda kocok itu tidak mau mengembang serta
tidak kaku? Berikut ini akan dibahas faktor penyebabnya. Putih telur
(albumen)
antara lain mengandung senyawa obalbumen, yaitu protein yang bersifat mampu
membentuk busa (foaming).
Pembusaan ini dapat terjadi apabila ada udara atau gas yang terperangkap di
dalamnya. Semakin banyak udara atau gas yang terperangkap, pembusaan juga
akan semakin hebat dan hal ini akan ditunjukkan oleh pengembangan volume
dan
kekakuan tekstur putih telur.
Untuk memerangkap udara sebanyak-banyaknya, dapat dilakukan pengocokan
dengan kecepatan tinggi menggunakan mixer. Namun demikian, sebenarnya
pembusaan putih telur tidak hanya ditentukan oleh ?kualitas? pengocokannya
saja.
Ada hal lain yang juga menentukan pembusaan putih telut, yaitu adanya
senyawa
lipid (lemak atau minyak).
Senyawa lipid bersifat menurunkan stabilitas busa yang dibentuk ovalbumen
sehingga hasil kocokan putih telur tidak mengembang ataupun tidak kaku.
Penurunan stabilitas busa ini diakibatkan menipisnya gelembung busa dan
merenggangnya ikatan antara gelembung busa.
TTG PENGOLAHAN PANGAN
Berikut adalah hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan hasil
kocokan
putih telur mengembang sempurna: (1) pemisahan kuning telur dilakukan
secara
cermat, (2) hindari terikatnya kung telur karena kuning telur menganding
senyawa
lipid, (3) wadah serta alat pengocok (mixer) harus bersih dan bebas dari
lemak/minyak, (4) pengocokan dengan kecepatan tinggi, dan (5) hindari panas
atau
suhu tinggi selama proses pengocokan. (SR)
Jakarta, Maret 2000
Sumber : Seri Iptek Pangan Volume 1: Teknologi, Produk, Nutrisi & Kemanan
Pangan, Jurusan Teknologi Pangan - Unika Soegijapranata, Semarang
Editor : Budi Widianarko, A. Rika Pratiwi, Ch. Retnaningsih

,"
DISCLAIMER :

The information contained in this communication (including any attachments) is 
privileged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under 
applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by 
the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee 
indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to 
such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, 
circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission.

We apologize if you have received this communication in error; kindly inform 
the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any 
record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give 
or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that 
do not relate to our official business.



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke