Pada awal tahun ini tepatnya tanggal 13 Maret 2005,
dunia dikejutkan dengan laporan kasus polio di Indonesia. Setelah selama
satu dasawarsa absen, penyakit yang disebabkan oleh virus ini ditemukan
menjangkiti seorang bayi perempuan berusia 18 bulan di Jawa Barat.
Berbagai analisa dilakukan, dan menghasilkan satu benang merah, bahwa
virus yang menyebabkan lumpuh layuh tersebut bukan merupakan tipe
indogenous, melainkan berasal dari Afrika Barat, pusat wabah Polio
yang telah menyebar ke 16 negara berstatus bebas polio.
Polio dapat
mengakibatkan kelumpuhan hingga kematian, bahkan dalam hitungan jam. Virus
terbawa dalam kotoran manusia. Penyakit menular ini pada umumnya menyerang
ank-ank di bawah usia lima tahun. Maka tidak salah jika dikatakan, Polio
merupakan ancaman bagi seluruh anak-anak di muka bumi ini. Pada tahun
1988, dunia mencanangkan program pemberantasan polio sedunia, yang lebih
dikenal dengan Program Pemberantasan Polio Global. Upaya kesehatan ini
telah efektif menyelamatkan 5 juta anak dari kelumpuhan akibat Polio. Pada
tahun 2004, hanya terdapat 1266 kasus polio diseluruh dunia, dengan lebih
dari 90% terjadi di enam negara.
Setelah ditemukan kasus polio di Jawa Barat pada tahun ini, virus
tersebut menyebar dengan cepat melalui sejumlah anak yang belum
diimunisasi. Jika tidak segera diatasi, polio dapat merebak ke seluruh
penjuru Indonesia bahkan negara tetangga, karena penyakit ini menyerang
anak-anak yang berada pada lingkungan dengan cakupan imunisasi rendah.
Beruntung, kita memiliki penangkal yang aman , yaitu vaksin polio tetes
(oral polio vaccine-OPV). Vaksin ini dapat melindungi anak-anak seumur
hidup, bila mereka menerima vaksin tersebut berulang kali. Oleh karena itu
Indonesia pernah melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional atau PIN, yang
merupakan kegiatan pemberian vaksin polio aman tersebut, dengan 2 kali
masa putaran.
Tahun ini, PIN akan kembali dilaksankan pada tanggal 30 Agustus dan
27 September 2005. Dengan PIN, sekitar 29 juta anak balita di setiap
penjuru Indonesia akan dibawa ke pos kesehatan maupun pos imunisasi, agar
setiap balita tidak ada yang luput dari pemberian OPV. PIN merupakan wujud
kontribusi Indonesia dalam Program Pemberantasan Polio Global, yaitu upaya
kesehatan masyarakat yang terbesar sepanjang sejarah. Upaya ini pertama
kali diluncurkan pada tahun 1998 yang dipelopori oleh WHO, Rotary
International, US CDC dan UNICEF. Gerakan pemberantasan penyakit menular
ini telah mensinergikan elemen pemerintah, organisasi internaisonal,
sektor swasta dan jutaan relawan.
Indonesia terbukti pernah berhasil melenyapkan polio, selama satu
dasawarsa terakhir. Tentu saja kita dapat mencapai prestasi itu kembali
asalkan ada kesadaran dan tindakan yang cepat dari seluruh elemen
masyarakat, salah satunya dengan turut mensukseskan kegiatan PIN. Kita
semua tentu menginginkan agar anak cucu kita betul-betul terbebas dari
polio.