Hi mbak Donna, Saya coba share tentang pertanyaan mbak. Mungkin parents yang lain akan tambahkan info/artikel ttg. case ini juga.
Test mantoux/tuberkulin itu dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi TBC (TB) atau tidak pada tubuh. Hasil test (umumnya diukur dari diameter pembengkakan hasil tes, bukan merah/tidaknya hasil test) yang positif berarti terjadi infeksi TB. Tapi ... infeksi TB ini bukan selalu berarti positif sakit TB. Mungkin aja si anak terpapar kuman TB tapi tidak sakit (nggak heran, karena Indonesia termasuk daerah endemis TB, jadi walau mungkin anak mbak sudah divaksinasi BCG waktu bayi, daya proteksi vaksin yang rendah juga kondisi lingkungan bisa jadi pemicu infeksi TB). Khusus untuk kasus anak mbak, kalau boleh tahu, test mantoux yang sudah dijalani karena memang ada indikasi lingkungan si anak ada yang menderita TB? (mis., orang rumah, pengasuh, tetangga, dll.). Karena setahu saya, test Mantoux ini dilakukan tergantung kondisi dan situasinya, bukan hanya karena alasan : anak tidak nafsu makan, or berat badan tidak naik-naik, dll. Kalau memang anak mbak termasuk kategori ini, umumnya dideteksi dulu pola makan, tumbuh kembangnya, dll. Kalau nggak bermasalah dengan itu, baru 'curiga' dengan kemunginan adanya penyakit. Setahu saya, tidak selalu anak balita harus menjalani test ini (kecuali ada indikasi terpapar kuman TB dari lingkungan). Mungkin perlu jika sudah usia sekolah karena kontak dengan lingkungan luar lebih intensif. Kalau anak sudah 'divonis' infeksi paru/TB, saya pribadi akan MEWAJIBKAN diri untuk minta second opinion ke ahli medis lain, kalau bisa DSA ahli paru yang reliable. Bukan apa-apa, diagnosa TB, apalagi untuk anak-anak nggak mudah lho. Banyak sekali faktor untuk bisa mem vonis anak sakit TB. Biasanya memang selain hasil test Mantoux, ada lagi pemeriksaan penunjang, semacam rontgen, test darah (untuk tahu kadar LED dan leucocyt), biakan kultur dahak. Semuanya memang hanya sebagai penunjang yang memang level-nya 'lebih rendah' dibandingkan hasil test Mantoux untuk anak-anak. Seperti pertanyaan mbak, jika positif sakit TB (note: kalau memang benar dan tepat diagnosa ini, ya mbak), bisa beresiko bahaya kalau memang tidak diobati. Untuk itu perlu 'bersyukur' dengan adanya obat-obat antibiotik (Rifampizin, Etambutol) dan INH & vit B yang kalau diminum teratur akan menyembuhkan sakit TB. TB disebabkan kuman/bakteri, jadi tubuh tidak bisa sembuh secara alami dan perlu bantuan antibiotik. Memang, jumlah obatnya buaaanyaak dan masa pengobatannya lamaaaaa. Tapi jauh lebih baik karena tidak perlu harus lewat upaya operasi atau treatment radiasi lainnya. So, mbak Donna, jangan dulu cemas. Bawa semua hasil test anak mbak dan cari second opinion untuk tahu apa benar dan akurat diagnosa dari DSA sebelumnya. Bisa juga nambah ilmu dari sumber artikel terpercaya yang cukup banyak di website medis/kesehatan. Cheers, Sylvia Jovans mum with 34-week-bump Numpang P.S: congratulations ya untuk group BA Jakarta di KSB hari ini, special to mbak Desy (bunda Vanya):) --- Donna Chairuman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mo tanya dong kalo tes mantoux positif apa sih artinya, maksud saya penyakit apa yang saya hadapi, gimana resikonya dan apa pengaruhnya pada kehidupan, juga gimana kemingkinan sembuhnya..pokoke ceritain dong semuanya....soalnya anakku,laki2, 2,3th hari sabtu kemaren keluar hasil tex mantoux-nya positif... <deleted> __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]