http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-421%7CP
Kamis, 15 September 2005
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan IVA
Jurnalis Kontributor : Latifah
Jurnalperempuan.com-Jakarta. “Sebenarnya sih, saya gak
(sakit) apa-apa. 
Tapi mana tahu, namanya juga laki (suami) berangkat
pagi, pulangnya 
waktu sudah gelap,” kata seorang ibu yang sedang
menunggu waktu 
penyuluhan. Sebelumnya, di ruang pemeriksaan, ia
memang telah memeriksakan leher 
rahimnya. Namun, karena ingin mendapatkan pengetahuan
tentang kesehatan 
reproduksi, ia bersedia meluangkan waktunya lebih lama
lagi di 
puskesmas itu untuk mendapatkan penyuluhan. 

Kegiatan pemeriksaan leher rahim dan penyuluhan di
Puskesmas Villa 
Pertiwi, Depok, itu dilaksanakan dalam rangka
penelitian pengembangan 
strategi peningkatan cakupan deteksi dini kanker
serviks dengan metode 
inspeksi visual dengan asam asetat. Pemeriksaan gratis
yang dilaksanakan 
oleh Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Pusat
Penelitian dan 
Pengembangan Pemberantasan Penyakit, Depkes RI, ini
berlangsung pada 5-20 
September 2005. Atas undangan yang disebarkan melalui
para kader 
Posyandu dan PKK, para ibu ikut serta dalam penelitian
ini dengan syarat 
sebagai berikut: usia 25-64 tahun, sudh menikah, tidak
pernah menderita 
kanker kandungan (operasi kandungan karena kanker),
tidak sedang hamil, dan 
bersedia mengikuti penelitian. Dengan berperan serta
dalam penelitian 
ini, para ibu akan mendapatkan diagnosis yang tepat
terhadap kelainan 
leher rahim tanpa dipungut biaya, bahkan mendapat uang
pengganti 
transport. 

Selain pemeriksaan dan penyuluhan, dalam kegiatan ini
diadakan pula 
pembagian leaflet tentang kanker leher rahim kepada
semua responden. Bila 
berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan adanya
kelainan, pemeriksaan 
akan dilanjutkan dengan memakai alat kolposkopi oleh
dokter spesialis 
kebidanan di RSCM dan pemeriksaan jaringan. Jika
terdapat adanya kasus 
prakanker atau kanker, responden akan dirujuk ke
puskesmas dan 
selanjutnya ke rumah sakit. Namun, sampai saat ini
biaya pengobatan tetap harus 
ditanggung sendiri. 

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa
sebagian besar 
penderita kanker leher rahim (serviks) datang berobat
dalam stadium 
lanjut, sehingga keberhasilan pengobatan sangat
rendah.Hasil pengobatan akan 
lebih baik bila stadium lebih dini. Angka kematian ibu
pun akan 
menurun. Penelitian ini bertujuan menemukan kanker
leher rahim pada stadium 
lebih dini dengan program Inpeksi Visual dengan Asam
Asetat (IVA). 
Pemeriksaan IVA ini dilakukan di atas kursi periksa
kandungan oleh bidan atau 
perawat terlatih. Liang senggama dibuka dengan memakai
alat bantu 
kemudian leher rahim diolesi asam asetat 3-5% dengan
memakai lidi kapas. 
Hasilnya dapat dilihat satu menit kemudian. 

Skrining dengan IVA ini dinyatakan lebih mudah, lebih
sederhana, dan 
lebih murah dibandingkan dengan Tes Pap Smear. Karena
itu, pemeriksaan 
IVA ini memberikan harapan besar untuk terlindung dari
ganasnya efek 
kanker leher rahim, jenis kanker yang paling banyak
ditemukan pada 
perempuan Indonesia yang berusia 25 tahun ke atas.*


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke